Karena hari masih sore , Raja Deon memilih mengelilingi istana dengan berkuda, saat ia menuju peternakan ia tiba-tiba tersenyum mengingat kejadian konyol yang dialami Ratu disini,
"Hahahaha… benar-benar lucu." Deon tertawa
"Untuk apa aku mengingatnya, bukankah aku membencinya, dan kini aku malah tertawa karena mengingatnya saja, astaga aku tidak boleh luluh..!! Dia tidak lucu tapi dia menjadi seperti laki-laki, lari kesana kemari, melompat dengan lincah, tidak terlihat anggun sama sekali, sepertinya dia memang tidak memiliki sifat dan sikap sebagai seorang Ratu." Gumam Deon
Dia bersantai kembali memacu kudanya pelan, tapi di dalam pikirannya sungguh terdapat banyak pertanyaan yang membuatnya galau,
- siapa dalang dibalik penimbun obat itu?
- apakah ada menteri yang mengkhianatinya, hingga menimbun banyak emas ?
- apakah selir Mey terlibat?
- kenapa akhir akhir ini ia lebih sering memikirkan ratu dan mulai mengabaikan Mey?
- apakah hatinya kini berubah haluan?
- kenapa setiap bertemu ratu ia selalu ingin mengajaknya bertengkar, menjahilinya, tapi itu membuatnya senang?
dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Kuda itu berjalan dan terus berjalan hingga tak terasa hari sudah sore, raja pun memilih kembali ke paviliunnya.
Keesokan harinya Raja & Ratu pergi mengunjungi orang tua Ratu, memang lumayan jauh dari istana, mereka pergi dengan kereta kuda istana.
"Hhmm… jika kamu keberatan, aku bisa pergi sendiri." Ratu mulai bicara
"Tidak usah, lagi pula keretanya sudah jalan, dan ingat kalau aku menemanimu atas permintaan ibuku, bukan kemauanku." Jawab Deon ketus
Akhirnya Ratu memilih diam, dia tidak ingin bertengkar , karena satu pertanyaan saja sudah membuatnya kesal.
Kereta itu berjalan dengan kecepatan sedang, tetapi saat kereta berhenti mendadak, saat itulah terjadi ci*man yang tidak disengaja. Mereka saling menatap lalu membulatkan matanya masing-masing, Dan mereka pun melepaskan bibir yang sempat tertempel.
Kini mereka merasa canggung dengan pemikiran masing-masing.
"Astaga jantungku, perasaan apakah tadi sepertinya aku tegang, tapi juga senang dan juga rasa kaget, tapi bibirnya lembut… astaga dia mencuri ci*man pertamaku." Gumam Gita (Ratu) dalam hati.
"Mmm… perasaan apakah ini? Kenapa aku gugup, kenapa aku merasa senang? Dan kenapa rasanya ingin aku mengulanginya? Astaga tidak boleh, tidak boleh seperti ini. Aku harus bersikap biasa seolah tak terjadi apapun..!" Gumam Deon dalam hati
Saat mereka tiba , mereka disambut dengan bahagia, terlebih ibu sang ratu ia sangat merindukan anaknya itu.
"Anggrek, bagaimana kabarmu sayang? Ibu sangat merindukanmu." Tanya ibu sang ratu sambil memeluknya
Gita (Ratu) tidak tahu harus menjawab apa, dia bingung karena dia bukanlah anggrek. Dia hanya membalas dengan senyumannya.
Ayah Anggrek pun keluar dari rumahnya,
"Putriku, senangnya melihatmu kembali, kamu semakin cantik saja." Ayah anggrek memujinya
Ia memang ayah yang penyayang dan tidak kaku.
Saat melihat Raja menyusul dari belakang, ibu dan ayah Anggrek memberi hormat padanya.
"Tidak usah seperti itu, kalian juga ayah dan ibuku, harusnya aku yang memberi hormat pada kalian, salam ibu, salam ayah." Ucap Deon
"Hhmm… pura-pura sopan." Gumam Gita (Ratu) dalam hati
Mereka Pun akhirnya masuk, ayah anggrek begitu ramah dan juga ia banyak bicara , nampaknya ia orang yang mudah bergaul.
Mereka dipersilahkan masuk ke ruang makan, dengan sudah banyak tersedia makanan dan paling banyak menu kesukaan sang Ratu, tapi yang jelas itu bukan makanan kesukaan Gita ya ... hehe
Begitu mendengar kabar bahwa Ratu akan berkunjung, tentu saja ibunya senang dan langsung memikirkan jamuan yang Ratu sukai,Ia sangat merindukan anaknya itu.
Ayah sang Ratu banyak menceritakan kisah Ratu masih kecil, tak terasa hari sudah sore mereka dipersilahkan istirahat dan masuk ke kamar mereka, tentu saja mereka mendapat satu kamar untuk berdua.
"Apakah tidak ada kamar lain?" Tanya Deon
"Menurutmu, apakah suami istri harus tidur terpisah? Ini bukan istana." Jawab Ratu (gita) ketus
"Hhmm… merepotkan." Deon kesal ia langsung menjatuhkan badannya diranjang.
"Kan aku sudah bilang , kamu tidak usah ikut." Jawab Gita (ratu)
Tapi Deon pura-pura tak mendengarnya, ia memejamkan matanya namun ranjang itu ia kuasai sendirian.
"Hei… aku juga ingin istirahat." Ratu kesal
"Istirahat saja tidak usah memberi laporan padaku..!" Jawab Deon ketus
"Astaga, bagaimana aku beristirahat jika cara tidurmu seperti itu?" Ratu mengomel
Deon melihat ke ranjang dan ia bergeser sedikit.
"Hhmm… geser lagi..!" Suruh Ratu
"Tidak, itu cukup untukmu bukankah badanmu kecil, lagipula aku ini raja aku terbiasa tidur di tempat yang luas." Jawab Deon
Gita (ratu) benar-benar merasa kesal, ia sempat berpikir untuk menggunakan cincin ajaibnya tapi sebelum ia beraksi.
Pluk…
"Cicak… pergi kau!! Geli aku geli, singkirkan itu dariku!!" Deon berteriak sambil menatap Ratu, berharap Ratu menolongnya.
"Hahahaha… bukankah lucu jika seorang raja takut pada binatang sekecil itu?" Ratu tertawa puas
"Aku hanya geli, singkirkan binatang itu..!" Deon mulai marah.
Tapi ratu malah tersenyum dan mengabaikannya, Deon menjauh terus menghindari cicak itu hingga ia berada di ujung ranjang dan…
Bbuuugggg…
Deon terjatuh, dan saat itulah ratu memanfaatkan keadaan, ia melempar cicak itu ke arah Deon dan ia mulai menguasai ranjangnya.
Deon lari terbirit-birit hingga keluar kamar, ia pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
Deon akhirnya mengurungkan niatnya untuk tidur siang, dia memilih untuk keluar mencari udara segar, ia berkeliling di sekitar desa itu.
Sementara Ratu,
"Ahh… nyamannya, ranjangnya empuk, sebaiknya gue tidur sekarang deh, sebelum si Deon nyebelin itu dateng lagi." Ucap Gita (Ratu)
Ratu terbangun ternyata hari sudah sore, dia pun mandi dan berganti pakaian. Dia menghampiri ibunya di dapur.
"Kemana suamimu?" Tanya ibu Anggrek
"Ah sepertinya keluar bu, ber-keliling, ya berkeliling di sekitar desa ini bu." Jawab Gita (ratu), ia sebenarnya tidak tau kemana Deon pergi.
Gita (Ratu) hanya melihat ibunya memasak karena ia tidak begitu paham masakan dan bumbu-bumbu disini sangat berbeda, meskipun ada beberapa bahan yang sama. Tapi cara mengolahnya jelas berbeda, ia hanya membantu memotong-motong sayuran saja.
"Sudah nak, istirahatlah… biar ibu yang memasak, kamu pasti lelah. Meskipun ibu tau kamu begitu pandai memasak dan masakan mu lebih enak dari ibu, tapi kali ini kamu adalah tamu ibu juga, biarkan ibu melakukannya." Ucap ibu Anggrek
"Tidak apa-apa bu, lagipula aku hanya memotong sayuran ini saja.hehe" jawab Gita (Ratu) sambil tersenyum tulus, perhatian ibu anggrek ini mengingatkannya pada ibu Hanna, meskipun cara bicara mereka jauh berbeda. (Ibu Hanna itu agak cerewet.hehe)
Gita berpikir jika sang Ratu Anggrek pandai memasak, bukankah dia juga harus pandai memasak. Bukannya Gita tidak pandai memasak hanya saja makanan disini berbeda. Dia harus belajar memasak lagi disini.
Waktu yang tepat, saat makanan siap, Deon telah kembali, dia menampilkan senyum manisnya, berpura-pura romantis.
"Sayang, kamu sudah selesai memasak?" Tanya Deon dengan lembut
"Ah, iya sayang sudah siap semua, mari kita makan, kamu pasti lapar setelah lama berjalan-jalan." Ajak Ratu dengan lembut juga.
Ya, mereka sedang berakting bagaikan pasangan suami istri yang harmonis. Mereka Pun makan bersama tentu saja dengan ibu dan ayah Anggrek, suasana makan malam pun terlihat seperti sebuah keluarga yang bahagia.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
romantic+ comedi.
menjadi mereka pasangan serasi dan comel
2022-12-24
2
ARA
Ini baru beneran predikat Raja & Ratu drama😁😁😁
2022-10-22
2
Septi Verawati
permainan sandiwara 😔😔
2022-09-19
2