Taman Kerajaan Rivazreich
‘’Lihat, itu Pangeran Reonharu!’’
Para pelayan histeris karena terpesona melihat kedatangan pangeran termuda yang datang bergabung di antara saudaranya.
‘’Reonharu, apakah pelayan pribadi kita cantik menawan? Apakah dia melebihi kecantikanku?’’ tanya pangeran berambut blonde.
‘’Kakak Ren, berhenti berbicara seperti itu,’’ risih Pangeran Reonharu karena logat bicara salah satu kakaknya itu lebay.
‘’Kau membuatnya bermain piano tanpa beristirahat,’’ kata pangeran berambut dark mocha menikmati dessert miliknya.
Pangeran Reonharu terbelalak. ‘’Eh? Apa yang Kakak Bamie katakan?’’
‘’Aku mendengarnya bermain piano sepanjang hari tanpa tertidur.’’
Meskipun ragu, Pangeran Reonharu tidak melihat ada kebohongan di mata salah satu kakaknya itu. Ia hanya diam tanpa menggubris.
Apakah dia sungguh bermain piano tanpa henti? Hm, kata Pangeran Reonharu dalam hati.
3 hari kemudian…
Sedikit lagi maka aku menyelesaikan semuanya, kata Rakia dalam hati.
Tangan Rakia mulai melemah, tapi ia tetap berusaha untuk menyelesaikan semua daftar lagu itu. Lingkaran hitam di bawah matanya juga terlihat jelas, bahkan bibirnya sedikit memutih.
Di saat yang bersamaan, pintu terbuka dengan munculnya sosok Haruka yang terlihat geram.
‘’Rakia?’’
Plak!
Tamparan mendarat di wajah Rakia tidak membuat wanita itu berhenti bermain piano.
‘’Tetap di batasanmu! Kau ini hanya seorang pelayan! Aku mencarimu beberapa hari ini dan ternyata malah bermain piano di kamar Pangeran Reonharu tanpa izin!’’
Rakia dengan tenang melontarkan tatapan dingin kepada Haruka. ‘’Watashi o ki ni shi nai de kudasai(Jangan menggangguku).’’
Haruka habis pikir, membuat matanya menyusuri seluruh sisi kamar. Pandangannya menuju ke arah meja, membuatnya mengambil cangkir teh lalu menyiram Rakia dari atas kepala.
‘’Setidaknya Pangeran Reonharu tidak perlu melakukannya lagi untuk menyiram dirimu.’’
Wajah Rakia merah padam. Meskipun begitu ia lebih memilih menuntaskan tujuannya, yaitu mendapatkan pengakuan dari pangeran keduabelas.
"Rakia, cepat bergegas ke dapur dan hentikan egomu ini!" perintah Haruka.
"Sayang sekali, aku tidak bisa menurutimu. Pangeran Reonharu sendiri yang memberiku perintah untuk memainkan semua lagu ini," kata Rakia.
"Rakia, jangan memancing kemarahanku. Aku memberimu perintah secara baik-baik. Tinggalkan tempatmu dan kembali ke dapur," kata Haruka tertahan.
Rakia tersenyum. Ia merasa puas melihat Haruka menahan emosinya seperti itu. "Berapa kali pun kau menyuruhku, jawabanku akan tetap sama."
"Rakia!" seru Haruka.
"Kau berisik sekal. Tidak perlu berteriak, aku ada di hadapanmu."
Karena Rakia tak kunjung berdiri dan tetap bermain piano, membuat Haruka berbalik pergi. "Dasar angkuh! Aku akan memberimu hukuman setelah ini."
Dari jauh, Pangeran Reonharu menatap kepergian Haruka dengan tatapan serius sampai dirinya masuk ke kamar.
Rakia masih tetap bermain piano membuat dirinya habis pikir. Dilihatnya wanita itu basah kuyup dengan bekas tamparan di bagian pipi kanannya.
Apakah Haruka yang melakukannya? Ya, pasti dia, kata Pangeran Reonharu dalam hati.
Pangeran Reonharu berjalan menghampiri.
Tit ... Tit ... Tit ... Tit....
Bunyi piano tanda selesai. Rakia berdiri sambil menunduk. ‘’Saya sudah menyelesaikannya seperti perintah Pangeran Reonharu.’’
Yang benar saja. Dia sungguh menyelesaikan semua lagu itu sampai dirinya sangat pucat. Itu sudah pasti karena dia belum menyentuh makanan atau tidur selama beberapa hari ini, kata Pangeran Reonharu dalam hati.
‘’Shitsurei shimasu(Permisi).’’
Rakia membungkuk lalu pergi melewati Pangeran Reonharu begitu saja. Namun kakinya tiba-tiba melamah.
Bugh!
Pangeran Reonharu berhasil menangkap tubuh Rakia.
‘’He-Hei?’’ panggilnya tapi Rakia tak kunjung bangun.
Pangeran Reonharu menatap kondisi wanita itu. ‘’Apakah aku terlalu keterlaluan?’’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Dewi
Waa perjuangan Rakian dalam menaklukkan pangeran Reonharu bukan cuma bualan semata, tetap teguh walaupun badai menghadang
2023-02-07
1
Emak
rakia chan😭
2022-07-31
1
Strobery Shortcake
merasa bersalah haha
2022-07-13
1