Ponselku terus berbunyi, entah siapa yang terus saja ribut dengan begitu banyak pesan. Saat melihatnya, ternyata itu adalah pesan dari teman-temanku. Mi Cha mengajak kami jalan-jalan sepulang sekolah. Mereka memang teman-teman terbaikku yang tidak bisa diam sehari saja di rumah. Aku langsung meminta izin pada mama untuk pergi bersama teman-teman. Mama mengizinkanku dan berpesan untuk tidak lupa makan dan tetap menjaga diri baik-baik. Mama memang seorang ibu yang sangat baik.
Setelah percakapanku dengan mama berakhir. Aku kembali meminta mama untuk segera beristirahat. Setelah itu aku kembali ke kamar dan melanjutkan percakapan dengan teman-teman. Tanpa sadar, akhirnya aku tertidur setelah larut dengan percakapan mereka. Hahaha, pesan dari teman-teman memang pengantar tidur yang baik.
Saat pagi tiba, rasanya aku sangat malas pergi ke sekolah. Seluruh tubuhku terasa sakit dan pegal. Mungkin karena kemarin di toko tubuhku cukup kelelahan. Mengetahui aku malas bangun, mama segera memintaku bersiap dan sarapan. Bahkan mama juga sudah menyiapkan resep baru yang mama buat kemarin agar aku bisa membawanya ke sekolah. Akhirnya aku segera bersiap karena jam tidak henti-hentinya terus berputar.
Setelah selesai bersiap dan sarapan, aku segera pamit pada mama dan langsung berangkat ke sekolah. Kepalaku terus menoleh ke kanan dan ke kiri, seperti sedang mencari sesuatu. Iya, aku memang sedang mencari dan berharap bertemu dengan Eunji. Namun, karena melihat jam di ponsel yang menunjukkan bahwa waktu terus berputar, aku bergegas dengan cepat sebelum gerbang sekolah ditutup.
Langkah kakiku terhenti di kelas tepat saat bel sekolah berbunyi. Rasanya jantungku seperti akan copot, napasku juga tersengal-sengal karena berlarian. Teman-teman bertanya kepadaku kenapa hari ini aku sangat terlambat. Karena masih merasa lelah, aku hanya mengatakan sangat malas untuk pergi ke sekolah. Mereka berhenti menginterogasiku karena sepertinya teman-teman paham dengan situasiku saat ini.
Sambil mengabaikan perkataan teman-teman, tanpa sadar aku menoleh ke arah tempat duduk Eunji yang masih kosong. Melihat bangkunya masih kosong, dalam hati aku berpikir bahwa sepertinya dia terlambat atau memang tidak berangkat sekolah. Namun, hal itu sangat tidak mungkin, karena semalas-malasnya dia tidak pernah bolos sekolah. Sayangnya, apa yang aku pikirkan benar-benar terjadi. Sampai bel istirahat berbunyi, dia sama sekali tidak terlihat di seluruh sudut kelas.
Rasanya aku yang malas sekolah menjadi semakin malas. Bahkan teman-teman mengajakku ke kantin dan aku menolak mereka. Sekarang ini aku ingin sekali tidur di kelas sambil berpikir sebenarnya kenapa dia tidak berangkat. Teman-teman mengerti bahwa aku sedang lelah, mereka memintaku istirahat dan mengatakan akan membelikanku makanan.
Suasana kelas mulai hening, kini hanya ada aku yang duduk sendirian di bangku kelas. Saat mulai menikmati suasana ini, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan ke arahku. Aku pikir hanya melintasiku saja, tetapi memang ada seseorang yang menghampiriku. Aku mengangkat kepalaku dan melihatnya. Ternyata itu adalah ketua kelas. Namanya adalah Yeong, tetapi aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan "ketua".
Dengan postur tubuhnya yang tinggi, hal itu membuatku harus sedikit mengangkat kepalaku agar bisa menatapnya. Suaranya yang serak juga berat terdengar sangat seksi di telingaku. Banyak siswa sekolah ini yang kagum padanya, tetapi karena dia lebih sering acuh, tidak ada yang berani mendekatinya. Jika saja sedikit ramah mungkin dia sudah menjadi populer di kalangan para siswi. Namun, kenapa tiba-tiba dia menghampiriku? Rasanya sangat menakutkan karena aku takut ini berhubungan dengan nilai-nilaiku.
Dengan tatapannya yang dingin serta lembut, dia memintaku untuk datang ke rumah Eunji karena dia sedang sakit. Sekarang ini aku harus menjadi perwakilan kelas untuk menjenguknya dan menanyakan keadaannya. Aku sangat terkejut dan menolak ketua kelas begitu saja. Kenapa harus aku? Bahkan aku bukan salah satu pengurus kelas. Dengan santainya, ketua mengatakan bahwa aku adalah anak dari bos Eunji. Ternyata beberapa anak sudah tahu kalau Eunji bekerja di toko roti mamaku.
Karena aku terus menolak, ketua akhirnya menyarankan bahwa ketua akan ikut pergi bersamaku. Aku masih saja berdebat dengan ketua. Kenapa juga aku harus ikut? Aku sangat malas dan terlebih lagi harus bertemu dengan Eunji, walaupun aku memang menghawatirkannya. Tidak mau kalah, ketua terus saja memaksaku, yang tadi menggunakan alasan aku adalah anak bosnya, kini dia menggunakan alasan bahwa aku adalah teman sekelompoknya dalam tugas sastra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Ghina
semangat kak
2020-06-20
2
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Banyak alasan tuh siketua hehehe modus juga gak yaa?
2020-06-10
1
Edonajov Bangngu Riwu
Lanjutkan
2020-05-30
1