Episode 9

Aku segera pergi menemui ketua, ternyata ketua mengajakku untuk makan siang bersama karena kemarin kita langsung pulang setelah menonton film. Berhubung memang lapar aku setuju untuk pergi bersama ketua, tetapi aku yang memilih di mana kami akan makan. Aku teringat tempat mi yang teman-temanku kunjungi saat itu, karena penasaran akan rasanya akhirnya kuputuskan mengajak ketua ke sana. Tanpa pikir panjang ketua setuju dan kami langsung bergegas berangkat. Hari ini tempatnya tidak begitu ramai. Setelah sampai dan memesan, pesananan kami langsung sampai.

Rasanya begitu lezat, seperti sebelumnya belum pernah merasakan mi se enak ini. Kami terus makan dan bercanda sampai suara yang begitu familiar mengagetkan kami. Benar saja itu Byeol dan Mi Cha. Kami berempat sama-sama terkejut. Mereka begitu kaget karena aku ada di sana dengan ketua. Byeol berkata tidak menyangka ternyata hubunganku dan ketua sudah sampai ketahap yang jauh.

Mi Cha langsung menyaut pembicaran Byeol dengan terheran, karena dia pikir aku dekat dengan Eunji tetapi malah pergi dengan ketua. Rasanya harus menghentikan makanku dan menjelaskan pada mereka apa yang terjadi, itu sangat merepotkan. Mereka akhirnya duduk bersama kami berdua. Aku menjelaskan pada mereka apa yang terjadi pada aku, Ketua, dan Eunji bahwa kami tidak ada hubungan apa-apa.

Mi Cha yang setengah percaya sambil menggoda terus saja memojokkan aku dan ketua. Berbeda dengan Byeol yang justru menanyakan siapa wanita yang menabrakku di bioskop waktu itu, karena aku juga menceritakan hal itu pada mereka. Byeol juga merasa wanita itu menjengkelkan. Kami berempat akhirnya menyelesaikan makan kami. Aku dan ketua pulang terlebih dahulu daripada mereka. Ketua mengantarku sampai rumah dengan selamat. Tidak lama setelah masuk, ketua mengirimiku pesan untuk langsung istirahat. Rasanya dia sangat perhatian, dan semakin hari kami semakin dekat.

Hari ini aku bangun agak kesiangan, aku segera bersiap dan bergegas ke rumah anak menyebalkan itu. Aku sudah menyiapkan semua yang harus aku bawa, hari ini mama pergi ke toko pagi-pagi sekali. Jadi aku akan pergi tanpa berpamitan dengan mama terlebih dulu. Setelah aku sampai di depan rumah Eunji, dia langsung menyambutku seolah tahu aku akan segera tiba. Kami berjalan masuk menuju ruang tamunya, aku pun bertanya kemana Pak Ke, kenapa bukan dia yang membukakan pintu.

Rumah ini masih sangat rapi dan bersih, sama seperti pertama kali aku datang kemari. Dia menjawab bahwa Pak Ke sedang cuti pulang kampung. Sontak aku kaget dan sadar bahwa di rumah ini hanya ada kami berdua. Dia memintaku tidak usah memikirkan hal yang macam-macam, aku malu dan kesal karena dia berkata seperti itu. Dia mempersilahkan aku duduk dan dia segera pergi meninggalkan aku, entah kemana dia pergi.

Aku menunggunya sampai dia akhirnya datang dengan minuman dan makanan yang akan menemani belajar hari ini. Aku menyodorkan buku pada Eunji aku benar-benar tidak ingin kerja sendiri. Setelah beberapa saat dia membaca buku yang aku berikan dia berkata bahwa banyak bagian yang salah, dia langsung menjelaskan padaku apa yang menjadi benar. Aku benar-benar tidak menyangka ternyata si pemalas ini adalah seseorang yang sangat pintar. Karena kami sangat sibuk mengerjakan tugas tidak terasa ternyata aku tertidur dan membiarkan Eunji mengerjakannya sendiri.

Melihatku tertidur begitu pulas Eunji segera pergi dan mengambil selimut untukku. Dia memberiku selimut karena cuaca hari ini terasa dingin, mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Dia kembali menyelesaikan tugas kami hingga selesai. Rasanya sama sekali tidak sulit baginya karena sebenarnya dia adalah anak yang pandai, meskipun benar-benar pemalas.

Setelah tugas kami selesai dia membersihkan semua buku yang ada hingga terlihat kembali bersih seperti sebelum aku datang. Suara berisik membangunkan ku yang sedang tertidur pulas. Saat terbangun, rasanya sangat kaget kalau ternyata aku tertidur dan sudah ada selimut yang membalut tubuhku. Bahkan tugas yang kami kerjakan sudah tersusun rapi. Aku menghampiri asal suara itu hingga akhirnya menemukan Eunji yang sedang memasak di dapur.