"Unda tangan Al atit...", Almira segukan memamerkan tangan nya yang merah di gigit semut.
Piuh...piuh... Zoya meniup tangan putri nya,lalu mencium tangan yang di gigit semut.
"Dah, sekarang sudah sembuh.." Zoya mencium kening dan pipi bulat Almira berkali-kali. Almira tertawa renyah menampilkan gigi giginya.
"Ayo sini Al.... Kakek dan nenek mau pergi." Paman berteriak memanggil Almira, Almira sendiri berontak ingin turun dari gendongan Zoya. Zoya menurunkan putrinya sambil sesekali mencium gemas pipi bakpao putrinya.
Kepergian paman dan bibinya, Zoya memandang jauh ke depan. Tak dirasa sudah tiga tahun lamanya ia pergi dari kota A. Dalam hati kecilnya ingin sekali kembali kesana mengunjungi makam suaminya. Zoya mengusap pipinya, ia belum siap kembali ke kota A. Kenangan buruk yang di terimanya menyurutkan niatnya.
Sungguh Zoya ingin sekali berkunjung ke makam suaminya.
"Mbak... Ibu Rita mengambil pesanan kuenya.."
Mira mengagetkan Zoya dari lamunannya. Zoya tersenyum menghapus jejak air matanya, ia tak ingin karyawannya bertanya kenapa dia menangis.
"Ya tunggu dulu..." Zoya menghampiri pelanggan nya, dan memberikan kue yang sudah di kemasnya.
"Tante sendiri datang nya..." Zoya bertanya pada wanita paruh baya itu.
"Iya Zoy..." Zoya tersenyum tipis, ia bersyukur setidaknya sampai saat ini ia masih di berikan kesehatan, hingga bisa membuat kan pesanan kue milik pelanggannya.
Sudah tiga tahun Zoya membuka usaha kue, semenjak kedatangan nya di kota B, Zoya merintis usaha kue online. Dan Alhamdulillah berkat doa nya dan orang yang di cintai nya, usaha yang ia bangun mengalami kemajuan.
Zoya mempunyai satu karyawan yang membantunya untuk menjaga tokonya.
Tak besar tokonya, Zoya hanya menyewa toko bekas yang di tinggalkan oleh sang pemiliknya. Pemilik nya yang dulu sudah tak berjualan lagi. Dan Zoya menyewanya....
Dimulai dari ketekunannya dan nekatnya, Zoya ingin merubah hidupnya. Ia ingin melihat putrinya tak kekurangan ekonomi, cukup ia tak mempunyai ayah.
Bruk....
Bibi Lili mematung melihat pria bertubuh tinggi besar yang berdiri di depan nya. Ia mengenal wajah pria itu, pria yang dulunya pernah memaki, menghina bahkan merendahkan Zoya. Ya bibi Lili hapal wajah itu, wajah yang sama saat ia tak sengaja melihat acara televisi tiga tahun lalu.
"Ah, maafkan saya tuan.." Bibi Lili gemetar mengambil barang belanjaannya. David mengerutkan keningnya, wanita itu sepertinya ketakutan terlihat dari tangan yang gemetar.
David melihat wanita paruh baya itu, tergesa-gesa, apa dia semenakut kan itu.
Bibi Lili segera pergi meninggalkan David, sungguh ia tak mau pria itu mengetahui dimana Zoya. Ia tak mau pria itu merendahkan Zoya lagi. Cukup Zoya dipermalukan oleh pria itu, jangan lagi. Ia tak ingin Zoya kembali lagi dengan hari hari buruknya.
Sudah sejauh ini mereka menghindar dari peliknya masalah Zoya. Hidup Zoya sudah tenang dengan buah hatinya, jangan lagi ada air mata lagi yang mengalir. Ia tak rela jika harus melihat Zoya terpuruk lagi hingga tubuhnya yang kurus kering.
Itu sebabnya bibi Lili mengganti KK Zoya ke dalam KK miliknya. Dan sekarang ia tak akan membiarkan pria itu menemukan keberadaan Zoya.
"Tuan... Apa anda akan ke lokasi sekarang juga." Rey membuyarkan lamunan David, saat ini mereka sedang bersiap berangkat ke lokasi proyek pembangunan yang baru. David Aderson telah melebarkan sayapnya di perusahaan tekstil ke perhotelan.
David berencana membangun hotel termegah di kota B. Mommy hanya pasrah saja, David justru menyibukkan dirinya dengan bekerja tak kenal waktu. David sungguh pria yang pandai menutup diri dengan menyembunyikan perasaannya.
"Ya,aku tak mau menundanya lagi, proyek itu harus rampung tahun depan. Aku harus sering mengontrol nya."
Rey mengangguk mengerti, sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya ia mengabdikan dirinya pada David.
Ia sudah mengenal David, pria dingin itu semakin bertambah dingin dan tak tersentuh semenjak kepergian Zoya. Wanita berkerudung syar'i itu ternyata sanggup membalikkan dunia tuannya.
*
"Selamat pagi tuan David.."Senyum tersungging di bibir merah merona itu. David mengabaikan sapaan karyawan nya.
Pria yang baru saja di jumpai nya itu mencuri perhatian nya. Pria itu sangat lah tampan, tinggi kekar idaman para wanita. David memang keturunan Turki, sehingga tubuh dan wajahnya mencolok dari sekian banyak nya pria. Nancy tersenyum kecut, berita yang beredar di luaran sana mungkin saja benar, jika seorang David Aderson adalah pria introvert dan dingin.
Nancy tersenyum tipis ia akan berjuang mendapatkan seorang David. Tak perduli jika dia menolaknya, bukankah pria itu belum menikah itu artinya dia punya peluang.
David melewati saja karyawan wanita yang baru saja menyapanya.
"Siapa dia... " Pertanyaan yang di tujukan pada Rey.
"Dia asisten anda selama di sini tuan." Jawab Rey
"Ganti.." Reymond berhenti melangkah, ia segera mengejar langkah tuannya saat tau maksudnya.
"Tapi tuan, hanya Nancy yang memenuhi syarat untuk menjadi asisten." Sekarang giliran David yang berhenti melangkah.
"Jangan sampai wanita itu menggangguku, kau tahu aku Rey... Aku tak akan pernah membiarkan seseorang mengusik ketenangan ku." Rey mengangguk mengerti.
Dari jauh Nancy berlari mengejar Bos nya, ia tak akan berkecil hati hanya karena tak di jawab sapaan nya.
Bukan Nancy namanya jika gampang menyerah.
David hanya terfokus pada gambar yang menunjukan hasil pembangunan hotel ini. Nancy sesekali melirik ke arah David, pria itu memang sangat lah tampan. Hidung nya Bangir dan mata tajamnya seolah menenggelamkan.
Jangan lupa cambang tipis yang menambah pesona seorang David Aderson.
David tersenyum miring, ia tau jika wanita itu tak mengalihkan pandangan padanya.
Usai meeting pagi ini David segera meninggalkan mereka, ia sudah muak dengan semua karyawan wanita.
Rey hanya bisa tersenyum tipis, inilah keseharian David baik di kantor maupun di luar kantor. David selalu risih dengan yang namanya perempuan, apalagi perempuan itu bersikap agresif. Tentu saja David membencinya, dari pengalaman yang ia dengar David membenci wanita karena sang ayah berselingkuh. Itu sebabnya David membenci kaum hawa.
Kecuali Zoya tentunya, wanita itu sudah menjungkir balikkan hidup David Aderson.
Rey tau jika David telah memajang foto Zoya di dalam ponsel nya. Rey tak tau dari mana tuannya itu mendapatkan foto Zoya. Yang Rey tau David selalu memandang ponsel nya sendiri, dan itu adalah melihat gambar wanita berkerudung syar'i, yang tak lain adalah Zoya.
"Stop..." Rey menginjak pedal remnya sekaligus,mendengar David berteriak keras. Rey segera menepikan mobilnya saat sadar jika tuannya turun dan berlari.
David berlari kesana-kemari mencari keberadaan seseorang. Matanya melihat kiri dan kanan, tak mungkin ia salah lihat.
"Zoy..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya kl suka sama zoya jgn sakitin lagi hati zoya david
2022-06-21
2
Tata Dafa
Zoya dan David di pertemukan takdir
2022-06-20
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
begitulah cara Tuhan membolak balikkan hati manusia...kl benci itu sekedarnya jgn berlebihan David
kemakan kan sama ucapan sendiri
2022-06-18
2