Saat pagi datang Ratu bangun terlebih dahulu, menyadari tidak terjadi apa-apa diantara mereka dan ia hanya berpegangan tangan ia merasa lega.
"Syukurlah.. ternyata gue gak diapa-apain sama si Deon."
Ratu pun bangkit dan pergi mandi, setelah ia selesai berpakaian , ia berusaha membangunkan Raja, tapi tidak bangun-bangun juga.
"Ini orang tidur apa pingsan sih, susah banget dibangunin, gue kerjain lo yahh...hehehe" ucap Gita (Ratu)
Ratu mengambil kuas, ia lalu melukis di wajah Raja Deon, memberinya beberapa kumis di pipi kanan dan kirinya.
"Meong… meong,, hahaha Sang Raja (singa) akhirnya turun derajat jadi kucing.. uuppss.."
Ratu tidak bisa menahan tawanya, akhirnya ia menutup mulutnya sendiri.
Saat Deon bangun dan hendak mandi di paviliun anggrek, Ratu menyarankan untuk mandi di paviliunnya saja disana pun tak ada baju ganti.
Saat Ratu melihat wajah Raja Deon ia sebenarnya sedang menahan tawanya.
"Sudahlah, mandi saja disana, aku tidak marah pun seharusnya kamu bersyukur, masuk kamar dan tiba-tiba tidur disini." Ratu sedikit mengeluh
"Bukankah itu hal yang wajar, kau kan istriku." Jawab Raja Deon
"Jadi sekarang aku istrimu?" Tanya Ratu ketus
Karena Deon tidak mau memperpanjang pertengkaran.
"Baiklah, aku akan segera pergi."
Akhirnya Raja Pun menuju paviliunnya, sepanjang jalan ia merasa aneh , orang-orang memang memberi salam hormat padanya tapi mereka seperti menahan tawa.
"Ada apa dengan mereka?" Gumam Raja Deon
Datanglah pelayan pribadi Raja, ia berbisik bahwa ada yang salah dengan wajah sang Raja, Deon bergegas pergi ke kamarnya ia mengambil cermin dan terkejut,
"Astaga wajahku..." tentu saja ia tahu tersangkanya.
"Aku harus mencucinya lebih lama, pasti ini sulit dibersihkan, berani-beraninya dia melakukan ini."
Benar saja sudah 5X ia mencuci wajahnya masih terlihat garis-garis hitam.
"Astaga, menyebalkan sekali." Raja marah-marah dikamar mandi sendirian.
Setelah Raja selesai mandi dan bergegas ingin menemui Ratu, tapi ratu tidak ada, ia mencari berkeliling istana,
"Putih, kapan ya gue bisa pulang? Lo tau gak sih gue udah kayak kehilangan semangat disini, gak ada keluarga gue satupun disini, semuanya asing sangat asing.. huhh"
"Betapa aku merindukan omelan ibu gue, merindukan papah gue juga, mudah-mudahan ketika kembali papah sudah sembuh.. juga merindukan candaan Nisa, apakah dia juga merindukan gue juga? Apakah dia sekarang sudah punya sahabat baru, atau bahkan pacar?.. hmm aku sedikit penasaran.. aku merindukan mie ayam, nasi padang, nongkrong di kantin bersama Nisa, memancing bersama papah.. dan kalau aku pulang aku akan menuruti maunya mamah untuk berpakaian lebih feminim, dan mulai belajar tentang perusahaan papah, maafkan Gita pah, mah.. " Gita (ratu) sedang merasa benar-benar kesepian
Rupanya Ratu sedang curhat sama si Putih, tiba-tiba terdengar suara orang memanggil namanya,
"Ratu…."
"Astaga mampus gue, dia pasti marah, , ayo Putih larilah yang kencang..!"
Ratu langsung memacu kuda dengan kencangnya tapi Raja Deon berhasil menyusulnya,
"Ini dia tersangkanya." Ucap Raja Deon
"Apa maksudmu? Menyingkirlah,kudaku mau lewat..!" ucap ratu ketus
"Kamu akan aku hukum karena berani menjahili aku." Ucap Raja Deon
"Justru itu hukumanmu karena masuk kamarku tanpa permisi." Jelas Ratu membela diri
"Hmm… tapi kamu sungguh keterlaluan, membuat harga diri seorang Raja jatuh tersungkur bahkan ke bawah tanah, apakah kau tau semua pelayan menertawakanku?" Raja Deon sedikit kesal
"Hhmm .. lalu?" Tanya Ratu tanpa rasa bersalah
"Hari ini, kamu harus menemaniku sepanjang hari..! " perintah Raja
"Bukankah ini menguntungkanmu Gita, ayolah jangan jual mahal, toh ini kan tubuh anggrek, misimu juga membuatnya jatuh cinta, ayolah bilang mau..!" Bisik hati Gita , ia benar-benar tidak punya pilihan
"Baiklah, ayo..!" Ajak Ratu
"Kemana?" Tanya Raja
"Kamu benar-benar menyebalkan." Ratu kesal dan memacu kudanya berbelok untuk kembali ke istana
"Tunggu aku hanya bercanda, kita nikmati saja dulu berkuda di pagi hari." Jawab Raja
"Hmmm…" jawab Ratu
Akhirnya kuda mereka pun berdampingan, berjalan pelan menuju istana, setelah sampai di peternakan Ratu mulai berbicara,
"Hari ini, aku ingin memandikan si Putih, aku rasa hari ini aku tidak bisa menemanimu."
"Hmm… tidak masalah, aku bahkan akan membantumu supaya cepat selesai dan kita bisa makan bersama." Jawab Raja Deon
Mereka pun akhirnya memandikan si Putih, Raja mengambilkan air, sementara Ratu mulai menggosok perlahan.
"Diamlah, jika sudah mandi, sudah bersih kamu pasti terlihat lebih tampan.hehehe" Ratu berbicara dengan si Putih dan menggodanya.
"Hmm… memangnya kuda mu mengerti bahasamu?" Tanya Raja, dia merasa heran.
"Entahlah, yang jelas aku sudah berusaha merawatnya dengan baik dan menyayanginya layaknya teman." Jawab Ratu
Saat Deon mendekati si Putih,
"Coba aku lihat, apa kamu kuda yang tampan?hhmm.."
Raja mengelilingi si putih, saat Raja tepat berada di depan si putih, tiba-tiba kuda itu mendengus keras membuat Raja Deon kaget dan terjatuh hingga bajunya menjadi kotor.
"Hahahahhaa…." Ratu tertawa melihat Raja Deon yang jatuh
"Ada apa dengan kudamu? Kenapa dia sepertinya kesal padaku?, , huhh… aku mau mengganti bajuku dulu, nanti setelah kamu selesai dengan kuda mu itu kita bertemu di rumah kayu dekat danau.. dan jangan sampai tidak datang..!" Perintah Deon
"Iya, iya… aku pasti datang." Jawab Ratu tanpa menoleh, ia fokus memandikan si putih
Saat Raja telah selesai mandi dan berganti pakaian, ada pengawal yang datang memberi laporan, memberitahu bahwa wabah virus di desa perbatasan telah teratasi, obat yang dikirimkan cukup untuk mereka, kini mereka dalam masa penyembuhan dan tidak ada penambahan pasien yang baru.
Raja harus segera mengecek langsung kesana, serta mengirimkan banyak bahan makanan untuk mereka, karena keadaan disana sudah aman, Raja Deon berencana melihat langsung kesana.
Deon menunggu di rumah kayu cukup lama,
"Kenapa dia belum juga datang ya? Apa kudanya itu perlu dipakaikan baju juga, pakai bedak, dan didandani. Hhuhhh…. " Deon merasa kesal
Amarah Deon hilang saat dari kejauhan melihat Ratu.
Saat mereka makan, Deon begitu menunjukan perhatiannya, bahkan ia sendiri yang melayani Ratu, mereka akhirnya mulai makan.
"Mmm… sepertinya besok kau akan merindukanku?" Ucap Deon dengan percaya diri
"Aku rasa tidak akan seperti itu." Jawab Ratu ketus lalu memalingkan wajahnya
"Mm.. sebenarnya besok aku akan pergi ke Desa perbatasan selama beberapa hari, memantau keadaan disana, aku berharap memang semuanya sudah baik-baik saja." Ucap Raja Deon
"Benarkah?, kalau begitu aku ikut bersamamu ya..?" Ucap Ratu senang
"Tidak boleh, kalau disana belum aman dan kamu terserang virus bagaimana?" Tanya Raja
"Aku akan baik-baik saja, bukankah saat kita memancing aku yang menang dan boleh meminta 1 permintaan." ucap Ratu sambil tersenyum dan memohon
"Baiklah, baiklah akan aku pertimbangkan.." Ucap Raja Deon
Mereka Pun menghabiskan waktu sepanjang hari bersama-sama.
Dan tentu saja hari ini tidak dilewatkan oleh Raja Deon, ia menyuruh Ratu ini dan itu, membuat Ratu yang berbalik melayaninya, karena Ratu sangat ingin ikut.
Bersambung...
...Jangan lupa dukung author terus ya, biar semangat..!...
...tinggalkan jejak kalian dengan cara like , bisa sempatkan untuk komentar, bahkan kasih author vote...
...TERIMAKASIH :)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
hahaha... untuk dibawa bersama sanggup membuat apapun.
Lucu kan thor
2022-12-25
2
Sulati Cus
ye si deon menang banyak 😂
2022-09-21
2