Tidak terasa kami sudah sampai bioskop , ketua memintaku menunggu dan dia segera pergi memesan tiket dan membeli popcorn untuk kami. Setelah ketua mendapat tiket, kami segera masuk karena film yang akan kami tonton memang akan segera mulai. Kami duduk dengan tenang dan melihat film itu dengan seksama, aku sangat terharu sampai-sampai aku tidak sadar aku bersandar di bahu ketua sambil menangis. Ketua tetap diam sepertinya dia merasa tidak keberatan.
Film yang bercerita tentang keluarga ini sangat membuatku bersedih, aku teringat papa yang sudah meninggalkan aku dan mama karena kecelakaan besar, hingga nyawa papa sudah tidak dapat di selamatkan lagi. Film yang sangat menguras emosi ini akhirnya selesai. Aku dan ketua segera keluar dari dalam audi kami. Aku meminta maaf kepada ketua karena sangat terbawa suasana film itu. Ketua hanya tertawa sambil berkata dia juga menikmatinya.
Hari ini aku sangat senang sampai tiba-tiba ada seseorang yang menabrak ku dan menumpahkan minuman di bajuku. Bukannya segera minta maaf dia malah berkata padaku bahwa aku jalan tidak lihat-lihat. Jelas-jelas dia yang tidak melihat dan menumpahkan minumannya padaku kenapa dia malah menyalahkan aku, aku sangat kesal pada nya. Namun ketua menarik ku untuk segera pergi. Ketua bilang tidak ada gunanya berbicara pada orang seperti itu. Rasanya kesal sekali andai saja ketua tidak menahanku mungkin aku akan membalasnya dan menumpahkan air di wajahnya yang menyebalkan itu. Aku tidak akan pernah melupakan wajah menyebalkan itu walaupun dia sudah berubah menjadi buruk rupa sekalipun.
Karena sudah terlanjur kesal ketua langsung mengajakku pulang. Tidak banyak berkata-kata kami langsung pulang. Sesampainya dirumah mama menyambut kami, tetapi dengan keadaan masih kesal aku langsung pergi ke kamar. Ketua menjelaskan pada mama apa yang tadi terjadi, setelah itu ketua pamit pada mama. Mama yang mengerti situasinya langsung berterimakasih pada ketua. Mama yang tau aku tidak bisa di ganggu saat sedang marah tetap memberiku waktu untuk sendirian. Aku masih saja terbayang wajah menyebalkan gadis itu, rasanya ingin aku cabik-cabik.
Keesokan harinya aku bertemu dengan ketua di lorong menuju kelas kami. Ketua bertanya bagaimana keadaan ku hari ini. Aku sudah agak mendingan walaupun masih sedikit kesal. Aku dan ketua masuk kelas bersama-sama. Teman-teman ku yang sudah sudah ada di dalam kelas memandangi kami seperti pemandangan yang sangat langka. Ya akhir-akhir ini aku memang lebih akrab dengan ketua.
Aku melihat bangku pojokan yang sudah tidak lagi kosong. Ternyata si pemalas itu sudah berangkat sekolah. Sepertinya dia sudah baik-baik saja. Hari ini berjalan sangat cepat, sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Aku berpisah dengan teman-teman ku dan menghampiri Eunji yang masih duduk di bangku pojok. Aku sedikit basa basi dan menanyakan keadaannya. Dari luar kelas terlihat ketua melihat ke arah kami dan bergegas pergi. Aku bertanya pada Eunji apakah dia sudah baik-baik saja untuk mengerjakan tugas akhir pekan besok.
Dia mengangguk dan langsung menjawab ....
“Rumahku.”
Aku tidak paham apa yang dia maksud, dan mengulangi kata “rumahku?”, ternyata dia meminta untuk mengerjakan tugasnya di rumahnya. Aku tidak keberatan karena dia baru saja sembuh, akan lebih baik kalau dia tidak banyak bepergian. Dia langsung berdiri dan meninggalkan aku sendiri di bangkunya. Sepertinya dia akan pergi bekerja ke toko mama. Ponselku mendadak berbunyi, ternyata ada pesan dari ketua. Dia bertanya padaku apakah sekarang aku senggang. Aku menjawab iya, dan ketua menyuruhku untuk menemuinya di depan gerbang sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Aku gak jejak tapi lagi baca nih huuh
2020-07-17
1
mariana hoesny
Hai Kak Author..ijin promo ya
Dear pembaca mampir yuk di ceritaku judulnya MENIKAHI FIRNAS dan MENJADI ORANG KETIGA
2020-05-16
0
👸ᴿᵃᵗᵘ ᴹⁱᶜⁱⁿ 🤴
tinggalin jejak disini...
berharap di suguhkan kopi hahahah...
semangaaat Author aull, Dinda dan berbagai macam panggil yang ada hihi...
2020-03-11
4