Satya dengan setia menemani Andin berbelanja bulanan.
Dengan sabar Satya yang mendorong troly belanjaan mengikuti Andin yang tampak asik memilih-milih barang-barang kebutuhan mereka.
Satya yang tidak pernah menemani Bunda Dona belanja kini merasakan layaknya para suami diluar sana yang begitu lelah menemani istri-istri belanja.
Betapa Satya baru menyadari bahwa makhluk Tuhan yang bernama perempuan selalu punya tenaga ekstra jika berkaitan dengan kegiatan belanja.
Seakan energi mereka tak pernah habis melakukan kegiatan tersebut.
Andin dengan lincahnya kesana kemari membeli segala kebutuhan rumah tangga mereka.
Hobi memasak Andin semakin tersalurkan semenjak dirinya menikah.
Satyapun merasa timbangannya sedikit bergerak ke kanan karena apapun yang dimasak istrinya selalu membuatnya semangat makan.
"Sayang sebentar aku mau pilih detergen." Andin kini sudah berlari ke rak-rak yang menyediakan berbagai jenis dan merk detergen.
Dengan mata elang Andin menyortir satu persatu detergen.
Andin mempertimbangakan Harga, Kualitas dan Juga kuantitasnya.
Seakan memutuskan perkara pelunasan pajak saja bagi Satya.
"Sayang, kamu milih detergen apa pilih suami, kok lama banget?" Satya kini menghampiri Andin yang wajahnya begitu serius mempertimbangkan detergen mana yang mau ia beli.
"Justru lebih gampang pilih suami, ga pake milih Sayang." Andin justru bercanda dan Satyapun tertawa.
"Emang bedanya apa sih sampai kamu detail begitu milihnya."
Satya pelan-pelan mulai memahami kebiasaan dan sifat-sifat wanita.
Kini setelah persoalan detergen selesai Andin tengah ngobrol dengan sesama perempuan yang sama dengannya memilih minyak goreng.
Satya mendengar percakapan Andin dan perempuan lainnya yang membahas harga minyak goreng yang melambung tinggi.
"Perempuan-perempuan ini sungguh sangat luar biasa. Minyak Goreng bisa menyatukan mereka. Dari mulai urusan dapur merembet sampai kebijakan pemerintah dibahas mereka." gumam Satya.
Satya berpikir untung saja perempuan-perempuan ini tidak ikut-ikutan demo seperti yang banyak terjadi.
Bisa-bisa pelataran DPR tidak akan muat menampung kehadiran mereka.
Satya semakin mengerti bagaimana selul beluk dunia perperempuanan.
Memang iya sempat lama berhubungan dengan mantan pacarnya, namun mantannya bukan tipikal wanita yang mengetahui urusan perdapuran, yang ia tahu, salon, pakaian dan barang branded.
Berbeda dengan Andin istrinya, Andin menurut Satya perempuan paket Komplit.
Semua kriteria ada pada Andin.
Segala macam situasi, tempat dan urusan Andin mampu mendalami perannya.
Satya semakin bangga akan Andin sebagai istrinya.
Satya segera mendorong troly nya menyusul Andin yang kini sudah berada di bagian bahan makanan fresh.
"Sayang mau aku masakin apa?"
Andin berada di bagian seafood, daging dan unggas.
"Apapun yang kamu masak enak sayang, jadi aku percaya kamu yang pilih." Satya memang selalu menyukai yang dimasak Andin. Semua makanan Andin enak dilidah Satya.
"Ih, begini nih yang ibu-ibu sebel, suami-suami kalo ditanya jawabnya terserah. Emang ada jenis lauk yang namanya terserah." Protes Andin sama dengan Protes emak-emak diluar sana.
Satya cuma bisa garuk-garuk kepala karena jawaban dirinya jujur dari lubuk hari justru membuat Andin jengkel.
Andin memutuskan membeli Ikan Gurame, Udang, Ayam, daging dan Cumi.
Andin memang selalu menyetok bahan - bahan makanan karena lebih memudahkan ia dalam kesehariannya yang masih harus membagi waktu dengan pekerjaannya.
Sebenarnya Satya pernah meminta Andin berhenti bekerja, karena Satya mau Andin tidak terlalu lelah.
Namun Andin mengatakan ia akan bosan jika hanya menunggu Satya Pulang bekerja.
Namun Satya mengatakan jika nanti Andin hamil dan memiliki Anak sebaiknya Andin berhenti bekerja karena akan fokus mengurus Anak.
Andinpun menyetujuinya. Ia juga tak mau anaknya diurus dengan baby sitter namun Andin tidak akan menolak jika Satya memperkerjakan baby sitter.
Karena maksud Andin agar ia dan anak-anaknya lebih memiliki banyak waktu bersama.
Andin juga selalu membeli sayur mayur dan Aneka buah.
Satya sebelumnya orang yang paling kurang suka makan buah namun semenjak dengan Andin, Andin selalu banyak cara agar setiap hari Satya makan buah.
Andin membeli macam-macam buah-buahan dan memang lebih banyak.
Layaknya lagu anak-anak masa kecil segala buahan-buahan kini masuk dalam troly belanja mereka.
Meski pegal rasanya kaki Satya namun ia masih setia dan rela menemani istri tercintanya yang tampak tak kehabisan energi.
Setelah hampir 3 jam didalam supermarket mereka selesai berbelanja.
Satua san Andin memasukan belanjaan mereka ke dalam mobil dan bergegegas pulang.
Selepas shalat magrib berjamaah, Andin tampak sibuk memasak makan malam untuk mereka berdua.
Satya yang baru selesai mengerjakan beberapa dokumen menghampiri Andin memeluk istri tercintanya.
"Sayang, nanti kena minyak, duduk dulu disana."
Malam ini Andin membuat Shabu-Shabu sebagai menu makan malam mereka.
Satya tidak menuruti perkataan Andin justru semakin menempel pada istrinya itu.
Andin tampak mencicipi rasa masakannya apakah sudah pas.
Kemudian Andin menambahkan beberapa seasoning agar masakannya semakin sedap.
Tampak diujung bibir Andin terdapat kuah sisa ia mencicipi rasa masakannya.
"SLRUP"
Satya dengan inisiatif jiwa omesnya menyesap bibir Andin.
Tentu saja membuat Andin reflek menyubit suaminya.
"Adowww!Sakit sayang." Satya meringis sakit karena cubit Andin di pinggangnya.
"Sayang, omes banget sih!" mata Andin melotot.
Satya cuma tertawa melihat reaksi istrinya itu.
Setelah perjuangan menghadapi serangan kemesuman suaminya selama Andin memasak.
Kedua kini menikmati makan malam mereka dengan penuh suka cita.
Satya dengan mode manjanya saat ini meminta disuapi oleh Andin.
Andin dengan telaten menyuapi bayi besarnya yang makan dengan lahap.
"Sayang, perut kamu kayaknya sedikit buncit deh." Andin mengelus perut Satya.
Keduanya kini menonton Netflix bersama.
Satya memperhatikan kondisi perutnya.
Memang benar yang dikatakan Andin bahwa kini perut sixpact itu menjadi one pack.
"Aku mau mulai Gym lagi Sayang. kamu mau ikut?" Satya mengajak Andin.
"Boleh deh, aku belum pernah ngegym." Andin menyetujui saran suaminya.
"Nanti jangan heran sayang pertama kali pasti rasanya pegel-pegel, tapi lama-lama badan akan terbiasa." jelas Satya selaku pemain lama Gym yang beberapa waktu ia tinggalkan karena kesibukannya.
"Sayang memang benar di Gym, banyak cowok KW?" Andin bertanya dengan wajah penasarannya.
Satya yang mendengar pertanyaan Andin, seketika tertawa.
"Ya beberapa sih memang ada, walaupun tidak semua." Satya menjelaskan.
"Ooooo." Respon Andin yang tidak pernah ketempat Gym.
Satya senang sekali mengusap rambut Andin.
Mencium wangi tubuh Andin menjadi sebuah kebiasaan baru bagi Satya.
Satya yang dulu senang nongkrong dan keluyuran kini lebih senang pulang kerumah selepas kerja.
Andin bagi Satya adalah sebuah kerinduan.
Tak bisa jauh ingin selalu dekat.
Andin tampak fokus menonton film india di netflix.
Andin begitu larut dalam cerita film tersebut.
"Sayang, kenapa kamu nangis?" Satya memperhatikan Andin yang ikut sedih saat menonton.
"Kasian sayang istrinya meninggal. Suaminya sedih banget tuh." Andin ikut menangis saat adegan di film tersebut begitu menyayat hati.
"Suami mana yang ga sedih kalau istrinya meninggal." Satya memeluk Andin.dan memberikan komentaranya.
Tapi ingat perempuan adalah makhluk multi tasking dan multi rasa.
Perubahan rona wajah Andin seketika berbeda saat ia bertanya pada Satya.
"Sayang kalau aku suatu saat meninggal duluan kamu akan menikah lagi?" Andin tak lagi memasang raut sedih yang ada kini raut wajah serius menatap tajam pada Satya.
"Kamu dan aku kita berdoa agar Allah panjangkan dan sehatkan badan kita Sayang, agar kita berdua bisa lebih lama menemani anak, cucu dan cicit kita." Satya menjawab sekaligus berdoa bagi ia dan Andin.
"Iya Sayang akupun berdoa demikian. tapi kalau misalnya?" Andin masih berandai-andai.
Satya menutup mulut Andin dengan bibirnya.
Andin yang menadapat reaksi dari Satya membalasnya.
Tentus saja hal ini akan berlanjut pada adegan-adegan yang semestinya.
Begitulah keduanya apapun kegiatannya ujung tetap senam poco-poco.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
peni fitriani
banyak bnget ya gaya nya 🤣🤣 dari maraton, aerobik, poco" trus nanti apalagi thoorr 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-09-12
3
SHINICHI KUDO
Belum tahu aja Mas Satya kalo perempuan udah beraksi
2022-08-19
4