BAB 11 Ular

Ratu kembali ke paviliunnya, ia langsung menuju kamarnya , dikamar sendirian , kesepian itu yang Gita rasakan. mungkin ia sedikit terhibur karena bertengkar dengan raja Deon tapi saat ia sendirian seperti ini, dia merindukan ayah Baskoro dan Ibu Hanna, ia juga teramat rindu bersenda gurau dengan sahabatnya Nisa, ia masih ingat terakhir kali bertemu Nisa di kantin sekolah.

FLASHBACK

Selama sepekan Anggita sibuk membagi waktunya untuk kuliah dan merawat papanya yang sakit.

Ketika Anggita dan Nisa lagi makan di kantin kampus pun tak ada semangat yang terpancar di wajahnya.

"Hei.. git, lo kenapa kayak yang lemes gitu makanan lo aduk aduk aja kapan lo makan?" Caeletuk nisa

Anggita Pun sadar dari lamunannya

"Ah, lo ngagetin aja sih, gue gakpapa cuman emang lagi banyak pikiran aja sih, papah gue Nis...."jawab Anggita lemas

"Yang sabar ya git, papa lo pasti sehat lagi kok cuman butuh waktu aja, pokoknya semangat ya git!! trus makan tuh makanan lo biar lo gak ikutan sakit juga, kan repot!!"

Anggita hanya mengangguk pelan dan tersenyum tipis lalu mulai makan.

Tiba tiba suasana kantin berubah, terdengar suara berisik dan ternyata pangeran kampus datang dan diikuti oleh Ami cewek kampus yang berpenampilan seksi dan selalu saja ingin nempel-nempel dengan Reza si pangeran kampus. Anggita hanya menoleh dengan mata malasnya.

"Aduh... ratu drama dateng, males ah, cabut yu Nis kita pulang aja!!"

Mereka Pun keluar dari area kantin yang sesak dan bergegas menuju parkiran, dimana ia memarkirkan motor matic sederhananya itu.

"Gue nebeng ya git, boleh ya? Hehe" pinta Nisa

"Hmmm.. gimana ya, boleh deh 30 ribu sampai rumah, hahaha" jawab gita bercanda

"Ah lo perhitungan banget sih jadi temen" keluh nisa

"Ya udah gratis deh, lo kan udah setia nemenin gue, nempel terus kayak prangko, hehhe" Canda Gita lagi sambil mengedipkan mata sebelah.

"Hemm.. mata lo ccingan ya Git? Haha kayaknya lo dulu deh yang mesti cari pacar git!! lo mulai aneh deh, lo suka sama gue.?? ampun deh gue masih normal kali" Jawab nisa

"Hahahaha"

Mereka Pun tertawa bersama

Ia mengantar nisa pulang berboncengan dengannya, sepanjang jalan mereka bernyanyi bersama.

Sebenarnya suara mereka gak merdu ya, tapi nikmatin aja kali ya yg penting mereka happy.

Sesampainya dirumah Nisa,

"Git mampir ulu yu, dirumah lagi gak ada siapa-siapa!!" Suruh Nisa sambil mengedipkan mata sebelah seperti yang dilakukan Gita di parkiran tadi.

"Ah lo.. kok jadi ketularan cacingan sih, hahaha"

Mereka Pun tertawa bersama lagi

"Emang iya gak ada siapa-siapa, emang lagi pada kemana ortu lo Nis?" Tanya gita menyudahi candanya tadi

"Emm mereka lagi ke luar kota, cuma sebentar kok, nengokin tante gue lahiran." Jawab nisa

"Ooohhhhh......." jawab git sambil sengaja dibikin panjang tuh ohhhh nya

" Hmmm.... mulai deh , yu ahh masuk!!" Ajak Nisa

Akhirnya Pun mereka masuk dan sudah ngobrol ditemani minuman dan camilan,

Ketika gita melihat-lihat perpustakaan dirumah nisa yang menampakan buku-buku berjejer rapi di sana, ia pun tertarik pada satu buku komik dan mengambilnya, tiba-tiba ia teringat untuk menjemput papa nya di RS untuk diantar pulang ke rumah. 

Gita pun bergegas pamit dan meminta izin untuk membawa buku itu untu dibaca di rumahnya, buku komik itu yang pada akhirnya membuat Gita berada didunia lain.

ON

Tiba-tiba lamunan Gita buyar saat mendengar desisan ular. Dia sedikit kaget melhat ular itu sudah berada disamping kakinya, sudah dengan posisi siap mematuk, tapi dia berusaha tenang.

Ratu menghindari patukan itu, patukan kedua pun berhasil ratu hindari,

"Baru dua kali, ayo coba lgi… kalau udah 3 kali kan biasanya dapet gelas atau piring cantik!! Hahaha…" Ratu (Gita) malah membuat candaan.

Karna di kamarnya tidak ada benda tajam, tidak ada pedang , ia memikirkan cara lain untuk mengatasi ular ini, dan yang terpikir adalah cincin ajaibnya, ia bersiap-siap dengan cincin nya.

Saat ular itu terkena sengatan listrik dari cin-cin ajaib Ratu , ular itu mematung beberapa menit, waktu itu yang Ratu gunakan untuk menggulung ular itu dengan kain dan memberikannya pada Sani.

"Apa ini Ratu?" Tanya Sani

"Hmm… berikan saja pada Rey, dan suruh untuk melepaskannya di dalam kamar selir Mey!" Perintah Ratu

"Lalu yang ada di dalam sini itu apa Ratu?" Tanya Sani penasaran.

Ratu pun berbisik pelan di telinga Sani,

"Ular."

"Apa?" teriak Sani , ia kaget dan langsung melemparkannya ke lantai.

"Astaga, jangan berteriak, nanti malah membuat orang curiga..!"

"Sudahlah, cepat pergi lagi pula ular itu kan terikat dan terbungkus juga oleh kain, tidak akan menggigitmu..!" Perintah Ratu

"Ta-pi.. ta-pi Ratu, untuk apa Ratu melepaskannya disana?" Tanya Sani gugup dia merasa Ratu berubah, dan berpikir kenapa Ratu menjadi jahat.

"Ssssttt… ular ini masuk ke kamarku, aku yakin itu kiriman Mey, jadi aku hanya mengembalikannya." Ratu menjelaskan.

"Mmmm… saya mengerti, baiklah saya pergi."

Sani Pun pergi mengantarkan buntalan itu ke depan paviliun dimana disitu biasanya Rey berjaga, dia mempercepat langkahnya.

"Aku harus bergegas pergi, aku tidak mau jika ular ini tiba-tiba menyusup keluar, astaga untuk kesekian kalinya jantungku dag dig dug tak karuan karena sang Ratu." Gumam Sani dalam hati

Saat ia dapat melihat Rey, dia merasa sedikit lega,

"Pengawal Rey, ini dari sang Ratu." Sani langsung memberikan bungkusan itu ke tangan Rey , dia tak mau lama-lama memegangnya.

"Ini apa?" Tanya Rey bingung

Sani pun berbisik pelan,

"Ini ular, kata Ratu tadi ular ini masuk ke kamarnya, dan ratu hampir celaka, menurut ratu ular ini kiriman selir Mey, Ratu ingin ular ini dilepaskan kembali di kamar selir Mey." Sani menjelaskan sejelas-jelasnya karena dia ingin segera pergi

"Mmm… baiklah." Jawab Rey

Sani benar-benar bisa merasa lega, dan dia kembali masuk ke paviliun.

Selir Mey sedang menatap cermin mengagumi kecantikannya sendiri, ia merasa senang membayangkan Ratu terkena Racun ular itu dan tanpa dia sadari justru ular itu ada dikamarnya dan berusaha mematuk kakinya.

Ia berteriak "Tolong.... ada ular"

Ular itu berhasil mematuk kaki selir Mey, karena dia tidak bisa menghindari serangan ular yang cepat itu.

Pelayan pribadi selir Mey masuk karena suara gaduh nyonyanya, dia kaget dan memanggil beberapa pengawal, setelah ular berhasil ditangkap, dia segera memanggil tabib setelah melihat selir Mey ternyata terluka.

Mey kesakitan dia juga mengeluh kenapa ular itu bisa ada dikamarnya, tak berselang lama tabib istana pun datang untung saja segera ditangani sehingga racunnya tidak menyebar, hanya saja selir Mey harus beristirahat setidaknya selama seminggu karena kakinya bengkak. ia mengutuk Rizad yang tak becus melaksanakan tugasnya.

Semntara Gita ( Ratu ) hanyatersenyum senang membayangkan keadaan selir Mey.

Hemm.... ya setidaknya hati Gita terhibur dengan adanya Drama seperti ini membuat ia sedikit lupa akan dunianya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Audreen

Audreen

BENGEK di kira maenan PASAR MLM we yg dpt hadiah.

2022-09-26

2

Septi Verawati

Septi Verawati

emang enak senjata makan tuan

2022-09-18

2

Puteri

Puteri

senyum-senyum sendiri.wkwk

2022-09-12

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Masuk ke dunia komik
2 BAB 2 Racun
3 BAB 3 Pertemuan
4 BAB 4 Wabah Penyakit
5 BAB 5 Strategi
6 BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7 BAB 7 Mata-mata
8 BAB 8 BENGKAK
9 BAB 9 Saling mengejek
10 BAB 10 Tamu tak diundang
11 BAB 11 Ular
12 BAB 12 Hati yang bingung
13 BAB 13 Kunjungan sang paman
14 BAB 14 Satu kamar
15 BAB 15 Canggung
16 BAB 16 Malam terakhir menginap
17 BAB 17 Dapur istana
18 BAB 18 Jebakan selir mey
19 BAB 19 Kejahilan
20 BAB 20 Memasak
21 BAB 21 Menginterogasi
22 BAB 22 Kedatangan selir Mey
23 BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24 BAB 24 Si Putih
25 BAB 25 Pangeran Ceng
26 BAB 26 Penyerangan
27 BAB 27 Bermain bersama
28 BAB 28 Selir Janie
29 BAB 29 Kembali
30 BAB 30 Kekesalan sang tabib
31 BAB 31 Buku yang terbakar
32 BAB 32 Rencana selir Mey
33 BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34 BAB 34 Rasa Bersalah
35 BAB 35 Di danau
36 BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37 BAB 37 Ratu Hamil
38 BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39 BAB 39 Memandikan si Putih
40 BAB 40 Ditemani Raja Deon
41 BAB 41 Keperluan Mendesak
42 BAB 42 Kegelisahan
43 Bab 43 Pencuri
44 BAB 44 Surat Rahasia
45 BAB 45 Gas beracun
46 BAB 46 Ibu Suri bertindak
47 BAB 47 Masuk penjara
48 BAB 48 Perasaan Sani
49 BAB 49 Memohon
50 BAB 50 Aksi bunuh diri
51 BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52 BAB 52 Surat
53 BAB 53 Surat 2
54 BAB 54 Kedatangan
55 BAB 55 Kerinduan
56 BAB 56 Hari eksekusi
57 BAB 57 Keberuntungan
58 BAB 58 Wangi ketiak
59 BAB 59 Kerepotan
60 BAB 60 Satu misi selesai
61 BAB 61 Ratu kelelahan
62 BAB 62 Pendarahan
63 BAB 63 Satu syarat
64 BAB 64 jalan-jalan
65 BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66 BAB 66 Nafsu makan
67 BAB 67 Terasa geli
68 BAB 68 Demi buah mangga
69 BAB 69 Korban Ratu
70 BAB 70 Menanti
71 BAB 71 Kontraksi
72 BAB 72 Keputus asaan
73 BAB 73 Drama menyusui
74 BAB 74 Raja Cemas
75 BAB 75 Giliran sang selir
76 BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77 BAB 77 Cemburu
78 BAB 78 Menengok cucu
79 BAB 79 Keputusan Rizad
80 BAB 80 Keputusan yang sulit
81 BAB 81 Berkeliling
82 BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83 BAB 83 baby blues
84 BAB 84 Nakal
85 BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86 BAB 86 Tangisan horor
87 BAB 87 Tak sengaja bertemu
88 BAB 88 Kematian
89 BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90 Season 2 Menemani sang papah
91 Bertemu 3 cowok aneh
92 Rencana Baskoro
93 Rekomendasi novel
94 Belanja itu melelahkan
95 Acara makan malam
96 Ke kampus bersama
97 Dikerjain sampai sakit
98 Bos Muda
99 Kado Misterius
100 Mengunjungi Kantor Papah
101 Kekesalan Reza
102 Penampilan Baru
103 Hari Ke 2 Bekerja
104 Reza Tak Percaya
105 Kepulangan Angga
106 Perampokan
107 Mimpi
108 Reza cemburu?
109 Masa Lalu Angga
110 Persaingan
111 Wajah Pucat Reza
112 Takut
113 Reza Sakit
114 Wina Berulah Lagi
115 Copet Yang Sedang Sial
116 Rumah Gita
117 Main Game
118 Fitnah
119 Terbongkar
120 Mulai Bersikap Manis
121 Saling Pukul
122 Dibedakin
123 Tonjokan Peringatan
124 Diterima
125 Ribetnya Gita
126 Cemburu Buta
127 Status Baru
128 Rencana Ina
129 Titik Terang
130 Musyawarah
131 Meminta Maaf
132 Terusik Lagi
133 Perubahan Gita
134 Cincin
135 Luka Kirana
136 PDKT
137 Kekonyolan Angga
138 Kirana Di Rumah Reza
139 Pertanyaan Kirana
140 Rasa Penasaran
141 Mirip Angga
142 Persiapan Gita
143 Seperti Sepasang Kekasih
144 Tentang Kirana
145 Waspadanya Reza
146 Gugup
147 Acara Penting
148 Perubahan Jani
149 Namanya Kirana
150 Gita ketiduran lagi
151 Rahasia Yang Dibongkar
152 Mencari Kirana
153 Kemarahan Aldi
154 Disembunyikan
155 Mata-Mata
156 Naik Motor
157 Kejahilan Gita
158 Keanehan Aldi
159 Mau Marah Tapi Sayang
160 Pencopet
161 Angga Pingsan
162 Mimpi
163 Membuntuti Aldi
164 Semangat Gita
165 Menyamar
166 Berhasil Membawa Kirana
167 Maya Hilang
168 Maya Dikantor Polisi
169 Bertemu Andra Dan Dafa
170 Mengunjungi Aldi
171 Mencari Petunjuk
172 Jani Akhirnya Pulang
173 Makan Bersama
174 Lomba Lari
175 Bertamu Ke Rumah Dafa
176 Kejutan Untuk Reza
177 Permintaan Reza
178 Amplop Coklat
179 Sadar
180 Sosok Kirana
181 Mangsa Angga
182 Kaget Sendiri
183 Jani Penasaran
184 Gaun Pesta
185 Memanfaatkan Keadaan
186 Diketahui Kirana
187 Jawaban Tak Terduga
188 Menunggu Ibunya
189 Numpang Sarapan
190 Kenyataan Yang Menyedihkan
191 Donor Darah
192 Perkataan Dafa
193 Ulang Tahun Gita
194 Ada Yang Pingsan
195 Tak Menyangka
196 Gita Kecewa
197 Menghibur Gita
198 Rencana Gita
199 Melepas Kepergian Angga
200 Perubahan Nisa
201 Bayi Siapa?
202 Merawat Bayi (Mengenang)
203 Keinginan Dafa
204 Menengok Jani
205 Cemburu
206 Liburan Yang Memalukan
207 Janji Kelingking
208 Jaga Mata, Jaga Hati
209 Bocah Nakal
210 Siapa yang ulang tahun?
211 Tidak Fokus
212 Ramen Pelampiasan
213 Ulah Dafa
214 Mengkhawatirkan Dafa
215 Bergetar Lalu Kecewa
216 Seperti Ikan Louhan
217 Masih Tentang Kegalauan Angga
218 Ke Bali
219 Bersayap?
220 Kaki Yang Lemas
221 Angga Baru Sadar
222 Suara Wanita?
223 Menjelang Hari H
224 Kegagalan Reza
225 Kebahagiaan
226 # Berjamaah
227 # Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228 # Kehamilan Anggita
229 # Dua Bayi
230 # Gea Dan Gio
231 Pengumuman Dan Promosi
232 Novel squel, Gea & Gio telah up
Episodes

Updated 232 Episodes

1
BAB 1 Masuk ke dunia komik
2
BAB 2 Racun
3
BAB 3 Pertemuan
4
BAB 4 Wabah Penyakit
5
BAB 5 Strategi
6
BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7
BAB 7 Mata-mata
8
BAB 8 BENGKAK
9
BAB 9 Saling mengejek
10
BAB 10 Tamu tak diundang
11
BAB 11 Ular
12
BAB 12 Hati yang bingung
13
BAB 13 Kunjungan sang paman
14
BAB 14 Satu kamar
15
BAB 15 Canggung
16
BAB 16 Malam terakhir menginap
17
BAB 17 Dapur istana
18
BAB 18 Jebakan selir mey
19
BAB 19 Kejahilan
20
BAB 20 Memasak
21
BAB 21 Menginterogasi
22
BAB 22 Kedatangan selir Mey
23
BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24
BAB 24 Si Putih
25
BAB 25 Pangeran Ceng
26
BAB 26 Penyerangan
27
BAB 27 Bermain bersama
28
BAB 28 Selir Janie
29
BAB 29 Kembali
30
BAB 30 Kekesalan sang tabib
31
BAB 31 Buku yang terbakar
32
BAB 32 Rencana selir Mey
33
BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34
BAB 34 Rasa Bersalah
35
BAB 35 Di danau
36
BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37
BAB 37 Ratu Hamil
38
BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39
BAB 39 Memandikan si Putih
40
BAB 40 Ditemani Raja Deon
41
BAB 41 Keperluan Mendesak
42
BAB 42 Kegelisahan
43
Bab 43 Pencuri
44
BAB 44 Surat Rahasia
45
BAB 45 Gas beracun
46
BAB 46 Ibu Suri bertindak
47
BAB 47 Masuk penjara
48
BAB 48 Perasaan Sani
49
BAB 49 Memohon
50
BAB 50 Aksi bunuh diri
51
BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52
BAB 52 Surat
53
BAB 53 Surat 2
54
BAB 54 Kedatangan
55
BAB 55 Kerinduan
56
BAB 56 Hari eksekusi
57
BAB 57 Keberuntungan
58
BAB 58 Wangi ketiak
59
BAB 59 Kerepotan
60
BAB 60 Satu misi selesai
61
BAB 61 Ratu kelelahan
62
BAB 62 Pendarahan
63
BAB 63 Satu syarat
64
BAB 64 jalan-jalan
65
BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66
BAB 66 Nafsu makan
67
BAB 67 Terasa geli
68
BAB 68 Demi buah mangga
69
BAB 69 Korban Ratu
70
BAB 70 Menanti
71
BAB 71 Kontraksi
72
BAB 72 Keputus asaan
73
BAB 73 Drama menyusui
74
BAB 74 Raja Cemas
75
BAB 75 Giliran sang selir
76
BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77
BAB 77 Cemburu
78
BAB 78 Menengok cucu
79
BAB 79 Keputusan Rizad
80
BAB 80 Keputusan yang sulit
81
BAB 81 Berkeliling
82
BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83
BAB 83 baby blues
84
BAB 84 Nakal
85
BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86
BAB 86 Tangisan horor
87
BAB 87 Tak sengaja bertemu
88
BAB 88 Kematian
89
BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90
Season 2 Menemani sang papah
91
Bertemu 3 cowok aneh
92
Rencana Baskoro
93
Rekomendasi novel
94
Belanja itu melelahkan
95
Acara makan malam
96
Ke kampus bersama
97
Dikerjain sampai sakit
98
Bos Muda
99
Kado Misterius
100
Mengunjungi Kantor Papah
101
Kekesalan Reza
102
Penampilan Baru
103
Hari Ke 2 Bekerja
104
Reza Tak Percaya
105
Kepulangan Angga
106
Perampokan
107
Mimpi
108
Reza cemburu?
109
Masa Lalu Angga
110
Persaingan
111
Wajah Pucat Reza
112
Takut
113
Reza Sakit
114
Wina Berulah Lagi
115
Copet Yang Sedang Sial
116
Rumah Gita
117
Main Game
118
Fitnah
119
Terbongkar
120
Mulai Bersikap Manis
121
Saling Pukul
122
Dibedakin
123
Tonjokan Peringatan
124
Diterima
125
Ribetnya Gita
126
Cemburu Buta
127
Status Baru
128
Rencana Ina
129
Titik Terang
130
Musyawarah
131
Meminta Maaf
132
Terusik Lagi
133
Perubahan Gita
134
Cincin
135
Luka Kirana
136
PDKT
137
Kekonyolan Angga
138
Kirana Di Rumah Reza
139
Pertanyaan Kirana
140
Rasa Penasaran
141
Mirip Angga
142
Persiapan Gita
143
Seperti Sepasang Kekasih
144
Tentang Kirana
145
Waspadanya Reza
146
Gugup
147
Acara Penting
148
Perubahan Jani
149
Namanya Kirana
150
Gita ketiduran lagi
151
Rahasia Yang Dibongkar
152
Mencari Kirana
153
Kemarahan Aldi
154
Disembunyikan
155
Mata-Mata
156
Naik Motor
157
Kejahilan Gita
158
Keanehan Aldi
159
Mau Marah Tapi Sayang
160
Pencopet
161
Angga Pingsan
162
Mimpi
163
Membuntuti Aldi
164
Semangat Gita
165
Menyamar
166
Berhasil Membawa Kirana
167
Maya Hilang
168
Maya Dikantor Polisi
169
Bertemu Andra Dan Dafa
170
Mengunjungi Aldi
171
Mencari Petunjuk
172
Jani Akhirnya Pulang
173
Makan Bersama
174
Lomba Lari
175
Bertamu Ke Rumah Dafa
176
Kejutan Untuk Reza
177
Permintaan Reza
178
Amplop Coklat
179
Sadar
180
Sosok Kirana
181
Mangsa Angga
182
Kaget Sendiri
183
Jani Penasaran
184
Gaun Pesta
185
Memanfaatkan Keadaan
186
Diketahui Kirana
187
Jawaban Tak Terduga
188
Menunggu Ibunya
189
Numpang Sarapan
190
Kenyataan Yang Menyedihkan
191
Donor Darah
192
Perkataan Dafa
193
Ulang Tahun Gita
194
Ada Yang Pingsan
195
Tak Menyangka
196
Gita Kecewa
197
Menghibur Gita
198
Rencana Gita
199
Melepas Kepergian Angga
200
Perubahan Nisa
201
Bayi Siapa?
202
Merawat Bayi (Mengenang)
203
Keinginan Dafa
204
Menengok Jani
205
Cemburu
206
Liburan Yang Memalukan
207
Janji Kelingking
208
Jaga Mata, Jaga Hati
209
Bocah Nakal
210
Siapa yang ulang tahun?
211
Tidak Fokus
212
Ramen Pelampiasan
213
Ulah Dafa
214
Mengkhawatirkan Dafa
215
Bergetar Lalu Kecewa
216
Seperti Ikan Louhan
217
Masih Tentang Kegalauan Angga
218
Ke Bali
219
Bersayap?
220
Kaki Yang Lemas
221
Angga Baru Sadar
222
Suara Wanita?
223
Menjelang Hari H
224
Kegagalan Reza
225
Kebahagiaan
226
# Berjamaah
227
# Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228
# Kehamilan Anggita
229
# Dua Bayi
230
# Gea Dan Gio
231
Pengumuman Dan Promosi
232
Novel squel, Gea & Gio telah up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!