Eunji menjelaskan semua bagian-bagian penting secara terperinci, benar-benar terlihat seperti seorang profesional. Tidak kusadari ternyata aku memperhatikan dia dengan sangat fokus, sampai dia harus memanggil namaku beberapa kali untuk menyadarkanku dan menyuruhku melanjutkan apa yang sudah dia jelaskan. Aku sangat malu tetapi aku langsung menjelaskan kelanjutan dari Eunji hingga selesai.
Tidak kusangka ternyata teman-teman memperhatikan dengan sangat seksama. Guru juga memuji presentasi kami sangatlah baik. Setelah selesai, kami kembali ke tempat duduk masing-masing. Aku menoleh ke arah Eunji dan tersenyum padanya. Dia hanya melihatku tanpa membalas senyumanku, dia langsung melanjutkan mimpi indahnya yang sempat terhenti. Sangat-sangat membuatku bingung. Seorang yang tidak pernah memperhatikan guru tetapi selalu mendapat nilai terbaik.
Semua siswa sudah menyelesaikan presentasi hari ini dengan baik. Aku sangat lelah karena pagi ini berangkat dengan tergesa-gesa dilanjutkan dengan presentasi yang begitu panjang. Akhirnya aku putuskan istirahat kali ini aku akan tetap tinggal di kelas. Kali ini hanya ada aku dan Eunji di dalam kelas. Namun dia tetap tertidur dengan tenang seperti tidak peduli dengan situasi sekitar. Aku yang melihatnya tenang juga ikut tertidur di tempatku.
Sebelum mulai terlelap aku mendengar suara yang familiar memanggilku. Ya itu suara ketua, dia sudah ada di hadapanku saat ini. Dia bertanya padaku kenapa aku tidak ikut dengan teman-teman pergi ke kantin. Aku tidak sempat menjawab pertanyaan ketua sama sekali. Dia justru memberiku satu bungkus roti dan satu kotak susu. Tidak tahu darimana datangnya, Eunji tiba-tiba saja mengambil rotiku dan memakannya. Aku meneriaki Eunji tetapi ketua hanya melihatnya dengan tatapan kesal.
Eunji bertanya kepada ketua, kenapa ketua sangat pilih kasih. Di dalam kelas ini ada aku dan Eunji dan kenapa hanya aku yang ketua beri makanan ini. Eunji bilang dia juga sangat lapar dan kebetulan ketua membawa roti itu, jadi dia ingin berbagi denganku. Ketua menjawab pertanyaan Eunji dengan nada suara yang begitu kesal. Dia menyuruh Eunji pergi ke kantin dan membeli makan jika dia memang lapar. Namun dengan sifat Eunji yang seperti itu dia justru dengan manjanya berkata bahwa dia juga lelah seperti aku, yang berangkat berlari-larian dan dilanjut dengan presentasi tidak penting itu.
Sebelum situasi mereka memanas, aku mencegah ketua agar tidak lebih emosi. Aku berkata bahwa hanya ingin minum susu, dan biar Eunji yang memakan roti itu. Eunji meledek ketua dan memakan roti itu sambil kembali ke tempat duduknya. Ketua yang masih begitu kesal menawariku roti lagi, tetapi aku menolaknya dan segera meminum susu itu.
Ketua keluar dari kelas dan meninggalkanku dengan Eunji. Tiba-tiba Eunji berkata apakah aku begitu suka diberi perhatian oleh ketua, dan apakah hubunganku dengan ketua begitu dekat. Aku bangun dari posisiku dan menatap Eunji. Aku tersenyum dan berkata dengan begitu santai pada Eunji.
“Apakah kamu begitu cemburu hingga ingin tahu?”
Hanya itu kata-kata yang terpikirkan olehku. Eunji beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu kelas. Namun dia berhenti ketika berada sejajar dengan tempatku duduk. Suasana yang begitu hening membuat suara kecil saja terdengar begitu keras.
“Kalau iya memang kenapa?”
Lagi-lagi itu kata yang terdengar dari dirinya. Dia sudah melangkah keluar dan meninggalkanku sendirian di dalam kelas. Aku benar-benar terpaku, semua pikiranku melayang, wajahku mulai merona, jantungku tidak henti-hentinya berdetak dengan kencang. Rasanya aku begitu senang mendengar kata-kata itu dari Eunji. Aku benar-benar ingin tersenyum tanpa henti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Yulia Fahri
Episode ini so sweet bangeddddd...
💓💓💓
2020-03-18
0