Zoya membawa alat tempurnya, yang akan menemaninya membersihkan ruangan CEO.
Semoga saja tak ada orang didalam.
Tok tok tok...
"Tuan... OB nya sudah datang..?"
"Hemm.."
Zoya merinding mendengar nada dingin dan terdengar angkuh.
"Zoya... Silahkan masuk, kau bisa bekerja. Jangan melakukan kesalahan sedikitpun padanya ya. Jika kau ingin bekerja di perusahaan ini." Zoya mengangguk mengerti, ia lalu masuk,tangannya membawa sapu dan juga tempat sampah.
"Bismillah...." Semoga saja Bos-nya ramah dan baik. Begitu pikirnya meskipun ia tak yakin.
"Terima kasih mbak..." Mengangguk dan berbalik pergi.
Wanita yang mengantar Zoya pergi sepertinya ia cukup mengantarkan nya.
Zoya membuka pintu CEO dan melihat keadaan di dalam.
"Ya Allah... Kenapa banyak sekali botol minuman pecah..." Apa Bos-nya ini mabuk di siang hari begini.. Lanjut nya dalam hati.
Zoya mendekat dan mulai mengumpulkan pecahan botol yang berserakan.
* *
David menatap tajam wajah sok polos itu. Gigi nya gemerutuk menahan amarah.
Wanita itu lah hidup nya jadi menderita,bertengkar dengan mommynya.
Wanita satu satunya yang David cintai.
Gara gara perempuan sial ini banyak para rekan bisnisnya menggunjingnya, pria tak bertanggung jawab yang meninggalkan dan memutuskan pembatalan pernikahan dengan kekasihnya dalam keadaan koma.
David berdiri dengan arogan mendekati Zoya.
Sementara Zoya tak berani menoleh bahkan sekedar melirik saja Zoya tak berani.
Nindi berpesan jangan melakukan kesalahan sedikit pun,jika ingin bekerja di perusahaan ini.
Itulah kata wanita yang mengantarkan nya tadi.
"Argh....." Zoya menjerit tertahan saat tangannya terluka terkena pecahan botol. Darah segar keluar, Zoya meringis merasakan betapa sakitnya.
"Ya Allah...." Zoya bergumam menyebut nama Allah.
" Kau berani rupanya.... wanita pembawa sial."Sarkas David..
Zoya mendongak, ia mengenali suara ini...
Deg......
Mata mereka berdua bertemu, David merasakan getaran aneh di dalam dadanya. Melihat mata berkaca-kaca wanita itu. Ada apa dengan dadanya, apa dia sakit..?
David tersenyum sinis, "Setelah suami mu yang menghancurkan hidupku. Kau datang ke perusahaan ku untuk menjebak ku begitu. Jangan bermimpi Nona, kau sama saja dengan suami mu itu yang murahan. Dan aku tidak akan membiarkan benalu hidup di sekitar ku....
Kenapa sakit, hmm.... Itu belum seberapa dibandingkan luka yang di berikan suamimu bajingan mu itu...." Sarkas nya lagi.
Hati Zoya bagai teriris pisau tajam, sakit di tangannya yang dengan sengaja di injak oleh David tak sesakit,kata yang keluar dari mulut nya.
"Pergi dari sini, jangan pernah sekalipun mendekati ku, perempuan sial..." Zoya mendongak menatap wajah tampan bak dewa itu.
Zoya menggeleng, ia tidak boleh pergi dari sini, Almira butuh susu.
"Tuan salah saya apa?.. Kumohon jangan pecat saya tuan kasihanilah saya. Saya membutuhkan pekerjaan ini.....
Maafkan suami saya jika dia punya salah, tapi anda tidak bisa memecat saya atas kesalahan suami saya.." Zoya bergetar antara takut dan juga sakit hati.
"Heh.... kau pikir aku akan membiarkan perempuan ular seperti di kantor ku...Jangan bermimpi Nona..."
David berbalik membelakangi Zoya, dadanya berdebar kencang.
Zoya menatap nanar punggung lebar itu.
Kenapa dia harus menanggung beban seperti ini. Meski tak di pungkiri Zoya membenci suaminya, tapi Zoya mencoba ikhlas. Lagi pula suaminya sudah meninggal dunia, biarkan dia tenang di sana,...
"Dav...." Reza sahabat satu satunya David datang tanpa di undang.
" Ya ampun Nona... Tangan mu berdarah.!"
David berdecih, sahabat nya ini tak tau siapa wanita itu.
"Oh ya ampun... Kemari aku akan mengobati mu." Reza mencoba meraih tangan Zoya, tapi Zoya berhasil menghindar.
"Biarkan saja... Wanita itu memang pantas, tidak usah membuang tenaga mu untuk nya."
"Hey...Hey ada apa ini..?" Reza bingung...
"Tidak apa tuan...Terima kasih, saya bisa mengobati sendiri." Suara lembut Zoya, menambah bergetar dada seseorang.
"Maaf tuan ... Saya permisi,maaf jika saya ada kesalahan.."
Reza bingung....
"Hey Nona.. Tunggu." Reza meraih tangan Zoya dan Zoya refleks menyentak tangannya, ia kaget pria itu menyentuh nya.
"Maaf.." Berbarengan... David berdecih. Sahabatnya ini mungkin korban selanjutnya.
"Kau mau pergi kemana,..? Lukamu belum di obati. Setidaknya obati dulu, baru pergi..Biarkan aku yang mengobati mu.."
"Tidak perlu... "Sela David.."Dia bisa sendiri...."
"Rey... Ambilkan kotak obat, bawakan kemari.."
David menutup telponnya sepihak.
* *
"Kau harus hati-hati,jika bekerja Nona...Tanganmu bisa belang jika setiap hari kau terluka." Reza meringis melihat wanita itu mengobati lukanya sendiri. Zoya tak mau ada yang membantu nya.
Zoya tersenyum tipis, ia rela tangannya belang terkena pecahan botol. Asalkan Almira senang dan tercukupi, Zoya akan melakukan untuk buah hatinya tercinta. Bekerja tiap hari, sehari saja ia sudah di pecat. Zoya tersenyum masam, sungguh Tuhan masih sayang padanya.
David melihat senyum Zoya,ia duduk gelisah di kursi nya. Ada apa ini...?
"Rey... Sebaiknya dia jangan bekerja dulu,cari yang lain. Tidak mungkin kan bekerja saat tangan terluka.."
"Tuan... Saya tidak apa apa,lagi pula saya sudah_..?"
"Ya ..Rey, minta Nindy membawa OB kemari... Kau pulanglah dan kembali lagi jika lukamu sudah kering.." Entah mengapa David membiarkan wanita itu datang lagi jika sudah sembuh. Padahal luka itu dia yang membuatnya.
Zoya mengalihkan wajahnya pada pria arogan yang selama ini menghinanya, mencacinya dan merendahkannya.
Benarkah dia ingin Zoya kembali lagi bekerja.
*
Sudah dua hari Zoya di rumah bersama putranya. Zoya melamun,apakah ia harus kembali lagi bekerja di perusahaan itu, Zoya bingung. Seharusnya Zoya tak perlu kembali lagi kesana. Bukan karna Zoya sakit hati di rendahkan oleh pemilik perusahaan itu. Tapi Zoya tak mau menambah daftar orang yang membencinya. Ia sudah lelah, sakitnya di hianati oleh pasangan itu lebih sakit. di bandingkan cacian David, bagi Zoya tak apa dirinya di caci, asal jangan di hina rendahan. Itu yang membuat Zoya enggan kembali lagi. David suka sekali merendahkannya tanpa tau dia siapa?..
"Ta ..ta..ta.. "Almira merangkak mendekati nya. Zoya tersenyum lebar, Almira adalah semangat nya. Hanya Almira dirinya bertahan, dari segala sakit hati yang selama ini menggerogotinya.
Zoya sadar,punggungnya harus kuat demi sang buah hati. Wajah dan telinganya juga harus tebal. Biarkan saja mereka mencacinya menghinanya dan merendahkannya. Asal kan Almira bisa tersenyum lebar padanya.
Almira adalah pelita dalam gelapnya hidup, Almira adalah malaikatnya.
Zoya akan memberikan yang terbaik untuk Almira.
Zoya tersenyum meraih bayi mungil yang sudah pandai merangkak. Giginya juga mulai tumbuh, Zoya gemas gigi inilah yang membuatnya sakit sekaligus gemas ketika Almira menggigit ****** nya.
Hay ... Hay .. tinggalkan jejak lagi ya mom'
😘😌
OTOR lagi sakit jempolnya nih
kekeongen kataku mah🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Kusii Yaati
hu...hu...hu jangan siksa Zoya David kasihan dianya,dia kerja buat beli susu anaknya😭😭😭
2023-07-19
0
Embunembun
semangatt💪💪💪💪Zoya
2022-08-30
0
Muhamad Faiz
sabar yajoy jangan patah semanagat demi anak
2022-07-06
0