Malvin melangkah kekamar Catty. Pintu kamar gadis itu tertutup rapat. Malvin nyengir. Dia buka pintunya dengan kasar.
BRAAAKK!
"DDDAAAAA!"
Malvin menerjang kekamar dengan melompat. Namun kosong. Tak ada siapapun disana.
"Lloohh? Kemana mereka?"
Malvin mensedakepkan tangan didadanya dengan sebelah lagi menempel di dagu.
"Hmmm.... Baiklah. Jika aku jadi Caty....."
"Tunggu aku juga harus mempertimbangkan sifat Ken. Hmmmm..."
Malvin menajamkan matanya. Pria itu berjalan keluar dari kamar Catty lalu berjalan mengelilingi lantai dua, Terdengar suara halus mesin mobil. Malvin tersentak.
"Haaaa?"
Pria itu kebetulan pas berada di dekat balkon yang menghadap ke luar di atas pintu utama Vila keluarga Vorobyov. Gegas Malvin berlari ke balkon dan melihat ke arah bawah. Mobil merah Kenan baru saja meninggalkan halaman depan.
"Daaahh... Da-da Om!"
Catty melambaikan tangannya dengan senyuman, gadis itu melirik Daddy nya yang ada di balkon. Lalu tersenyum menang skaligus mengejek.
"Sialan! Bocah itu gercep juga!" gerutu Malvin memukul pinggiran pembatas Balkon.
***
###
"Baru pulang Nak?" Sambut Daniel menuangkan isi botol kecil ke gelasnya. Lalu dia meminumnya dengan nikmat.
Gara yang melewati Ayah nya itu sempat berhenti. Membuang nafasnya pelan. Lalu mendekat.
"Selamat malam Ayah."
"Hmmm.. Duduklah!"
Daniel menunjuk dengan kepalanya. Gara duduk disamping ayah. Daniel menggeser gelasnya yang masih berisi alkohol sedikit ke depan Gara.
Gara, mengerti maksud ayahnya. Diapun mengambil gelas di depan mejanya itu. Lalu menenggaknya sampai habis.
"Bantulah ayah kali ini."
"Aku tak bisa."
"Bagaimana kalau bekerja untukku? Ini juga akan menjadi milikmu. Kau yang akan mewarisi semuanya."
Gara terdiam. Pandangan matanya menerawang jauh. Namun sedikitpun tak tampak ketertarikannya pada apa yang ayahnya sampaikan.
"hanya sampai dendam ayah terselesaikan. Bekerjalah untuk Ayah."
"Aku sudah mengatakannya. Tidak. Aku tegaskan lagi.Aku tidak bisa."
Gara beranjak dari duduknya. Danie jutru terkekeh. Dia melempar sebuah amplop di meja depan Gara.
"Datang pada ayah jika kau tertarik."Daniel menuang kembali minumannya. mengamgkat gelas dan menyesap pelan.
Gara hanya melihat pada amplop coklat itu. Berfikir sejenak. kemudian diambilnya. Gara mengeluarkan isinya diatas meja. Matanya membulat. Itu semua foto Kayla juga foto-foto saat dirinya sedang bersama dengan Kay. Bahkan foto saat keduanya sedang bercumbu didalam gubuk pun ada.
Gara meremas amplop dia pegang. Gara menatap tajam pada Ayahnya.
"Apa maksud ayah?"
Daniel terkekeh.
"Apa kau tertarik?"
Gara masih meenatap tajam ayahnya.
"Aku tau kau begitu menyukainya sampai menghianati ayah dan membantu dulu."
Daniel berdiri dari duduknya, Daniel berdiri dengan mata tajam mendominasi, dia menyembunyikan tangannya disaku celana.
"Ayah mau kau menghancurkan jaringan web ayahnya. Hancur sampai ke akar-akarnya hingga dia tak bisa bangkit lagi!"
Gara menggeretakkan giginya. Jelas sekali dia menetang, namun dia tau ancaman apa yang Daniel tujukan padanya.
"Aku akan memberimu waktu berfikir sampai besok pagi. Jika kau masih tak memberi ayah jawaban yang puas. Ayah akan langsung eksekusi." seringai Daniel berjalan menjauh meninggalkan Gara disana.
Gara menelan ludahnya dengan susah payah.
"Apa yang harus kulakukan Kay?"
Gara melihat lagi foto-foto diatas meja. Sesekali dia mengusap wajah Kay yang sedang tersenyum manis.
Hampir semalaman Gara hanya melihat foto-foto itu. Sungguh lucu bukan? Mereka bahkan tak memiliki hubungan darah apapun. Namun kenapa rasanya sesakit ini membuat sebuah pilihan.
Gara kembali ke kamarnya dengan membawa serta foto ditangannya. Gara menghela nafasnya, dia telah membuat pilihan.
****
####
Pagi itu Catty tidak pergi magang. Dia kesekolah dahulu karena ada semalam Guru pembimbingnya menghubungi agar mampir sekolah sebelum berangkat magang.
Hari ini, tak terasa sudah hampir Enam bulan lamanya Catty dan Kay melakukan magang. Sebentar lagi mereka harus kembali kesekolah. Dan melaporkan hasil kerja magang mereka.
Siang itu Catty berjalan keluar gerbang sekolah. biasanya dia memang dijemput oleh supir. Tapi tadi sang supir mendadak telpon. Mengatakan jika ban mobil kempes. Catty pun akhirnya memutuskan untuk pulang dengan menunggu bus di halte.
Tak lama berselang Kay menyusulnya dihalte.
"Bagaimana magangmu?"
"Aku masih harus menyelesaikannya beberapa bulan lagi."
"Oohh ya?" Catty menautkan alisnya."Jangan sampai satu tahun disana. Gila aja."
Kay terkekeh. "Pembimbingku disana sedikit alot. Aku masih harus meluluhkannya."
"Apa dia seorang pria?"
"Hemm. "
Catty tergelak.
"Dia pasti tak ingin kamu cepat-cepat pergi. Makanya dipersulit. Dia pasti suka padamu. Hahaha.. Apa dia tampan?" goda Catty.
"Itu namanya tidak profesional. "
"Hei aku juga punya seseorang yang cukup memggangguku di CRD"
"Siapa? Om Ken?"
"Tidak. Dia mah, gangguan yang menyenangkan."
"Lalu?"
"Yaahhh,, kau tau...."
Catty mengangkat tangannya dan mengibaskan di udara.
"Daddy?" tebak Kay ragu.
Diseberang jalan sebuah mobil merah berhenti dan membunyikan klaksonnya. Kay dan Catty melihat kearahnya. kepala Ken menyembul dari jendela pintu disampingnya.
Wajah Caty tentu saja senang bukan main. Dia langsung berdiri.
"Kay! Ayo!" girangnya menarik lengan Kay agar cepat bangkit dan berlari menyeberang. Kay hanya tersenyum geli melihatnya.
"Kau beneran sudah tidak tertolong Cat!" ledek Kay yang tertarik tangannya itu.
"Kalau begitu jangan tolong! Biar aku nikmati ini bersama Om Kenan!" Girangnya lagi.
Begitu sampai di dekat mobil merah Caty langsung menarik pintu depan, akan tetapi pintu itu tak bisa dibuka.
"Eehh kenapa nih?" gumam Catty kesal.
Sedang Kay memilih langsung mengambil duduk di jog belakang. Gadis itu terkejut, melihat Daddy Malvin ada didalam. Duduk sambil terkekeh melihat Catty susah payah membuka pintu.
Kay hanya menggeleng melihat tingkah kekanakan Daddy sambungnya itu. Kay membuka lagi pintu di sampingnya.
"Masuklah!" seru Kay yang sudah tak sabar. "Tempat mu dibelakang." Kay kembali duduk dengan tenang.
Dengan wajah bingung Catty memasuk dan duduk di jog belakang. Betapa terkejutnya dia melihat Daddy Mal duduk disamping Ken.
"Daddy!" pekiknya memprotes sang Daddy.
____^_^_____
Readers, Kasih semangat donk, biar Othor up terus setiap hari.
like dan komen ya
Terima kasih.
Salam___
😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ina
Malvin tuh gengsi ngakuin klo Catty lbih cerdik bohongnya... mk sering ngerjain Catty+Ken.
2023-06-24
2
Berdo'a saja
apa keputusan Gara yaa
2023-05-13
0
Dewi Nurmalasari
sengklek ayah sama anak ini
2023-04-11
0