Dengan sangat sopannya, ketua menemui mama dan menjabat tangan mama dengan lembut. Dia tersenyum pada mama dan memperkenalkan dirinya dengan sopan. Rasanya baru pertama kali aku melihat ketua tersenyum, sangat tampan. Mama mengajak ketua untuk masuk lebih dulu ke rumah. Ketua sontak menolak dengan alasan hari sudah mulai gelap. Mama mengabaikannya dan terus memaksa ketua. Karena paksaan itu, akhirnya ketua masuk ke rumah. Kini, mama yang sudah bertemu ketua begitu saja mengabaikanku.
‘Mama yang anakmu adalah aku!’
Selagi mama mengobrol dengan ketua, aku pergi ke kamar dan membersihkan diri. Aku terus berpikir dan tidak menyangka dibalik sikap dingin ketua, dia bisa sangat hangat dan sopan seperti itu.
Setelah selesai mandi aku segera kembali menemui ketua. Laki-laki yang melihatku sepertinya sedikit terpana. Aku memanggilnya beberapa kali, dia tidak membalas panggilanku setelah akhirnya dia kembali tersadar. Mama juga segera datang dengan kue-kue hangatnya dari dapur. Kami bertiga terus berbincang, hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam.
Ketua segera pamit dan bergegas pulang dari rumahku. Belum sampai ketua pergi jauh, mama langsung menggodaku tanpa henti. Mama bilang aku pamit dengan teman-teman ternyata aku pergi kencan dengan ketua. Aku malu dan menyangkal perkataan mama yang tidak masuk akal. Akhirnya aku menjelaskan bahwa tadi kami pergi menjenguk Eunji sebagai perwakilan kelas.
Mama akhirnya sudah melupakan topik ketua, hingga sekarang lebih fokus membicarakan Eunji, sebenarnya sama saja kenapa kita harus membicarakan mereka berdua?
Mama akhirnya tahu kenapa hari ini Eunji tidak bekerja di toko roti. Bahkan dengan cepat mama langsung mengajakku untuk menjenguknya. Aku sangat malas sehingga mengatakan pada mama bahwa dia sudah lebih baik. Tidak lupa aku juga meminta mama untuk membiarkan dia istirahat dengan baik di rumahnya.
Setelah selesai membicarakan hal-hal tidak penting itu. Mama mengatakan padaku akan pergi ke toko roti dan memintaku baik-baik di rumah. Karena tidak bisa memaksa mama tetap di rumah, akhirnya aku hanya meminta mama untuk menjaga kesehatannya.
Begitu mama pergi, aku langsung masuk ke kamar. Ternyata ada pesan di ponselku. Aku kira ini adalah pesan dari teman-temanku, tetapi tidak disangka ternyata ketua yang mengirim pesan padaku.
Aku sempat berpikir darimana ketua dapat nomorku, hingga akhirnya teringat bahwa laki-laki itu memiliki buku siswa kelas kami. Ketua meminta maaf kepadaku bahwa dia malah mampir ke rumah terlalu lama. Tidak berhenti di situ, akhirnya kami meneruskan percakapan kami. Tidak disangka ternyata ketua orang yang begitu asyik. Dia juga sangat suka dengan kue buatan mama, katanya dia merasa lebih puas daripada saat mencicipi roti yang aku bawa ke sekolah.
Malam ini aku menghabiskan waktu dengan ketua, sampai akhirnya mulai tertidur.
Tidak disangka pagi datang begitu cepat, bahkan aku tidak tahu kapan mama pulang. Namun, sudah terdengar suara sibuk di dapur dan sudah pasti itu adalah mama yang sedang memasak sarapan. Aku segera bangun dan bersiap, baru setelah itu menuju ruang makan dan menghabiskan sarapan bersama mama.
Hari ini mama terlihat mengenakan pakaian biasa, sepertinya mama tidak akan pergi ke toko. Tanpa aku bertanya, mama sudah menjelaskan padaku lebih dulu. Hari ini benar mama tidak pergi ke toko, katanya karena toko tidak terlalu sibuk jadi mama bisa istirahat di rumah. Menurutku itu lebih baik, jadi mama tidak akan kelelahan karena sibuk bekerja. Setelah menyelesaikan sarapan, aku segera pamit dan bergegas pergi ke sekolah.
Di jalan, aku tidak lagi bertemu dengan Eunji, pikirku dia masih sakit dan tidak berangkat ke sekolah. Sudahlah, kenapa juga pagi-pagi harus memikirkan hal yang tidak penting. Aku kembali melanjutkan perjalanan ke sekolah. Saat sampai di kelas, benar saja, bangku pojok yang selalu terisi dengan seseorang yang suka tidur, masih saja kosong.
Apa mungkin dia terlambat? Atau dia masih sakit? Seharian ini tanpa sadar aku selalu memandang ke kursi kosong itu, hingga Byeol yang duduk di belakangku mengejutkanku. Dia bertanya padaku apa aku mengkhawatirkan si pemalas yang menyebalkan itu. Tentu saja tidak! Aku menolak pertanyaan konyolnya itu. Saat tengah asyik berdebat, guru menegur kami karena kami sibuk berbisik. Akhirnya kami tenang dan mengikuti pelajaran hingga selesai.
Setelah jam pelajaran selesai, Mi Cha dan Youra bertanya padaku tentang apa yang tadi kami bicarakan sampai harus ditegur guru. Byeol langsung saja menyahut pertanyaan mereka dan menjawabnya tanpa pikir panjang. Dia bilang, aku sedang memperhatikan bangku kosong sambil merasakan rindu. Teman-teman sontak tertawa dan menggodaku. Ada juga Youra yang memintaku jujur dengan perasaanku. Kali ini rasanya tidak ingin marah, yang aku lakukan hanya menghela napas dan berpikir untuk apa merasa khawatir. Tidak mungkin seperti yang Youra katakan bahwa hatiku mulai memiliki perasaan terhadap Eunji.
Sambil mereka terus tertawa, aku melihat ketua yang menuju keluar kelas sambil memperhatikan kami. Rasanya seperti sedang diawasi pacar yang cemburu dengan percakapan kami. Ya, sejak kemarin aku dan ketua sedikit akrab dan tidak seperti sebelumnya. Namun, hal itu tidak aku ceritakan kepada teman-teman, karena takut mereka semakin berpikir yang tidak-tidak.
Saking asyiknya membicarakan hal ini, aku sampai lupa bahwa mama membawakanku resep baru dari toko mama. Langsung saja tanganku segera mengambilnya dari laci meja. Setelah dibuka, teman-teman langsung datang menghampiri roti mama. Sebelum roti itu habis, aku sempat mengambil beberapa roti yang akan kuberikan kepada ketua. Karena tadi melihat ketua keluar, mungkin dia tidak akan kebagian roti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Lanjuuut
2020-07-17
1
Zes
aku pendatang baru thor
2020-07-05
1
Edonajov Bangngu Riwu
Author kamu penulis yang hebat novelmu banyak, pingin belajar cara menulis
2020-05-30
1