BAB 18 Jebakan selir mey

Malam ini Ratu mendapatkan surat rahasia, ia merasa curiga tapi ia yakin bisa mengatasinya karena ia bukanlah Ratu yang dulu.

Keesokan harinya, saat menjelang sore ia bersiap-siap berdandan cantik, dan pergi sendiri tanpa dikawal untuk meyakinkan selir Mey bahwa ia masuk jebakannya, bahkan ia bersenandung selama perjalanan menuju tempat yang tertera di surat semalam.

"Baiklah, mari kita ikuti alur jebakan si Mey itu." Guamam Ratu dalam hati

Pelayan selir Mey memberi laporan kepada sang selir bahwa Ratu Anggrek sedang menuju paviliun belakang.

"Bagus, dia memang selalu begitu, mudah percaya dan polos." Ucap Selir Mey sambil tersenyum

Benar saja sesampainya ia di paviliun kosong di belakang istana, beberapa orang berpakaian hitam dan berpenutup wajah mengepungnya tapi dengan beladiri yang ia miliki & cincin ajaibnya tentu saja ia sangat percaya diri bisa mengalahkan mereka.

"Ayo maju, kenapa main keroyokan, apa kalian tidak malu hah? kalian laki-laki mengepung perempuan, sungguh pengecut hahahaha..." Gita (Ratu) tertawa mengejek mereka

Ada satu penyerang yang berusaha membiusnya, tapi dengan cekatan penyerang itu segera dilumpuhkan oleh sang Ratu dengan bela dirinya.

"Ayo, maju lagi kalau berani..!" Tantang Ratu 

Mereka Pun mulai menyerang secara bersamaan, untung saja mereka tidak membawa senjata semacam pedang, Ratu pun memakai beladiri untuk mengalahkan mereka.

Karena mereka sangat gigih dan masih berusaha menyerang, akhirnya Ratu menggunakan cincin ajaibnya, hingga semuanya terkapar pingsan tak berdaya.

"Wah… wah kalian sungguh pengecut beraninya melawan perempuan,, gue bakalan kasih kalian hadiah, semacam tanda tangan, ah jejak gitu deh.. supaya kalian mengenang gue, Hehehe" Ratu memperhatikan mereka semua dan mulai memikirkan ide kejahilannya.

Ratu menonjok di setiap mata kanan mereka, meninggalkan lebam di setiap mata kanan mereka.

"Hahaha… mata mereka seperti mata panda, haruskah gue pukul lagi mata yang sebelahnya, biar benar-benar mirip panda?" Ucap Gita (Ratu) sambil tertawa

Tapi ia mengurungkan niatnya, ia ingin mengeluarkan dulu Rey dari paviliun kosong itu, ia dengan cepat masuk , karena ia pingsan Ratu Pun menggunakan cincinnya itu untuk mengaliri aliran listrik ke tubuh Rey.

"Akhirnya sadar juga, ayo cepat berdiri..! kita harus cepat keluar dari tempat ini, dan sebaiknya kita lewat pintu belakang." Ucap Ratu

Mereka Pun segera pergi melewati pintu belakang, dan untungnya selir Mey dan Raja belum sampai di paviliun belakang itu. 

Ratu akhirnya pulang bersama Rey kembali ke paviliunnya.

"Duduklah dulu…!" Perintah Ratu

Setelah duduk, Rey mulai bingung dengan apa yang terjadi,

"Ratu, sebenarnya ada apa ini?" Tanya Rey

"Biasalah, kerjaan si Mey, siapa lagi." Jawab Ratu

"Maksud Ratu?" Rey dibuat lebih penasaran lagi

Sani datang menghampiri mereka,

"Ratu, anda sudah kembali?" Tanya Sani

"Iya, ambilkan dulu air untuk Rey..!" Ratu memerintah Sani

"Baik." Jawab Sani

Sani pun pergi dengan terburu-buru menyadari ada sesuatu yang penting.

Setelah Sani datang dengan air minum,

"Minumlah dulu…!" Ratu memberikan segelas air pada Rey

"Begini Rey, sebenarnya tadi itu jebakan Mey, dia ingin menjebak kita, dia akan membuat seolah-olah kita berselingkuh di paviliun itu, membuat kamu pingsan dan nanti aku juga akan dibuatnya pingsan karena dibius, untung saja aku bisa mengatasinya." Ratu mencoba menjelaskan

"Astaga, tapi syukurlah akhirnya kita bisa keluar, hhuuhh..."

Rey menghembuskan nafas lega

"Benar-benar keterlaluan selir Mey itu, apakah aku perlu memberinya pelajaran.?" Sani merasa geram

"Apa kamu berani?" Tanya Ratu

"Tentu saja tidak ratu." Sani menunduk lesu

"Hahahahaha" Rey dan Ratu pun tertawa

Karena hari sudah malam, mereka pun beristirahat dan masing-masing sedang membayangkan kekesalan Mey karena rencananya gagal.

Selir Mey datang bersama Raja dan para pengawalnya bahkan pangeran Ceng pun ikut serta, meski kaki Selir Mey sakit tapi ia memaksakan diri, ia bersemangat sekali ingin melihat Ratu menderita.

Dengan percaya dirinya Selir Mey mengajak Raja memeriksa paviliun itu,, tapi bukan perselingkuhan Ratu yang ia lihat , ia malah melihat orang suruhannya yg terkapar di sana. Selir Mey merasa sangat kesal dengan rencananya yang selalu gagal.

"Hahahahaha…" Ceng tertawa sangat keras

"Deon, jadi ini yang ingin Mey perlihatkan, lihatlah betapa lucunya mereka, mata mereka..hahahaha mata mereka kompak sekali bengkak di bagian kanan,kalau dua-dua nya pasti lebih lucu, seperti mata panda,hahaha..." Pangeran Ceng tak berhentinya tertawa

"Diamlah…!" Deon membentak Pangeran Ceng

"Kau ini kaku sekali Deon, ini benar-benar lucu, kau sama sekali tidak tertawa" Jawab pangeran Ceng

Deon mengalihkan pandangannya pada Selir Mey,

"Jadi sebenarnya apa yang terjadi Mey? Apakah ini lelucon? Kau memaksaku kemari hanya untuk melihat mereka?" Tanya Raja Deon kepada Selir Mey ia benar-benar marah.

Mey yang tak ingin disalahkan, tentu saja ia mencari alasan,

"Mmm… tapi Deon bukankah ini aneh, mereka tergeletak disini dengan luka yang sama, seperti memberi tanda pada musuhnya. Apakah ada mata-mata di istana? Bukankah mereka pengawal istana, pasti ada yang menyerang mereka, dan ada yang tidak beres disini, kita coba lihat ke dalam saja Deon..!" Mey mencoba mencari alasan

"Sudahlah, aku tidak ingin mendengar saranmu, lebih baik kamu diam Mey." Raja Deon kesal karena Selir Mey masih saja berbicara.

"Benar juga Deon ini sedikit aneh." Ucap pangeran Ceng

"Kau urus mereka Ceng..!" Perintah Raja Deon

"Kenapa harus aku?" Pangeran Ceng mengeluh

"Bukankah tadi kau menyetujui kalau ini aneh, ya sudah kau selidiki sekarang..!" Jawab Raja Deon sambil berlalu pergi.

"Sial… kenapa mulutku selalu saja salah, sepertinya aku harus selalu diam." Keluh pangeran Ceng dalam hatinya sambil memukul-mukul mulutnya dengan tangannya sendiri.

"Deon tunggu..!" Selir Mey berteriak

Ia mencoba berlari ia bahkan lupa kakinya masih sakit hingga ia akhirnya terjatuh, tapi Raja Deon sama sekali tidak menghiraukannya.

"Sial… benar-benar sial, bukannya Deon membenci Anggrek malah dia berbalik membenciku, Astaga kenapa akhir-akhir ini aku sial sekali." Gumam Selir Mey dalam hati

"Bangunkan aku Ceng..!" Perintah selir Mey

Pangeran Ceng pun membantu Selir Mey berdiri.

"Kau ini terlalu memaksakan diri Mey." Ucap Pangeran Ceng

"Bisakah kau diam..!" Ucap Selir Mey

"Kenapa semua orang marah padaku? Aaiissshh menyebalkan." Ucap Pangeran Ceng

Pangeran Ceng berlalu pergi dan melepaskan pegangan tangan Selir Mey dengan kasar,  Selir Mey terjatuh lagi, dan untuk kali ini Pangeran Ceng membiarkannya.

"Untuk apa aku menolongmu jika hanya di maki, bukannya terimakasih, dasar.." Ucap Pangeran Ceng kesal

Pangeran Ceng berlalu dengan membawa orang-orang tadi dan akan menginterogasi mereka besok.

Raja mulai menyadari kejanggalan tentang Selir Mey yang membujuknya pergi ke paviliun itu.

"Bukankah Selir Mey berkata ia sempat melihat Anggrek disana tapi tidak ada, sebaiknya aku pergi memeriksa ke paviliun Ratu saja." Gumam Raja pelan

Saat ia memeriksa ke paviliun Ratu, ternyata Ratu sedang tidur lelap, Raja merasa lega.

"Syukurlah, dia baik-baik saja, sepertinya kalau aku kembali ke paviliun ku pasti sangat melelahkan, haruskah aku menginap disini? Hmm… sepertinya itu yang terbaik." Gumam Raja Deon yang sebenarnya merindukan Ratu

Sebenarnya Ratu hanya pura-pura tidur agar tidak dicurigai, dan pada akhirnya mereka pun tidur bersama dengan saling berpegangan tangan.

Beraambung...

...Terimakasih untuk para pembaca, silahkan tinggalkan jejak kalian..! kalian bisa like, komen dan vote bab ini.. :) dan Author akan sangat berterimakasih :)...

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

cie cie awalnya pegangan tangan selanjutnya terserah author aja lah wkwkwkwk

2024-06-09

0

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

Raja khawatir ama Ratunya... tapi sangat disayangi karna itu bukan ratu sebenarnya...Sian Gita

2022-12-25

2

Septi Verawati

Septi Verawati

👍👍💪💪💪👣👣

2022-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Masuk ke dunia komik
2 BAB 2 Racun
3 BAB 3 Pertemuan
4 BAB 4 Wabah Penyakit
5 BAB 5 Strategi
6 BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7 BAB 7 Mata-mata
8 BAB 8 BENGKAK
9 BAB 9 Saling mengejek
10 BAB 10 Tamu tak diundang
11 BAB 11 Ular
12 BAB 12 Hati yang bingung
13 BAB 13 Kunjungan sang paman
14 BAB 14 Satu kamar
15 BAB 15 Canggung
16 BAB 16 Malam terakhir menginap
17 BAB 17 Dapur istana
18 BAB 18 Jebakan selir mey
19 BAB 19 Kejahilan
20 BAB 20 Memasak
21 BAB 21 Menginterogasi
22 BAB 22 Kedatangan selir Mey
23 BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24 BAB 24 Si Putih
25 BAB 25 Pangeran Ceng
26 BAB 26 Penyerangan
27 BAB 27 Bermain bersama
28 BAB 28 Selir Janie
29 BAB 29 Kembali
30 BAB 30 Kekesalan sang tabib
31 BAB 31 Buku yang terbakar
32 BAB 32 Rencana selir Mey
33 BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34 BAB 34 Rasa Bersalah
35 BAB 35 Di danau
36 BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37 BAB 37 Ratu Hamil
38 BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39 BAB 39 Memandikan si Putih
40 BAB 40 Ditemani Raja Deon
41 BAB 41 Keperluan Mendesak
42 BAB 42 Kegelisahan
43 Bab 43 Pencuri
44 BAB 44 Surat Rahasia
45 BAB 45 Gas beracun
46 BAB 46 Ibu Suri bertindak
47 BAB 47 Masuk penjara
48 BAB 48 Perasaan Sani
49 BAB 49 Memohon
50 BAB 50 Aksi bunuh diri
51 BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52 BAB 52 Surat
53 BAB 53 Surat 2
54 BAB 54 Kedatangan
55 BAB 55 Kerinduan
56 BAB 56 Hari eksekusi
57 BAB 57 Keberuntungan
58 BAB 58 Wangi ketiak
59 BAB 59 Kerepotan
60 BAB 60 Satu misi selesai
61 BAB 61 Ratu kelelahan
62 BAB 62 Pendarahan
63 BAB 63 Satu syarat
64 BAB 64 jalan-jalan
65 BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66 BAB 66 Nafsu makan
67 BAB 67 Terasa geli
68 BAB 68 Demi buah mangga
69 BAB 69 Korban Ratu
70 BAB 70 Menanti
71 BAB 71 Kontraksi
72 BAB 72 Keputus asaan
73 BAB 73 Drama menyusui
74 BAB 74 Raja Cemas
75 BAB 75 Giliran sang selir
76 BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77 BAB 77 Cemburu
78 BAB 78 Menengok cucu
79 BAB 79 Keputusan Rizad
80 BAB 80 Keputusan yang sulit
81 BAB 81 Berkeliling
82 BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83 BAB 83 baby blues
84 BAB 84 Nakal
85 BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86 BAB 86 Tangisan horor
87 BAB 87 Tak sengaja bertemu
88 BAB 88 Kematian
89 BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90 Season 2 Menemani sang papah
91 Bertemu 3 cowok aneh
92 Rencana Baskoro
93 Rekomendasi novel
94 Belanja itu melelahkan
95 Acara makan malam
96 Ke kampus bersama
97 Dikerjain sampai sakit
98 Bos Muda
99 Kado Misterius
100 Mengunjungi Kantor Papah
101 Kekesalan Reza
102 Penampilan Baru
103 Hari Ke 2 Bekerja
104 Reza Tak Percaya
105 Kepulangan Angga
106 Perampokan
107 Mimpi
108 Reza cemburu?
109 Masa Lalu Angga
110 Persaingan
111 Wajah Pucat Reza
112 Takut
113 Reza Sakit
114 Wina Berulah Lagi
115 Copet Yang Sedang Sial
116 Rumah Gita
117 Main Game
118 Fitnah
119 Terbongkar
120 Mulai Bersikap Manis
121 Saling Pukul
122 Dibedakin
123 Tonjokan Peringatan
124 Diterima
125 Ribetnya Gita
126 Cemburu Buta
127 Status Baru
128 Rencana Ina
129 Titik Terang
130 Musyawarah
131 Meminta Maaf
132 Terusik Lagi
133 Perubahan Gita
134 Cincin
135 Luka Kirana
136 PDKT
137 Kekonyolan Angga
138 Kirana Di Rumah Reza
139 Pertanyaan Kirana
140 Rasa Penasaran
141 Mirip Angga
142 Persiapan Gita
143 Seperti Sepasang Kekasih
144 Tentang Kirana
145 Waspadanya Reza
146 Gugup
147 Acara Penting
148 Perubahan Jani
149 Namanya Kirana
150 Gita ketiduran lagi
151 Rahasia Yang Dibongkar
152 Mencari Kirana
153 Kemarahan Aldi
154 Disembunyikan
155 Mata-Mata
156 Naik Motor
157 Kejahilan Gita
158 Keanehan Aldi
159 Mau Marah Tapi Sayang
160 Pencopet
161 Angga Pingsan
162 Mimpi
163 Membuntuti Aldi
164 Semangat Gita
165 Menyamar
166 Berhasil Membawa Kirana
167 Maya Hilang
168 Maya Dikantor Polisi
169 Bertemu Andra Dan Dafa
170 Mengunjungi Aldi
171 Mencari Petunjuk
172 Jani Akhirnya Pulang
173 Makan Bersama
174 Lomba Lari
175 Bertamu Ke Rumah Dafa
176 Kejutan Untuk Reza
177 Permintaan Reza
178 Amplop Coklat
179 Sadar
180 Sosok Kirana
181 Mangsa Angga
182 Kaget Sendiri
183 Jani Penasaran
184 Gaun Pesta
185 Memanfaatkan Keadaan
186 Diketahui Kirana
187 Jawaban Tak Terduga
188 Menunggu Ibunya
189 Numpang Sarapan
190 Kenyataan Yang Menyedihkan
191 Donor Darah
192 Perkataan Dafa
193 Ulang Tahun Gita
194 Ada Yang Pingsan
195 Tak Menyangka
196 Gita Kecewa
197 Menghibur Gita
198 Rencana Gita
199 Melepas Kepergian Angga
200 Perubahan Nisa
201 Bayi Siapa?
202 Merawat Bayi (Mengenang)
203 Keinginan Dafa
204 Menengok Jani
205 Cemburu
206 Liburan Yang Memalukan
207 Janji Kelingking
208 Jaga Mata, Jaga Hati
209 Bocah Nakal
210 Siapa yang ulang tahun?
211 Tidak Fokus
212 Ramen Pelampiasan
213 Ulah Dafa
214 Mengkhawatirkan Dafa
215 Bergetar Lalu Kecewa
216 Seperti Ikan Louhan
217 Masih Tentang Kegalauan Angga
218 Ke Bali
219 Bersayap?
220 Kaki Yang Lemas
221 Angga Baru Sadar
222 Suara Wanita?
223 Menjelang Hari H
224 Kegagalan Reza
225 Kebahagiaan
226 # Berjamaah
227 # Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228 # Kehamilan Anggita
229 # Dua Bayi
230 # Gea Dan Gio
231 Pengumuman Dan Promosi
232 Novel squel, Gea & Gio telah up
Episodes

Updated 232 Episodes

1
BAB 1 Masuk ke dunia komik
2
BAB 2 Racun
3
BAB 3 Pertemuan
4
BAB 4 Wabah Penyakit
5
BAB 5 Strategi
6
BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7
BAB 7 Mata-mata
8
BAB 8 BENGKAK
9
BAB 9 Saling mengejek
10
BAB 10 Tamu tak diundang
11
BAB 11 Ular
12
BAB 12 Hati yang bingung
13
BAB 13 Kunjungan sang paman
14
BAB 14 Satu kamar
15
BAB 15 Canggung
16
BAB 16 Malam terakhir menginap
17
BAB 17 Dapur istana
18
BAB 18 Jebakan selir mey
19
BAB 19 Kejahilan
20
BAB 20 Memasak
21
BAB 21 Menginterogasi
22
BAB 22 Kedatangan selir Mey
23
BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24
BAB 24 Si Putih
25
BAB 25 Pangeran Ceng
26
BAB 26 Penyerangan
27
BAB 27 Bermain bersama
28
BAB 28 Selir Janie
29
BAB 29 Kembali
30
BAB 30 Kekesalan sang tabib
31
BAB 31 Buku yang terbakar
32
BAB 32 Rencana selir Mey
33
BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34
BAB 34 Rasa Bersalah
35
BAB 35 Di danau
36
BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37
BAB 37 Ratu Hamil
38
BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39
BAB 39 Memandikan si Putih
40
BAB 40 Ditemani Raja Deon
41
BAB 41 Keperluan Mendesak
42
BAB 42 Kegelisahan
43
Bab 43 Pencuri
44
BAB 44 Surat Rahasia
45
BAB 45 Gas beracun
46
BAB 46 Ibu Suri bertindak
47
BAB 47 Masuk penjara
48
BAB 48 Perasaan Sani
49
BAB 49 Memohon
50
BAB 50 Aksi bunuh diri
51
BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52
BAB 52 Surat
53
BAB 53 Surat 2
54
BAB 54 Kedatangan
55
BAB 55 Kerinduan
56
BAB 56 Hari eksekusi
57
BAB 57 Keberuntungan
58
BAB 58 Wangi ketiak
59
BAB 59 Kerepotan
60
BAB 60 Satu misi selesai
61
BAB 61 Ratu kelelahan
62
BAB 62 Pendarahan
63
BAB 63 Satu syarat
64
BAB 64 jalan-jalan
65
BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66
BAB 66 Nafsu makan
67
BAB 67 Terasa geli
68
BAB 68 Demi buah mangga
69
BAB 69 Korban Ratu
70
BAB 70 Menanti
71
BAB 71 Kontraksi
72
BAB 72 Keputus asaan
73
BAB 73 Drama menyusui
74
BAB 74 Raja Cemas
75
BAB 75 Giliran sang selir
76
BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77
BAB 77 Cemburu
78
BAB 78 Menengok cucu
79
BAB 79 Keputusan Rizad
80
BAB 80 Keputusan yang sulit
81
BAB 81 Berkeliling
82
BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83
BAB 83 baby blues
84
BAB 84 Nakal
85
BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86
BAB 86 Tangisan horor
87
BAB 87 Tak sengaja bertemu
88
BAB 88 Kematian
89
BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90
Season 2 Menemani sang papah
91
Bertemu 3 cowok aneh
92
Rencana Baskoro
93
Rekomendasi novel
94
Belanja itu melelahkan
95
Acara makan malam
96
Ke kampus bersama
97
Dikerjain sampai sakit
98
Bos Muda
99
Kado Misterius
100
Mengunjungi Kantor Papah
101
Kekesalan Reza
102
Penampilan Baru
103
Hari Ke 2 Bekerja
104
Reza Tak Percaya
105
Kepulangan Angga
106
Perampokan
107
Mimpi
108
Reza cemburu?
109
Masa Lalu Angga
110
Persaingan
111
Wajah Pucat Reza
112
Takut
113
Reza Sakit
114
Wina Berulah Lagi
115
Copet Yang Sedang Sial
116
Rumah Gita
117
Main Game
118
Fitnah
119
Terbongkar
120
Mulai Bersikap Manis
121
Saling Pukul
122
Dibedakin
123
Tonjokan Peringatan
124
Diterima
125
Ribetnya Gita
126
Cemburu Buta
127
Status Baru
128
Rencana Ina
129
Titik Terang
130
Musyawarah
131
Meminta Maaf
132
Terusik Lagi
133
Perubahan Gita
134
Cincin
135
Luka Kirana
136
PDKT
137
Kekonyolan Angga
138
Kirana Di Rumah Reza
139
Pertanyaan Kirana
140
Rasa Penasaran
141
Mirip Angga
142
Persiapan Gita
143
Seperti Sepasang Kekasih
144
Tentang Kirana
145
Waspadanya Reza
146
Gugup
147
Acara Penting
148
Perubahan Jani
149
Namanya Kirana
150
Gita ketiduran lagi
151
Rahasia Yang Dibongkar
152
Mencari Kirana
153
Kemarahan Aldi
154
Disembunyikan
155
Mata-Mata
156
Naik Motor
157
Kejahilan Gita
158
Keanehan Aldi
159
Mau Marah Tapi Sayang
160
Pencopet
161
Angga Pingsan
162
Mimpi
163
Membuntuti Aldi
164
Semangat Gita
165
Menyamar
166
Berhasil Membawa Kirana
167
Maya Hilang
168
Maya Dikantor Polisi
169
Bertemu Andra Dan Dafa
170
Mengunjungi Aldi
171
Mencari Petunjuk
172
Jani Akhirnya Pulang
173
Makan Bersama
174
Lomba Lari
175
Bertamu Ke Rumah Dafa
176
Kejutan Untuk Reza
177
Permintaan Reza
178
Amplop Coklat
179
Sadar
180
Sosok Kirana
181
Mangsa Angga
182
Kaget Sendiri
183
Jani Penasaran
184
Gaun Pesta
185
Memanfaatkan Keadaan
186
Diketahui Kirana
187
Jawaban Tak Terduga
188
Menunggu Ibunya
189
Numpang Sarapan
190
Kenyataan Yang Menyedihkan
191
Donor Darah
192
Perkataan Dafa
193
Ulang Tahun Gita
194
Ada Yang Pingsan
195
Tak Menyangka
196
Gita Kecewa
197
Menghibur Gita
198
Rencana Gita
199
Melepas Kepergian Angga
200
Perubahan Nisa
201
Bayi Siapa?
202
Merawat Bayi (Mengenang)
203
Keinginan Dafa
204
Menengok Jani
205
Cemburu
206
Liburan Yang Memalukan
207
Janji Kelingking
208
Jaga Mata, Jaga Hati
209
Bocah Nakal
210
Siapa yang ulang tahun?
211
Tidak Fokus
212
Ramen Pelampiasan
213
Ulah Dafa
214
Mengkhawatirkan Dafa
215
Bergetar Lalu Kecewa
216
Seperti Ikan Louhan
217
Masih Tentang Kegalauan Angga
218
Ke Bali
219
Bersayap?
220
Kaki Yang Lemas
221
Angga Baru Sadar
222
Suara Wanita?
223
Menjelang Hari H
224
Kegagalan Reza
225
Kebahagiaan
226
# Berjamaah
227
# Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228
# Kehamilan Anggita
229
# Dua Bayi
230
# Gea Dan Gio
231
Pengumuman Dan Promosi
232
Novel squel, Gea & Gio telah up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!