Bel sekolah sudah berbunyi, pelajaran selanjutnya akan segera dimulai. Semua teman-teman sudah dalam posisi duduk di tempat masing-masing. Guru yang sudah masuk juga mulai menjelaskan materi kali ini. Mereka memperhatikan guru dengan begitu seksama, tetapi tidak denganku. Aku sangat sulit berkonsentrasi. Semua pikiranku berisi kata-kata
dari Eunji.
“Aera! Aera! Aera!”
Guru sudah meneriaki namaku berkali-kali, teman-teman sekelas juga sudah mulai menatapku. Tak terkecuali Eunji yang sedang bermimpi indah ikut bangun dan menatapku. Byeol yang duduk di belakang menepuk bahuku hingga akhirnya aku tersadar bahwa seluruh isi kelas sudah menatapku. Guru bertanya padaku apa yang terjadi padaku hingga sama sekali tidak menghiraukan panggilan guru. Guru juga bertanya kenapa mukaku begitu memerah. Aku meminta maaf dan berkata bahwa aku merasa tidak enak badan, tidak mungkin bahwa aku berkata aku memikirkan Eunji, itu akan sangat memalukan.
Guru menyuruhku untuk segera meminta ijin ke uks jika aku sedang tidak enak badan. Aku meminta maaf dan keluar dari ruang kelas menuju uks. Aku pikir akan lebih baik pelajaran kali ini aku di uks daripada terus di kelas dan berpikir yang tidak-tidak. Saat aku menuju ke uks ponselku terus saja berbunyi, seperti ada ribuan pesan yang menyerangku. Aku akan membuka pesan ini saat aku tiba di uks, sangat tidak baik jika guru tahu aku berkeliaran di luar kelas saat pelajaran dan memainkan ponselku.
Aku berbaring di ranjang uks, tanganku segera merogoh saku untuk mengambil ponsel. Aku melihat pesan teman-temanku yang begitu khawatir tentang kondisiku. Apakah aku baik-baik saja, apakah aku ingin diantar ke rumah sakit, atau mereka pikir aku kurang makan hingga ingin pingsan. Namun tidak dengan Youra, dia berkata bahwa tidak mungkin aku sakit dan meninggalkan pelajaran begitu saja. Ya memang Youra yang paling tahu bahwa aku tidak akan sakit dan meninggalkan pelajaran.
Mereka akhirnya tenang dan menyuruhku istirahat saja. Tak tertinggal, ternyata ketua juga mengirimiku pesan, dia bertanya bagaimana keadaanku dan apa ini begitu parah. Dia begitu menyesal tidak membelikanku roti lagi tadi, dia pikir mungkin karena aku belum makan aku merasa tidak enak badan. Aku meminta ketua agar tidak khawatir dan tetap tenang.
“Apa kau baik-baik saja? Maaf karena sudah memakan rotimu dan membuatmu sakit.”
'Suara Eunji! Tetapi bagaimana dia bisa berada di sini?'
Tiba-tiba saja Eunji keluar dari balik tirai dan membuatku merasa kaget. Sebelum sempat berkata apa-apa dia bilang padaku agar aku jangan merasa percaya diri, dia datang hanya karena merasa bersalah telah memakan rotiku. Aku tertawa dan membuat Eunji bingung. Aku justru bertanya padanya bagaimana dia bisa di sini saat pelajaran sedang berlangsung.
Dia memintaku tidak usah peduli dengan itu, dan kembali bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku menjawab pertanyaannya dengan sedikit gurauan, apakah aku akan sakit hanya karena satu potong roti? itu yang aku katakan pada Eunji. Aku berterima kasih pada Eunji karena sudah menghawatirkanku dan menyempatkan datang menjengukku. Aku bilang padanya bahwa aku baik-baik saja, mungkin aku hanya lelah saja. Di dalam hatiku rasanya aku sangat senang dia memperhatikan aku. Wajahnya yang begitu khawatir terlihat sangat lucu dan menggemasakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Deyenis
Semngat terus kak
2020-06-06
0