Hari ini cukup cerah, Ratu (Gita) ingin sarapan tapi beberapa hari ini ia merasa bosan dengan makanan istana.. ia rindu mie ayam bakso, pizza, burger, rendang dan banyak lagi bayang-bayang makanan yang membuatnya semakin ingin kembali pulang.
"Sani kemarilah..!" Ucap Ratu
"Iya Ratu, ada yang ratu butuhkan?" Tanya Sani
"Ah tidak, temani aku ke dapur istana.!." Ucap Ratu
"Untuk apa?, jika Ratu ingin sesuatu biar saya yang ambilkan Ratu.." Sani menawarkan bantuannya ia tidak mau jika Ratunya harus sampai pergi langsung ke dapur istana
"Tidak perlu, kita pergi ke dapur istana saja sekarang, aku ingin melakukan sesuatu..!" Perintah Ratu (gita)
"Baiklah, mari Ratu.!"
Ratu dan Sani pun pergi menuju Dapur istana, Gita sepertinya harus membuat inovasi di dunia komik ini, Gita tidak terlalu pandai memasak ia hanya bisa memasak yang simpel-simpel saja, untuk Burger ia sebenarnya bisa memasaknya tetapi ia sedang malas ia pun berniat menyuruh koki istana membuatkan Burger untuknya.
"Salam yang mulia Ratu, apa yang membawa anda sampai ke dapur istana?" Tanya koki heran
"Mmm.. aku ingin kamu membuatkan makanan enak untukku..!" Ucap Ratu
"Tentu saja, bukankah setiap hari yang mulia selalu mendapatkan makanan-makanan yang enak buatan hamba, yang mulia bisa menunggu di paviliun, nanti pelayan yang akan mengantarkannya..!" Ucap koki istana dengan bangganya
"Hmm.. tidak, aku ingin makanan yang lain aku bosan." Ucap Ratu
"Padahal aku selalu menghidangkan makanan berbeda di setiap harinya." Ucap koki dalam hati
"Emm.. baiklah makanan apa yang ingin yang mulia makan?" Tanya koki istana
"Aku ingin Burger." Ucap Ratu (gita)
Koki istana merasa bingung, ia mencoba mengingat kembali apakah ada makanan dengan nama Burger, hingga ia merasa yakin bahwa tidak pernah membuatnya dan mendengar namanya pun baru pertama kali.
"Bur-ger itu yang seperti apa yang mulia? maafkan hamba, hamba belum pernah mendengarnya."
Ucap koki istana sedikit gugup
"Baiklah.. mari kita buat, biar aku tunjukkan dan kalian ikutilah perintahku..!" Perintah Ratu
"Baik yang mulia." jawab koki dan semua pelayan.
Ratu menunjuk ini dan itu,menyuruh koki membuat adonan daging dan membentuknya menjadi isian burger, menyuruhnya memanggangnya, tak lupa ia menyuruh koki membuat saus tomat , saus cabai, dan mayones (telur, minyak, & air lemon)
koki istana merasa kebingungan tapi ia tak bisa melawan keinginan Ratu, tak lupa juga roti pun ia sediakan..
Dan setelah semua tersedia dan ditumpuk beserta sayuran berupa tomat, timun, dan seladah. makanan pun siap.
"Apakah ini akan enak?" Tanya koki istana pelan
"Tentu saja, cobalah..!" Ratu yang mendengar karena bersebelahan dengan sang koki langsung menjawabnya
Tapi koki itu sedikit ragu, ia terus melihat burger itu,
"Lalu bagaimana cara memakannya?" Tanya koki dalam hati
Seakan Ratu tau isi hati sang koki, Ratu pun memakan satu gigitan Burger , ia membuka mulutnya lebar-lebar agar isian Burger bisa ia makan dengan komplit.
"Emmm.. begini cara memakannya, sekarang kamu cobalah..!" Ratu menyuruh koki memakannya juga sama seperti cara Ratu makan.
Koki istana pun mengikuti cara makan ratu,
"Astaga, ternyata ini enak yang mulia Ratu, perpaduan yang pas, meski terlihat sederhana tapi ini enak." Koki istana hampir menghabiskan 1 porsi burger
"Enak bukan, lain kali kalau aku mau lagi, tolong ingat-ingat resepnya.. dan ini namanya BURGER..!" Perintah Ratu
Koki itu mengangguk pelan dengan masih menikmati burgernya.
Ratu ingin merasakan piknik, ia menyuruh koki memasukan 3 porsi Burger ke kotak makanan juga tak lupa minuman segar ala ala koki istana, tak lupa ia mengajak Sani.
"Ratu benar-benar menakjubkan." Gumam Sani dalam hati
Saat Ratu pergi, para pelayan dapur istana berebutan karena menginginkan Burger yang tersisa.
Ratu pergi dengan berjalan kaki menuju tepi Danau, itu tempat yang sejuk dan pas untuk piknik, ia memilih tempat yang cocok.
Dia mulai menikmati hembusan angin, dan indahnya danau, ia menyuruh Sani duduk dan menemaninya, meski Sani sedikit ragu akhirnya mereka duduk berdampingan.
"Jangan sungkan padaku Sani, aku ini sudah menganggapmu teman, cobalah untuk tidak segan padaku..!" Ucap Ratu tulus
"Tapi ratu.." Sani sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pelayan.
Gita merasa Sani akan menjadi pengganti Nisa selama di dunia komik ini, mereka pun makan bersama, Sani bahkan mengagumi rasa burger itu, baru saja 2 gigitan tiba2 Raja Deon menghampiri.
Sani pun berdiri memberi hormat dan mempersilahkan raja duduk, karena Raja Deon juga belum sarapan tanpa permisi ia mengambil satu burger yang tersisa.
"Baru datang, langsung main ambil aja." Keluh Ratu (Giita) kesal
"Bukankah makanan itu kau siapkan untukku, kau menyisakan satu untukku, aku tau itu." Jawab Raja Deon dengan percaya diri
"Hmmm… terserah, ambillah jika kau mau." Jawab Ratu ketus
Raja pun mulai makan , ia juga merasakan kalau makanan itu enak sekali dan berbeda dengan makanan yang biasa ia makan, Raja juga meniru cara Gita (Ratu) makan, mereka pun berbincang santai menikmati danau.
"Baru kali ini aku memakannya, apa memang harus dimakan dengan cara seperti ini?" Tanya Raja Deon
"Tentu saja, kalau terpisah tidak akan seenak ini, harus dimakan bersamaan." Jawab Ratu
"Mmm…. Baiklah, tapi aku belum pernah mendapatkan makanan seperti ini." Raja sedikit heran, tapi Gita (ratu) tak menghiraukannya, ia sekarang fokus dengan pemandangan danau. Ia juga sebenarnya sedang menghindari Raja Deon tapi malah bertemu disini.
Sani yang sedang menghabiskan burgernya tak jauh dari sang Ratu,
"Sani.. makananmu sudah habis?" Tanya Sang Ratu
"Sudah ratu." Sani mengunyah makanannya dengan cepat
"Ayo kita pulang, kita kembali ke paviliun ku..!" Perintah Ratu
Sani dan Ratu pun pergi, Ratu pergi terlebih dahulu ia sangat tergesa-gesa, sementara Sani menyusul di belakang karena ia harus berpamitan dulu pada Raja Deon.
Setelah mereka pergi,
"Dia benar-benar pergi mengabaikanku.. hmm." Ucap Raja pelan
"Apakah aku sudah tidak menarik lagi di mata wanita?" Tanya Raja pada dirinya sendiri
"Ketampananmu sudah luntur." Jawab seseorang
Saat Raja menoleh,
"Dasar kau Ceng" Raja Deon mengejar Pangeran Ceng berharap ia bisa memukul kepalanya.
Tak jauh dari sana ternyata ada pelayan pribadi selir Mey yang mengintai lalu melaporkan setiap aktivitas mereka, pelayan itu terburu-buru menuju paviliun Selir Mey.
Sesampainya disana,
"Hamba menghadap Selir." Ucap pelayan
"Kemarilah, ada apa?" Tanya selir Mey
"Hamba mau memberi tahu selir tentang sesuatu, tadi hamba melihat Raja Deon sedang makan siang di pinggir danau bersama Sang Ratu." Jawab pelayan itu
"Apa? Dia bahkan tidak menjengukku hari ini, dia malah bersenang-senang makan bersama si Anggrek, aarrgghh…." Selir Mey mulai marah
"Hamba undur diri selir." Pelayan itu pun buru-buru pergi, takut jika ia kena sasaran amarah Selir Mey.
Dan selir Mey yang kakinya masih sakit ia hanya bisa marah-marah sendiri di kamar, melempar barang-barang yang bisa ia raih.
Selir Mey ingin beraktivitas seperti biasanya, tapi kakinya belum sembuh, ia pun berencana menjebak Ratu lagi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
kasian banget Selir Mey 😂..udah gak tahu diri, jangan-jangan di lupa harga diri nya.. sangat bingung.Karma belum datang lagi tuh
2022-12-25
2
Nurul apriliyani Rahayu
asli mana thor Gita 😁
2022-09-27
1
Septi Verawati
entar senjata makan tuan lagi tau rasa 😜😜😜😜👻👻👻
2022-09-19
2