Setelah mendengar kabar selir Mey terkena racun ular, pamannya datang menjenguk sambil membicarakan rencana jahat mereka,
Selir Mey juga memastikan bahwa semua akan baik-baik saja dan tidak akan membiarkan kecurangan sang paman terbongkar.
Paman Heri harus memastikan juga bahwa jika dia lengser dari jabatannya yg menggantikannya haruslah orang kepercayaannya.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Paman Heri
"Seperti yang paman lihat , aku sedang tidak baik-baik saja." Jawab Mey sedih
"Bagaimana bisa ini terjadi padamu?" Tanya paman Heri lagi dia sedikit merasa aneh dengan kejadian yang menimpa keponakannya ini.
"Entahlah paman, awalnya aku menyuruh Rizad untuk mencelakai Anggrek, dan entah kenapa ular itu malah ada di kamarku, bukankah dia sangat tidak becus dalam bekerja." Selir Mey kesal kepada Rizad
"Hhmm… apa mungkin ular itu berhasil ditangkap dan dikirim kembali kesini? Jika iya, darimana dia tau kalau itu perbuatanmu?." Tanya Paman Heri
"Sudahlah paman, aku juga bingung dan pusing jika memikirkannya.. belum lagi kakiku ini rasanya sakit sekali." Keluh selir Mey
"Ada yang lebih penting dari ini Mey." Ucap Paman Heri
"Memangnya apa itu?" Tanya Mey sedikit penasaran
"Gudang peninggalan ayahmu kemarin dibobol pencuri, dan anehnya hanya bahan obat-obatan yang mereka ambil, sementara emas-emas disana masih utuh, bukankah itu aneh?." Paman Heri mulai bercerita
"Hmm… aneh sih paman, tapi bukankah itu tidak jadi masalah untuk paman, emas-emas itu kan masih ada." Jawab Mey sambil mengelus-ngelus kakinya
"Apakah kau tidak tau jika obat-obatan itu juga berharga, itu semua obat yang aku kumpulkan agar obat itu menjadi langka, bukankah virus di perbatasan akan membuat obat itu menjadi seharga emas.." Paman Heri menjelaskan
"Apa? Jadi paman menimbun obat juga? Paman ini nekat sekali lagipula itu menyangkut nyawa banyak orang paman." Selir Mey sedikit kaget
"Sudahlah, paman datang kesini bukan untuk diceramahi oleh mu, paman hanya ingin memastikan kamu harus selalu membuat raja tunduk padamu, karena sebentar lagi masa jabatan paman berakhir, maka kamu harus pastikan paman terpilih lagi atau setidaknya biarkan anakku yang menggantikannya..!" Paman Heri menjelaskan.
"Baik paman akan aku usahakan." Jawab Selir Mey
Setelah paman Heri mengingatkan Mey, paman Heri pun pergi.
Sebenarnya Mey tidak mau terlibat lebih jauh dengan rencana pamannya itu, ia juga masih pusing dengan rencananya yang ingin menjadi Ratu, tapi ia tidak bisa menolak karena balas budi.
Ya, karena paman dan bibi nya yang telah mengasuhnya sejak orang tuanya meninggal, dan juga pamannya lah yang membantunya masuk ke dalam istana, membantunya dekat dengan Raja Deon.
Pamannya pun pamit pulang setelah ia menitipkan buku-buku keuangan beberapa tahun ini saat pamannya menjabat, tentu saja banyak laporan yg janggal.
Mey juga bingung harus diapakan buku-buku ini.
Karena ia sedang merasakan sakit di kakinya ia tidak memperdulikan buku-buku itu dan hanya membiarkan buku-buku itu tetap diatas meja.
Mey merasa kesal, ia tak bisa mengganggu acara Deon dan Anggrek karena keadaannya saat ini, ia juga sedang tak ingin bertemu Rizad apalagi menyuruhnya, ia tak mau ambil resiko setelah mengalami kecelakaan ini karena pekerjaan Rizad yang tidak beres.
Mey merasa dirinya menyedihkan, dia belum bisa mendapatkan status sebagai Ratu, dia ditekan oleh pamannya itu dan kakinya yang sakit. Ia menangis seorang diri meluapkan kesedihannya, dan untuk saat ini ia akan fokus pada kesembuhan kakinya dulu.
FLASHBACK
Saat Rizad menyatakan cinta pada Mey, ketika itu Rizad adalah pengawal istana, karena Mey yang sering datang ke istana, Rizad mulai tertarik pada Mey, semakin hari mereka semakin akrab.
Sebenarnya Mey menginginkan pangeran Deon kala itu, Mey dekat dengan Rizad tanpa rasa apapun , ia hanya memanfaatkan kebaikan Rizad dan menganggapnya hanya teman biasa.
Disuatu hari ketika ia hendak meninggalkan istana, Rizad memberikan surat, dan menyuruh Mey membacanya setelah ia sampai.
Setibanya di rumah, Mey membacanya, Tentu saja ia tidak akan membalas cinta Rizad karena telah ada Deon di hatinya, terlebih Deon adalah calon Raja selanjutnya.
Keesokan harinya, ketika mereka bertemu
"Apakah kau sudah membacanya?" Tanya Rizad sambil tersenyum
Mey mengeluarkan suratnya, dan mengembalikannya pada Rizad, , Rizad jelas sangat senang ia kira Mey membalas suratnya tapi ketika ia membacanya.
"Kenapa dikembalikan?" Tanya Rizad bingung
"Aku mengembalikannya karena aku tidak bisa menerimanya, maafkan aku." Jawab Mey pelan
"Tapi kenapa? Ada kah pria lain yang kamu sukai saat ini?" Tanya Rizad dengan cepat
Mey mengangguk pelan,
"Hhhuuuuhhhh… " Rizad menghelakan nafas arti kekecewaan
"Baiklah, tidak apa apa kau menolakku kali ini, tapi aku akan tetap menunggumu jika suatu saat kau ingin bersamaku, dan aku pastikan aku akan menjadi orang yang selalu siap mendukungmu." Jawab Rizad tulus
Rizad selalu memperhatikan Mey, dia pun akhirnya tau jika yang Mey sukai adalah pangeran Deon dan ia tidak mungkin bersaing dengan pangeran Deon.
Saat Deon ternyata menikah dengan Anggrek, Rizad merasa sedikit aneh karena mengira Mey yang akan menjadi Ratu tapi ia juga merasa senang karena ia memiliki kesempatan lagi, ia mencoba menghibur Mey di setiap harinya.
"Jangan sedih Mey, bukankah aku selalu ada disini menemanimu." Rizad mencoba menghibur Mey.
"Tapi yang kubutuhkan itu dia, bukan kau.. aku tidak menyangka jika dia menerima permintaan ibunya itu.. padahal aku juga sudah bekerja keras mengambil hati ibunya itu tapi kenapa malah wanita lain yang dijadikan Ratu." Mey mulai menangis.
"Hhmmm… sudahlah Mey sepertinya kamu butuh istirahat, aku pulang dulu tapi jika kau membutuhkanku aku selalu ada untukmu." Ucap Rizad tulus
"Kenapa dia tidak melihat betapa tulusnya perasaanku?." Gumam Rizad
Rizad pun pergi, berharap besok keadaan Mey membaik.
Beberapa minggu berlalu Mey sedikit lebih ceria, tentu saja membuat Rizad lega.
Tetapi dibalik senyuman Mey ia menyimpan kejutan.
Sebulan berlalu dan akhirnya kabar itu datang, Raja Deon menikahi Mey. menjadikannya seorang selir, Rizad sangat kecewa pada saat itu.
Ketika Rizad dan Mey tak sengaja bertemu,
"Selamat atas pernikahanmu Mey." Ucap Rizad
"Terimakasih." Jawab Mey dengan senyuman
"Setelah kau menjadi seorang selir, bolehkah aku menjadi pengawal pribadimu? Setidaknya aku bisa melihatmu setiap hari." Rizad benar-benar berharap Mey menyetujuinya.
"Hmm… sepertinya Rizad benar-benar mencintaiku, aku bisa memanfaatkannya dan pasti dia tidak akan buka mulut disetiap apa yang akan aku rencanakan kedepannya." Gumam Mey dalam hati.
"Tentu saja, aku akan mengangkatmu menjadi pengawal pribadiku, dan kamu akan selalu memihakku bukan?" Tanya Mey meyakinkan dirinya
"Tentu saja, aku akan selalu memihakmu meski nyawa taruhannya, aku tidak akan menghianatimu." Jawab Rizad
"Baiklah, sampai jumpa lagi."
Mey pun pergi meninggalkan Rizad disana sendirian, entahlah perasaan Rizad sungguh kacau, ia tidak bisa memiliki Mey tapi dengan melihatnya setiap hari itu membuatnya merasa lebih baik.
Dan begitulah sejarah awal mula Rizad menjadi orang kepercayaan Mey.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
urmm.... cinta bertepuk sebelah tangan...Selir Mey memang butakan cinta dan kekayaan di kerajaan...Pasti dia dapat karma
2022-12-24
3
Siti Fatimah
Lanjut terus kak 💪💪💪
2022-05-05
3
Siti Fatimah
💪💪💪💪👍👍👍👍
2022-05-05
3