Akhirnya ketua memecah suasana yang tidak jelas ini. Ia mengajak kami mampir ke rumahnya. Karena sedang berada di taman, tidak ada salahnya jika mampir ke rumah ketua. Kami sumua menyetujuinya, begitu juga dengan Eunji. Langkah kami segera mengikuti ketua dan Eunji yang sudah berada di depan.
Meskipun begitu, aku juga bisa mendengar percakapan antara ketua dan Eunji. Ia bertanya kepada ketua sejak kapan ketua begitu akrab dengan kami, terutama denganku. Aku sangat ingin menjawab pertanyaan Eunji, tetapi itu sangat tidak baik, mereka akan tahu bahwa dari tadi telingaku sedang sibuk menguping pembicaraan mereka.
Ketua menjawab pertanyaan Eunji dengan pertanyaan balik. Dia bertanya apakah ketua dan aku terlihat akrab. Eunji menjelaskan bahwa sikap ketua kepadaku dan kepada teman-teman begitu berbeda. Eunji juga berkata bahwa yang dia tahu ketua adalah orang yang sulit akrab dengan orang lain.
Akhirnya ketua mau menjawab pertanyaan Eunji. Ketua bilang, sebenarnya dia adalah orang yang pandai bergaul, hanya saja selama ini teman-teman selalu menganggapnya dingin, dan masalah dengan kami ... dia juga tidak sengaja bertemu dengan kami di taman seperti Eunji yang tidak sengaja bertemu denganku dan teman-teman.
Tidak lupa ketua juga menjelaskan semenjak menjenguk Eunji, aku dan ketua memang lebih dekat dari sebelumnya. Dia mengantarku pulang dan mama yang ramah menyuruh ketua masuk ke rumah. Mama juga sering meminta ketua untuk mampir ke rumahku. Mendengar penjelasan ketua, Eunji hanya bergumam dengan suara yang sedikit kecil tetapi masih saja terdengar. Dia berkata bahwa mama adalah orang yang baik dan bahkan jika itu seorang pengemis yang mengantarku, akan disuruh mama masuk rumah. Aku yang mendengarnya rasanya ingin tertawa, tetapi tidak dengan ketua. Dia terlihat agak kesal dengan apa yang dikatakan Eunji barusan.
Tidak lama akhirnya kami sampai di rumah ketua, rumahnya memang sangat dekat dengan taman ini. Pemandangan yang hijau sangat memanjakan mataku saat pertama kali memasuki rumahya. Kami dipersilakan masuk dan langsung menuju ke ruang tamu. Aku bertanya kepada ketua, ke mana semua orang di rumahnya, kenapa rumahnya begitu sepi. Ketua tidak menjawabku dan bergegas pergi mengambilkan kami minuman. Sepertinya ketua tidak ingin menjawab pertanyaanku, apa aku bertanya hal yang begitu sensitif?
Ketua kembali dengan cepat sambil membawakan kami minuman. Dia menaruhnya di meja sambil berkata bahwa dia tinggal hanya dengan adiknya, dan hari ini adiknya sedang pergi keluar. Sepertinya tadi aku berpikir macam-macam, ternyata ketua mau menjawab pertanyaanku. Melanjutkan penjelasannya tadi, ketua berkata bahwa orang tuanya bekerja di luar kota dan mereka akan kembali ke rumah sekitar tiga bulan sekali.
Eunji dengan santainya bertanya apakah ketua ingin tinggal bersamanya saja, Eunji juga tinggal sendiri di rumah, jelasnya. Mi Cha dengan kepribadiannya yang sembrono langsung bertanya pada Eunji di mana orang tuanya dan kenapa dia
tinggal sendirian. Itu seperti pertanyaan sensitif yang seharusnya tidak ditanyakan pada Eunji. Semua teman-teman terdiam begitu juga dengan Eunji.
Aku yang justru merasa tidak enak memperhatikan wajah Eunji. Tiba-tiba saja dia tertawa sambil berbicara begitu keras. Bertanya pada ketua kenapa rumahnya tidak disewakan saja satu bulan sekali agar mendapat uang, dia pikir itu ide yang bagus. Aku masih terus melihat Eunji, tawanya seperti menyimpan kepahitan. Namun teman-temanku sepertinya fokus pada candaannya, mereka juga meminta ketua untuk menyewakannya. Ketua hanya menggeleng dan berkata bahwa ide kami sangatlah konyol. Kami menghabiskan minuman kami sambil mengobrol satu sama lain. Tidak terasa hari sudah mulai petang. Kami segera berpamitan kepada ketua, dan bergegas pulang.
Aku yang berada dipaling belakang antara teman-temanku sempat dicegah oleh ketua. Dia bertanya apakah dia boleh mengantarku pulang. Tidak tahu darimana datangnya, Eunji melepas tangan ketua yang memegangku. Eunji berkata bahwa dia yang akan mengantarku pulang, rumah kami searah katanya. Melihat tatapan yang begitu tajam di antara mereka, akhirnya tanganku melepaskan tangan mereka dan berkata bahwa aku bisa pulang sendiri. Kakiku segera menyusul langkah teman-temanku yang hampir keluar dari pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Edonajov Bangngu Riwu
pasti dia mencintaimu
2020-05-30
0