Dada David bergemuruh hebat, melihat interaksi antara Zoya dan anak yang berada dalam gendongan nya. Itu artinya saat Zoya pergi dari kota A putrinya masih bayi.
Ya David memang tidak tau jika anak Zoya masih balita. Yang David tau Zoya memiliki anak. Seketika rasa bersalahnya menggerogoti dirinya.
Mengingat perjuangan Zoya, menghadapi ujian yang di timbulkan oleh almarhum suaminya. Juga dari dirinya yang selalu menghina dan merendahkan martabatnya sebagai wanita.
David mengusap wajahnya gusar, apa mungkin Zoya memaafkan nya.?...
"Kita kembali Rey.."
Rey mengangguk mengerti dan menyalakan mobil Range Rover sport milik David. Salah satu mobil koleksi David di Mension. Entah ada angin apa David kemarin membawa salah satu mobilnya.
Biasanya David tak pernah membawa salah satu mobilnya hanya karna urusan bisnis. Rey tau David bukan pria yang suka pamer dengan harta, apalagi untuk menjerat wanita itu bukan tipe David Aderson.
Itu sebabnya dulu Rania berpikir jika David bukanlah pria mapan.
*
Sudah dua hari David kembali lagi ke kota B. Tapi dia belum juga bertemu dengan Zoya. Kesibukannya sebagai CEO perusahaan mengharuskan ia mengesampingkan kepentingan pribadi nya.
"Tuan, ini pesanan anda.."
Nancy datang seperti biasanya, memakai baju yang kurang bahan menurut David. Tapi David sama sekali tak pernah meliriknya apalagi menginginkan nya.
"Hm..."
"Tuan, siang nanti investor asing yang sudah membuat janji seminggu yang lalu, ingin bertemu dengan Anda di Arion kafe."
"Hm... "
Siang hari nya David dan dua asisten nya datang ke Arion kafe.
Di sana David sudah di tunggu oleh rekan bisnisnya.
Perbincangan seputar bisnis pun mengalir begitu saja. Sudah setengah jam berlalu mereka berbincang. Queen sesekali wanita itu mencuri pandang pada David.
Queen adalah putri dari pria yang sedang membahas tentang perusahaannya dengan David.
Gadis berusia sekitar dua puluh tahun itu terpesona dengan ketampanan David. Sementara Nancy melirik sinis ke arah Queen.
Tanpa sengaja David melihat wanita cantik berkerudung. David menggelengkan kepalanya, kenapa pikiran nya menjadi kacau. Mungkin karna terlalu merindukan Zoya, ia pikir wanita itu adalah Zoya.
Zoya itu suka memakai kerudung yang sedikit besar dan wanita itu memakai kerudung yang segitiga. Tak mungkin dia Zoya, meskipun kerudung itu sama sama berukuran besar. Tapi memang David tak pernah melihat Zoya memakai kerudung seperti itu.
Deg...
Dada David bergemuruh hebat melihat wanita cantik yang benar adanya. Dia Zoya, sejak kapan Zoya berpenampilan modis seperti itu. David hampir saja tak mengenalnya, begitu wanita itu menoleh David di buat terkesima.
Zoya sangat cantik, dan dada David lebih bergemuruh lagi melihat interaksi Zoya dan pria yang bersamanya.
*
"Selamat siang nona Zoya.."
Zoya mengalihkan pandangannya pada sosok pria tinggi dan tampan itu.
"Siang mas Bisma.. "
"Gimana jadi makan siangnya, sekalian bawa Almira. Aku sudah rindu tidak bermain dengannya."
Zoya mengangguk mengiyakan, ia memang sudah berjanji akan makan siang bersama pria bangsawan itu.
"Loh mas Bisma, ibu mana?"
"He he he ibu lupa kalau hari ini beliau ada pengajian."
"Oh.."
Zoya hanya berohria, sama sekali tak ada prasangka jika pria bangsawan itu memang menaruh hati padanya.
Ibu Rita salah satu pelanggan Zoya adalah seorang keturunan bangsawan. Dari pertemuan menjadi pelanggan, Zoya pernah mengantarkan pesanan kue beliau. Dan dari situ ia di kenalkan dengan putranya Bisma Wardana.
Seringnya Zoya mengantarkan pesanan beliau membuat Almira dan Zoya dekat dengan keluarga beliau. Mereka sama sekali tak memandang rendah Zoya. Justru keluarga beliau sudah menganggap Zoya seperti keluarga.
Bisma pria bangsawan itu tentunya lambat laun menaruh hati pada Zoya. Tapi perasaan itu tak di sadari Zoya. Zoya hanya menganggap mereka seperti keluarga.
Dan disinilah mereka bertiga, Zoya dan Bisma makan sambil sesekali bercengkerama bersama. Sudah bukan hal yang baru jika Zoya mau tersenyum dan tertawa bersama Bisma. Pria berusia dua puluh sembilan itu memang pintar mencari topik dan pintar melucu.
Bisma sesekali mencuri pandang pada Zoya. Wanita berusia dua puluh delapan tahun itu sangatlah cantik. Selain keibuan Zoya juga mirip seperti wanita remaja, awet muda.
Bisma juga sama sekali tak menyangka jika dia dan Zoya selisih umur satu tahun.
Bisma pikir Zoya masih kuliah dan baru menginjak umur dua puluh satu tahun. Ternyata Zoya adalah single perent.
Dan Bisma tidak mempermasalahkan hal itu.
Hari ini Zoya memang berpenampilan berbeda, selain baju dan hijabnya. Zoya juga sedikit merias diri, hanya bedak tabur dan lipbalm yang Zoya kenakan. Tapi dari sudut sana, seorang pria bahkan hampir tak mengenalinya.
David terbakar cemburu melihat kedekatan mereka. Selain Zoya yang menampilkan tawa lepasnya, sesekali juga mereka saling suap suapan.
Lain dengan yang di pikirkan David, Zoya dan Bisma.
"Zoy, kamu pernah makan spaghetti bolognese ini."
"Tidak"
"Jika kau mencobanya kau akan ketagihan dengan rasanya. Ini adalah makanan favorit ku selama di Italia."
"Aneh sekali kau mas, orang bangsawan harusnya tuh makan nya yang lokal, bukan yang ke luar luaran..... Nah ini baru makanan lokal mas...."
" Tapi aku tak suka bakso Zoy.."
"Yakin, coba deh a...."
" Zoy..."
"Sekali saja, gak baik loh mas makanan negri sendiri di tinggalkan. Justru menggemari makanan luar."
"Ya tapi setelah ini jangan paksa aku lagi,"
Zoya mengangguk dan tak lama Bisma juga membuka mulutnya. Zoya tertawa lebar melihat Bisma yang makan bakso sambil memejamkan matanya dan menahan nafasnya.
Zoya tak habis pikir dengan Bisma, pria itu sama sekali tak menyukai segala jenis olahan daging sapi.
" Kamu menyiksaku Zoy.."
"Nah sekarang giliran, putri salju yang cantik jelita ini.... Ayo om suapin makannya, a..."
Almira tertawa dan membuka mulutnya menerima sendok dari Bisma. Dan sama seperti Zoya tadi Bisma juga menyuapkan sendok nya pada Zoya. Bisma berkata Zoya juga harus mencobanya.
Interaksi mereka tak luput dari pandangan David. Pria itu sungguh terbakar cemburu.
"Tuan David, bisakah putri saya magang di perusahaan milik anda. Seminggu lagi dan dia memilih perusahaan baru anda. Itu sebabnya saya membawa putri saya untuk memperkenalkan lebih dulu. Meskipun perusahaan anda dalam masa renovasi saya yakin anda bisa membimbing putri saya. Bagaimana tuan..."
"Ya..."
Reymond tak percaya begitu saja, jika David tanpa berpikir ulang telah menerimanya. Tidak biasanya tuannya itu bertindak gegabah menerima nya, apalagi Rey tau David sangat membenci yang namanya wanita. Belum pernah rasanya David menerima karyawan wanita meskipun hanya magang.
Ya memang sebagian besar karyawan David itu adalah pria, meski ada wanita tapi hanya sebagian saja. Apalagi jika berinteraksi langsung dengannya. David akan langsung memecatnya saat itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Cinta Suci
kok suap sapan blom ada status
2023-01-20
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu cemburu bis
2022-06-21
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
fokus mas bro...nyesel kan kamu skrg
2022-06-18
1