Bab 13

Dalam dingin nya malam itu, api membakar tumpukan kayu dalam sebuah gubuk. Perlahan kayu yang menyala itu bergoyang, patah oleh panasnya api dan bara.

Nafas hangat Gara menerpa telinga Kay. Gadis itu dalam balutan selimut tipis yang sama dengan pria yang jadi satu-satunya manusia disana. Gara memeluk tubuh Kay dari belakang. Baju basah Kay tergeletak di dekat perapian.

Suara racauan Kay masih terdengar. Walau kini sudah tak seperti sebelumnya. Tubuh gadis itu pun sudah tak sedingin beberapa waktu lalu.

"Kau boleh membenciku setelah ini." lirih Gara mengeratkan pelukannya.

Terpaan nafas hangat Gara menjalar disekujur tubuh Kay. Gadis itu menolehkan wajahnya, nafas Gara menerpa pipinya. Entah apa yang merasuki Kay, atau itu memang datang dari dalam dirinya yang bergejolak.

Kay menyambar bibir Gara. Pria itu hanya diam. Beberapa kali Kay menggorek dengan lidahnya mencari celah untuk masuk. Hingga Gara ikut tersihir. Membuka mulutnya, menyatukan lidah dan merasakan manisnya sebuah ciuman pertama. Sesaat lamanya kedua bibir itu beradu, bergulum dengan lembut. Nafas keduanya semakin memburu. Hawa dingin telah sirna, berubah menjadi rasa panas yang membakar di dalam tubuh.

Kay menelan ludahnya, membuat jarak perlahan memalingkan wajahnya. Deru nafas kedua insan beda jenis itu bersautan. Dalam keheningan, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Keras-keras apa di belakang?" Pikir Kay dengan malu, mengingat apa yang baru saja dia lakukan. Entah kenapa dia berinisiatif begitu.

"Apa aku sudah membangunkan yang sedang tertidur?" Kay menundukkan kepalanya.

Merasa ada yang tak patut di tubuhnya Gara segera beranjak keluar dari selimut tanpa menyingkap terlalu banyak. Agar tak menampakan kulit terdalam Kay.

"Aku... Akan mencari sesuatu dibelakang rumah. Sementara pakailah kausku."

Gara mengambil kaus yang tadi dia jemur, memang sudah lebih kering, dia melemparkannya ketubuh Kay. Pria itu berjalan dengan membawa sebatang kayu dengan nyala api sebagai penerang.

Kay menghela nafasnya. Menyembunyikan wajahnya diantara lulut yang dia peluk.

"Rasanya malu sekali. Apa yang sudah kulakukan?"

Tak berapa lama Gara datang dengan sebongkah ubi dengan masih ada sedikit tanah menempel padanya. Ditangannya yang lain dia membawa beberapa buah pisang berwarna kuning.

Gara tersenyum melihat Kay yang sudah mengenakan kaus nya.

"Aku dapat makanan."

Gara mengangkat ubi ditangannya. Gara duduk mendekati api dan melempar ubi ke dalam bara. Sedang pisang dia biarkan ter onggok di lantai beralas tanah itu.

"Mmmmm...." Gara menyodorkan pisang dari tangannya, setelah dia mengupasnya tadi.

Kay mengambil pisang itu, lalu perlahan mengunyahnya.

Hening, hanya suara jangkrik malam yang saling bersautan. Setelah cukup lama, Gara mengambil ubi dari perapian dengan tongkat kayu.

Mengambil ubi yang masih panas itu dengan sesekali meniupnya. Mengupas kulitnya dan menyodorkannya pada Kayla. Dengan ragu, gadis berusia 18 tahun itu mengambilnya. Kay merapikan selimut yang menutupi tubuhnya.

Gara mengalihkan pandangnya menatap api didepannya.

"Itu.... Hanya reaksi biologisku. Aku, tidak akan menerkammu." ujar Gara yang sedari tadi melihat sikap gelisah di diri Kay.

"Aku... Masih punya moral." lanjutnya menelan ludah.

Gara mengambil ubi yang lain dan mengupasnya, sesekali meniup karena panas. Lalu memakannya.

####

Disisi lain diwaktu yang berbeda.

Mavin dan Embun cemas Kayla tak kunjung pulang juga. Begitupun dengan Catty, hingga petang ini tak juga kembali.

"Kenapa dengan anak gadisku ini."

Embun sudah berhasil mengontak Caty, yang saat ini sedang dalam perjalanan pulang.

"Kemana mereka? Kenapa masih belum pulang juga." Gumam Malvin mondar mandir di ruang utama.

"Begitu pulang akan kuhukum mereka." geram Malvin lagi.

"Sayang, sudahlah. Jangan memperkeruh keadaan. Sekarang ini yang penting mereka kembali dengan selamat."

"Iya.. iya aku tau." Malvin mengangguk frustasi."Sampai dimana Catty?"

*****

Disebuah jalan, agak ketepilah, sebuah mobil merah terparkir dengan salah satu bannya kempes. Ken berjongkok menatap roda yang telah hilang anginnya itu.

"Haaaiissshh..." Catty yang kesal menendang ban didepan Ken.

Pria itu mendongak menatap protes Catty.

"Apa? Om tidak terima?" tantang Catty kesal. "Kalau bukan karena Om Ken memaksa untuk mengantar aku sudah sampai dirumah." gerutu gadis belia itu dengan muka juteknya.

Kenan berdiri, dengan kesal. membuang mukanya kesamping. Dia berkacak pinggang. Ingin memaki tapi dia tahan. Sadar didepannya hanyalah seorang bocah SMA.

"Aku akan menghubungi bengkel."

"Tidak usah! Aku sudah memesan taksi online." Masih. dengan nada juteknya.

"Kau mau meninggalkanku disini?" protes Ken.

"Ini semua salah Om!"

"Aku bermaksud baik. Kenapa malah menyalahkanku."

"Kebaikanmu tidak manfaat saat ini!"

"Apa?"

"Saudara sekarang mungkin sedang dalam bahaya! Dan aku tidak berada disana sekarang! Itu membuatku kesal! Kenapa aku justru terjebak disini dengan Om."

Catty menyentak nafasnya kuat-kuat. membuang semua kekkesalan didadanya. Walau bagaimana pun Catty merasa menjadi anak tertua, hingga dia mengharuskan diri menjadi pelindung bagi saudara-saudaranya.

Tidak akan dia biarkan saudaranya dibuli. Karena itu Catty belajar karate dan jutsu. Agar dia bisa membela saudara yang mengalami kekerasan visik. Walau kenyataannya kedua adiknyalah yang sering melakukan kekerasan fisik berkedok membela diri. Catty juga memastikan adik-adiknya mamasang GPS agar mudah menemukan jika hilang atau terjadi sesuatu.

Tentu saja Catty. merasa kesal. dan jengkel pada Kenan yang saat ini dia anggap sebagai penghalang. Karena menghambat kepulangannya.

Taksi online yang Caty pesan sudah tiba, bersamaan dengan teman bengkel kenalaan Ken.

"Aku ikut denganmu."

Ken ikut menerobos masuk ke dalam mobil.

"Haaaahhh... Apa kau sedang mengintiliku Om?"

"Terserah! Aku tetap akan ikut."

Sekali lagi Catty menyentak nafas kasarnya. Namun tetap membiarkan Ken ikut. Mobil online itu membawa keduanya kekediaman Keluarga Malvin.

####

"Mommy!"

Catty berhambur memeluk Ibu sambungnya .

"Moomm! Aku menemukan lokasi Kay. Dia ada di NNP.."

"Apa? Bagaimana bisa? Apa yang dia lakukan disana? Bukankah dia pergi berkencan? Jangan-jangan peria itu berbuat tidak senonoh padanya? Akan kubunuh pria itu." Malvin memberondong dengan cemas ,kesal dan tak sabar.

"Dad! Jangan cerewet. Kita segera kesana saja."

"Kau benar putriku."

Malvin tentu saja kesal . Tapi dia tidak menampik apa yang dikatakan Catty adalah benar. Saat ini prioritas utama menemukan Kay.

****

Malam itu, begitu sampai di lokasi dan berbicara dengan para petugas. Dengan gabungan tim dan relawann, dilakukanlah pencariaan dengan mulai menyisir lokasi kemungkinan Kedua orang itu terlihat.

Beberapa jam kemudian, berkat asap dari perapian mereka menemukan Kay dan Gara. Selama diatas Gara masih menyertai, hingga perjalanan sampai di bawah. Kay mwndapat sambutan peluk dan cium dari keluarganya.

Kay menoleh, mencari sosok Seven. Namun sejauh mata memandang Kay tak menemukan pria itu. Tentu saja dia merasa sedikit kecewa. Gara pergi begitu saja.

Jauh dari lokasi itu, didataran yang agak lebih tinggi. Gara menatap kerumunan di bawah sana. Menatap Kay yang bertemu kembali dengan keluarganya. Gara merasakan adanya pergerakan di belakangnya.

"Aku, akan pergi ke sana."

"Baik Tuan Muda."

"Kalian sudah tak perlu mencariku lagi."

____^_^____

My readers, mohon dukungannya ya, biar othor semangat up terus ngk bolong-bolong. 😣

like

komen

ma kasih...

😊

________

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

siapa yang bicara dengan Gara itu

2023-05-12

0

Ririe Handay

Ririe Handay

gara misterius

2022-07-31

0

💜ᴀʏ᷍ʏ ᷧ ᷠ ᷚ

💜ᴀʏ᷍ʏ ᷧ ᷠ ᷚ

kalo beda 19 tahun berarti Kenan 37 bukan 38

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 permulaan
2 Bab 2 Magang
3 Bab 3 •Menguntiti Om Kenan•
4 Bab 4 •Situasi Kenan•
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 ¤ Kencan Kay dan Gara ¤
12 Bab 12 ¤ Catty And Kenan ¤
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 bab 17
18 Bab 18. ¤ Keluarga Bahagia ¤
19 Bab 19
20 Bab 20
21 bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 • ada adegan dewasa, mohon bijak ya•
52 Bab 52 • Full pecah telor. Skip aja buat yang nggak suka •
53 Bab 53 •Part semi•
54 bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 bab 57 • Gagal nggak ya? •
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 •part Hareudang skip ya•
61 Bab 61 • masih part hare harean •
62 Bab 62 : Masih sedikit hare jare
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 • Hareudang skip-skip •
75 Bab 75
76 bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84 • semi Hareudang •
85 bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 bab 101
102 Bab 102 - Ends part
103 Bab pengumuman
104 pengumuman karya baru lagi
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 permulaan
2
Bab 2 Magang
3
Bab 3 •Menguntiti Om Kenan•
4
Bab 4 •Situasi Kenan•
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 ¤ Kencan Kay dan Gara ¤
12
Bab 12 ¤ Catty And Kenan ¤
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
bab 17
18
Bab 18. ¤ Keluarga Bahagia ¤
19
Bab 19
20
Bab 20
21
bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 • ada adegan dewasa, mohon bijak ya•
52
Bab 52 • Full pecah telor. Skip aja buat yang nggak suka •
53
Bab 53 •Part semi•
54
bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
bab 57 • Gagal nggak ya? •
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 •part Hareudang skip ya•
61
Bab 61 • masih part hare harean •
62
Bab 62 : Masih sedikit hare jare
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 • Hareudang skip-skip •
75
Bab 75
76
bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84 • semi Hareudang •
85
bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
bab 101
102
Bab 102 - Ends part
103
Bab pengumuman
104
pengumuman karya baru lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!