Gadis Berdarah Panas
Catrine Wilson Vorobyov 18 tahun.
Gadis blasteran ber wajah cantik, rambut yang terikat rapi dengan baju karate nya memasuki gedung CRD Corp. Gadis belia itu berjalan menuju lift dengan riang gembira. Ditangannya tertenten sebuah kotak berbungkus kain bermotif bunga berwarna biru. Dipunggung gadis berambut pirang keceklatan itu bertengger sebuah ransel yang terlihat cukup berat.
Didalam lift, ada beberapa pria muda dan wanita karyawan di gedung itu. Begitu Gadis itu masuk, langsung menyita perhatian.
Siapa gadis muda nan cantik ini? Kenapa ada di gedung yang tak seharusnya? Apakah dia anak magang? Sejak kapan perusahaan CRD corp menerima pemagang? Wah, jika sampai gadis ini magang disini pasti akan sangat ramai.
Begitulah kira-kira yang ada didalam pikiran mereka. Sambil mencuri-curi lihat pada gadis itu. Dikerah bawah Baju karate gadis blasteran itu tercetak tulisan nama dengan bordiran.
Cattrine
Wahh nama yang cantik. Batin beberapa pria didalam lift sambil terus memperhatikannya.
Catty yang merasa terganggu dengan tatapan tak enak itu memukul pembatas disampingnya. Sontak membuat orang-orang disana terperanjat.
"Kalian memang punya mata, tapi kalian tidak di ijinkan memandang keindahanku terlalu lama!" ucapnya dingin dan ketus.
DEG!
Mungkinkah dia akan mengunakan karatenya pada kami? batin mereka serentak ketakutan.
Kenapa gadis cantik ini terlihat menakutkan? Auranya seperti Presdir kami. Batin mereka lagi gemetaran.
Pintu lift terbuka, dengan segera penghuni lift itu berhambur keluar walau bukan disana tujuannya. Tapi berlama-lama dengan gadis cantik yang dingin tentu tidak nyaman bukan? Dari pada kena gampar mending cari aman.
Catty akhirnya sampai dilantai tujuan. Lantai teratas dimana ruangan Daddynya berada. Catty melihat sekeliling.
"Aku tidak mau menoleh kekanan." gumamnya, melihat Sang Daddy melalui ekor matanya, sedang beebincang dengan sekertaris didepan pintu ruangannya. Apa yang Catty cari akhirnya ketemu tepat di sebrang ruangan Daddy nya. Senyum puas merekah di bibir manisnya.
Dengan langkah pasti, Catty mendekat keruangan itu. Tepat didepan pintu ruangan itu Catty di cegat seorang wanita berambut panjang yang cantik.
"Maaf adik kecil, kenapa berkeliaran disini?"
Catty mengulas senyuman. Kemudian mengeluarkan kartu pengenalnya. Dan menunjukkannya pada wanita itu.
Ini kartu akses yang hanya dimiliki keluarga Vorobyov. Apakah anak ini.....?? pikir wanita itu.
"O iya, siapa namamu? Mungkin aku perlu mencatatnya." ucap Catty dengan nada menggertak.
"Aaa... Maaf. Silahkan!" Wanita itu menyerahkan kembali kartu milik Catty dan mempersilahkan.
Catty tersenyum tipis dan melenggang penuh percaya diri.
TOK TOK
Catty langsung membuka pintu begitu saja.
Kenan yang sedang duduk di kursi kerjanya melongok melihat siapa yang datang.
"Catty?"
Catty tersenyum memamerkan wajah cantiknya, berjalan dengan kepercayaan diri mendekat. Sayangnya, tali sepatu Catty lepas dan terinjak olehnya sendiri hingga gadis itu jatuh terjerembab.
"Aduuuhh!"
Tali sepatu sialan! Sudah jalan anggun-anggun malah jatuh. Hiks, jatuh sudah martabatku. rintihnya dalam hati.
"Catty! Kamu baik-baik aja?" Kan yang terkejut berdiri dari duduknya.
"Tidak! aku baik-baik saja."Dengan cepat Caty berdiri.
Sakitnya sih ngak seberapa, malunya itu.... batin Catty.
"Dimana Daddy, Om?" tanya Catty mendekat ke meja Ken.
"Harusnya masih diruangannya." Ken masih sangsi memperhatikan Caty menyeluruh. "Kamu beneran nggak apa-apa?"
Catyy mengacungkan jempolnya.
"Tadi nggak ada."
"Dia baru saja dari ini. Mungkin ke toilet." balas Ken. "Kenapa tidak menunggu diruangannya saja?"
"Ada magnet yang menarikku kemari, Om." sahut Caty berdiri tepat didepan meja Ken.
"Magnet?" Ken mengerutkan keningnya dan kembali duduk.
"Huuumm.. Magnet nya kuat banget. Untung kehalang meja. Kalau nggak pasti udah ketubruk." balas Catty mengetuk-ngentuk meja dengan jarinya.
Ken menatap Caty dengan alis bertaut, masih belum paham apa yang Catty maksud.
Ya Ampuun... udah di kode-kode juga, dasar lamban! batin Catty.
"Catty! Apa yang kamu lakukan disini?" suara Malvin dari ambang pintu ruangan Ken.
Catty tersentak. Haaaahh, Daddy.
"Kamu ngapain disini?" Malvin datang mendekat.
"Nonna muda mencari anda tadi tuan Malvin, tapi tidak ada diruangan." jelas Ken, "Jadi Catty kemari."
"Oooohh...." Malvin melirik sedikit pada anak gadisnya itu.
"Dari tadi aku didepan pintu bicara dengan Sekertaris, lalu melihat gadis muda mencleos setelah melihatku sekilas."ucap Malvin dengan datar. "Semoga itu hanya perasaanku saja ya, Cat."
Daddy sialan!
"Ohohoho... Tentu saja Dad. Perasaan Daddy mungkin sekuat itu." Ucap Catty mengibaskan tangannya diudara dengan wajah kesal.
"Tentu saja tidak sekuat magnet yang menarikmu kemari." goda Malvin dengan nada dingin.
Daddy!!
"Ahahah... Om Ken. sebaiknya kami kembali keruangan Daddy, dari pada mengganggu Om kerja."pamit Catty menarik paksa Malvin sebelum Daddy banyak bicara yang membuatnya malu.
Ken yang dari tadi menyimak masih mengerutkan alisnya.
Kenapa mereka tadi bertengkar diruanganku. batin Ken dengan senyum tipis.
"Iya. Hati-hati Cat. Jangan jatuh lagi."
*****
#####
Dilokasi lain,
Kayla Kairunnisa 18 tahun
Di restoran Sebening Embun , Kay yang sudah menetapkan untuk magang di restoran itu. Mulai mencuri start. Di dapur Kay mengikuti instruksi sang koki dan belajar dari awal. Yaitu mengupas bawang.
Kayla dengan telaten mengupas bawang dan mencuci piring selama seharian ini. Sore harinya, Kay bermaksud pulang kerumahnya. Kay berdiri di jalan depan resto itu menunggu taksi online nya menjemput.
Kay memandang berkeliling, melihat kendaraan yang lalu lalang. Juga beberapa orang yang berjalan di trotoar.
Sekilas Kay melihat seorang yang dia kenali wajahnya. Melintas pelan diseberang jalan dengan jaket jamper hitam yang tudung nya menutup seluruh kepalanya.
Kay tertegun, dan mengalami kekosongan.
"Seven?"
Kay mencoba menyeberang, tapi lalu lalang kendaraan sangat padat dan tak memberinya celah.
"Seven!" serunya menatap punggung orang yang dia sinyalir adalah Seven.
"Seven!"
Sosok itu masih berjalan seolah tak mendengar teriakannya. Hingga akhirnya Kay memiliki celah untuk menyeberang. Kay berlari keseberang, dan berdiri berputar melihat kesegala arah, mencari sosok Seven yang dia lihat tadi. Namun dia sudah kehilangan jejak.
Rasa kecewa merasuki dadanya. Hingga taksi online nya datang, Kay pun masuk kedalam mobil dengan ragu, matanya masih mencari sekitar, berharap masih bisa melihat sosok tadi. Mobil yang Kayla tumpangi mulai merangkak dijalanan.
Begitu mobil itu lewat, sosok berjaket jumpers itu menoleh dari balik pohon di pinggir trotoar. Menatap mobil yang Kay tumpangi dengan pandangan yang sulit diartikan.
____€€€____
Mungkinkah dia beneran Seven?
Skalian Othor kasih Visual ya..
Kenan
Kayla
Se7en
Catty.. Tunggu ya, Othor masih nyari-nyari. Mungkin Readers ada yang mau kasih masukan😊
Visual Catty
Readers, Kasih semangat donk, biar Othor up terus setiap hari.
like dan komen ya
Terima kasih.
Salam___
😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Caramel Latte
hadir 🥳
2023-11-13
0
Elisanoor
🤣🤣🤣
2023-10-31
0
Dede Gemoy
.
2023-07-03
0