Malam Pun tiba mereka harus berbagi ranjang tidur, karena hanya ada satu ranjang saja disana dengan guling ditengahnya untuk pembatas.
"Kenapa gue harus sekamar sama dia sih, ya tuhan suasana macam apa ini, gue bener-bener gak bisa tidur, gak nyaman rasanya jika ada orang lain dikamar gue." Gumam Gita (ratu)
ya meski gak nyaman nyatanya Ratu akhirnya bisa tertidur dengan lelapnya.
Sementara Raja Deon gelisah karna saat makan malam tadi mertuanya menjebaknya hingga ia meminum obat kuat racikan mertuanya itu, ratu tidak mengetahui hal itu karena Deon dan ayah Ratu yang hanya tertinggal , mereka melanjutkan dengan minum-minum dan mengobrol, sementara Ratu kembali ke kamarnya.
* *
"Menantuku, apakah sudah ada tanda-tanda kabar baik?" Tanya ayah Ratu
Deon merasa agak bingung dengan pertanyaan sang ayah mertuanya itu,
"Kabar baik bagaimana ayah?" Tanya Raja Deon
"Aah, aku hanya ingin cepat-cepat menggendong cucu." Jawab Ayah Ratu
Raja merasa kaget dengan pertanyaan itu, dia takut salah menjawab pertanyaannya,
"Mmm… mungkin belum waktunya ayah, kita berdoa saja." Jawab Deon
"Mungkin kau harus bekerja lebih keras lagi menantuku…!" Ucap ayah Ratu
"Uhuk...uhuk……." Raja tersedak saat ia minum
Lalu sang ayah mertua menuangkan minuman lagi ke cangkir Raja, Deon meminumnya dengan tergesa-gesa karena ia gugup dengan pertanyaan yang seperti itu. Sang ayah mertua menuangkan lagi minuman ke cangkir Raja,Tanpa Deon sadari ternyata air itu bukan air biasa.
"Minumlah yang banyak menantuku..!" Ayah Ratu terus saja menuangkan airnya hingga 3 gelas kecil.
"Iya ayah.." jawab Raja sambil tersenyum
"Hahaha… menantuku, malam ini bekerja keraslah..!" Ucap Ayah Ratu sambil tertawa, ia sedikit agak mabuk.
Raja yang tidak mengerti menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Cepatlah, ke kamarmu…! Obat itu pasti akan membantumu." Ucap ayah ratu sambil mendorong deon supaya kembali ke kamarnya
"Obat apa ayah?" Raja Deon bertanya karena ia merasa tidak meminum obat
"Bukankah kau tadi meminum air ramuanku, itu obat kuat." Bisik Ayah Ratu
Deon yang kaget, ingin sekali ia memukul ayah mertuanya itu, tapi ia mengurungkan niatnya,ia hanya mengutuknya dalam hati.
"Berani-beraninya dia mengerjai aku." Guamam Raja Deon kesal
"Hahahahaha…" Ayah Ratu tertawa sambil berjalan meninggalkan Raja Deon
Sementara Raja Deon masih berdiam di tempat itu dengan kebingungannya.
"Astaga bagaimana ini, dasar bapak tua, apakah dia tidak tahu bahwa aku tidak membutuhkan obat semacam itu, justru malah akan menjadi masalah buatku, apa yang harus aku lakukan?."
"Tapi kurasa obat ini tidak bekerja, aku tidak merasakan apa-apa, lagipula bapak tua itu sedikit mabuk, mungkinkah ia salah bicara?, sudahlah….lebih baik aku ke kamar dan merebahkan badanku, rasanya aku lelah sekali." Raja Deon pun melangkahkan kakinya menuju kamar Ratu Anggrek
Saat Raja Deon datang, ia melihat Ratu sepertinya sudah tertidur, dia merebahkan tubuhnya di samping Ratu Anggrek yang sudah dibatasi dengan guling ditengahnya.
Setelah beberapa menit kemudian Deon membalikkan badannya ke kanan dan ke kiri.
Tapi ia tidak bisa tidur, perlahan ia mulai gelisah merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya.
"Mungkinkah bapak tua itu benar-benar memberiku obat kuat? Astaga bagaimana ini?." Gumam Deon dalam hati
Obat itu semakin bereaksi membuatnya semakin tersiksa, andai ada selir Mey pasti sudah ia lampiaskan padanya, tapi kalau ia menyerang Ratu dan melepaskan hasratnya padanya, Raja Deon tidak bisa membayangkan reaksi Anggrek nantinya.
Memang dulu Anggrek mencintai Raja Deon, bahkan menyerahkan tubuhnya pada Raja Deon saat malam pertama, tapi Raja Deon menolaknya, itu membuat hati Anggrek hancur bersama harga dirinya.
Sejak itu Anggrek mulai dingin padanya dan banyak diam, Raja Deon berpikir saat ini Anggrek pasti membencinya, padahal perasaan Ratu Anggrek masih sama, hanya saja untuk saat ini yang menempati tubuh Ratu itu adalah Anggita.
"Tapi bukankah dia istriku, bukankah seharusnya tidak apa-apa karena itu hak ku sebagai suaminya."
Deon bergumam mencari pembenaran atas apa yang akan dia lakukan
"Ah tidak boleh, kendalikan dirimu Deon …!"
Raja Deon mulai berkelahi dengan hawa nafsunya itu
Tetapi semakin lama ia makin tersiksa ditambah godaan di depan matanya, melihat rok bagian bawah ratu terangkat sampai paha, baju atasan depannya pun terbuka hingga memperlihatkan bel*han dad*nya.
Deon frustasi, ia mendekati Ratu dan mulai menempelkan bibir mereka, tapi tak ada penolakan dari Ratu bahkan Ratu membalas setiap sentuhannya meskipun dalam keadaan tertidur.
Malam itu pun terasa panas, gaduh dengan suara d*sahan, jeritan, d*sahan dan sunyi senyap. malam itu mungkin akan menjadi malam penuh arti bagi Raja Deon tapi hanya bagi Gita (Ratu) itu pengalaman pertamanya dan entah harus sedih atau bahagia.
Setelah pertempuran itu selesai mereka terkulai lemas,
"Astaga apa yang sudah gue lakuin, hati gue menjerit tapi tubuh si Anggrek ini sepertinya benar-benar menginginkannya." Gumam Gita (Ratu) kesal
Ratu segera menarik selimut untuk menutupi badannya yang sudah polos itu, ia kehilangan kata-kata untuk menghadapi Raja Deon, ia memilih membalikan badannya membelakangi Raja Deon dan memejamkan matanya.
Raja Deon merasa lega karena ia sudah tidak tersiksa lagi dengan hasrat yang menggebunya itu, disisi lain ia merasa bersalah kepada Anggrek, tapi akhirnya ia membelakangi Ratu dan tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Saat pagi tiba, mereka terkejut dengan badan polos mereka, dan saling memandang lalu saling tarik menarik selimut untuk menutupi badan mereka.
"Apa yang kau lakukan padaku semalam?" Tanya Gita (Ratu) marah pagi ini ia mulai mempunyai tenaga untuk memarahi Raja Deon.
"Salahkan saja ayahmu, dia yang memberiku obat itu sehingga aku lupa diri…!" Deon memberi alasan, ia tidak ingin disalahkan.
"Tapi kenapa harus aku?" Tanya Ratu sambil melotot
"Karena kamu yang ada disini, aku sungguh tak bisa menahannya..." Jawab Raja Deon pelan
"Hhmm… , sudahlah lupakan, anggap ini tidak pernah terjadi..!" Perintah Ratu
"Bukankah kau memang seharusnya melayaniku, kau kan istriku, jadi jangan terlalu marah seperti itu." Raja Deon mulai berbicara lagi.
"Bukankah kau yang bilang kalau kau terpaksa menikah denganku dan kau bilang kau tak akan menyentuhku, apa kau lupa? Lagipula aku kan sudah bilang untuk melupakannya. Jadi jangan bicarakan ini lagi." Ucap Ratu Anggrek
"Baiklah, maafkan aku." Jawab RajabDeon pelan
Saat Ratu Anggrek ingin pergi ke kamar mandi, ia baru saja menggerakkan kakinya sedikit
"Aaww… kenapa ini perih sekali.?" Ratu kesakitan dibagian area sensitifnya itu.
"Sepertinya kamu sedikit terluka, biar aku bantu berjalan."
Tentu saja Raja Deon mengerti, karna dulu selir Mey juga sempat mengalami hal seperti itu saat malam pertama mereka.
Saat Deon bangkit ia lupa dengan keadaan badannya yang masih polos itu.
Ratu langsung menutup kedua matanya,
"Apa-apaan kau ini?" Teriak Ratu
"Ah, maaf aku lupa." Raja Deon segera mencari baju-bajunya.
"Teruslah tutup matamu, aku akan memakai baju dulu..!" Perintah RajavDeon
Setelah selesai berpakaian Raja Deon menghampiri Ratu,
"Sampai kapan kau akan menutup mata?" Tanya Raja Deon
"Makanya bilang dong kalau sudah selesai..!" Gita (Ratu) merasa kesal
Ratu membuka matanya , ia merasa lega melihat Raja Deon sudah berpakaian, kini ia memikirkan dirinya yang masih polos.
"Lalu bagaimana denganku?" Tanya Ratu Anggrek
Deon menggulungkan selimut ke badan ratu untuk menutupinya,
"Apa yang kau lakukan, kau kira aku ini lontong yang dibungkus digulung seperti ini?" Ratu marah lagi
"Sudah diamlah..!" Perintah Raja,
Lalu dia mengangkat tubuh ratu yang sudah tertutupi selimut itu, dan menggendongnya.
"Mm.. tampannya." Gumam Gita (Ratu) dalam hati ia rupanya memperhatikan wajah Raja Deon
Sampailah di pintu kamar mandi dan Raja Deon pun menurunkannya.
"Sudah sampai, mandilah nanti aku antarkan baju ganti untukmu..!" Perintah Raja Deon
Gita (ratu) mengangguk pelan, ia merasa senang karena ini pertama kalinya ia digendong laki-laki tampan, dia pun bergegas mandi.
Bersambung...
jangan lupa mampir ke novelku ini..!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
hahaha...kelakuan mereka memang lucu
2022-12-24
2
ARA
Simalakama deh Deon.. Ga dikerjakan sakit sendiri, klo dikerjakan sakiti Ratu😂😂😂😂
2022-10-22
2
Septi Verawati
cemungut thor 💪💪👍👍
2022-09-19
2