"Aw.. aw.. aw." Gita (Ratu) kesakitan saat area sensitifnya terkena air
Karena suara itu lumayan keras, Raja pun mendengarnya.
"Ada apa, kenapa berteriak?" Tanya Raja Deon dibalik pintu
"Ternyata bekasnya seperih ini, kenapa gue harus ngerasain ini sebelum waktunya sih, gue kan aslinya masih perawan. Huhuhu." Gumam Gita (Ratu)
Karena Ratu tidak ingin jika Deon mengira ada yang gawat dan masuk menerobos,
"Tidak apa-apa, pergi sana jauh-jauh, aku kan lagi mandi.. jangan coba-coba mengintip ya!" Teriak Ratu
"Iissshhh… kenapa dia marah, aku kan cuman bertanya, lagipula untuk apa aku mengintip, bukankah aku sudah melihat semuanya." Gumam Raja Deon
Lalu ia pun pergi menuju kamar dan duduk di ranjang, ia melihat ranjang itu berantakkan, meninggalkan jejak pertempuran semalam.
"Astaga, kenapa kejadiannya bisa seperti ini?" Raja Deon merasa frustasi ia mengacak-ngacak rambutnya itu.
"Deon… mana pakaianku?" Teriak Ratu dari kamar mandi
Raja pun mengambil baju dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi, ia melihat tangan di sela pintu yang terbuka hanya sedikit saja, ia pun memberikan baju itu.
Brraaakkkk…
Pintu ditutup lagi dengan keras, Deon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
ia mencoba membereskan ranjang yang berantakan karena ulahnya, ia sedikit merasa bersalah karena memperlakukan Ratu seperti ini, mungkin kedepannya dia akan lebih baik dalam memperlakukan Ratu.
Setelah ratu selesai, kini giliran Raja Deon yang mandi, Ratu pergi menemui ibunya di dapur yang sedang memasak untuk sarapan yang hanya dibantu satu pelayan saja.
Mereka pun sarapan dengan perasaan aneh, ingin saling melupakan malam tadi tapi malah terbayang-terbayang, Raja Deon merasa senang dengan kejadian itu entahlah dia juga sebenarnya tidak mengerti kenapa bisa merasa sesenang itu, sementara Gita merasa bingung dan serba salah.
Gita (ratu) merasa dilecehkan tapi memang tubuh itu bukan tubuhnya, lagi pula ratu memang istrinya, dia merasa ingin marah tapi tidak bisa.
"Gue bingung, kalau gue marah-marah ini kan tubuh anggrek, dan ini memang seharusnya menjadi awal yang baik, bukankah misiku harus membuatnya jatuh cinta, tapi kenapa hati ini merasa dilecehkan sebagai Gita.. aaarrggghhh…. Aku pusing." Gumam Gita (ratu) dalam hati
Ia merasa bahwa ia akan terus mengingat kejadian malam itu, meski meninggalkan rasa perih di bagian area sensitifnya tapi ia tak bisa melupakan sensasi yang belum pernah ia rasakan.
astaga pikiran Gita mulai mesum guys.. hehe
(gak pernah pacaran tapi tau rasanya) wkwkwkwk
"Rasanya memang perih, sakit banget.. bener ya kata orang kalau masih per*wan awalnya sakit sampe gue menjerit, tapi kalau udah gitu.. ya… enak enak aja sih… hahahha apaan sih lo gita, jangan omes gita..! Lo gak boleh mengotori otak lo..!" Gumam Gita dalam hatinya
Ia refleks memukul-mukul kepalanya.
"Kamu kenapa sayang, sakit kepala?" Tanya ibu Anggrek
"Ah, tidak apa-apa bu." Jawab Gita (Ratu) gugup
"Sebaiknya kamu makan yang banyak putriku, dan sebaiknya kamu istirahat saja, bukankah kamu kelelahan?" Ucap Ayah Anggrek sambil tersenyum pada Raja dan Ratu
"Hmmm… jadi bener ayah Ratu yang udah bikin si Deon itu lupa diri semalam, astaga diluar dugaan geu ternyata ayah Anggrek is the best. Hahaha…. ya buat Ratu anggrek ini pasti membantu sekali, kalau buat gue anggap angin lalu aja deh, toh ini cuman dunia komik, gue pasti bisa balik lagi ke dunia nyata. Semangat Gita!!, tapi tetap saja ini membuatku terngiang-ngiang.. aarrgghh.. " Gumamnya dalam hati
"Kenapa kamu malah melamun putriku?"tanya Ayah anggrek
"Ah, iya ayah aku akan sarapan lalu istirahat mungkin memang aku sedikit tidak enak badan." Jawab Gita (Ratu)
Ia mulai menyuapkan makanan sedikit demi sedikit hingga makanan itu habis.
Deon yang entah mengapa dia senyum-senyum sendiri saat mencuri-curi pandang pada Ratu.
"Astaga, kenapa aku jadi senyum-senyum begini? Gak mungkin kan aku beneran suka sama dia? Tadi malam cuman ketidaksengajaan, tapi kenapa aku senang ya? Ahh.. aku pusing dengan hati ini, yang tidak sesuai dengan isi pikiranku." Gumam Deon ia pun menundukan kepalanya supaya tidak melihat wajah Ratu Anggrek.
Setelah selesai makan, Ratu memilih kembali ke kamarnya ia ingin menghindari Raja Deon karena canggung dan malu, ia merebahkan diri di ranjangnya.
"Lebih baik aku tidur lagi, badanku lemas tak bertenaga padahal sudah makan, malah jadi mengantuk gini." Ucap Gita (ratu)
Perlahan ia mulai memejamkan matanya.
Sementara Raja Deon memilih pergi berkeliling desa.
"Ratu sepertinya kembali ke kamarnya, aku juga sebenarnya mengantuk karena kurang tidur, tapi sebaiknya aku berjalan-jalan saja, perut ini sedikit begah." Ucap Raja Deon
Raja pun berpamitan kepada orang tua Ratu untuk pergi keluar.
"Hhmm… cuaca pagi hari disini lumayan dingin, haruskah aku mampir untuk minum dulu?" ucap Raja Deon
Saat ia melewati pasar, ia mampir terlebih dahulu di sebuah kedai , ia tak sengaja mendengar percakapan dua orang pemuda yang mabuk, mereka membicarakan gudang penimbunan bahan obat itu, ternyata mereka adalah penjaga gudang yang diserang Ratu, Raja pun berusaha menguping.
Percakapan dua pemuda itu:
"Bos marah besar, tapi untunglah emas-emasnya masih ada."
"Iya, bukankah pencuri itu bodoh, mereka malah mengambil bahan obat sementara emasnya mereka tinggalkan begitu saja."
"Hahahaha… kamu benar, kalau mereka pintar dan membawa emasnya, matilah kita."
"Tapi aku masih penasaran kenapa kita bisa terikat bertiga seperti itu, kejadian malam itu aku benar-benar tidak ingat."
"Entahlah, yang pasti ada yang menyerang kita semalam, mungkin komplotan pencuri itu."
"Jika aku tau akan aku bunuh dia, berani-beraninya bermain-main dengan kita, membuat kita bergelinding tersiksa tak karuan."
"Lupakan saja, aku tidak mau mengingat kejadian semalam, memalukkan."
Mereka Pun minum kembali.
Raja pun kembali duduk tenang dan memesan minuman hangat, ia juga terus memperhatikan gerak-gerik kedua pemuda itu.
"Hmm… pantas saja semalam tidak ada penjaga, ternyata ada orang lain yang terlebih dahulu menyerang mereka, tapi siapa?" Raja Deon bertanya-tanya dalam hati sambil minum seteguk demi seteguk.
Tanpa terasa minumannya habis, dan dia memilih pergi dari sana, dia berjalan-jalan kembali di sekitar desa.
"Surat itu, penyerang penjaga-penjaga itu, pasti orang yang sama, tapi siapa? Astaga siapa ya, Deon coba berpikir… berpikir..!" Gumam Raja Deon.
Karena tidak fokus ia sampai tidak melihat ada batu yang lumayan besar, kakinya tersandung dan ia jatuh tepat dikubangan air kotor dengan sedikit lumpur.
"Astaga….. kesialan apa ini?, sepertinya aku harus kembali untuk mengganti bajuku ini." Ucap Deon
Sepanjang jalan, Raja Deon merasa orang memperhatikannya, meski ia menutupi wajahnya dengan topi caping untuk menutupi identitas Raja nya, ternyata baju kotornya lah yang menarik perhatian.
"Baru kali ini aku diperhatikan banyak orang yang membuatku malu, biasanya aku bisa tersenyum bangga dengan status dan ketampananku..hhuhh"
Deon sedikit kesal, Ia pun berjalan dengan cepat.
Saat Raja kembali dan membuka kamar Ratu ia melihat pemandangan indah, tubuh Ratu sedang dipijat oleh beberapa pelayan, meski ratu memakai baju tapi baju itu mini dan tipis hingga indah menurut Raja Deon.
"Indah……" ucap Raja Deon tanpa sengaja sambil tersenyum
"Astaga Deon, ada apa denganmu? Lebih baik aku mandi, supaya pikiran aku juga ikut lebih segar dan tidak memikirkan hal yang aneh-aneh lagi."
Saat Deon melangkahkan kaki ke kamar mandi, pelayan itu pun bertanya,
"Yang mulia Raja, apakah perlu saya membangunkan yang mulia Ratu?"
"Mmm… tidak usah lanjutkan saja." Jawab Deon
Saat mandi pun Raja Deon masih memikirkan Anggrek, pikirannya membawanya pada kejadian malam pertamanya yang tidak direncanakannya itu, setelah ia selesai berganti pakaian, ternyata Ratu masih dipijat.
Dengan isyarat Raja, pelayan pun meneruskan pijitannya sementara Raja ikut berbaring dengan wajahnya menghadap wajah sang Ratu, pijatan pun selesai tapi ratu masih saja tertidur.
Sang pelayan pergi, tinggal mereka berdua saja di dalam kamar.
Deon memperhatikan wajah Ratu Anggrek yang bersih, indah, dan sejuk saat dipandang.
"Jika dia bangun, pasti akan sangat berbeda, dia akan berubah ketus, galak dan menyebalkan." Ucap Raja Deon pelan
Ratu mulai membuka matanya, ia kaget melihat Deon di depannya,
"Astaga, sedang apa kamu disini?" Tanya Ratu kesal
"Bukankah ini juga kamarku?" Jawab Raja Deon lembut
"Keluar…!" Ratu marah
"Baiklah-baiklah, benar kan kamu lebih cantik jika tertidur." Jawab Deon sambil melangkah keluar
"Aku tak peduli, cepat keluar!" Ratu marah
Deon keluar dengan lemasnya,
"Kenapa dia seperti itu, apakah ini karma untukku karena telah menolaknya.. hhuuhhh."
Bersambung..
...jangan lupa dukungannya, setelah membaca bisa like, vote dan komen ya ... author akan sangat berterimakasih :)...
...mohon untuk tidak boom like ya..!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
• リムル・テンペスト • Bisa panggil Am
hahaha 😂🤣.... pasangan komedi, mereka benar benar lucu... Apakah Deon selalu memikirkan sex selepas mengambil perawannya Gita (Ratu).. Pasangan itu benar-benar serasi
2022-12-24
2
ARA
Lebih tepat kalau ditulis "kejadian malam itu" thor.
Bukankah kejadian pembobolan gudang oleh Gita dan Raja CS sudah berlangsung beberapa hari?! 😊
2022-10-22
2
ARA
Anggap aja sex education Gita, jadi pas kembali ke dunia nyata dag ada pengalaman😂😂😂😂😂
2022-10-22
1