"Zoy...."
David mencekal tangan wanita berkerudung, senyum David lenyap seketika. Wanita berkerudung ini bukanlah wanita yang ia cari.
David melepaskan tangannya dan berbalik pergi, ia mengusap wajahnya gusar. Tak mungkin ia salah lihat, tadi ia benar-benar melihat Zoya di sini.
Sementara Zoya sendiri berbelok pada toko kecil miliknya. Zoya habis mengantarkan pesanan kuenya pada pelanggannya.
"Rina.. "
"Ya mbak..."
"Tutup saja tokonya, mbak akan menemani Almira ke pantai."
Rina segera menutup tokonya, memang Sabtu Zoya akan buka pagi saja. Dan Minggu ia akan menghabiskan dengan putrinya. Toko itu buka sehari full hanya pada hari Senin sampai Jumat. Hari berikutnya akan tutup, Kadang juga buka seperti Sabtu ini ada pesanan mendadak jadi mau tak mau Zoya harus melayaninya. Biar bagaimanapun pelanggan adalah yang utama.
*
David mengusap wajahnya kasar, sudah banyak alkohol yang menemaninya malam ini.Tapi bayangan Zoya tak mau pergi dari kepala nya. David yakin jika wanita itu adalah Zoya, tak mungkin ia salah lihat. Wanita yang sudah terpatri dalam hati dan pikirannya, tak mungkin ia salah mengenalinya.
"Tuan Nona Nancy datang mengantarkan pesanan anda."
David tersenyum miring, ia sudah menduga ini hanya akal akalannya saja. David membenci wanita yang mengganggunya.
"Selamat malam Tuan David.." David melihat wanita itu memakai pakaian yang minim. Dress minim berkerah V yang menunjukan kedua buah dadanya yang besar dan hampir mencuat keluar.
Nancy menghampiri David, ia menyingkirkan botol minuman keras yang ada di meja.
"Tuan, saya membawakan hasil presentasi tadi pagi.."
Prang....
Nancy berjingkat kaget, David membanting gelas yang ia pegang ke lantai.
"Siapa yang menyuruhmu kemari.. Pergi dari sini atau aku sendiri yang akan menyeret mu keluar." Suara David menggema di dalam apartemen nya. Tubuh Nancy bergetar takut, ia tidak menyangka jika isu yang selama ini ia dengar itu benar adanya.
"Ta_"
"Keluar.."Nancy sampai menjatuhkan berkas di tangannya.
Rey segera menyeret Nancy dari hadapan tuannya. Rey tau temperamen David, pria itu tak pandang bulu jika sedang marah.
"Maaf Nona sebaiknya anda urungkan niat anda jika masih ingin menyayangi karir anda." Rey memperingati wanita itu. Ia sudah hapal, biar sampai jungkir balik mendekati David, tuannya itu tak akan goyah.
Nancy mengepalkan tangannya, ia tak mungkin mundur. Dia pasti bisa menaklukan seorang David Aderson.
*
Sudah seminggu lamanya David ada di kota B. David berharap apa yang ia lihat waktu itu adalah benar. AZZOYA nama yang terpatri di dalam lubuk hatinya yang terdalam.
David akan mengejar cinta Zoya, meski wanita itu pasti membencinya sekalipun.
David membelalakkan matanya melihat Zoya, David segera turun dari mobil nya dan berbarengan dengan itu lampu hijau menyala.
"Tuan, apa anda sudah gila hah..." David terkesiap, ia melihat kiri dan kanannya. Hampir saja nyawanya melayang jika Rey tak menyeretnya ke pinggir.
"Kendalikan diri anda tuan, jika memang Nona Zoya jodoh anda. Tuhan pasti akan mempertemukan anda dan Nona Zoya."
"Tapi Rey...." David seperti orang bodoh jika melihat Zoya.
"Percaya pada Tuhan, tuan ..." Rey sungguh iba melihat keadaan tuannya. Sudah tiga tahun lamanya, tuannya memendam rasa cinta pada wanita yang dulunya sangat di bencinya.
David berjalan lunglai menuju mobilnya, apa dia sudah gila. Pikirnya....
Sudah dua kali ia melihat Zoya di kota ini. Apa mungkin pengaruh karna ia sangat merindukan wanita itu, atau karna rasa bersalahnya saja.
David memandang wajah ayu di dalam ponselnya, wajah cantik yang tersenyum manis. David tak sengaja mendapatkan foto itu saat dirinya melihat data Zoya saat melamar pekerjaan di kantor nya. David mengambil gambar foto Zoya yang tersenyum manis. Hanya foto inilah yang mengobati rasa rindunya yang semakin menyiksanya.
*
" Zoy pergilah biar Al bersama bibi, bukankah kau juga merindukan aunty mu itu."
"Tapi Bi.."
Bibi Lili tersenyum dan mengangguk,ia tau Zoya sangat ingin mengunjungi makam suaminya. Lagi pula bukankah pria itu ada di sini. Jadi Zoya tak mungkin bertemu dengan nya. Pria yang telah membuat Zoya mengasingkan dirinya dari peliknya hidup.
Pagi sekali Zoya sudah berada di dalam gerbong kereta api. Zoya memang sengaja memesan tiket darat. Selain harganya yang murah itu juga bisa menghemat uang Zoya.
"Tuan, ayah Nona Rania membuat ulah lagi.."
David mengepalkan tangannya. Pria tua itu tak hentinya berbuat ulah.
"Pulang sekarang..." Rey mengangguk mengerti ia lalu memesan tiket pesawat terbang jurusan dari kota B ke kota A.
*
"Assalamualaikum mas....." Ya keesokan harinya Zoya langsung berkunjung ke makam suaminya. Tak lupa ia membawa satu keranjang kecil bunga. Lama Zoya memandang gundukan tanah itu. Ia masih menenangkan hatinya yang sakit, mencoba untuk ikhlas. Biar bagaimanapun juga Rangga sudah berpulang tak baik memendamnya. Ia sudah memaafkan Rangga jauh di dalam lubuk hatinya.
"Maaf aku baru datang kemari.... Selain sibuk mencari uang, putri kita juga sangat kuat meminum susu." Zoya terkekeh perih, membayangkan perjuangan selama ini.
Hidup nya bagai berputar arah, semenjak kematian sang suami. Ia sudah ikhlas, Zoya tak mungkin menyalahkan almarhum suaminya selama nya. Mungkin memang inilah jalan yang harus ia tempuh untuk menjadi wanita yang mandiri.
" Putri mu menitipkan salam untuk mu mas.... " Lama Zoya termenung tak lama kemudian ia berdoa di atas pusara suaminya.
Zoya terhuyung ke belakang saat tubuhnya menabrak sesuatu yang keras.
Deg....
Jantung Zoya berdetak cepat, tak lama tubuhnya gemetar ketakutan.
*
"Tuan salah satu teman kami mengatakan jika ada seorang wanita memakai kerudung berada di makam itu."
Baru saja David sampai di kantor nya, berbalik dan segera menyambar kunci mobil yang baru saja di berikan oleh Rey pada security.
David melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak mau Zoya pergi lagi dari hadapannya.
Cit...
David memarkirkan mobilnya asal, ia berlari masuk ke dalam area pemakaman.
David mematung melihat sosok yang selama ini telah di carinya.
Zoya, wanita itu datang ke mari mengunjungi makam suaminya.
Sungguh David merasakan getaran yang selalu ini membuatnya tersiksa. Perlahan David menghampiri wanita itu. David mendengar semua yang Zoya katakan pada gundukan tanah itu.
Buk....
David refleks memegang pinggang ramping Zoya.
Deg....
Dada David bergemuruh hebat kala memandang wajah cantik alami yang selama ini ia rindukan.
Zoya, wanita yang mengubah dunia nya menjadi seperti ini. Wanita berkerudung syar'i yang menjadikannya budak cintanya. Wanita yang tidak mau menghilang barang sedetik saja dari pikiran nya.
Zoya mendorong tubuh David agar mau melepaskan tangannya dari pinggang nya.
"Zoy...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya
2022-06-21
0
Uthie
feel mereka sy suka 👍🤗
2022-06-21
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
lah udh ketemu aja mereka
2022-06-18
0