12. Bulan madu yang . . .

Layaknya suami istri yang berbahagia dan juga merancangkan segala akhir dari sebuah pesta pernikahan adalah sebuah bulan madu yang mengesankan dan juga romantis.

Maka begitu pula yang dilakukan oleh Hans dan juga Aletta sekarang, namun bedanya kalau yang lainnya hanya pergi berduaan Atau paling tidak membawa asisten pribadi serta pengawal- pengawalnya kalau mereka malahan membawa mertua Aletta als mama dan papa Hans,untuk ikut serta di dalam bulan madu tersebut.

Serasa lucu saja ketika melihat bahwa Hans diikuti oleh Papa Mamanya hanya untuk berbulan madu saja, pemikiran seperti ini yang membuat Hans akhirnya kesal dengan kedua orang tuanya karena dirinya merasa tidak bebas untuk memperlakukan aletta dengan romantis dan mesra.

" Ck, papa dan mama itu mestinya pergi berbulan madu sendiri dan jangan ikut-ikutan sama anak muda seperti ini karena kesannya Papa dan Mama itu sedang membawa anak TK yang sedang bertamasya ke luar kota." Hans berdecak kesal Karena papa dan Mamanya benar-benar mengikuti mereka berdua Pergi Ke Bulan Madu yang memang itu adalah hadiah khusus dari Papa Javier yang menginginkan mereka segera mendapatkan cucu penerus untuk keluarga Javier.

Juga papa Javier merasa khawatir karena ada wanita-wanita di masa lalu dari Hans yang masih berkeliaran seperti pada halnya Deera yang kemarin berhasil membuat Nilam calon istri dari Hans meninggal dunia karena serangan jantung walaupun sebenarnya rapat bagian tidak yakin kalau sebenarnya itulah yang terjadi dengan Nilam namun memang bukti-bukti menunjukkan bahwa Nilam meninggal karena serangan jantung.

" Sudah kamu ga usah cerewet, toh nantinya kita di sana akan berpisah kamu dan Aleta akan tinggal di Villa sendiri dan begitu pula dengan papa dan mama yang akan tinggal di tempat yang lain. yang penting sesuai dengan pesanan dari Papa dan Mama kamu jangan pernah lupa kalau kamu masih punya tugas untuk membuatkan kami calon keturunan dari keluarga Javier, jadi Papa harap kalau Milik kamu itu bisa benar-benar pakai menghamili menantu papa yang cantik ini." kata-kata Papa ini contoh membuat Aletta menjadi malu karena dia teringat sebelum pernikahan dirinya bahkan sempat melakukan pemeriksaan waktu ada di rumah sakit ketika pingsan itu, pemeriksaan yang dimaksudkan adalah pemeriksaan untuk mengecek bahwa sel telurnya sangat subur saat ini bahkan bisa dilakukan dalam satu kali pembuahan saja.

" Oh kalau masalah itu, papa tenang saja, si boy sudah sangat siap dalam melakukan tugasnya saat ini. Si boy juga dalam kondisi prima sehingga ia bisa melakukan tugasnya dengan baik dalam sekali cuzz." pembahasan ngawur antara papa dan juga Hans membuat Aletta dan Mamanya menjadi malu karena saat ini mereka posisinya sedang berada di ruang publik sehingga banyak orang yang bisa mendengar apa yang dikatakan oleh mereka itu.

" Huss, kalian itu ngawur banget masak kalian bisa membicarakan hal-hal yang intim seperti itu di ruang publik seperti ini Apa kalian tidak malu dengan umur dan wajah kalian yang kelihatan perlente tapi ternyata semua pembahasannya tentang hal-hal mesum saja." bisik lirih mama merlita dengan nada kesal karena melihat bahwa keduanya itu malah tertawa haha hihi setelah mengungkapkan kata-kata yang begitu semprul itu.

" Justru karena kami semua sudah dewasa jadi tidak perlu malu-malu dalam membahas hal-hal seperti itu Bukankah itu sah-sah saja apalagi saat ini Hans juga sudah memiliki istri jadi wajib untuk berkata-kata hal yang seperti itu supaya dia bisa lekas memiliki keturunan sehingga kita juga cepat menimang cucu." balas papa dengan segera membuat mama hanya bisa mengelus dada saja.

***

Pesawat pribadi milik Papa Javier membuat Aletta hanya bisa geleng-geleng saja karena dalam interior pesawat jet pribadi itu benar-benar mewah dan eksklusif. tempat duduknya yang hanya sedikit dan merupakan sofa santai yang sangat empuk dan menul-menul membuat Aleta membanting-banting dirinya dan mencoba keempukan dari sofa tersebut, tingkah kekanak kanak-an dari Aleta itu malah membuat Mama merlita tersenyum dan tertawa-tawa saja karena dia merasa mendapatkan seorang anak perempuan yang sangat dia dambakan sejak dari dulu.

" Gimana sayang? Kamu suka? " tanya Mama dengan nada seperti kepada anak perempuannya sendiri saja.

" Ih keren banget pesawatnya papa, jelas pasti suka dong, ma!" katanya dengan nada riang dan wajah senang membuat mertuanya merasa bahagia. Bagi mereka Aletta lucu dan memggemaskan.

" Biasa aja dong!" kata Hans dengan nada meremehkan mengingat dirinya sudah kesal dari tadi akibat Papa Mamanya yang memaksa untuk ikut bulan madu ini lalu melihat bahwa Papa Mamanya sangat memanjakan istrinya membuat Hans sedikit kesal karena merasa diabaikan sehingga keluarlah kata-kata keras seperti tadi.

" Ih biasa aja dong, kan ia hanya mengatakan apa yang di dalam isi hatinya. " bela mama dengan menunjuk ke arah Hans membuat Hans juga marah karena sebenarnya kan dia cuma menggoda istrinya saja yang bukan marah betulan atau menghina betulan sama istrinya tapi malah mamanya menganggap semuanya itu adalah hal yang sesungguhnya.

" Eh biasa aja dong mas! Harus maklum ya karena aku juga baru lihat beginian kok. Tapi aku senang meski punya suami yang tua dan nyolot, tapi mertuaku baik. . ." bisiknya dengan nada mengejek karena ia merasa kalau mertuanya malah dengan sukacita membela dirinya ketimbang suaminya.

Hans tambah kesal, apa bisa ia nelah duren ya kalau begini?

Hu hu hu kayaknya alamat gagal deh bulan madunya, lha awalannya saja sudah begini bagaimana nanti?

TBC

hai guys...

thor kalau hari minggu libur up ya, soalnya thor tidur dan istirahat seharian, apalagi ini benar full kegiatan di real life. Bahkan ini ada acara kerja ke luar kota dan aku update di atas kereta api guys...

Mending kalau naik bisnis class, ini naik ekonomi jadi ya nge update sama berdesakan, kayak ikan pindang, ha ha ha ! Ntar diusahakan malam bisa up lagi... happy reading!!