Kay masih mengutak atik komputernya, jari-jari lentiknya bergerak kesana kemari menari dengan lincah diatas keyboard.
Perasaan ini.. Rasa ini.. Aku sangat merindukannya.... Batinnya merasa bahagia dengan kerinduan yang sekian lama dia pendam.
Walau sudah cukup lama Kay tidak meretas, Namun tangan dan otak nya masih lincah bermain. Hingga Kay berhasil mencetak semua informasi yang dia mau.
Kay merenggangkan otot-otot tangannya kedepan. Kay menguap melihat kearah Catty yang tertanya sudah tidur duluan. Kay tertegun.
Apa aku sudah terlalu lama dan tenggelam sendiri sampai Caty tertidur? Pikir Kay dengan mengulas senyuman.
Baiklah semua selesai di cetak. Sebaiknya aku tinggalkan disini saja. Pikirnya lagi.
Kay beranjak dari duduknya membungkuk hendak mematikan komputernya.
Namun sebuah pesan tanpa subjek masuk begitu saja. Kay meliriknya. Matanya melebar dan seketika wajahnya berubah tegang. Membaca pesan yang jelas terpampang di layar.
NINE~
Kay tanpa sadar memundurkan langkahnya sejengkal...
****
####
Di lokasi lain. Dibelahan bumi yang lain.
Seorang pria berdiri dengan menatap hamparan tumbuhan dibawah menara castil nya. Dengan sebatang cerutu di mulutnya. Pria paruh baya itu berkumis cukup tebal. Guratan wajah tegasnya tampak sempurna dengan rahangnya yang kokoh.
Dibelakang pria itu datang seorang bawahannya, memberi kabar.
"Tuan Daniel!"
Pria bernama Daniel itu hanya melirik tanpa menoleh.
"Sudah waktunya kembali."
Daniel tersenyum tipis. Lalu berbalik. "Baiklah, siapkan penerbangan ke negaraku." ucapnya tegas.
"Bagaimana dengan Gara?"tanya Daniel menyembulkan asap dari cerutunya.
"Tuan muda Gara, kami masih belum bisa menggontaknya." ucap Bawahannya itu menunduk dengan tangan yang tergengam di depan.
Daniel tersenyum tipis, "Anak itu, pandai sekali bersembunyi." kekehnya,
"Jangan sampai dia menghancurkan lagi rencanaku. Tak ada pengampunan walau dia anakku."ujarnya menyeringai.
"Baik, Tuan Daniel." tunduk bawahannya.
"Baiklah. Kau boleh pergi."Daniel berbalik lagi menatap hamparan tumbuhan hijau.
"Saat nya meminta kembalian...." seringainya jahat.
****
####
Pagi itu, Catty membuka matanya, dia tersadar sudah tertidur selama menunggui Kayla meretas. Catty menatap berkeliling kamarnya. Hanya ada dia disana. Tak ada Kay, dan komputerpun telah mati. Hanya terlihat setumpuk kertas yang masih berada di mesin printer.
Catty mengambilnya, membaca dengan seksama.
"Om Kenan tidak memiliki saudara, laki-laki ataupun perempuan. Dia juga tidak memiliki kekasih. Lalu siapa wanita yang aku lihat kemarin?" gumam Catty mengingat-ingat.
"Sepertinya aku masih harus ngintilin Om Ken. Data yang Kay beri kurang detail."Ucap Catty membolak-mbalik kan kertas yang dia pegang.
"Baiklah. Mumpung hari minggu." Gumam Catty lagi.
Setelah memutuskan, Catty meninggalkan begitu saja kertas data Kenan di meja belajarnya. Sedangkan dia sendiri pergi mandi. Selang beberapa menit,Catty tampak segar dan wangi.
Catty berjalan mencari pakaian ganti, Catty sempat melewati meja belajarnya. Dahinya mengernyit. Letak posisi kertas data Ken sedikit bergeser. Catty melihat berkeliling kamarnya, dan melihat pintu kamarnya yang masih tertutup.
Alisnya bertaut, lalu dia kembali mengambil pakaian nya, sepertinya Catty tak mau terlalu ambil pusing.
Setalah semua siap, Catty menuruni tangga, di meja makan terdengar sedikit gaduh. Namun begitu Catty muncul, semua jadi tenang.
"Eehh? Kenapa ini?" gumamnya. "Kenapa semua melihat kemari? Apa ada yang salah dengan ku?"
Catty melihat dirinya sendiri. Lalu melihat kedua adik kembarnya dan sang Daddy. Mereka mengalihkan pandangan dan kembali sibuk pada sarapan mereka.
"Ada yang nggak beres dengan mereka." pikir Caty mendekat, lalu menarik kursi nya masih dengan menatap ketiga orang yang sangat mencurigakan baginya itu.
"Eeheemm... " dehemnya.
Catty mengambil sarapannya. Matanya masih melirik pada Daddy dan Kedua adik kembarnya.
"Catt, Apa rencanamu hari ini?" Malvin membuka suara dengan bertanya pada Anak gadisnya.
"Magang Dad." jawab Catty datar.
"Kamu magang dimana?" tanya Daddy Malvin.
"Kenapa Dad?"
"Daddy kan cuma tanya." balas Malvin, "Daddy harus tau dimana kamu magang."
"Daddy, Kita kan sudah sepakat kemarin." ucap Catty mengingatkan Daddynya , "Daddy nggak akan mencampuri urusanku dalam mencari tempat magang."
"Yaah, memang." ucap Malvin ragu.
"Karena itu penuhi janji Dady donk."
"Baiklah." ucap Malvin melirik kedua anak kembarnya.
****
####
Catty berjalan keluar dari rumah utama, tak sengaja berpapasan dengan Ken. Pria itu hendak memasuki rumah. Dia tertegun. Melihat Catty dengan dandanan casual bertopi baret dan kaca mata hitam. Begitu pun dengan Catty.
"Om!" seru Kian dari dalam, langsung nyelonong begitu saja.
"Kami udah siap." susul Sean memasuki mobil Ken.
"Om Kenan mau kemana?" Catty bertanya dengan mengangkat alisnya.
"Kian memintaku pergi ke danau buatan." ucap Ken jujur.
"Bertiga?"
"Dengan Kay juga."
Catty melongo. Saudara perempuannya itu melambaikan tngannya melewati Catty. dan langsung masuk kedalam mobil Kenan, dimana kwdua adiknya sudah menunggu.
"Aku dengar kamu mau magang ya? Jadi nggak bisa ikut." tanya Ken melihat Catty yang melirik ketiga saudaranya itu.
"Iyaa.. itu..." Catty yang sebenernya mau menguntiti Ken dengan beralasan berangkat magang itu, mau tak mau diam saja melihat saudaranya pergi bersama Ken.
"Kami pergi dulu ya. Selamat bekerja." ucap Ken dengan senyum tipisnya. melewati Catty dan masuk kedalam mobilnya.
Catty menatap tak rela. Hingga mobil itu pergi.
"Kenapa masih disini?" tanya Malvin berbisik dibelakang telinga Caty."Bukankah kau seharusnya pergi magang?"
"Daddy.... " kesal Catty menggeretakkan giginya.
Dengan menghentakan kaki nya Caty pun akhirnya pergi.
"Huuuuhh.. akan kususul kalian." batin Catty mencegat taksi.
Malvin hanya tersenyum kecil. Embun yang berdiri dibelakangnya hanya menggeleng.
"Jangan terlalu keras pada Catty, sayang."tegur Embun membuat Malvin sedikit terlonjak.
"Aku tidak keras, aku hanya membantunya."oceh Malvin mendekati istrinya.
"Dan sekarang dirumah hanya ada kita berdua, bagaimana dengan kabar Junior Malvin?" ujar Pria bule itu menggendong Embun.
"Jadi kau sengaja menyingkirkan mereka untuk ini?" tukas Embun memeluk leher Malvin.
Malvin terkekeh.
####
Didlaam mobil Kenan. Kay duduk di jog depan. sedang kedua adik kembarnya di jog belakang. Kay merasakan ponselnya bergetar. Gegas Kay mengambilnya, pesan dari Caty masuk. Kay tersenyum tipis. Lalu membalasnya.
["Cat, jangan terlalu dipikirkan ada beberapa lembar data milik Om Ken yang masih kusimpan. Kamu bisa membuat alasan menyusul kami."]
Pesan dikirim.
"Bagus! Kay, kau memang saudaraku... " gumam Catty mengharu.
____€€€____
Readers, Kasih semangat donk, biar Othor up terus setiap hari.
like dan komen ya
Terima kasih.
Salam___
😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Caramel Latte
kan. aku ikut ndredeg
2023-11-14
0
Rama Fitria Sari
hallo like dan komen mendarat ya. mampir kembali di karya terbaru ku " jika masih berjodoh" mari saling mendukung
2023-06-27
0
Musniwati Elikibasmahulette
apakah seven ??
anaknya Daniel. ?
2023-06-04
1