Malam ini mereka berdua hanya saling menghindar, saling diam dan tidur saling membelakangi. mereka benar-benar ingin melupakan kejadian malam itu tapi dengan tidur kembali ditempat yang sama jelas malah semakin membayangi mereka.
Mereka gelisah, sampai mereka tertidur dan tak terjadi apa-apa ya guys.. hehe
Hari sudah pagi, Gita (Ratu) bangun dan ia merasa senang karena bisa melewati malam mencekamnya bersama Deon, ia juga lega karena hari ini ia akan kembali ke istana,
"Setidaknya di istana lebih baik daripada disini " gumam Gita (Ratu)
Sepanjang perjalanan di kereta mereka diam tanpa kata,
"Kenapa dia tidak berbicara apapun? Apakah aku yang harus mulai bertanya? Tapi aku bingung harus mulai dengan pertanyaan apa?" Gumam Raja Deon dalam hati
"Emmm… akhirnya kamu bisa juga berkunjung bertemu keluargamu, aku berharap kamu tidak sedih lagi dan membuat mata kamu bengkak lagi..!" Ucap Raja Deon
"Iya.." jawab Ratu pelan
Ratu sedang melihat jalanan dari jendela kecil kereta itu, kereta itu memang tertutup seperti memiliki tandu lagi yang ukurannya lebih besar, muat untuk 2 orang.
"Kenapa jawabannya hanya IYA saja, haruskah aku bertanya lagi?" Tanya Raja dalam hatinya
"Apakah pemandangan di luar indah? Hingga kamu fokus melihat jalanan?" Raja mencoba bertanya lagi.
"Aku hanya menikmati angin sepoy-sepoy, menyejukkan." Jawab Ratu
Raja pun menirukan Ratu Anggrek , ia membuka tirai di sebelahnya dan sama-sama menikmati angin sejuk. Mereka terbuai dalam lamunan mereka masing-masing.
Tak terasa akhirnya mereka tiba di istana, Raja yang melihat Ratu Anggrek masih melamun dengan menyandarkan dagu di tangannya yang bersandar di jendela, Raja pun turun terlebih dahulu, ia berjalan mengelilingi kereta dan berjalan mendekati Anggrek berniat membukakan pintu kereta dan membantunya turun, namun.. Saat wajah mereka bertemu,
"Astaga.. kamu mengagetkanku saja, kenapa tiba-tiba kamu ada disitu?" Tanya Ratu
"Kita sudah sampai, dan kamu masih saja melamun, ayo turun biar aku bantu..!" Ucap Raja
"Tidak usah, aku bisa sendiri." Jawab Ratu ketus
"Kenapa dia marah-marah sih, padahal aku berniat baik, wanita aneh." Pikir Raja
Raja pun membalikkan badannya berniat pergi, tapi tanpa ia duga.
Bbuugggg….
Ada yang menimpa tubuhnya, ternyata itu Ratu yang jatuh dari atas kereta, ia terpeleset.
Raja tersungkur, ia tengkurap sementara Ratu diatasnya, Ratu segera berdiri
"Maafkan aku" ucap Ratu ia buru-buru pergi tanpa membantu Raja Deon bangun.
"Benar-benar , wanita itu terkadang menyebalkan." Deon merasa kesal, ia menepuk nepuk bajunya yang kotor.
"yang mulia, anda tidak apa-apa?" Pelayan datang menghampiri Raja
"Bukan masalah besar." Jawab Raja Deon
"Yang mulia Raja sudah pulang, saya ingin menyampaikan pesan kalau beberapa hari ini pelayan selir Mey selalu menanyakan anda baginda, dan menitipkan pesan agar baginda menjenguk selir Mey yang sakit." Pelayan itu menjelaskan.
"Mey sakit, bukankah terakhir bertemu dia baik-baik saja?" Tanya Raja Deon
"iya yang mulia Selir Mey digigit ular ketika malam sebelum baginda pergi, apakah anda tidak mengetahuinya?" Tanya pelayan
"Tidak, aku tidak tahu, tapi jika ada pelayannya datang lagi sampaikan aku akan kesana!." Ucap Raja Deon
"Baik yang mulia." Pelayan itupun pergi.
"Hmm… kenapa bisa ada ular di kamarnya?, aku sebenarnya malas bertemu dengannya tapi aku harus mencari tahu lebih dalam lagi, siapa tahu Mey terlibat dengan pamannya itu, aku harus mencari bukti-bukti." Gumam Raja dalam hati.
Raja Deon pergi ke paviliunnya, dia menuju kamarnya hendak beristirahat sejenak.
Saat sore tiba, Raja datang menemui Selir Mey, jelas saja Selir Mey merasa senang, ia bermanja manja dan mengeluh sakit agar diperhatikan Raja Deon.
yaaa... Raja Deon pun berakting mulai sedikit memperhatikan Selir Mey, sampai akhirnya Selir Mey tak sengaja berkata bahwa yang sakit seperti ini seharusnya Anggrek bukan dia.
"Apakah ini semacam senjata makan tuan?" pikir Deon
Saat deon bertanya lagi , selir Mey malah berdalih bahwa ia salah bicara dan jangan terlalu dipikirkan.
"Buku apa itu?" Tanya Deon sambil lengannya berusaha membawa buku itu
Tapi Mey menghalangi Raja Deon,
"Ah, bukan apa-apa, , itu hanya buku khusus wanita, kamu pasti tidak akan tertarik, aaww.. kakiku sakit Deon." Selir Mey mengalihkan perhatian Raja Deon, Selir Mey tidak mau buku itu dibaca Raja, Selir Mey benar-benar lupa menyimpan buku itu.
"Akan aku panggilkan tabib istana." Ucap Raja Deon
"Tidak usah, aku hanya perlu mengompresnya dengan air hangat, tolong bantu aku..!" Ucap Selir Mey manja
"Baiklah.." Raja Deon pun mengambil air kompresan dan membantu mengobati Selir Mey
Raja pun pamit pulang beralasan bahwa ia lelah karena perjalanan jauh, meski Selir Mey memaksa Raja Deon untuk bermalam dan merawatnya, tapi Raja berusaha menolak dengan berbagai alasan.
Ketika Raja melewati paviliun ratu anggrek ada Sani berpapasan dan memberi hormat,
Raja Deon pun menanyakan perihal ular itu, Sani pun membenarkan bahwa beberapa hari lalu ada ular ke kamar Ratu tapi sudah dibuang oleh pengawal kerajaan.
Ternyata feeling ibu benar, aku salah memilih wanita. seakan dapat pencerahan , ia pun pergi menemui ibunya ... ia ingin tahu pendapat ibunya mengenai hal ini.
Saat ia menghadap ibunya ternyata ibunya sedang tertawa gembira mengobrol dengan Anggrek, Deon berpikir bahwa ibunya memang benar2 menyukai Anggrek sampai mereka seakrab itu.
Karena mereka begitu asyik mengobrol, Deon memilih kembali dan tidak mengganggu acara mereka. Ia memilih pergi ke Danau karena hari masih sore. Saat ia melangkah pergi, ibu suri melihatnya dan memanggilnya untuk bergabung.
Mereka pun berbincang bertiga, tak lupa menanyakan kegiatan mereka selama menginap di rumah keluarga Ratu, tentu saja pikiran mereka traveling ke malam itu dan membuat pipi mereka merona.
"Astaga Gita, lo harus bisa lupain malam itu..!" Ucap Gita (Ratu) dalam hati.
"Andai ibu tau, disana aku mengalami hal yang tak terduga, terimakasih ibu karena menyuruhku menemani anggrek, berkat ibu… " ucap Deon dalam hati ia tidak meneruskan kata-katanya ia malah membayangkan adegan malam itu sambil tersenyum- senyum.
"Kamu kenapa Deon, senyum sendirian?" Tanya Ibu Suri
"Aku barusan tersenyum sendiri bu?.. Ah tidak bu." Raja Deon mengelak.
"Sepertinya ibu harus istirahat, kalian pergilah..!" Perintah Ibu Suri
"Ibu mengusirku?" Raja Deon sedikit kesal
"Ibu hanya lelah, butuh istirahat." Jawab Ibuu Suri
Ratu segera menarik lengan Raja Deon,
"Baiklah , selamat istirahat ibu.." ucap Ratu
Ratu menarik Raja Deon keluar, Raja hanya patuh mengikutinya.
Karena jarak dari paviliun ibu suri ke paviliun mereka cukup jauh, mereka memang menaiki kuda masing-masing dan pulang dengan kudanya lagi.
Hanya saja mereka pulang dengan kuda berdampingan di sore hari. Deon tersenyum menganggap bahwa itu sebuah kencan berkuda bersama. Hehehehe
(Kuda yang dipakai ratu, kuda si putih ya si minho itu, ya.. mereka jadi sahabat, Ratu sering meluapkan isi hatinya kepada kudanya itu. Karena ia tidak mungkin memberi tahu orang lain kalau dia dari dunia lain)
Bersambung...
...Terimakasih telah membaca karya ini, mohon dukungannya ya..! setelah membaca bisa like, komen dan vote.. author akan sangat berterimakasih :)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Septi Verawati
👍👍👍💪💪💪
2022-09-19
2