Bab 10

"Kau ini salah minum obat atau apa?"

"Aaaahhhh... Dasar. sapi tua."

Sera melempar wajahnya kesamping.

"Aku ini sedang menyatakan perasaanku. Kau ini sama sekali tak berperasaan."

Ken terkekeh, hingga bahunya berguncang.

"Bagaimana dengan pacarmu itu?"

Sera berdecit.

"Dia payah, benar-benar tidak peka. Karena itu aku mau menjadikanmu pacarku."

Kenan menghela nafasnya, tepat saat itu pintu lift terbuka.

"Terus saja meracau!"

Kenan melangkah pergi meninggalkan Sera.

"Hei! Bagaimana dengan tawaranku tadi." sedikit berteriak.

"Tidak tertarik!"

Ken melambaikan tangannya. Sera tertawa lucu.

"Dasar sapi tua dingin! Aku sumpahi kau dikintilin bocah SMA."

Sesampainya Ken didepan pintu lobi, pria itu melihat Catty. Gadis muda itu tiba-tiba muncul dengan membawa bawaan yang berat dan banyak. Ken mengulas senyum.

Situasi Catty.

Pagi itu Catty terbangun, dan masih terduduk diatas ranjang kamarnya. Catty berfikir, bagaimana rencana hari ini. Dia harus melancarkan serangan pedekate pada Om Ken. Catty mengeluarkan benerpa barang dari lemarinya. Caty pun bersiap kedapur, di dapur dia pun bersiap membawa beberapa barang sambil bersiul riang. Kian dan Sean hanya mengintip dibalik tembok, memperhatikan kakaknya.

"Kali ini apa lagi rencananya?"

"Entahlah, dia selalu melakukan tindakan bodoh dan menyusahkan."

"Apa perlu kita membantunya?"

"Sudahlah dia tak ada harapan."

Kian dam Sean menghela nafas panjangnya.

Flash back dikit.

Di danau buatan, saat mancing bersama.

"Om, apa om Ken sudah punya pacar?"

"Kenapa?"

"Mm... Aku penasaran, pacar Om seprti apa?"Ocap Kian sambil memasang umpan.

"Benar! Buat referrensi om, kalau kami mau punya pacar nanti. Bisa pilih yang seperti pacar Om Ken." oceh Sean mengambil pancingnya.

Kenan terkekeh.

"Kalian masih kecil! Jangan pacar-pacaran."

"Iya Om, kan nanti kalau udah gede. Om kan cakep, pasti banyak yang nempelin."

"Termasuk kak Catty kami." gumam Kian berbisik pelan.

Kenan terdiam sesaat. Lalu sedikit tersenyum tipis.

"Om tidak pacaran."

"Kenapa?" serentak bertanya dan menatap Ken.

"Om tidak suka wanita."

"Haaahh??" Kian dan Sean tersentak kaget.

"Jadi, om Ken Guy?"

¤¤¤¤¤

Kedua anak laki-laki yang melihat keatas itu, perlahan menundukkan kepalanya. Keduanya menghela nafas bersamaan.

"Kasihan sekali kak Catty."

Kian dan Sean menggelengkan kepalanya bersamaan.

"Miris sekali dia menyukai seorang guy."

****

####

Didepan lobi perusahaan Daddy nya, Catty membawa beberapa barang yang memang sudah dia siapkan sejak dirumah tadi. Catty mengintip dari balik tembok persembunyiannya. Menatap pintu kaca lobi, menunggu Kenan muncul.

Sosok yang dia tunggu-tunggu akhirnya muncul. Wajah nya langsung sumringah, Catty mengumpulkan barangnya itu. Lalu membawanya dengan cepat berjalan dari belakang Ken, memasang wajah kasihan dan lemas, Caty berjalan dengan sedikit menyenggolkan tubuh nya pada Kenan sambil terus berjalan.

Sudah beberapa langkah, pria itu tak menunjukan reaksinya.

Apa? Sudah seperti ini kenapa Om Ken sama sekali tidak bereaksi. Pikir Catty sedikit kesal.

Catty menoleh, Ken sedang berjalan ke sisi yang lain dan tidak begitu memperdulikan Catty.

Apa? Ini keterlaluan namanya.

Catty kembali melangkah, berbelok kearah Ken. Catty berjalan di belakang Kenan, sekali lagi berpura-pura keberatan dan lemas. Berjalan melewati Ken dengan sedikit menyenggol lengan pria itu.

Ken menoleh, dengan wajah datar tentunya.

"Ooohh,, Om Kenaaann!" seru Catty sok kaget baru saja melihat Ken.

Dari pada di cuekin lagi, mending dia pura-pura terkejud saja.

"Om Kenan ada disini. Tidak menyaka bisa ketemu disini."

"Tentu saja Catty. Aku kan juga bekerja disini."

"Aaahh.. iya! Aku sampai lupa."

Catty lagi-lagi memasang wajah capek dan keberatan. Memukul ringan bahunya. Lalu melirik sedikit pada Ken. Pria itu hanya tersenyum tipis menahan geli.

"Uuuhhh... Beratnya.."

"Kenapa anak magang bawaannya sebanyak ini."

"Yaaahh.. ini memang tugas yang berat."

Ken mengulas senyum lagi.

"Biar aku bantu bawa."

Wajah Catty sumringah.

Yeess!! Berhasill!!! sorak nya dalam hati.

"Terima kasih, Om."

Caty menggulum bibirnya menahan tawa senang.

Ken mengambil semua bawaan Catty lalu berjalan beriringan.

"Untuk apa semua ini?"

"Tugas lapangan, Om."

"Tugas lapangan mana? Pakai kuas juga? Disini juga ada sapu."

Ken melongok bawaan Catty ditangannya.

"Iyaaaahh,, ini untuk membersihkan beberapa tempat di project." ucap Catty sedikit ragu.

"Kau melakukannya juga? Kupikir kamu hanya melakukan pengumpulan data."

Catty tersentak. Ya ini untuk misi lain, Om.

"Mmm.. itu... ini juga... termasuk dlam pengumpulan data." Catty mencari alasan.

"Data kebersihaan. Iya data kebersihan."

Diakhiri dengan tawa canggung Catty."Ahahaha"

"Aa.. Okeey.."

Kenan dan Catty melangkah memasuki lift. Langkah Catty terhenti, melihat Arshya ada didalam lift bersama dengan Daddy Malvin. Tentu saja pria itu tertegun. Melihat anak perempuannya bersama Kenan. Di gedung perusahaannya.

Wajah Malvin sudah penuh dengan tanya dan protes. Catty mendelik pada Dady nya agar diam.

(Bahasa tatapan Malvin dan Catty.)

*Catty? Apa yang kau lakukan disini? Mengintili kenan?*

*Tidak Dad! Diamlah! nanti aku jelaskan! Jangan bertanya dan bersuara jika aku ini putrimu!*

*Apa? Terjemahan tatapan macam apa ini?*

°°°°

Kenan dan Catty pun akhirnya sudah berada didalam lift dengan keheningan.

Catty berdiri di belakang disamping Arsya, sedangkan Kenan berdiri agak didepan disamping bosnya.

"Untuk apa barang bawaan sebanyak itu?"

"Ini milik anak magang, tuan."

"Magang?"

Malvin menoleh menatap Catty yang sudah salah tingkah dan kikuk. Lalu kembali menatap lurus.

Dibelakang Arsya berbisik, namun masih bisa didengar oleh satu ruang lift itu.

"Itu punya mu? Untuk apa bawa barang tidak berguna itu?"

Catty menghela nafasnya, dengan tubuh lemas.

"Haaaaahhh... Game over."gumamnya pelan.

###

"Baiklah! Kau jelaskan ada apa ini? Kenapa magang di kantor Daddy tanpa pemberitahuan?"

Catty berdiri dengan tubuh malas-malasan di ruang keluarga. Sore itu, Daddy Malvin sengaja pulang lebih awal demi untuk menginterogasi anak gadisnya itu.

"Kenapa Daddy terkejut? Bukankah harusnya Daddy sudah tau dari pengajuan berkas magang?"

"Daddy mana mengurusi hal yang seperti itu! "

"Berarti itu salah Daddy."

"Apa? Jangan mengalihkan pembicaraan?Kenapa sekarang malah jadi salah Daddy?"

"Yaahh,, kenapa Daddy tidak ikut mengecek siapa saja yang magang di kantor Daddy. Kecolongan kan?"

"Cattyy!!!" geraam Malvin mengepalkan tangannya.

"Apa kau mengikuti kenan sampai ketempat kerjanya. Kau sakit nak."

"Yaaahh.. Ini namanya penyakit turunan."

Mulut Malvin melongo.

"Apa maksudmu anak muda?" dengan nada bersabar walau hati sangat geram.

"Yaahh.. Bukankah Daddy juga begitu pada mommy Embun."

Caty menggosok tengkuknya.

Malvin menyeringai kesal. "Catty, hukuman apa yang harus Daddy berikan padamu?"

Caty tersentak, mengangkat tangannya menahan.

"Tunggu Dad, Kita bisa bicarakan ini baik-baik."

Catty menelan ludahnya.

"Daddy ingat dengan pot tanaman bunga kesayangan Mommy Embun disamping rumah yang Daddy pecahkan?"

Malvin tertegun.

"Bagaimana kau bisa tau itu?"

"Bagaimana kalau kita tukar hukuman dengan menjaga informasi itu tetap terjaga?"

Malvin tertawa palsu. Anak Sialan!

"Baiklah!"

Malvin berdiri dari duduknya, dan berjalan menjauhi Catty dengan menyembunyikan tangannya di punggung.

"Mari kita lupakan saja hari ini." gumamnya sambil berlalu.

"Huuuffftt...."

Catty bernafas lega.

____^_^____

My readers, mohon dukungannya ya, biar othor semangat up terus ngk bolong-bolong. 😣

like

komen

ma kasih...

😊

________

Terpopuler

Comments

Ina

Ina

🤣🤣🤣🤣 Malvin sllu di buat pusing ma klakukan Catty yg mirip ma klakuan daddynya

2023-06-23

1

Dede Exis

Dede Exis

anakmu uiii,Dedy mal

2023-06-11

0

Dede Exis

Dede Exis

hmm,gx perlu dsumpahin lagi keles.
karna emnk udh dikintilin Ama anak SMA

2023-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 permulaan
2 Bab 2 Magang
3 Bab 3 •Menguntiti Om Kenan•
4 Bab 4 •Situasi Kenan•
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 ¤ Kencan Kay dan Gara ¤
12 Bab 12 ¤ Catty And Kenan ¤
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 bab 17
18 Bab 18. ¤ Keluarga Bahagia ¤
19 Bab 19
20 Bab 20
21 bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 • ada adegan dewasa, mohon bijak ya•
52 Bab 52 • Full pecah telor. Skip aja buat yang nggak suka •
53 Bab 53 •Part semi•
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 bab 57 • Gagal nggak ya? •
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 •part Hareudang skip ya•
61 Bab 61 • masih part hare harean •
62 Bab 62 : Masih sedikit hare jare
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 • Hareudang skip-skip •
75 Bab 75
76 bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84 • semi Hareudang •
85 bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 bab 101
102 Bab 102 - Ends part
103 Bab pengumuman
104 pengumuman karya baru lagi
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 permulaan
2
Bab 2 Magang
3
Bab 3 •Menguntiti Om Kenan•
4
Bab 4 •Situasi Kenan•
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 ¤ Kencan Kay dan Gara ¤
12
Bab 12 ¤ Catty And Kenan ¤
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
bab 17
18
Bab 18. ¤ Keluarga Bahagia ¤
19
Bab 19
20
Bab 20
21
bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 • ada adegan dewasa, mohon bijak ya•
52
Bab 52 • Full pecah telor. Skip aja buat yang nggak suka •
53
Bab 53 •Part semi•
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
bab 57 • Gagal nggak ya? •
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 •part Hareudang skip ya•
61
Bab 61 • masih part hare harean •
62
Bab 62 : Masih sedikit hare jare
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 • Hareudang skip-skip •
75
Bab 75
76
bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84 • semi Hareudang •
85
bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
bab 101
102
Bab 102 - Ends part
103
Bab pengumuman
104
pengumuman karya baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!