Ditaman yang rindang dan tertata rapi, Daniel sibuk memangkas bonsai miliknya. Memotong bagian-bagian yang sedikit muncul kepermukaaan.
Di belakangnya, Laos berdiri dan menunduk memberi salam. Daniel yang merasakan kehadirannya, melirik kecil.
"Tuan muda, sudah datang, tuan." Lapor Laos memundurkan badannya dan mempersilahkan Gara mendekat. Lalu Laos menunduk pada Gara dan melangkah pergi.
"Kenapa harus seperti ini untuk pulang?"
"Aku tidak ingat ini adalah rumahku."
Daniel terkekeh menghentikan merawat bonsalnya. Dia menoleh, melihat pada Gara.
"Istirahatlah dulu. Kamarmu sudah dihangatkan. Setelah itu kita bisa sarapan bersama."
Gara menunduk dan pergi tanpa bantahan. Mengikuti Laos yang mengantarnya kekamar.
Daniel masih melihat punggung Gara dengan tatapan yang entah apa maksudnya, tentu itu bukan hal yang baik. Daniel kembali berbalik dan merawat bonsai nya.
####
Setelah malam itu, Kay mendapat hukuman tak boleh keluar rumah selama seminggu. Hanya pas magang dan sekolah saja di ijinkan. Selebihnya stay dirumah.
Malam itu dari beranda kamarnya, Kay menatap ribuan bintang dilangit. Itu memgingatkannya pada Gara. Pada malam dimana mereka tersesat dan bernaung di sebuah gubug.
Kay mengingat kembali wajah tampan Pria itu yang sedikit tertimpa cahaya pias api unggun yang dia buat. Juga hangatnya genggaman tangan Gara di tengah dinginnya hawa sejuk hutan.
Samar banyangan saat Kay mengalami hypotermia, Gara memeluk tubuhnya dari belakang, saat tanpa sadar Kay mencium pria itu.
Wajah Kay memerah. "Bagaimana aku bisa seberani itu?"
Kay menutup bagian bawah wajahnya. Tentu saja dia malu jika mengingat kejadian itu. Samar, Kay teringat lagi. Gara membalas ciumannya, merasakan kembali hangatnya pelukan pria itu.
Wajah Kay semakin memerah, gadis itu menggelengkan kapalanya, dengan kedua tangan yang membingkai wajahnya sendiri.
"Aku akan malu sekali jika bertemu dengannya lagi. Bagaimana Ini?"
"Ini hanya reaksi biologisku. Aku masih punya moral." Ucapan Gara saat itu membuyarkan semua lamunan nya. Mengiyang di kepala Kay.
Kay menyentak nafasnya.
"Sudahlah, aku lihat keadaan adik-adik saja." gumamnya.
Kay melangkah keluar dari kamarnya, berjalan melewati kamar Mommy dan Daddy nya. Pintu kamar mereka sedikit terbuka. Samar Kay mendengar pembicaraan kedua orang tuanya itu.
"Apakah segawat itu?" suara Embun.
"tenang saja. kami masih bisa mengatasinya." suara Malvin.
"Bagaimana jika kita minta bantuan Kay?"
"Jangan! Aku tak ingin melibatkannya lagi."
"Itu tidak masalah kan, ini hanya masalah web. Tak mungkin dia akan diculik mereka. Lagi pula..."
"Ssstttt... Aku tak mau melibatkan anak-anak. Ini pertarunganku, sayang."
"Tapi..... Uuummmppp..."
Kay menghela nafasnya. Walau tak melihat, tapi Kay tau apa yang memotong ucapan Ibunya. Dengan pelan dan tanpa suara Kay menutup pintu kamar Mommy nya.
Kay melangkah turun menuruni anak tangga. Kay menghentikan langkahnya saat mendengar suara Catty dan si. kembar di sebuah ruangan terbuka dekat taman.
Kay melangkah mendekat, Ketiga saudaranya itu sedang bermain game kejar tangkap. Seperti biasa, Catty selalu meminpin.
"Aaaaggg.. Kakak curang!" seru Sean protes.
"Hahaha.."
Kian. menoleh, melihat Kay mendekat.
"Kak! Ayo ikut. Kak Catty mencurangi kami terus."
"Hahaha.. Mencoba cari sekutu hah?" ledek Catty dengan jari-jari yang masih sibuk memencet tombol stiknya.
"Baiklah. Biar kaka coba." Kay ikut duduk di sisi Sean dan Kian.
"Kay, ini berbeda dengan meretas, Kau tidak akan menang."cibir Catty dengan senyum kecil.
"Tidak masalah, kita lihat dulu bagaimana nanti." balas Kay datar,"Jadi, yang mana yang harus ku pencet?"
"Buahahahha...." Caty tergelak dengan mengejek.
Sedang si kembar menepuk jidadnya kompak.
###
"Omm.. Jangan!" Suara Caty dengan Wajah pasrahnya yang memerah.
Mata Ken terbuka lebar. Malam itu Ken terjaga dari tidurnya. Dia meletakkan lengannya di atas wajahnya.
Kenapa denganku, kenapa aku memimpikannya lagi. Dia hanya anak kecil. Apakah karena aku terlalu lama tidak menyentuh wanita? Haaahhh....
Kenan menghela nafasnya. Ken bangun dan berjalan keluar kamar. Melangkah memasuki dapur yang dia hidupkan lampunya setelah menekan saklar.
Ken mengambil air dingin dari kulkas dan meminumnya sampai habis. Ken membuang nafasnya lagi.
Laki-laki itu kembali memasuki kamarnya dan mencoba tidur. Badannya berguling kesana kemari tidak tenang. Karena masih belum juga mau terlelap. Ken duduk diatas ranjangnya. Ken melangkah kwluar kamar lagi, berjalan menuju ruang kerjanya. Dia duduk sambil membawa minuman beralkohol. Meletakkan gelas dengan cairan berwarna kuning itu diatas meja..
Ken membuka laptopnya, dan mulai menjelajah. Ken mengklik sebuah folder. Muncullah kumpulan foto seorang wanita dari masa lalu. Cukup lama dia menandang. Ken menggeser-geser slite foto itu. Hingga sampai pada Slite saat Ken dan anak asuhnya berpiknik bersama.
Kenan menggeser slide. Melihat gambar demi gambar. Ken tertegun, dan tersenyum lucu.
"Apa aku mengambil fotonya sebanyak ini?" Gumam Ken melihat foto Catty. Hampir semua foto itu didalm nya ada Caty, juga single Catty.
Ken terkekeh.
"Dia hanya anak-anak Ken. Sadarlah."
______^_^_____
Readers, Maafkan Othor ya, Karena kesibukan, masih belum bisa membalas komentar satu persatu. Yang penting othor bisa up 1-2bab setiap hari. Kalau pas luang, othor sempatin deh buat balas walau satu dua.
Maklum ya Othor mak-mak RT. Jadi bagi waktu, ya buat nyuci ya buat masak, beresin rumah, gibahin tetangga, ngasuh bocil, ngasuh suami. eaaaa....😆
Inti nya Othor akn usahakan untuk bisa up 1-2bab perhari. Syukur-syukur bisa krezi up. Makasih dukungannya.😊
Kasih semangat donk, biar Othor up terus setiap hari.
like dan komen ya
Terima kasih.
Salam___
😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Tiorida Rajagukguk
kamu sangat manis om Ken 🤣🤣
2023-06-26
0
Ina
ternyata Kennan udah nyuri2 foto Catty dr kecil ya... tp gengsinya terlalu tinggi walaupun bkn kyk kanebo kering kulkas 2 pintu sich 🤣🤣🤣
2023-06-23
0
Berdo'a saja
kamu sudah mulai menyukai catty Ken
2023-05-12
0