Pagi itu Catty sudah berada di depan apartemen Kenan. Mengintip dari pojokan lorong. Catty berdandan dengan mengkuncir rambutnya, dan memakai topi, juga kacamata hitam. Dengan baju jumper hitam dan celana jeans serta dilengkapi sepatu sneakers putih dikakinya.
Hari ini kebwtulan hari sabtu atau week end, jadi Catty bebas dari magang. Begitupun Ken yang hari ini masih bebas. Pria itu tampak keluar dari apartemennya dan memasuki lift.
Catty dengan cepat melihat lift. "Dia akan kemana? Aahh, turun dulu lewat tangga!"
Caty menuruni tangga dengan berlari. hingga kelantai dasar. Tentu dia ngos-ngosan.
"Sialan! Mengkis-mengkis gue." keluh Catty mengelap keringatnya. begitu sampai di lobi.
"Duuhh, sampai dimana Om kenan?" gumamnya mengatur nafas. "Jangan-jangan sudah bablas."
Catty mulai melangkah sambil mengatur nafasnya. Namun tiba-tiba ekor matanya menangkap sosok Ken berjalan dari arah lorong lift. Gegas Caty bersembunyi.
Ken berjalan menuju basmen.
"Eeh?" heran Caty, "Kok Om kenan lewat sini? Nggak langsung ke basemen aja?" gumam Catty sedikit heran. Tapi dia tetap mengikuti.
Ken menaiki mobilnya dan tancap gas. Sedang catty berjingkit-jingkit pelan, memgikuti hingga di jalan depan.
"Huuff, untung mobil Om Ken berjalan pelan." gumam Catty pelan mencegat taksi.
Catty meminta supir untuk mengikuti mobil Ken pergi.
"Pak ikutin mobil hitam itu ya."
"Mobil hitam yang mana? Banyak mobil hitam ini non."
"Iisshh.. itu yang plat nomor Axxxx."
"Oohh, yang itu? Kalau jelas gini kan enak bapak bawa nya."
"iya udah ikutin jangan sampai lepas."
"Siap Non."
Mobil Ken berhenti disebuah pusat kebugaran atau Gym. Ken masuk kedalam setelah parkir. Catty pun mengikuti.
Didalam, Ken terlihat sedang melakukan perenggangan, Catty menatapnya tak berkedip. Pasalnya, Ken saat itu hanya memakai kaus tanpa lengan yang sedikit menampakkan tubuhnya yang atletis. Membuat Catty menghembuskan nafas hangat.
Poto! Poto! Kesempatan langka untuk dapat foto Om Ken se seksi ini. Batin Catty mengeluarkan hpnya.
Cekrek!
Cekrek!
Caty memfoto dibalik tembok tempat dia sembunyi. Dengan air liur yang menetes.
Srruuupp! Om Kenann... Mata Catty sudah dipenuhi dengan bentuk love yang besar dan banyak.
Sepanjang kegiatan Ken di gym, Catty memperhatikannya. Sampai Ken sedang berada di diatas treatmill, pria itu berlari kecil dan menoleh kerarah Catty.
Catty secepat kilat menyembunyikan diri, agar tak ketahuan.
"Huuff,, tadi apa dia melihat kemari? Astaga, bahaya sekai." batin Catty dengan jantung berdegup kencang.
Catty kembali memcoba mengintip. Ken terlihat sedang berlari diatas treatmil.
"Huuufff.... Slamat!" Catty mengurut dadanya lega.
Seusai dari Gym, Ken pergi ke sebuah Cafe untuk mengisi perutnya. Caty masih mengikutinya. Bersembunyi di sudut kafe yang masih terlihat Ken.
Dengan mwnggunakan Buku menu untuk menutupi wajahnya. Catty mengintip. Terlihat Ken sedang melihat kearahnya.
"Haaahh??"
Buru-buru Catty menyembunyikan diri dibalik buku menu lagi.
"Aku pikir ketahuan. Dia melihat kemari. Bagaimana ini? Intip lagi nggak ya? Duuuhh..." gumam catty pelan.
Gadis itu mencoba memberanikan diri mengintip lagi dari balik buku menu. Di sebrang sana Ken sedang menikmati makanannya.
"Huuuff... sepertinya memang hanya perasaanku." lega Catty.
Gadis itu pun ikut memesan minuman. Catty masih melihat kearah Ken yang sedang makan. Tak lama dari belakang Ken muncul seorang wanita berambut panjang. Menutup mata Ken dengan tangannya.
Tentu itu sukses membuat Caty bertanya-tanya siapa dia.
Wanita itu melonggarkan tangannya dan menoleh menatap manja pada Ken. Lalu wanita itu duduk didepan Ken. Mereka terlihat berbincang bersama sangat seru. Tentu itu membuat hati Catty terasa sesak dan panas.
Dengan segera Catty meminum habis jus yang dia pesan. Lalu menepuk-nepuk dadanya agar beban disana rontok dan hilang.
"Tenanglah Cat, mungkin saja dia adalah adiknya atw sepupunya. Jangan terlalu dipikirkan. Nanti jadi penyakit hati." hiburnya pada diri sendiri.
Setelah itu, mereka terlihat keluar bersama dan menaiki mobil Kenan. Caty masih mengikutinya dengan taksi tentunya. Ternyata Kenan kembali ke apartemennya bersama wanita itu.
"Apa? Kenapa kembali kemari?" gerutu Catty dengan dada bergemuruh.
Catty masih mengikuti keduanya hingga mereka terlihat keluar dari lift dan masuk kedalam rumah Kenan. Tentu Catty tidak ikut naik lift Gadis itu melakukan metode yang sama. Yaitu berlari menaiki tangga.
Hingga menjelang sore, Caty tak melihat keduanya atau wanita itu keluar dari apartemen Ken. Tentu Catty merasa sedih. Hatinya sangat sakit. Dengan Gontai, Caty kembali kerumahnya. Catty menjayuhkan tubuhnya diranjang kamarnya. Setelah seharian ini hanya mengikuti Ken. Kini hatinya justru merasa hancur.
"Om Ken, ternyata dia sudah punya pacar.... Apa yang harus kulakukan?" rintih Catty bersedih.
Malam harinya, Catty dengan lemas menuruni tangga dan duduk dimeja makan. Disana sudah duduk Daddy Malvin , Mommy Embun, Sikembar dan Kay.
Momy Embun memperhatikan Catty yang terlihat lesu itu, ditengah aktifitasnya mengambilkan makanan untuk suami tercinta.
"Ada apa Cat?"
"Heeee?"
"Kenapa terlihat lesu?" tanya Embun kawatir.
"Kak Catty sakit perut paling Mom." sahut kian nyengir.
"Enggak mungkin, kak Catty kan omnivora mana mungkin bisa sakit perut." timpal Sean mengambil sepotong tempe goreng, lalu mengunyahnya.
"Ya karena semua dimakan itulah jadi sakit perut." sahut Kian.
"Hahaha.... Iyalah, kaka kan bukan manusia, mungkin dia habis kena rapalan mantra." ledek Sean membuat Catty melirik geram. Hingga bocah itu tersedak tempenya.
"Uhuk uhuk..." Sean bergegas mengambil minum dan menenggaknya hingga habis setengah, " Mommy, Catty pasti sedang menyumpahiku dengan matanya tadi."Adunya sehabis tersedak.
"Sean! Jangan ganggu kakamu!" seru Embun menjewer telinga Sean.
"Aaa... aaaaa.... Sakit, Momm!" pekik Sean mengosok-gosok telinganya yang merah.
"Ahahahahaa... Kena jewerr kamu Sean!" ejek Kian menunjuk saudara kembarnya.
Embun pun mendekati Kian dan menjewer telinganya juga.
"Aaa...aaaa.. Mommy apa salahku?" protes Kian cemberut.
"Aturan dimeja makan. Tidak boleh berisik dan tetap tenang."
"Uuuuggg.... Yess Momm." pasrah Kian menggosok telinganya.
Embun melirik suaminya dan menyenggolnya. Malvin menatap protes pada Istrinya itu. Embun menunjuk Catty yang masih terlihat sedih itu dengan dagunya.
Malvin menghela nafasnya.
"Cat?" panggilnya, Catty menoleh.
"Apa tidurmu miring?"
Mulut Caty melongo memdengar pertanyaan Daddy nya itu.
"Mungkin kamu salah posisi tidur." lanjut Malvin menanyai putrinya dengan mimik serius.
Kian dan Sean terdengar cekikikan menutup mulutnya, menahan tawa dengan sekuat tenaga.
Sedangkan Embun menepuk jidatnya.
Wajah Cetty sudah merah padam. Antara marah, kesal, sedih, semua bercampur jadi satu. Akhirnya tanpa kata Catty berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan.
Kay hanya menatap Catty dengan pandangan yang entah apa.
Sedangkan Embun memukul lengan Malvin dengan keras.
"Apa salahku?"
____€€€____
Readers, Kasih semangat donk, biar Othor up terus setiap hari.
like dan komen ya
Terima kasih.
Salam___
😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
martina melati
hahaha... mau ngintip tp ketara bingit
2024-08-07
0
Caramel Latte
eh ya Allah, ada kata mengkis mengkis😁😁
2023-11-13
0
Nabilla Fitriani
lanjut
2023-06-21
0