Setelah Ratu ( gita ) mendengar wabah ini,
" Akhirnya kabar wabah ini terdengar juga, hmm kalau di zaman gue ini sejenis covid kali ya.. ya ampun ya ampun, apakah disini perlu vaksin juga ya...." gumam gita
"Coba gue inget-inget, hmmm masalah ini titik besarnya dimana ya, ko gue mendadak pikun gini sih, efek stress kali ya..?? gimana gue gak stress coba, gue terjebak di komik yang gak masuk akal ini." hhuuuhhh
keluh Gita
Setelah beberapa menit iya mengingat-ngingat
"Oh iya gue tau tempat penimbunannya, emang kurang ajar itu orang sampe obat aja dijadikan lahan bisnis."
Gita (Ratu) merasa geram
Ratu mulai menulis surat rahasia untuk Raja Deon, disana tertulis letak Gudang penimbunan obat2an itu,
"Sani......" panggil Ratu
ia pun segera datang,
"Hamba menghadap Ratu."
"Tolong kamu bawa surat ini, simpan di bawah pohon di dekat danau...!" Pinta Ratu
"Pohon?? bukankah disana banyak sekali pohon..." Sani merasa bingung
"Pohon yang paling besar , dekat rumah kayu." Ratu menjelaskan
"Hhmm... iya sepertinya hamba tau." Sani merasa yakin
"Ini suratnya ambillah, simpan di bawah pohon itu tahan dengan batu agar tidak terbawa angin dan lakukan dengan sembunyi-sembunyi...!"
"Baik..." Sani bergegas pergi
Sani pergi dengan penuh waspada, ia celingak-celinguk ke kiri, kanan, depan, belakang, memastikan tidak ada yang mengikutinya.
"Baru kali ini Ratu memberikan tugas seperti ini, jantung ini dag-dig-dug tak karuan."
Setelah sampai disana,
"sepertinya pohon ini pohon yang paling besar, suratnya aku letakkan di bawah sini lalu ditindih batu, baiklah,baiklah..."
"Batu besar atau kecil ya??, apakah aku harus kembali dan bertanya lagi, aduh merepotkan." keluh Sani
Sani berpikir sejenak,
"Aku ambil batu yang ukurannya sedang saja, kamu pintar Sani.hehehe" ia memuji dirinya sendiri
Benar saja setelah beberapa jam kemudian Raja Deon datang tepat duduk dibawah pohon itu, dengan wajah galaunya.
Saat ia merasa tangannya menyentuh sesuatu,
"Apa ini?, , sepertinya surat cinta, sepertinya tidak apa jika aku membacanya sedikit.hehehe." Raja sedikit kepo
ia mengambilnya, saat ia membacanya, keningnya sedikit berkerut bingung.
"Hmm... mungkinkah obat itu ditimbun? jika ia sungguh keterlaluan sekali." Raja Deon merasa geram
"Tapi surat ini untuk siapa? apa ini lelucon? tapi kalau tidak ditimbun kemana obat-obatan itu pergi?, entahlah masalah ini sudah membuatku pusing dan membuatku tak berselera makan sama sekali selama beberapa hari ini.... hhhuuhhhh" keluh Raja
Tiba-tiba datang 2 sahabat Deon mereka datang dengan mengendap-ngendap,
" Sssssttttt... satu, dua ,tiga." mereka berbisik pelan sekali
"Dooorrrr...."
Saking kagetnya Raja melompat dan tergelincir hampir jatuh ke danau, dan 2 sahabatnya itu langsung menolongnya.
"Berani sekali kalian mengagetkanku, apa kalian mau diberi hukuman hah? hukuman penggalan, apa kalian mau?" Raja sepertinya benar-benar marah
"Hari ini sepertinya keadaan hati Raja kita sedang tidak baik, mari kita pergi." mereka mencoba melarikan diri
"Hey, tunggu... kemarilah....!! aku akan mengampuni kalian." perintah Raja sambil tersenyum mencurigakan
"Bacalah...!" raja memberikan kertas tadi
"Kamu ingin pamer surat cinta, kami tau kamu punya 2 istri cantik sementara kami... menyedihkan sekali." ekspresi mereka dibuat seolah sedih.
"Hmm baca saja, nanti malam kita pergi kesana , kita berkumpul ditempat biasa...!" perintah raja
"Baik..." jawab mereka kompak
"Tunggu dulu Deon, mari kita balapan kuda, bukankah sudah lama kita tidak bermain?" Ajak sahabatnya Pangeran Ceng
"Ayo… setidaknya bisa membuat stress ku berkurang, dan aku pastikan aku yang akan menang." Jawab Deon
"Bukankah kau selalu kalah dariku." Ejek sahabatnya Pangeran Xia
"Kali ini aku pastikan aku yang menang." Deon merasa yakin
"Bukan kalian, tapi aku yang akan menang." Ucap Pangeran Ceng sambil membusungkan dadanya seolah-olah ia lelaki gagah sang pemenang.
"Hahahahaha…"Raja Deon dan Pangeran Xia tertawa bersama.
"Kenapa kalian tertawa?" Tanya Pangeran Ceng
"Karena setiap kita lomba berkuda kamu selalu tertinggal jauh, selalu....selalu...selalu begitu." Ejek Raja Deon
"Iiiissshh…." Pangeran Ceng merasa kesal.
Pangeran Ceng pun berlari dan berkata,
"Siapa yang sampai peternakan terlebih dahulu, ia bisa memilih kuda mana saja.haha"
Deon dan Xia pun segera berlari menyusul Ceng, karena mereka takut kuda mereka dipakainya.
Tentu saja merugikan, karena kuda mereka sudah mereka latih dengan telaten hingga bisa secepat dan sekuat itu.
Saat malam tiba Raja menyamar bersama 2 sahabatnya, pangeran Ceng dan pangeran Xia tentunya mereka sudah terlatih, mereka pun mempunyai misi yang sama meskipun keluarga ibu mereka tidak akur.
Dilihat dari luar, ia merasa ragu karena tak ada penjaga satupun disana, tetapi karena ia sudah terlanjur datang maka apa salahnya mencoba.
"Apa kamu yakin surat ini serius? gudang ini sepi sekali, seperti tidak ada barang berharga di dalamnya." tanya Pangeran Xia
"Pemikiran kita sama tapi karena kita sudah jauh-jauh kemari, kita periksa saja dulu, ayo cepat...!" ajak Deon
Mereka masuk mengendap ngendap, dan benar saja disana tertimbun banyak bahan obat2an, bahkan emas dan kain sutra.
"Astaga lihat ini semuanya emas.....!" pangeran Ceng begitu kagum
"Bahkan emas di istana saja tidak sebanyak ini, sungguh mencurigakan." Deon mulai memikirkan sesuatu
"baiklah lebih baik kita fokus ke obat2an nya dulu, ayo kita keluarkan semuanya...!" Ajak Pangeran Xia
"Apakah aku boleh mengambil satu peti emas ini?" tanya Pangeran Ceng
"TIDAK." jawab Deon & Xia kompak
Merekapun mengangkut beberapa peti bahan obat untuk dikirimkan ke desa perbatasan.
FLASHBACK
Ratu pergi ke gudang itu terlebih dahulu ia ingin memastikan lokasinya benar, ia pergi sendiri & menyamar berpakaian laki2.
"Sepertinya memang benar disini."
"Satu, dua ,tiga.. hmm 3 penjaga, , sudah lama kemampuan ini tak digunakan.hehehe..." Ia memandangi cin2nya.
Ia sedikit menggunakan beladirinya, lalu...
dddrrrrrrttttt... bbuuuuggg 3x (kesetrum dan pingsan)
Ratu ingin menyumpal mulut mereka dengan kain, tetapi ia takut Deon memergokinya, lagi pula ia juga harus menyobek kain dulu.
Ratupun hanya mengikat mereka satu persatu dengan tali yang ada, dengan idenya ia lalu mengikat lagi mereka menyatukan mereka dalam satu tali semua jadi di posisi terlentang bertiga.
"Nah kalau disatuin gini kan jadi asik, ko jadi kaya sotong ya, hehehe... sebentar, kalau diangkat sekaligus pasti berat, gue gelindingin aja deh kayak bola ke semak2.. hahahaha biar tau rasa dapet bonus digigit semut pula. hahahahha...." Ratu tertawa bahagia
Mereka Pun benar-benar menggelinding ke semak-semak karena keadaan tanah yang sedikit menurun.
Ketika mereka tersadar raja sudah berhasil pergi dengan membawa semua bahan obat.
Mereka merasa keheranan, mereka diikat dengan begitu kencang, karena mereka posisi bertiga sehingga ada salah satu dari mereka yang berada dibawah dan merasa kesakitan tertindih.
"Kenapa kita malah terikat seperti ini?"
"Akupun tidak mengingat sesuatu, yang terakhir ku ingat ada penyusup yang terlebih dahulu menyerangmu."
"Hei… apakah kalian tidak menyadari aku di posisi paling bawah dan kalian menindihku, ini sangat berat dan menyakitkan."
Penjaga yang terikat paling bawah pun mencoba menggulingkan badannya agar ia berpindah posisi ke atas.
"Sekarang aku yang dibawah, kalian sungguh berat."
Penjaga inipun melakukan hal yang sama sehingga ia berusaha berguling agar posisinya diatas.
Bayangkan 3 penjaga diikat bertiga menjadi satu bahkan kaki mereka pun diikat menyatu.
Mereka berguling-guling karena tidak ingin salah satu dari mereka berada di posisi paling bawah,
Berguling berguling terus berguling hingga mengguling ke tempat yang lebih jauh dan saling bertengkar. Hahahaha
(Sotong yang menggelinding, hahaha….)
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
rereena17
haduh sotong di goreng dadakan. 500san 😂
2022-11-01
1
Septi Verawati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ayak ayak waee
2022-09-18
2
Siti Fatimah
Lanjut dan tetap semangat Thor salam hangat dari PENJARA CINTA MAFIA KEJAM
2022-05-04
5