Hati AZZOYA
Tangan Zoya bergetar,meremas kertas dengan nomer yang di yakini kamar hotel.
Zoya meremas dadanya yang sesak, bulir bening jatuh dari kedua matanya. Ia keluar dari kamar mandi, linglung.... Bagai di sambar petir di pagi menjelang siang ini.
Zoya menghampiri ranjang bayi nya. Putrinya tidur dengan nyenyak, Zoya duduk bersimpuh di hadapan anaknya.Membekap mulut nya dengan ke dua tangannya. Menangis sejadi jadinya ....
Kenapa suaminya tega sekali berselingkuh di belakangnya.Tidak tahukah bahwa suaminya sangat di butuhkan saat ini.
Almira Puteri Yudistira adalah putri Zoya dan Rangga suaminya. Tapi entah mengapa dari semenjak dalam kandungan tujuh bulan hingga putrinya berumur hampir enam bulan,suaminya tak pernah perduli padanya. Untuk sekedar tahu tumbuh kembang sang buah hati saja, Rangga tak pernah bertanya.
Bagaimana hasil USG nya , apakah sehat. Apa jenis kelaminnya,kapan datang ke dunia. Rangga tak pernah bertanya pada Zoya, Kabar kehamilannya, hingga saat ini.
Sekali lagi Zoya baru menyadari ternyata bukan karna lelah suaminya tak pernah bertanya kepada nya.
Orang ketiga lah alasannya,suaminya mengabaikan istri dan anaknya.
Zoya bangkit,mengusap pipinya. Ia kembali lagi kedalam kamar mandi mengambil selembar kertas yang di temukan di saku celana suaminya.
Lalu keluar kamar,menggendong bayi mungil nan cantik,yang masih nyenyak dalam tidurnya... Ia akan menitipkan anaknya pada pasangan di sebelah apartemen nya. Zoya memang sering menitipkan anaknya pada pasangan itu. Mereka pun tak keberatan dengan adanya bayi mungil yang kerap kali di titipkan. Justru mereka senang bukan main Zoya sering menitipkan anaknya pada nya. Karna mereka tak mempunyai anak hingga berumur empat puluh lebih belum juga di karuniai seorang anak.
Apartemen kecil dan sederhana adalah tempat tinggal keluarga kecilnya.
* * * *
Zoya memandang nanar gedung tinggi di hadapannya. Sudah lebih dua puluh menit lamanya, Zoya berdiri mematung.
Taksi yang di tumpangi nya sudah dari tadi meninggalkan nya.
Ia meremas gaun syar'i miliknya. Dalam hati kecilnya ingin mengurungkan niatnya.
Tapi rasa penasaran nya jauh lebih besar dari rasa takutnya.
Zoya berdoa dalam hati,semoga Allah memberikan jawaban, dari sekian bulan, kenapa suaminya lalai dari tanggung jawabannya.
Zoya bertanya pada Resepsionis. Hatinya berdebar kencang,ia tak sanggup jika mendengar kenyataan pahit. Jika benar suaminya bermalam dengan seorang wanita. Mudah mudahan suaminya sendiri saat ia bermalam di hotel ini.
Zoya beralasan bahwa dia adalah adik dari Rangga,......
Zoya mematung mendengar jika pria atas nama Rangga Yudistira dan wanita yang bernama Rania Wilson, beberapa kali Check in.
Lutut Zoya lemas, ia bahkan tak bisa menopang berat badannya sendiri.
"Nona....Ada yang bisa kami bantu lagi.?...
Biasanya tuan Rangga dan kekasihnya menginap seminggu dua kali...Jika ada yang penting kami siap membantu menyampaikannya..?"
Telinga Zoya seakan tuli,ia tak mendengarkan ocehan perempuan cantik itu. Dunianya terbalik, ia memikirkan kan suaminya yang sering check-in hotel. Bersama sang kekasih..?
Zoya membalikkan tubuhnya, air matanya mengalir tanpa kompromi.
Ia bahkan tak menghiraukan tatapan aneh orang yang melihat nya.
* *
Zoya menghapus air matanya yang mengalir tak henti. Ia tak mau bibi Lili tau ....
"Assalamualaikum.....BI..."
"Waalaikumsalam...Gimana,apa bunganya siap lagi di kirim...?"
"I..Iya BI..." Gugup, Zoya tergagap.Ia lupa tadi alasan meninggalkan Almira putrinya.
"Zoy....Apa suamimu tak memberikan cukup uang padamu. Maaf jika bibi lancang, seharusnya gajih suamimu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian.?"
Zoya menunduk,rasa sesak menjalar ketika mengingat suaminya sering menginap di hotel.
Zoya baru menyadari, alasan suaminya. Zoya pikir dulu suaminya bilang sibuk ada proyek ke luar kota, ternyata semuanya bohong.
"Zoy.... Zoya..." Bibi menggoyang lengan Zoya..
"Ah ...iya Bi...Apa Al sudah bangun Bi...?"
Zoya mengalihkan topik pembicaraan mereka.
Zoya masih di liputi rasa sakit yang luar biasa. Ia tak mau mengumbar aib keluarga nya.
Memang benar, Rangga memberikan gajinya pada Zoya sejuta dalam sebulan. Zoya sendiri tak tahu berapa gaji suaminya selama bekerja. Rangga bilang uangnya habis untuk beli bensin saat berangkat kerja,makan di luar,beli pakaian baru jika ada meeting mendadak gak mungkin kan pakai baju itu itu saja, belum lagi jika mobilnya perlu di servis semua tentunya butuh uang. Begitu katanya...?
"Uh.... Sayang nya mommy,udah bangun..." Zoya meraih baby mungil yang sangat cantik.
Bibi Lili tersenyum,dalam hati kecilnya berkata, semoga Zoya mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari. Entah kenapa ia merasa saat ini Zoya menyembunyikan sesuatu.
"Bi....Terima kasih, kami pulang dulu. Maaf sudah merepotkan bibi...."
"Kau tau Zoya... Almira sudah kami anggap cucu sendiri. Bagaimana kami akan keberatan sama anak manis ini ,Hm...." Bibi mencium gemas pipi Almira...
Almira tersenyum seolah ia nyaman bersama mereka.
"Kami pulang dulu Bi...."
Bibi mengangguk..
Zoya melamun, memikirkan kejadian beberapa bulan terakhir ini. Suaminya mulai bersikap dingin padanya saat ia hamil lima bulan. Suaminya jarang sekali meminta haknya.
Di saat kehamilannya tujuh bulan, Rangga sama sekali tak pernah menyentuhnya. Dia bilang takut si kecil terganggu di dalam.
Hingga ia melahirkan seorang bayi cantik mungil. Suaminya tak pernah bertanya apakah sakit di operasi sesar. Mirisnya saat dirinya kesakitan suaminya tak ada menemaninya. Rangga tak ada saat Zoya di ruang operasi.
Rangga sibuk dengan pekerjaannya yang tak bisa di tinggal. Apa ini pekerjaan yang di maksudnya ?.
Zoya meraba perut nya dimana bekas perjuangannya melahirkan.
Zoya sebenarnya tidak mau di sesar. Ia ingin melahirkan normal,tapi semua tidak memungkinkan. Karna dulu bayinya terlilit tali pusar. Jadi mau tidak mau ia harus operasi.
"Jadi inilah alasanmu mas.... Sampai saat ini kau tak pernah meminta hak mu.....
Apa perempuan itu lebih segalanya di bandingkan dengan anak dan istrimu mas...." Zoya bergumam lirih.
Ia memandang anaknya yang mulai pintar tengkurap lalu berputar ke kanan dan ke kiri.
Zoya tersenyum kecut, sampai sebesar ini ayah nya tak tau perkembangan putrinya.
Zoya menggelengkan kepalanya, ia akan memberikan keluarga yang utuh untuk sang buah hati. Bagaimana pun caranya Zoya akan membawa suaminya menoleh lagi pada mereka berdua. Rangga tak boleh mengabaikan mereka.
Almira butuh sosok ayahnya, Zoya akan memperjuangkan hak nya.
Perempuan itu baru kekasihnya kan, sedangkan dia istrinya, seharusnya dia lebih berhak atas Rangga.
Apalagi Almira, dia butuh sosok ayahnya. Rangga tak boleh mengabaikan putrinya.
Hai.....Ini novel yang kedua, jangan bosen....
Biasakan tinggalin jejak ya BESTie...
Beri dukungan VOTE dan hadiah....😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
ArKen
kasih gaji 1jt/bln tp seminggu 2x selalu check in hotel 🙄🙄🏨
2022-08-07
0
YuWie
bisa bayangin bgmn sakitnya zoya..diabaikan, nafkah lahir sakuprit, nafkah batin apalagi.
2022-08-06
0
maulana ya_manna
mampir thor
2022-07-27
0