BAB 12 Hati yang bingung

Karena hari masih sore , Raja Deon memilih mengelilingi istana dengan berkuda, saat ia menuju peternakan ia tiba-tiba tersenyum mengingat kejadian konyol yang dialami Ratu disini,

"Hahahaha… benar-benar lucu." Deon tertawa

"Untuk apa aku mengingatnya, bukankah aku membencinya, dan kini aku malah tertawa karena mengingatnya saja, astaga aku tidak boleh luluh..!! Dia tidak lucu tapi dia menjadi seperti laki-laki, lari kesana kemari, melompat dengan lincah, tidak terlihat anggun sama sekali, sepertinya dia memang tidak memiliki sifat dan sikap sebagai seorang Ratu." Gumam Deon

Dia bersantai kembali memacu kudanya pelan, tapi di dalam pikirannya sungguh terdapat banyak pertanyaan yang membuatnya galau,

- siapa dalang dibalik penimbun obat itu?

- apakah ada menteri yang mengkhianatinya, hingga menimbun banyak emas ?

- apakah selir Mey terlibat?

- kenapa akhir akhir ini ia lebih sering memikirkan ratu dan mulai mengabaikan Mey?

- apakah hatinya kini berubah haluan?

- kenapa setiap bertemu ratu ia selalu ingin mengajaknya bertengkar, menjahilinya, tapi itu membuatnya senang?

dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Kuda itu berjalan dan terus berjalan hingga tak terasa hari sudah sore, raja pun memilih kembali ke paviliunnya.

Keesokan harinya Raja & Ratu pergi mengunjungi orang tua Ratu, memang lumayan jauh dari istana, mereka pergi dengan kereta kuda istana.

"Hhmm… jika kamu keberatan, aku bisa pergi sendiri." Ratu mulai bicara

"Tidak usah, lagi pula keretanya sudah jalan, dan ingat kalau aku menemanimu atas permintaan ibuku, bukan kemauanku." Jawab Deon ketus

Akhirnya Ratu memilih diam, dia tidak ingin bertengkar , karena satu pertanyaan saja sudah membuatnya kesal.

Kereta itu berjalan dengan kecepatan sedang, tetapi saat kereta berhenti mendadak, saat itulah terjadi ci*man yang tidak disengaja. Mereka saling menatap lalu membulatkan matanya masing-masing, Dan mereka pun melepaskan bibir yang sempat tertempel.

Kini mereka merasa canggung dengan pemikiran masing-masing.

"Astaga jantungku, perasaan apakah tadi sepertinya aku tegang, tapi juga senang dan juga rasa kaget, tapi bibirnya lembut… astaga dia mencuri ci*man pertamaku." Gumam Gita (Ratu) dalam hati.

"Mmm… perasaan apakah ini? Kenapa aku gugup, kenapa aku merasa senang? Dan kenapa rasanya ingin aku mengulanginya? Astaga tidak boleh, tidak boleh seperti ini. Aku harus bersikap biasa seolah tak terjadi apapun..!" Gumam Deon dalam hati

Saat mereka tiba , mereka disambut dengan bahagia, terlebih ibu sang ratu ia sangat merindukan anaknya itu.

"Anggrek, bagaimana kabarmu sayang? Ibu sangat merindukanmu." Tanya ibu sang ratu sambil memeluknya

Gita (Ratu) tidak tahu harus menjawab apa, dia bingung karena dia bukanlah anggrek. Dia hanya membalas dengan senyumannya.

Ayah Anggrek pun keluar dari rumahnya,

"Putriku, senangnya melihatmu kembali, kamu semakin cantik saja." Ayah anggrek memujinya

Ia memang ayah yang penyayang dan tidak kaku.

Saat melihat Raja menyusul dari belakang, ibu dan ayah Anggrek memberi hormat padanya.

"Tidak usah seperti itu, kalian juga ayah dan ibuku, harusnya aku yang memberi hormat pada kalian, salam ibu, salam ayah." Ucap Deon

"Hhmm… pura-pura sopan." Gumam Gita (Ratu) dalam hati

Mereka Pun akhirnya masuk, ayah anggrek begitu ramah dan juga ia banyak bicara , nampaknya ia orang yang mudah bergaul.

Mereka dipersilahkan masuk ke ruang makan, dengan sudah banyak tersedia makanan dan paling banyak menu kesukaan sang Ratu, tapi yang jelas itu bukan makanan kesukaan Gita ya ... hehe

Begitu mendengar kabar bahwa Ratu akan berkunjung, tentu saja ibunya senang dan langsung memikirkan jamuan yang Ratu sukai,Ia sangat merindukan anaknya itu.

Ayah sang Ratu banyak menceritakan kisah Ratu masih kecil, tak terasa hari sudah sore mereka dipersilahkan istirahat dan masuk ke kamar mereka, tentu saja mereka mendapat satu kamar untuk berdua.

"Apakah tidak ada kamar lain?" Tanya Deon

"Menurutmu, apakah suami istri harus tidur terpisah? Ini bukan istana." Jawab Ratu (gita) ketus

"Hhmm… merepotkan." Deon kesal ia langsung menjatuhkan badannya diranjang.

"Kan aku sudah bilang , kamu tidak usah ikut." Jawab Gita (ratu)

Tapi Deon pura-pura tak mendengarnya, ia memejamkan matanya namun ranjang itu ia kuasai sendirian.

"Hei… aku juga ingin istirahat." Ratu kesal

"Istirahat saja tidak usah memberi laporan padaku..!" Jawab Deon ketus

"Astaga, bagaimana aku beristirahat jika cara tidurmu seperti itu?" Ratu mengomel

Deon melihat ke ranjang dan ia bergeser sedikit.

"Hhmm… geser lagi..!" Suruh Ratu

"Tidak, itu cukup untukmu bukankah badanmu kecil, lagipula aku ini raja aku terbiasa tidur di tempat yang luas." Jawab Deon

Gita (ratu) benar-benar merasa kesal, ia sempat berpikir untuk menggunakan cincin ajaibnya tapi sebelum ia beraksi.

Pluk…

"Cicak… pergi kau!! Geli aku geli, singkirkan itu dariku!!" Deon berteriak sambil menatap Ratu, berharap Ratu menolongnya.

"Hahahaha… bukankah lucu jika seorang raja takut pada binatang sekecil itu?" Ratu tertawa puas

"Aku hanya geli, singkirkan binatang itu..!" Deon mulai marah.

Tapi ratu malah tersenyum dan mengabaikannya, Deon menjauh terus menghindari cicak itu hingga ia berada di ujung ranjang dan…

Bbuuugggg…

Deon terjatuh, dan saat itulah ratu memanfaatkan keadaan, ia melempar cicak itu ke arah Deon dan ia mulai menguasai ranjangnya.

Deon lari terbirit-birit hingga keluar kamar, ia pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

Deon akhirnya mengurungkan niatnya untuk tidur siang, dia memilih untuk keluar mencari udara segar, ia berkeliling di sekitar desa itu.

Sementara Ratu,

"Ahh… nyamannya, ranjangnya empuk, sebaiknya gue tidur sekarang deh, sebelum si Deon nyebelin itu dateng lagi." Ucap Gita (Ratu)

Ratu terbangun ternyata hari sudah sore, dia pun mandi dan berganti pakaian. Dia menghampiri ibunya di dapur.

"Kemana suamimu?" Tanya ibu Anggrek

"Ah sepertinya keluar bu, ber-keliling, ya berkeliling di sekitar desa ini bu." Jawab Gita (ratu), ia sebenarnya tidak tau kemana Deon pergi.

Gita (Ratu) hanya melihat ibunya memasak karena ia tidak begitu paham masakan dan bumbu-bumbu disini sangat berbeda, meskipun ada beberapa bahan yang sama. Tapi cara mengolahnya jelas berbeda, ia hanya membantu memotong-motong sayuran saja.

"Sudah nak, istirahatlah… biar ibu yang memasak, kamu pasti lelah. Meskipun ibu tau kamu begitu pandai memasak dan masakan mu lebih enak dari ibu, tapi kali ini kamu adalah tamu ibu juga, biarkan ibu melakukannya." Ucap ibu Anggrek

"Tidak apa-apa bu, lagipula aku hanya memotong sayuran ini saja.hehe" jawab Gita (Ratu) sambil tersenyum tulus, perhatian ibu anggrek ini mengingatkannya pada ibu Hanna, meskipun cara bicara mereka jauh berbeda. (Ibu Hanna itu agak cerewet.hehe)

Gita berpikir jika sang Ratu Anggrek pandai memasak, bukankah dia juga harus pandai memasak. Bukannya Gita tidak pandai memasak hanya saja makanan disini berbeda. Dia harus belajar memasak lagi disini.

Waktu yang tepat, saat makanan siap, Deon telah kembali, dia menampilkan senyum manisnya, berpura-pura romantis.

"Sayang, kamu sudah selesai memasak?" Tanya Deon dengan lembut

"Ah, iya sayang sudah siap semua, mari kita makan, kamu pasti lapar setelah lama berjalan-jalan." Ajak Ratu dengan lembut juga.

Ya, mereka sedang berakting bagaikan pasangan suami istri yang harmonis. Mereka Pun makan bersama tentu saja dengan ibu dan ayah Anggrek, suasana makan malam pun terlihat seperti sebuah keluarga yang bahagia.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

romantic+ comedi.
menjadi mereka pasangan serasi dan comel

2022-12-24

2

ARA

ARA

Ini baru beneran predikat Raja & Ratu drama😁😁😁

2022-10-22

2

Septi Verawati

Septi Verawati

permainan sandiwara 😔😔

2022-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Masuk ke dunia komik
2 BAB 2 Racun
3 BAB 3 Pertemuan
4 BAB 4 Wabah Penyakit
5 BAB 5 Strategi
6 BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7 BAB 7 Mata-mata
8 BAB 8 BENGKAK
9 BAB 9 Saling mengejek
10 BAB 10 Tamu tak diundang
11 BAB 11 Ular
12 BAB 12 Hati yang bingung
13 BAB 13 Kunjungan sang paman
14 BAB 14 Satu kamar
15 BAB 15 Canggung
16 BAB 16 Malam terakhir menginap
17 BAB 17 Dapur istana
18 BAB 18 Jebakan selir mey
19 BAB 19 Kejahilan
20 BAB 20 Memasak
21 BAB 21 Menginterogasi
22 BAB 22 Kedatangan selir Mey
23 BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24 BAB 24 Si Putih
25 BAB 25 Pangeran Ceng
26 BAB 26 Penyerangan
27 BAB 27 Bermain bersama
28 BAB 28 Selir Janie
29 BAB 29 Kembali
30 BAB 30 Kekesalan sang tabib
31 BAB 31 Buku yang terbakar
32 BAB 32 Rencana selir Mey
33 BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34 BAB 34 Rasa Bersalah
35 BAB 35 Di danau
36 BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37 BAB 37 Ratu Hamil
38 BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39 BAB 39 Memandikan si Putih
40 BAB 40 Ditemani Raja Deon
41 BAB 41 Keperluan Mendesak
42 BAB 42 Kegelisahan
43 Bab 43 Pencuri
44 BAB 44 Surat Rahasia
45 BAB 45 Gas beracun
46 BAB 46 Ibu Suri bertindak
47 BAB 47 Masuk penjara
48 BAB 48 Perasaan Sani
49 BAB 49 Memohon
50 BAB 50 Aksi bunuh diri
51 BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52 BAB 52 Surat
53 BAB 53 Surat 2
54 BAB 54 Kedatangan
55 BAB 55 Kerinduan
56 BAB 56 Hari eksekusi
57 BAB 57 Keberuntungan
58 BAB 58 Wangi ketiak
59 BAB 59 Kerepotan
60 BAB 60 Satu misi selesai
61 BAB 61 Ratu kelelahan
62 BAB 62 Pendarahan
63 BAB 63 Satu syarat
64 BAB 64 jalan-jalan
65 BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66 BAB 66 Nafsu makan
67 BAB 67 Terasa geli
68 BAB 68 Demi buah mangga
69 BAB 69 Korban Ratu
70 BAB 70 Menanti
71 BAB 71 Kontraksi
72 BAB 72 Keputus asaan
73 BAB 73 Drama menyusui
74 BAB 74 Raja Cemas
75 BAB 75 Giliran sang selir
76 BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77 BAB 77 Cemburu
78 BAB 78 Menengok cucu
79 BAB 79 Keputusan Rizad
80 BAB 80 Keputusan yang sulit
81 BAB 81 Berkeliling
82 BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83 BAB 83 baby blues
84 BAB 84 Nakal
85 BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86 BAB 86 Tangisan horor
87 BAB 87 Tak sengaja bertemu
88 BAB 88 Kematian
89 BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90 Season 2 Menemani sang papah
91 Bertemu 3 cowok aneh
92 Rencana Baskoro
93 Rekomendasi novel
94 Belanja itu melelahkan
95 Acara makan malam
96 Ke kampus bersama
97 Dikerjain sampai sakit
98 Bos Muda
99 Kado Misterius
100 Mengunjungi Kantor Papah
101 Kekesalan Reza
102 Penampilan Baru
103 Hari Ke 2 Bekerja
104 Reza Tak Percaya
105 Kepulangan Angga
106 Perampokan
107 Mimpi
108 Reza cemburu?
109 Masa Lalu Angga
110 Persaingan
111 Wajah Pucat Reza
112 Takut
113 Reza Sakit
114 Wina Berulah Lagi
115 Copet Yang Sedang Sial
116 Rumah Gita
117 Main Game
118 Fitnah
119 Terbongkar
120 Mulai Bersikap Manis
121 Saling Pukul
122 Dibedakin
123 Tonjokan Peringatan
124 Diterima
125 Ribetnya Gita
126 Cemburu Buta
127 Status Baru
128 Rencana Ina
129 Titik Terang
130 Musyawarah
131 Meminta Maaf
132 Terusik Lagi
133 Perubahan Gita
134 Cincin
135 Luka Kirana
136 PDKT
137 Kekonyolan Angga
138 Kirana Di Rumah Reza
139 Pertanyaan Kirana
140 Rasa Penasaran
141 Mirip Angga
142 Persiapan Gita
143 Seperti Sepasang Kekasih
144 Tentang Kirana
145 Waspadanya Reza
146 Gugup
147 Acara Penting
148 Perubahan Jani
149 Namanya Kirana
150 Gita ketiduran lagi
151 Rahasia Yang Dibongkar
152 Mencari Kirana
153 Kemarahan Aldi
154 Disembunyikan
155 Mata-Mata
156 Naik Motor
157 Kejahilan Gita
158 Keanehan Aldi
159 Mau Marah Tapi Sayang
160 Pencopet
161 Angga Pingsan
162 Mimpi
163 Membuntuti Aldi
164 Semangat Gita
165 Menyamar
166 Berhasil Membawa Kirana
167 Maya Hilang
168 Maya Dikantor Polisi
169 Bertemu Andra Dan Dafa
170 Mengunjungi Aldi
171 Mencari Petunjuk
172 Jani Akhirnya Pulang
173 Makan Bersama
174 Lomba Lari
175 Bertamu Ke Rumah Dafa
176 Kejutan Untuk Reza
177 Permintaan Reza
178 Amplop Coklat
179 Sadar
180 Sosok Kirana
181 Mangsa Angga
182 Kaget Sendiri
183 Jani Penasaran
184 Gaun Pesta
185 Memanfaatkan Keadaan
186 Diketahui Kirana
187 Jawaban Tak Terduga
188 Menunggu Ibunya
189 Numpang Sarapan
190 Kenyataan Yang Menyedihkan
191 Donor Darah
192 Perkataan Dafa
193 Ulang Tahun Gita
194 Ada Yang Pingsan
195 Tak Menyangka
196 Gita Kecewa
197 Menghibur Gita
198 Rencana Gita
199 Melepas Kepergian Angga
200 Perubahan Nisa
201 Bayi Siapa?
202 Merawat Bayi (Mengenang)
203 Keinginan Dafa
204 Menengok Jani
205 Cemburu
206 Liburan Yang Memalukan
207 Janji Kelingking
208 Jaga Mata, Jaga Hati
209 Bocah Nakal
210 Siapa yang ulang tahun?
211 Tidak Fokus
212 Ramen Pelampiasan
213 Ulah Dafa
214 Mengkhawatirkan Dafa
215 Bergetar Lalu Kecewa
216 Seperti Ikan Louhan
217 Masih Tentang Kegalauan Angga
218 Ke Bali
219 Bersayap?
220 Kaki Yang Lemas
221 Angga Baru Sadar
222 Suara Wanita?
223 Menjelang Hari H
224 Kegagalan Reza
225 Kebahagiaan
226 # Berjamaah
227 # Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228 # Kehamilan Anggita
229 # Dua Bayi
230 # Gea Dan Gio
231 Pengumuman Dan Promosi
232 Novel squel, Gea & Gio telah up
Episodes

Updated 232 Episodes

1
BAB 1 Masuk ke dunia komik
2
BAB 2 Racun
3
BAB 3 Pertemuan
4
BAB 4 Wabah Penyakit
5
BAB 5 Strategi
6
BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7
BAB 7 Mata-mata
8
BAB 8 BENGKAK
9
BAB 9 Saling mengejek
10
BAB 10 Tamu tak diundang
11
BAB 11 Ular
12
BAB 12 Hati yang bingung
13
BAB 13 Kunjungan sang paman
14
BAB 14 Satu kamar
15
BAB 15 Canggung
16
BAB 16 Malam terakhir menginap
17
BAB 17 Dapur istana
18
BAB 18 Jebakan selir mey
19
BAB 19 Kejahilan
20
BAB 20 Memasak
21
BAB 21 Menginterogasi
22
BAB 22 Kedatangan selir Mey
23
BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24
BAB 24 Si Putih
25
BAB 25 Pangeran Ceng
26
BAB 26 Penyerangan
27
BAB 27 Bermain bersama
28
BAB 28 Selir Janie
29
BAB 29 Kembali
30
BAB 30 Kekesalan sang tabib
31
BAB 31 Buku yang terbakar
32
BAB 32 Rencana selir Mey
33
BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34
BAB 34 Rasa Bersalah
35
BAB 35 Di danau
36
BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37
BAB 37 Ratu Hamil
38
BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39
BAB 39 Memandikan si Putih
40
BAB 40 Ditemani Raja Deon
41
BAB 41 Keperluan Mendesak
42
BAB 42 Kegelisahan
43
Bab 43 Pencuri
44
BAB 44 Surat Rahasia
45
BAB 45 Gas beracun
46
BAB 46 Ibu Suri bertindak
47
BAB 47 Masuk penjara
48
BAB 48 Perasaan Sani
49
BAB 49 Memohon
50
BAB 50 Aksi bunuh diri
51
BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52
BAB 52 Surat
53
BAB 53 Surat 2
54
BAB 54 Kedatangan
55
BAB 55 Kerinduan
56
BAB 56 Hari eksekusi
57
BAB 57 Keberuntungan
58
BAB 58 Wangi ketiak
59
BAB 59 Kerepotan
60
BAB 60 Satu misi selesai
61
BAB 61 Ratu kelelahan
62
BAB 62 Pendarahan
63
BAB 63 Satu syarat
64
BAB 64 jalan-jalan
65
BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66
BAB 66 Nafsu makan
67
BAB 67 Terasa geli
68
BAB 68 Demi buah mangga
69
BAB 69 Korban Ratu
70
BAB 70 Menanti
71
BAB 71 Kontraksi
72
BAB 72 Keputus asaan
73
BAB 73 Drama menyusui
74
BAB 74 Raja Cemas
75
BAB 75 Giliran sang selir
76
BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77
BAB 77 Cemburu
78
BAB 78 Menengok cucu
79
BAB 79 Keputusan Rizad
80
BAB 80 Keputusan yang sulit
81
BAB 81 Berkeliling
82
BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83
BAB 83 baby blues
84
BAB 84 Nakal
85
BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86
BAB 86 Tangisan horor
87
BAB 87 Tak sengaja bertemu
88
BAB 88 Kematian
89
BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90
Season 2 Menemani sang papah
91
Bertemu 3 cowok aneh
92
Rencana Baskoro
93
Rekomendasi novel
94
Belanja itu melelahkan
95
Acara makan malam
96
Ke kampus bersama
97
Dikerjain sampai sakit
98
Bos Muda
99
Kado Misterius
100
Mengunjungi Kantor Papah
101
Kekesalan Reza
102
Penampilan Baru
103
Hari Ke 2 Bekerja
104
Reza Tak Percaya
105
Kepulangan Angga
106
Perampokan
107
Mimpi
108
Reza cemburu?
109
Masa Lalu Angga
110
Persaingan
111
Wajah Pucat Reza
112
Takut
113
Reza Sakit
114
Wina Berulah Lagi
115
Copet Yang Sedang Sial
116
Rumah Gita
117
Main Game
118
Fitnah
119
Terbongkar
120
Mulai Bersikap Manis
121
Saling Pukul
122
Dibedakin
123
Tonjokan Peringatan
124
Diterima
125
Ribetnya Gita
126
Cemburu Buta
127
Status Baru
128
Rencana Ina
129
Titik Terang
130
Musyawarah
131
Meminta Maaf
132
Terusik Lagi
133
Perubahan Gita
134
Cincin
135
Luka Kirana
136
PDKT
137
Kekonyolan Angga
138
Kirana Di Rumah Reza
139
Pertanyaan Kirana
140
Rasa Penasaran
141
Mirip Angga
142
Persiapan Gita
143
Seperti Sepasang Kekasih
144
Tentang Kirana
145
Waspadanya Reza
146
Gugup
147
Acara Penting
148
Perubahan Jani
149
Namanya Kirana
150
Gita ketiduran lagi
151
Rahasia Yang Dibongkar
152
Mencari Kirana
153
Kemarahan Aldi
154
Disembunyikan
155
Mata-Mata
156
Naik Motor
157
Kejahilan Gita
158
Keanehan Aldi
159
Mau Marah Tapi Sayang
160
Pencopet
161
Angga Pingsan
162
Mimpi
163
Membuntuti Aldi
164
Semangat Gita
165
Menyamar
166
Berhasil Membawa Kirana
167
Maya Hilang
168
Maya Dikantor Polisi
169
Bertemu Andra Dan Dafa
170
Mengunjungi Aldi
171
Mencari Petunjuk
172
Jani Akhirnya Pulang
173
Makan Bersama
174
Lomba Lari
175
Bertamu Ke Rumah Dafa
176
Kejutan Untuk Reza
177
Permintaan Reza
178
Amplop Coklat
179
Sadar
180
Sosok Kirana
181
Mangsa Angga
182
Kaget Sendiri
183
Jani Penasaran
184
Gaun Pesta
185
Memanfaatkan Keadaan
186
Diketahui Kirana
187
Jawaban Tak Terduga
188
Menunggu Ibunya
189
Numpang Sarapan
190
Kenyataan Yang Menyedihkan
191
Donor Darah
192
Perkataan Dafa
193
Ulang Tahun Gita
194
Ada Yang Pingsan
195
Tak Menyangka
196
Gita Kecewa
197
Menghibur Gita
198
Rencana Gita
199
Melepas Kepergian Angga
200
Perubahan Nisa
201
Bayi Siapa?
202
Merawat Bayi (Mengenang)
203
Keinginan Dafa
204
Menengok Jani
205
Cemburu
206
Liburan Yang Memalukan
207
Janji Kelingking
208
Jaga Mata, Jaga Hati
209
Bocah Nakal
210
Siapa yang ulang tahun?
211
Tidak Fokus
212
Ramen Pelampiasan
213
Ulah Dafa
214
Mengkhawatirkan Dafa
215
Bergetar Lalu Kecewa
216
Seperti Ikan Louhan
217
Masih Tentang Kegalauan Angga
218
Ke Bali
219
Bersayap?
220
Kaki Yang Lemas
221
Angga Baru Sadar
222
Suara Wanita?
223
Menjelang Hari H
224
Kegagalan Reza
225
Kebahagiaan
226
# Berjamaah
227
# Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228
# Kehamilan Anggita
229
# Dua Bayi
230
# Gea Dan Gio
231
Pengumuman Dan Promosi
232
Novel squel, Gea & Gio telah up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!