BAB 15 Canggung

"Aw.. aw.. aw." Gita (Ratu) kesakitan saat area sensitifnya terkena air

Karena suara itu lumayan keras, Raja pun mendengarnya.

"Ada apa, kenapa berteriak?" Tanya Raja Deon dibalik pintu

"Ternyata bekasnya seperih ini, kenapa gue harus ngerasain ini sebelum waktunya sih, gue kan aslinya masih perawan. Huhuhu." Gumam Gita (Ratu)

Karena Ratu tidak ingin jika Deon mengira ada yang gawat dan masuk menerobos,

"Tidak apa-apa, pergi sana jauh-jauh, aku kan lagi mandi.. jangan coba-coba mengintip ya!" Teriak Ratu

"Iissshhh… kenapa dia marah, aku kan cuman bertanya, lagipula untuk apa aku mengintip, bukankah aku sudah melihat semuanya." Gumam Raja Deon

Lalu ia pun pergi menuju kamar dan duduk di ranjang, ia melihat ranjang itu berantakkan, meninggalkan jejak pertempuran semalam.

"Astaga, kenapa kejadiannya bisa seperti ini?" Raja Deon merasa frustasi ia mengacak-ngacak rambutnya itu.

"Deon… mana pakaianku?" Teriak Ratu dari kamar mandi

Raja pun mengambil baju dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi, ia melihat tangan di sela pintu yang terbuka hanya sedikit saja, ia pun memberikan baju itu.

Brraaakkkk…

Pintu ditutup lagi dengan keras, Deon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

ia mencoba membereskan ranjang yang berantakan karena ulahnya, ia sedikit merasa bersalah karena memperlakukan Ratu seperti ini, mungkin kedepannya dia akan lebih baik dalam memperlakukan Ratu.

Setelah ratu selesai, kini giliran Raja Deon yang mandi, Ratu pergi menemui ibunya di dapur yang sedang memasak untuk sarapan yang hanya dibantu satu pelayan saja.

Mereka pun sarapan dengan perasaan aneh, ingin saling melupakan malam tadi tapi malah terbayang-terbayang, Raja Deon merasa senang dengan kejadian itu entahlah dia juga sebenarnya tidak mengerti kenapa bisa merasa sesenang itu, sementara Gita merasa bingung dan serba salah.

Gita (ratu) merasa dilecehkan tapi memang tubuh itu bukan tubuhnya, lagi pula ratu memang istrinya, dia merasa ingin marah tapi tidak bisa.

"Gue bingung, kalau gue marah-marah ini kan tubuh anggrek, dan ini memang seharusnya menjadi awal yang baik, bukankah misiku harus membuatnya jatuh cinta, tapi kenapa hati ini merasa dilecehkan sebagai Gita.. aaarrggghhh…. Aku pusing." Gumam Gita (ratu) dalam hati

Ia merasa bahwa ia akan terus mengingat kejadian malam itu, meski meninggalkan rasa perih di bagian area sensitifnya tapi ia tak bisa melupakan sensasi yang belum pernah ia rasakan.

astaga pikiran Gita mulai mesum guys.. hehe

(gak pernah pacaran tapi tau rasanya) wkwkwkwk

"Rasanya memang perih, sakit banget.. bener ya kata orang kalau masih per*wan awalnya sakit sampe gue menjerit, tapi kalau udah gitu.. ya… enak enak aja sih… hahahha apaan sih lo gita, jangan omes gita..! Lo gak boleh mengotori otak lo..!" Gumam Gita dalam hatinya

Ia refleks memukul-mukul kepalanya.

"Kamu kenapa sayang, sakit kepala?" Tanya ibu Anggrek 

"Ah, tidak apa-apa bu." Jawab Gita (Ratu) gugup

"Sebaiknya kamu makan yang banyak putriku, dan sebaiknya kamu istirahat saja, bukankah kamu kelelahan?" Ucap Ayah Anggrek sambil tersenyum pada Raja dan Ratu

"Hmmm… jadi bener ayah Ratu yang udah bikin si Deon itu lupa diri semalam, astaga diluar dugaan geu ternyata ayah Anggrek is the best. Hahaha…. ya buat Ratu anggrek ini pasti membantu sekali, kalau buat gue anggap angin lalu aja deh, toh ini cuman dunia komik, gue pasti bisa balik lagi ke dunia nyata. Semangat Gita!!, tapi tetap saja ini membuatku terngiang-ngiang.. aarrgghh.. " Gumamnya dalam hati

"Kenapa kamu malah melamun putriku?"tanya Ayah anggrek

"Ah, iya ayah aku akan sarapan lalu istirahat mungkin memang aku sedikit tidak enak badan." Jawab Gita (Ratu)

Ia mulai menyuapkan makanan sedikit demi sedikit hingga makanan itu habis.

Deon yang entah mengapa dia senyum-senyum sendiri saat mencuri-curi pandang pada Ratu.

"Astaga, kenapa aku jadi senyum-senyum begini? Gak mungkin kan aku beneran suka sama dia? Tadi malam cuman ketidaksengajaan, tapi kenapa aku senang ya? Ahh.. aku pusing dengan hati ini, yang tidak sesuai dengan isi pikiranku." Gumam Deon ia pun menundukan kepalanya supaya tidak melihat wajah Ratu Anggrek.

Setelah selesai makan, Ratu memilih kembali ke kamarnya ia ingin menghindari Raja Deon karena canggung dan malu, ia merebahkan diri di ranjangnya.

"Lebih baik aku tidur lagi, badanku lemas tak bertenaga padahal sudah makan, malah jadi mengantuk gini." Ucap Gita (ratu)

Perlahan ia mulai memejamkan matanya.

Sementara Raja Deon memilih pergi berkeliling desa.

"Ratu sepertinya kembali ke kamarnya, aku juga sebenarnya mengantuk karena kurang tidur, tapi sebaiknya aku berjalan-jalan saja, perut ini sedikit begah." Ucap Raja Deon

Raja pun berpamitan kepada orang tua Ratu untuk pergi keluar.

"Hhmm… cuaca pagi hari disini lumayan dingin, haruskah aku mampir untuk minum dulu?" ucap Raja Deon

Saat ia melewati pasar, ia mampir terlebih dahulu di sebuah kedai , ia tak sengaja mendengar percakapan dua orang pemuda yang mabuk, mereka membicarakan gudang penimbunan bahan obat itu, ternyata mereka adalah penjaga gudang yang diserang Ratu, Raja pun berusaha menguping.

Percakapan dua pemuda itu:

"Bos marah besar, tapi untunglah emas-emasnya masih ada."

"Iya, bukankah pencuri itu bodoh, mereka malah mengambil bahan obat sementara emasnya mereka tinggalkan begitu saja."

"Hahahaha… kamu benar, kalau mereka pintar dan membawa emasnya, matilah kita."

"Tapi aku masih penasaran kenapa kita bisa terikat bertiga seperti itu, kejadian malam itu aku benar-benar tidak ingat."

"Entahlah, yang pasti ada yang menyerang kita semalam, mungkin komplotan pencuri itu."

"Jika aku tau akan aku bunuh dia, berani-beraninya bermain-main dengan kita, membuat kita bergelinding tersiksa tak karuan."

"Lupakan saja, aku tidak mau mengingat kejadian semalam, memalukkan." 

Mereka Pun minum kembali.

Raja pun kembali duduk tenang dan memesan minuman hangat, ia juga terus memperhatikan gerak-gerik kedua pemuda itu.

"Hmm… pantas saja semalam tidak ada penjaga, ternyata ada orang lain yang terlebih dahulu menyerang mereka, tapi siapa?" Raja Deon bertanya-tanya dalam hati sambil minum seteguk demi seteguk.

Tanpa terasa minumannya habis, dan dia memilih pergi dari sana, dia berjalan-jalan kembali di sekitar desa. 

"Surat itu, penyerang penjaga-penjaga itu, pasti orang yang sama, tapi siapa? Astaga siapa ya, Deon coba berpikir… berpikir..!" Gumam Raja Deon.

Karena tidak fokus ia sampai tidak melihat ada batu yang lumayan besar, kakinya tersandung dan ia jatuh tepat dikubangan air kotor dengan sedikit lumpur.

"Astaga….. kesialan apa ini?, sepertinya aku harus kembali untuk mengganti bajuku ini." Ucap Deon

Sepanjang jalan, Raja Deon merasa orang memperhatikannya, meski ia menutupi wajahnya dengan topi caping untuk menutupi identitas Raja nya, ternyata baju kotornya lah yang menarik perhatian.

"Baru kali ini aku diperhatikan banyak orang yang membuatku malu, biasanya aku bisa tersenyum bangga dengan status dan ketampananku..hhuhh"

Deon sedikit kesal, Ia pun berjalan dengan cepat.

Saat Raja kembali dan membuka kamar Ratu ia melihat pemandangan indah, tubuh Ratu sedang dipijat oleh beberapa pelayan, meski ratu memakai baju tapi baju itu mini dan tipis hingga indah menurut Raja Deon.

"Indah……" ucap Raja Deon tanpa sengaja sambil tersenyum

"Astaga Deon, ada apa denganmu? Lebih baik aku mandi, supaya pikiran aku juga ikut lebih segar dan tidak memikirkan hal yang aneh-aneh lagi."

Saat Deon melangkahkan kaki ke kamar mandi, pelayan itu pun bertanya,

"Yang mulia Raja, apakah perlu saya membangunkan yang mulia Ratu?" 

"Mmm… tidak usah lanjutkan saja." Jawab Deon

Saat mandi pun Raja Deon masih memikirkan Anggrek, pikirannya membawanya pada kejadian malam pertamanya yang tidak direncanakannya itu, setelah ia selesai berganti pakaian, ternyata Ratu masih dipijat.

Dengan isyarat Raja, pelayan pun meneruskan pijitannya sementara Raja ikut berbaring  dengan wajahnya menghadap wajah sang Ratu, pijatan pun selesai tapi ratu masih saja tertidur.

Sang pelayan pergi, tinggal mereka berdua saja di dalam kamar.

Deon memperhatikan wajah Ratu Anggrek yang bersih, indah, dan sejuk saat dipandang.

"Jika dia bangun, pasti akan sangat berbeda, dia akan berubah ketus, galak dan menyebalkan." Ucap Raja Deon pelan

Ratu mulai membuka matanya, ia kaget melihat Deon di depannya,

"Astaga, sedang apa kamu disini?" Tanya Ratu kesal

"Bukankah ini juga kamarku?" Jawab Raja Deon lembut

"Keluar…!" Ratu marah

"Baiklah-baiklah, benar kan kamu lebih cantik jika tertidur." Jawab Deon sambil melangkah keluar

"Aku tak peduli, cepat keluar!" Ratu marah 

Deon keluar dengan lemasnya,

"Kenapa dia seperti itu, apakah ini karma untukku karena telah menolaknya.. hhuuhhh."

Bersambung..

...jangan lupa dukungannya, setelah membaca bisa like, vote dan komen ya ... author akan sangat berterimakasih :)...

...mohon untuk tidak boom like ya..!...

Terpopuler

Comments

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am

hahaha 😂🤣.... pasangan komedi, mereka benar benar lucu... Apakah Deon selalu memikirkan sex selepas mengambil perawannya Gita (Ratu).. Pasangan itu benar-benar serasi

2022-12-24

2

ARA

ARA

Lebih tepat kalau ditulis "kejadian malam itu" thor.
Bukankah kejadian pembobolan gudang oleh Gita dan Raja CS sudah berlangsung beberapa hari?! 😊

2022-10-22

2

ARA

ARA

Anggap aja sex education Gita, jadi pas kembali ke dunia nyata dag ada pengalaman😂😂😂😂😂

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Masuk ke dunia komik
2 BAB 2 Racun
3 BAB 3 Pertemuan
4 BAB 4 Wabah Penyakit
5 BAB 5 Strategi
6 BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7 BAB 7 Mata-mata
8 BAB 8 BENGKAK
9 BAB 9 Saling mengejek
10 BAB 10 Tamu tak diundang
11 BAB 11 Ular
12 BAB 12 Hati yang bingung
13 BAB 13 Kunjungan sang paman
14 BAB 14 Satu kamar
15 BAB 15 Canggung
16 BAB 16 Malam terakhir menginap
17 BAB 17 Dapur istana
18 BAB 18 Jebakan selir mey
19 BAB 19 Kejahilan
20 BAB 20 Memasak
21 BAB 21 Menginterogasi
22 BAB 22 Kedatangan selir Mey
23 BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24 BAB 24 Si Putih
25 BAB 25 Pangeran Ceng
26 BAB 26 Penyerangan
27 BAB 27 Bermain bersama
28 BAB 28 Selir Janie
29 BAB 29 Kembali
30 BAB 30 Kekesalan sang tabib
31 BAB 31 Buku yang terbakar
32 BAB 32 Rencana selir Mey
33 BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34 BAB 34 Rasa Bersalah
35 BAB 35 Di danau
36 BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37 BAB 37 Ratu Hamil
38 BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39 BAB 39 Memandikan si Putih
40 BAB 40 Ditemani Raja Deon
41 BAB 41 Keperluan Mendesak
42 BAB 42 Kegelisahan
43 Bab 43 Pencuri
44 BAB 44 Surat Rahasia
45 BAB 45 Gas beracun
46 BAB 46 Ibu Suri bertindak
47 BAB 47 Masuk penjara
48 BAB 48 Perasaan Sani
49 BAB 49 Memohon
50 BAB 50 Aksi bunuh diri
51 BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52 BAB 52 Surat
53 BAB 53 Surat 2
54 BAB 54 Kedatangan
55 BAB 55 Kerinduan
56 BAB 56 Hari eksekusi
57 BAB 57 Keberuntungan
58 BAB 58 Wangi ketiak
59 BAB 59 Kerepotan
60 BAB 60 Satu misi selesai
61 BAB 61 Ratu kelelahan
62 BAB 62 Pendarahan
63 BAB 63 Satu syarat
64 BAB 64 jalan-jalan
65 BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66 BAB 66 Nafsu makan
67 BAB 67 Terasa geli
68 BAB 68 Demi buah mangga
69 BAB 69 Korban Ratu
70 BAB 70 Menanti
71 BAB 71 Kontraksi
72 BAB 72 Keputus asaan
73 BAB 73 Drama menyusui
74 BAB 74 Raja Cemas
75 BAB 75 Giliran sang selir
76 BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77 BAB 77 Cemburu
78 BAB 78 Menengok cucu
79 BAB 79 Keputusan Rizad
80 BAB 80 Keputusan yang sulit
81 BAB 81 Berkeliling
82 BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83 BAB 83 baby blues
84 BAB 84 Nakal
85 BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86 BAB 86 Tangisan horor
87 BAB 87 Tak sengaja bertemu
88 BAB 88 Kematian
89 BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90 Season 2 Menemani sang papah
91 Bertemu 3 cowok aneh
92 Rencana Baskoro
93 Rekomendasi novel
94 Belanja itu melelahkan
95 Acara makan malam
96 Ke kampus bersama
97 Dikerjain sampai sakit
98 Bos Muda
99 Kado Misterius
100 Mengunjungi Kantor Papah
101 Kekesalan Reza
102 Penampilan Baru
103 Hari Ke 2 Bekerja
104 Reza Tak Percaya
105 Kepulangan Angga
106 Perampokan
107 Mimpi
108 Reza cemburu?
109 Masa Lalu Angga
110 Persaingan
111 Wajah Pucat Reza
112 Takut
113 Reza Sakit
114 Wina Berulah Lagi
115 Copet Yang Sedang Sial
116 Rumah Gita
117 Main Game
118 Fitnah
119 Terbongkar
120 Mulai Bersikap Manis
121 Saling Pukul
122 Dibedakin
123 Tonjokan Peringatan
124 Diterima
125 Ribetnya Gita
126 Cemburu Buta
127 Status Baru
128 Rencana Ina
129 Titik Terang
130 Musyawarah
131 Meminta Maaf
132 Terusik Lagi
133 Perubahan Gita
134 Cincin
135 Luka Kirana
136 PDKT
137 Kekonyolan Angga
138 Kirana Di Rumah Reza
139 Pertanyaan Kirana
140 Rasa Penasaran
141 Mirip Angga
142 Persiapan Gita
143 Seperti Sepasang Kekasih
144 Tentang Kirana
145 Waspadanya Reza
146 Gugup
147 Acara Penting
148 Perubahan Jani
149 Namanya Kirana
150 Gita ketiduran lagi
151 Rahasia Yang Dibongkar
152 Mencari Kirana
153 Kemarahan Aldi
154 Disembunyikan
155 Mata-Mata
156 Naik Motor
157 Kejahilan Gita
158 Keanehan Aldi
159 Mau Marah Tapi Sayang
160 Pencopet
161 Angga Pingsan
162 Mimpi
163 Membuntuti Aldi
164 Semangat Gita
165 Menyamar
166 Berhasil Membawa Kirana
167 Maya Hilang
168 Maya Dikantor Polisi
169 Bertemu Andra Dan Dafa
170 Mengunjungi Aldi
171 Mencari Petunjuk
172 Jani Akhirnya Pulang
173 Makan Bersama
174 Lomba Lari
175 Bertamu Ke Rumah Dafa
176 Kejutan Untuk Reza
177 Permintaan Reza
178 Amplop Coklat
179 Sadar
180 Sosok Kirana
181 Mangsa Angga
182 Kaget Sendiri
183 Jani Penasaran
184 Gaun Pesta
185 Memanfaatkan Keadaan
186 Diketahui Kirana
187 Jawaban Tak Terduga
188 Menunggu Ibunya
189 Numpang Sarapan
190 Kenyataan Yang Menyedihkan
191 Donor Darah
192 Perkataan Dafa
193 Ulang Tahun Gita
194 Ada Yang Pingsan
195 Tak Menyangka
196 Gita Kecewa
197 Menghibur Gita
198 Rencana Gita
199 Melepas Kepergian Angga
200 Perubahan Nisa
201 Bayi Siapa?
202 Merawat Bayi (Mengenang)
203 Keinginan Dafa
204 Menengok Jani
205 Cemburu
206 Liburan Yang Memalukan
207 Janji Kelingking
208 Jaga Mata, Jaga Hati
209 Bocah Nakal
210 Siapa yang ulang tahun?
211 Tidak Fokus
212 Ramen Pelampiasan
213 Ulah Dafa
214 Mengkhawatirkan Dafa
215 Bergetar Lalu Kecewa
216 Seperti Ikan Louhan
217 Masih Tentang Kegalauan Angga
218 Ke Bali
219 Bersayap?
220 Kaki Yang Lemas
221 Angga Baru Sadar
222 Suara Wanita?
223 Menjelang Hari H
224 Kegagalan Reza
225 Kebahagiaan
226 # Berjamaah
227 # Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228 # Kehamilan Anggita
229 # Dua Bayi
230 # Gea Dan Gio
231 Pengumuman Dan Promosi
232 Novel squel, Gea & Gio telah up
Episodes

Updated 232 Episodes

1
BAB 1 Masuk ke dunia komik
2
BAB 2 Racun
3
BAB 3 Pertemuan
4
BAB 4 Wabah Penyakit
5
BAB 5 Strategi
6
BAB 6 Kedatangan Selir Mey
7
BAB 7 Mata-mata
8
BAB 8 BENGKAK
9
BAB 9 Saling mengejek
10
BAB 10 Tamu tak diundang
11
BAB 11 Ular
12
BAB 12 Hati yang bingung
13
BAB 13 Kunjungan sang paman
14
BAB 14 Satu kamar
15
BAB 15 Canggung
16
BAB 16 Malam terakhir menginap
17
BAB 17 Dapur istana
18
BAB 18 Jebakan selir mey
19
BAB 19 Kejahilan
20
BAB 20 Memasak
21
BAB 21 Menginterogasi
22
BAB 22 Kedatangan selir Mey
23
BAB 23 Pergi ke desa perbatasan
24
BAB 24 Si Putih
25
BAB 25 Pangeran Ceng
26
BAB 26 Penyerangan
27
BAB 27 Bermain bersama
28
BAB 28 Selir Janie
29
BAB 29 Kembali
30
BAB 30 Kekesalan sang tabib
31
BAB 31 Buku yang terbakar
32
BAB 32 Rencana selir Mey
33
BAB 33 Kesembuhan Si Putih
34
BAB 34 Rasa Bersalah
35
BAB 35 Di danau
36
BAB 36 Kebahagiaan ibu suri
37
BAB 37 Ratu Hamil
38
BAB 38 Ngidam yang dibuat-buat
39
BAB 39 Memandikan si Putih
40
BAB 40 Ditemani Raja Deon
41
BAB 41 Keperluan Mendesak
42
BAB 42 Kegelisahan
43
Bab 43 Pencuri
44
BAB 44 Surat Rahasia
45
BAB 45 Gas beracun
46
BAB 46 Ibu Suri bertindak
47
BAB 47 Masuk penjara
48
BAB 48 Perasaan Sani
49
BAB 49 Memohon
50
BAB 50 Aksi bunuh diri
51
BAB 51 Selir Mey dibawa ke paviliunnya
52
BAB 52 Surat
53
BAB 53 Surat 2
54
BAB 54 Kedatangan
55
BAB 55 Kerinduan
56
BAB 56 Hari eksekusi
57
BAB 57 Keberuntungan
58
BAB 58 Wangi ketiak
59
BAB 59 Kerepotan
60
BAB 60 Satu misi selesai
61
BAB 61 Ratu kelelahan
62
BAB 62 Pendarahan
63
BAB 63 Satu syarat
64
BAB 64 jalan-jalan
65
BAB 65 Ditemani Ibu Suri
66
BAB 66 Nafsu makan
67
BAB 67 Terasa geli
68
BAB 68 Demi buah mangga
69
BAB 69 Korban Ratu
70
BAB 70 Menanti
71
BAB 71 Kontraksi
72
BAB 72 Keputus asaan
73
BAB 73 Drama menyusui
74
BAB 74 Raja Cemas
75
BAB 75 Giliran sang selir
76
BAB 76 Ternyata bayi perempuan
77
BAB 77 Cemburu
78
BAB 78 Menengok cucu
79
BAB 79 Keputusan Rizad
80
BAB 80 Keputusan yang sulit
81
BAB 81 Berkeliling
82
BAB 82 Tingkah Mey yang aneh
83
BAB 83 baby blues
84
BAB 84 Nakal
85
BAB 85 Pengertian pangeran kecil
86
BAB 86 Tangisan horor
87
BAB 87 Tak sengaja bertemu
88
BAB 88 Kematian
89
BAB 89 Kembali, season 1 tamat
90
Season 2 Menemani sang papah
91
Bertemu 3 cowok aneh
92
Rencana Baskoro
93
Rekomendasi novel
94
Belanja itu melelahkan
95
Acara makan malam
96
Ke kampus bersama
97
Dikerjain sampai sakit
98
Bos Muda
99
Kado Misterius
100
Mengunjungi Kantor Papah
101
Kekesalan Reza
102
Penampilan Baru
103
Hari Ke 2 Bekerja
104
Reza Tak Percaya
105
Kepulangan Angga
106
Perampokan
107
Mimpi
108
Reza cemburu?
109
Masa Lalu Angga
110
Persaingan
111
Wajah Pucat Reza
112
Takut
113
Reza Sakit
114
Wina Berulah Lagi
115
Copet Yang Sedang Sial
116
Rumah Gita
117
Main Game
118
Fitnah
119
Terbongkar
120
Mulai Bersikap Manis
121
Saling Pukul
122
Dibedakin
123
Tonjokan Peringatan
124
Diterima
125
Ribetnya Gita
126
Cemburu Buta
127
Status Baru
128
Rencana Ina
129
Titik Terang
130
Musyawarah
131
Meminta Maaf
132
Terusik Lagi
133
Perubahan Gita
134
Cincin
135
Luka Kirana
136
PDKT
137
Kekonyolan Angga
138
Kirana Di Rumah Reza
139
Pertanyaan Kirana
140
Rasa Penasaran
141
Mirip Angga
142
Persiapan Gita
143
Seperti Sepasang Kekasih
144
Tentang Kirana
145
Waspadanya Reza
146
Gugup
147
Acara Penting
148
Perubahan Jani
149
Namanya Kirana
150
Gita ketiduran lagi
151
Rahasia Yang Dibongkar
152
Mencari Kirana
153
Kemarahan Aldi
154
Disembunyikan
155
Mata-Mata
156
Naik Motor
157
Kejahilan Gita
158
Keanehan Aldi
159
Mau Marah Tapi Sayang
160
Pencopet
161
Angga Pingsan
162
Mimpi
163
Membuntuti Aldi
164
Semangat Gita
165
Menyamar
166
Berhasil Membawa Kirana
167
Maya Hilang
168
Maya Dikantor Polisi
169
Bertemu Andra Dan Dafa
170
Mengunjungi Aldi
171
Mencari Petunjuk
172
Jani Akhirnya Pulang
173
Makan Bersama
174
Lomba Lari
175
Bertamu Ke Rumah Dafa
176
Kejutan Untuk Reza
177
Permintaan Reza
178
Amplop Coklat
179
Sadar
180
Sosok Kirana
181
Mangsa Angga
182
Kaget Sendiri
183
Jani Penasaran
184
Gaun Pesta
185
Memanfaatkan Keadaan
186
Diketahui Kirana
187
Jawaban Tak Terduga
188
Menunggu Ibunya
189
Numpang Sarapan
190
Kenyataan Yang Menyedihkan
191
Donor Darah
192
Perkataan Dafa
193
Ulang Tahun Gita
194
Ada Yang Pingsan
195
Tak Menyangka
196
Gita Kecewa
197
Menghibur Gita
198
Rencana Gita
199
Melepas Kepergian Angga
200
Perubahan Nisa
201
Bayi Siapa?
202
Merawat Bayi (Mengenang)
203
Keinginan Dafa
204
Menengok Jani
205
Cemburu
206
Liburan Yang Memalukan
207
Janji Kelingking
208
Jaga Mata, Jaga Hati
209
Bocah Nakal
210
Siapa yang ulang tahun?
211
Tidak Fokus
212
Ramen Pelampiasan
213
Ulah Dafa
214
Mengkhawatirkan Dafa
215
Bergetar Lalu Kecewa
216
Seperti Ikan Louhan
217
Masih Tentang Kegalauan Angga
218
Ke Bali
219
Bersayap?
220
Kaki Yang Lemas
221
Angga Baru Sadar
222
Suara Wanita?
223
Menjelang Hari H
224
Kegagalan Reza
225
Kebahagiaan
226
# Berjamaah
227
# Pernikahan Dua Pasang Pengantin
228
# Kehamilan Anggita
229
# Dua Bayi
230
# Gea Dan Gio
231
Pengumuman Dan Promosi
232
Novel squel, Gea & Gio telah up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!