Akhirnya dia kembali ke kelas, tetapi sebelum kembali dia menyuruhku untuk menunggunya di sini. Aku tidak paham maksudnya, yang jelas aku akan tetap di sini dan menunggunya. Rasanya sangat senang, dan aku ingin seperti ini setiap hari. Namun apakah aku sudah mulai bodoh hingga terpesona olehnya? Sudahlah lebih baik tidur saja dan memanfaatkan saat-saat langka seperti ini. Tidak terasa mataku akhirnya terpejam.
Benar-benar tidurku yang nyaman, rasanya dapat mengalahkan kenyamanan kamarku sendiri. Entah berapa lama aku tertidur. Saat membuka mata, aku melihat Eunji yang sedang menatapku. Rasanya benar-benar terkejut dan langsung bertanya apa yang dia lakukan di sini, dan kenapa dia terus menatapku.
'Jangan menatapku seperti itu! Rasanya jantungku akan segera copot.'
Ekspresi wajahnya terus saja merasa terheran-heran, hingga akhirnya dia mulai berbicara meskipun mengatakan hal-hal yang begitu menyebalkan. Dia terheran, walaupun menyuruhku menunggunya, tetapi dia tidak menyangka aku akan menunggunya hingga tertidur. Astaga darimana datangnya kepercayaan diri itu?
Namun kali ini aku tidak marah padanya, yang ada justru menjawabnya dengan begitu lembut. Bibirku hanya berkata bahwa mataku merasa mengantuk sehingga aku mulai tertidur. Bukannya menjawabku dia malah memberitahuku bahwa aku sudah tidur begitu lama, dan ini juga hampir jam pulang sekolah.
Mendengar apa yang dikatakannya tadi, aku begitu terkejut, ternyata tidurku selama itu. Melihatku yang begitu panik, tiba-tiba saja dia memberiku roti sambil mengucapkan terimakasih sudah menunggunya dan meminta maaf kepadaku karena membuatku sampai sakit. Ternyata dari tadi dia menyuruhku menunggunya karena dia ingin memberiku roti ini. Tidak bisakah dia bersikap biasa saja, dia yang seperti ini membuatku semakin merasa gelisah. Aku bertanya kepadanya kenapa dia bisa ada di sini sedangkan sekarang pelajaran sedang berlangsung, terlebih lagi ini adalah pelajaran terakhir.
Dia menunjuk ke sudut ruang, yang ternyata di situ sudah ada tas milikku dan milik Eunji. Ia menyuruhku agar tetap tenang karena dia sudah meminta ijin dari guru agar kami bisa pulang lebih awal dan tidak mengikuti pelajaran. Eunji bilang rumah kami searah dan dia akan mengantarku pulang. Mendengar Eunji berkata seperti itu aku sedikit tidak percaya, dengan mudahnya guru akan mengijinkannya?
Sebelum aku bertanya Eunji sudah menjelaskan terlebih dulu, bahwa asal nilainya tetap baik itu bukan masalah bagi guru. Woa, sangat mengherankan, benar-benar hal langka untukku. Aku baru tahu bahwa di sekolah ini ada sistem yang begitu aneh. Namun tidak masalah, asal itu bisa membuatku terus bersama Eunji. Aku meminta Eunji agar bisa di uks sedikit lebih lama, rasanya seluruh tenagaku belum pulih. Aku merasa sedikit lemas karena tertidur terlalu lama. Ia mengangguk dan setuju dengan permintaanku.
Sebelum bel sekolah berbunyi, aku dan Eunji sudah meninggalkan sekolah, dia mengantarku pulang dan membawakan tasku. Kali ini sepertinya dia benar-benar merasa bersalah, dia masih berpikir bahwa aku sakit karena Eunji yang memakan roti milikku. Setelah mengantarku sampai rumah, dia langsung pamit pulang, aku sempat menawarinya mampir tetapi dia bilang harus bekerja.
Aku lupa bahwa Eunji kerja paruh waktu di toko mama. Kalau dia mengantarku sampai rumah berarti dia kembali lagi kearah sekolah untuk pergi ke toko mama? Aku merasa tidak enak karena merepotkannya. Aku langsung masuk dan segera bersih-bersih. Hari ini aku berencana membuat rotiku sendiri khusus untuk Eunji. Aku tidak mau dia terus merasa bersalah padaku. Aku segera memeriksa bahan-bahan yang ada di dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments