NovelToon NovelToon

Hati AZZOYA

episode 1

Tangan Zoya bergetar,meremas kertas dengan nomer yang di yakini kamar hotel.

Zoya meremas dadanya yang sesak, bulir bening jatuh dari kedua matanya. Ia keluar dari kamar mandi, linglung.... Bagai di sambar petir di pagi menjelang siang ini.

Zoya menghampiri ranjang bayi nya. Putrinya tidur dengan nyenyak, Zoya duduk bersimpuh di hadapan anaknya.Membekap mulut nya dengan ke dua tangannya. Menangis sejadi jadinya ....

Kenapa suaminya tega sekali berselingkuh di belakangnya.Tidak tahukah bahwa suaminya sangat di butuhkan saat ini.

Almira Puteri Yudistira adalah putri Zoya dan Rangga suaminya. Tapi entah mengapa dari semenjak dalam kandungan tujuh bulan hingga putrinya berumur hampir enam bulan,suaminya tak pernah perduli padanya. Untuk sekedar tahu tumbuh kembang sang buah hati saja, Rangga tak pernah bertanya.

Bagaimana hasil USG nya , apakah sehat. Apa jenis kelaminnya,kapan datang ke dunia. Rangga tak pernah bertanya pada Zoya, Kabar kehamilannya, hingga saat ini.

Sekali lagi Zoya baru menyadari ternyata bukan karna lelah suaminya tak pernah bertanya kepada nya.

Orang ketiga lah alasannya,suaminya mengabaikan istri dan anaknya.

Zoya bangkit,mengusap pipinya. Ia kembali lagi kedalam kamar mandi mengambil selembar kertas yang di temukan di saku celana suaminya.

Lalu keluar kamar,menggendong bayi mungil nan cantik,yang masih nyenyak dalam tidurnya... Ia akan menitipkan anaknya pada pasangan di sebelah apartemen nya. Zoya memang sering menitipkan anaknya pada pasangan itu. Mereka pun tak keberatan dengan adanya bayi mungil yang kerap kali di titipkan. Justru mereka senang bukan main Zoya sering menitipkan anaknya pada nya. Karna mereka tak mempunyai anak hingga berumur empat puluh lebih belum juga di karuniai seorang anak.

Apartemen kecil dan sederhana adalah tempat tinggal keluarga kecilnya.

* * * *

Zoya memandang nanar gedung tinggi di hadapannya. Sudah lebih dua puluh menit lamanya, Zoya berdiri mematung.

Taksi yang di tumpangi nya sudah dari tadi meninggalkan nya.

Ia meremas gaun syar'i miliknya. Dalam hati kecilnya ingin mengurungkan niatnya.

Tapi rasa penasaran nya jauh lebih besar dari rasa takutnya.

Zoya berdoa dalam hati,semoga Allah memberikan jawaban, dari sekian bulan, kenapa suaminya lalai dari tanggung jawabannya.

Zoya bertanya pada Resepsionis. Hatinya berdebar kencang,ia tak sanggup jika mendengar kenyataan pahit. Jika benar suaminya bermalam dengan seorang wanita. Mudah mudahan suaminya sendiri saat ia bermalam di hotel ini.

Zoya beralasan bahwa dia adalah adik dari Rangga,......

Zoya mematung mendengar jika pria atas nama Rangga Yudistira dan wanita yang bernama Rania Wilson, beberapa kali Check in.

Lutut Zoya lemas, ia bahkan tak bisa menopang berat badannya sendiri.

"Nona....Ada yang bisa kami bantu lagi.?...

Biasanya tuan Rangga dan kekasihnya menginap seminggu dua kali...Jika ada yang penting kami siap membantu menyampaikannya..?"

Telinga Zoya seakan tuli,ia tak mendengarkan ocehan perempuan cantik itu. Dunianya terbalik, ia memikirkan kan suaminya yang sering check-in hotel. Bersama sang kekasih..?

Zoya membalikkan tubuhnya, air matanya mengalir tanpa kompromi.

Ia bahkan tak menghiraukan tatapan aneh orang yang melihat nya.

* *

Zoya menghapus air matanya yang mengalir tak henti. Ia tak mau bibi Lili tau ....

"Assalamualaikum.....BI..."

"Waalaikumsalam...Gimana,apa bunganya siap lagi di kirim...?"

"I..Iya BI..." Gugup, Zoya tergagap.Ia lupa tadi alasan meninggalkan Almira putrinya.

"Zoy....Apa suamimu tak memberikan cukup uang padamu. Maaf jika bibi lancang, seharusnya gajih suamimu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kalian.?"

Zoya menunduk,rasa sesak menjalar ketika mengingat suaminya sering menginap di hotel.

Zoya baru menyadari, alasan suaminya. Zoya pikir dulu suaminya bilang sibuk ada proyek ke luar kota, ternyata semuanya bohong.

"Zoy.... Zoya..." Bibi menggoyang lengan Zoya..

"Ah ...iya Bi...Apa Al sudah bangun Bi...?"

Zoya mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Zoya masih di liputi rasa sakit yang luar biasa. Ia tak mau mengumbar aib keluarga nya.

Memang benar, Rangga memberikan gajinya pada Zoya sejuta dalam sebulan. Zoya sendiri tak tahu berapa gaji suaminya selama bekerja. Rangga bilang uangnya habis untuk beli bensin saat berangkat kerja,makan di luar,beli pakaian baru jika ada meeting mendadak gak mungkin kan pakai baju itu itu saja, belum lagi jika mobilnya perlu di servis semua tentunya butuh uang. Begitu katanya...?

"Uh.... Sayang nya mommy,udah bangun..." Zoya meraih baby mungil yang sangat cantik.

Bibi Lili tersenyum,dalam hati kecilnya berkata, semoga Zoya mendapatkan kebahagiaan di kemudian hari. Entah kenapa ia merasa saat ini Zoya menyembunyikan sesuatu.

"Bi....Terima kasih, kami pulang dulu. Maaf sudah merepotkan bibi...."

"Kau tau Zoya... Almira sudah kami anggap cucu sendiri. Bagaimana kami akan keberatan sama anak manis ini ,Hm...." Bibi mencium gemas pipi Almira...

Almira tersenyum seolah ia nyaman bersama mereka.

"Kami pulang dulu Bi...."

Bibi mengangguk..

Zoya melamun, memikirkan kejadian beberapa bulan terakhir ini. Suaminya mulai bersikap dingin padanya saat ia hamil lima bulan. Suaminya jarang sekali meminta haknya.

Di saat kehamilannya tujuh bulan, Rangga sama sekali tak pernah menyentuhnya. Dia bilang takut si kecil terganggu di dalam.

Hingga ia melahirkan seorang bayi cantik mungil. Suaminya tak pernah bertanya apakah sakit di operasi sesar. Mirisnya saat dirinya kesakitan suaminya tak ada menemaninya. Rangga tak ada saat Zoya di ruang operasi.

Rangga sibuk dengan pekerjaannya yang tak bisa di tinggal. Apa ini pekerjaan yang di maksudnya ?.

Zoya meraba perut nya dimana bekas perjuangannya melahirkan.

Zoya sebenarnya tidak mau di sesar. Ia ingin melahirkan normal,tapi semua tidak memungkinkan. Karna dulu bayinya terlilit tali pusar. Jadi mau tidak mau ia harus operasi.

"Jadi inilah alasanmu mas.... Sampai saat ini kau tak pernah meminta hak mu.....

Apa perempuan itu lebih segalanya di bandingkan dengan anak dan istrimu mas...." Zoya bergumam lirih.

Ia memandang anaknya yang mulai pintar tengkurap lalu berputar ke kanan dan ke kiri.

Zoya tersenyum kecut, sampai sebesar ini ayah nya tak tau perkembangan putrinya.

Zoya menggelengkan kepalanya, ia akan memberikan keluarga yang utuh untuk sang buah hati. Bagaimana pun caranya Zoya akan membawa suaminya menoleh lagi pada mereka berdua. Rangga tak boleh mengabaikan mereka.

Almira butuh sosok ayahnya, Zoya akan memperjuangkan hak nya.

Perempuan itu baru kekasihnya kan, sedangkan dia istrinya, seharusnya dia lebih berhak atas Rangga.

Apalagi Almira, dia butuh sosok ayahnya. Rangga tak boleh mengabaikan putrinya.

Hai.....Ini novel yang kedua, jangan bosen....

Biasakan tinggalin jejak ya BESTie...

Beri dukungan VOTE dan hadiah....😘

2. episode. 2

"Mas... Sudah pulang, ingin makan dulu atau ingin mandi dulu mas...?"

"Aku sudah makan di luar,dan ingin beristirahat"

Zoya mengangguk,lalu membantu membukakan jas suaminya.

"Aku bisa sendiri Zoy....."

Rangga melenggang pergi meninggalkan Zoya.

"Sabar Zoya.....Jangan di ambil hati. Tutup mata dan telingamu, anggap saja kau tak pernah tau. Dia suamimu,dia hanya sedang lelah saja."

Zoya bergumam sendiri menyakinkan dirinya, bahwa semua akan baik baik saja.

Zoya membuka kerudungnya.

Rangga sudah tidur... Zoya melirik jam dinding yang terpasang. Sudah pukul dua belas lewat dua puluh menit.

Zoya membaringkan tubuhnya di samping suaminya menyusulnya ke alam mimpi.

Tak lama Zoya terbangun dari tidurnya. Ya Zoya memang sering bangun lewat tengah malam. Zoya menurunkan kakinya hendak ke kamar mandi.

Ia melihat ponsel suaminya bergetar...

Zoya melirik ke arah suaminya.

Ia mengintip, siapa yang menelpon tengah malam begini ? Pikirnya....

Tak ada nama hanya gambar hati di layar ponselnya.

Entah keberanian dari mana Zoya meraih ponsel suaminya. Tapi sayang nya ponselnya langsung berhenti bergetar, lalu kemudian muncul pesan baru WA...

Zoya gemetar antara penasaran dan takut,... Zoya mencoba menimang apakah tak apa jika sekali kali ia lancang membuka ponsel suaminya. Memang selama ini Zoya tak pernah sekalipun lancang membuka ponsel suaminya.

"Bismillah....."

Zoya mencoba membuka ponsel suaminya.

"Kunci..."

Zoya meraih tangan suaminya menempelkan jari nya.

Rangga sama sekali tak terganggu.

Layar terbuka....Zoya menggeser notif pesan ke bawah. Ia tak berani langsung membuka. Takut suaminya marah padanya. Biarlah ia mengintip sedikit saja.

"foto...."

Zoya semakin penasaran di buatnya.

Tangannya berkeringat dingin, Zoya tanpa sengaja menekannya.

Dan terpampang lah foto perempuan berbaju minimalis sangat tipis. Bahkan dadanya hampir tumpah keluar.

Mata Zoya melotot melihat gambar perempuan boleh di bilang telanjang.

S**ayang aku menunggumu, 😘

maaf ...Besok aku akan memuaskan mu.

Tapi tidak malam ini,aku sedang sibuk di luar kota dan tidak bisa pulang sekarang.

Sampai ketemu besok 😘 jangan lupa kau harus meminum obat kuatmu😘

Karna kita akan seharian bercinta...

Pluk....

Ponsel yang di tangannya jatuh,untung masih ada karpet sehingga tak rusak.

Zoya membekap mulutnya...

Bulir bening jatuh seiring dengan rasa sakit yang luar biasa.

Tidak mungkin itu orang iseng... Hati Zoya masih berpikir positif.

Ia meraih lagi ponselnya membuka chat aplikasi lagi. Zoya semakin hancur,semua chat suaminya dengan perempuan itu sangatlah intim.

Dengan tangan bergetar Zoya membuka file lain.

Zoya melihat banyaknya Vidio. Ia mencoba memutar nya salah satu dari puluhan Vidio berdurasi kurang lebih dua puluh menit.

Zoya menggelengkan kepalanya,ia meremas dadanya yang sesak. suaminya dan perempuan cantik sedang bergumul di atas ranjang.

Mereka sedang bercinta di atas seprei putih.

Melihat suaminya menggagahi perempuan lain. Jelas sekali wajah keduanya terpampang.

Mereka mengambil gambar dari depan bagaimana Rangga mengemut bergantian gunung kembar yang berukuran besar.

Tak lama Vidio itu menampilkan milik mereka berdua yang bergesekan.

Zoya mual melihatnya...

Ia berlari ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya.

Zoya meremas dadanya yang sesak. Ia menangis tersedu sedu.

"Kau sudah tau..."Zoya kaget,ia mendongak mendengar suara suaminya.

"Kalau begitu...Aku tak perlu bersembunyi lagi darimu. Kami melakukannya suka sama suka. Kuharap kau mengerti...Dia bisa memuaskan ku di ranjang..... Tidak kaku seperti dirimu..."

Zoya memejamkan matanya,seolah dirinya baru saja di hempaskan di tepi jurang. Suaminya menghinanya,membandingkan dirinya dengan perempuan lain.

"Apa yang tidak ku punya di bandingkan dengan perempuan itu mas...."Bibirnya bergetar

"Kau sama sekali tak bisa membuatku puas di atas ranjang. Kau juga sangat monoton,tak ada sensasinya saat bercinta." Rangga terang terangan.

Zoya semakin sesak bernapas, suaminya tega mengkhianati nya,membandingkan dirinya,melukainya sedemikian rupa terhadapnya.

"Mas ....Ingat Almira putri kita, dia masih membutuhkan kasih sayang mu,.....Tinggalkan perempuan itu. ....Aku akan memaafkan mu mas..

Aku janji akan memperbaikinya sesuai keinginanmu mas...Bukankah aku bisa belajar lewat DVD, dan juga, kau bisa mengajariku bukan, bagaimana caranya memuaskan suami."

Zoya menghiba pada suaminya agar meninggalkan perempuan lain.

Ia akan mempertahankan rumah tangganya apapun yang terjadi, meskipun harga dirinya di injak sekalipun baginya tak masalah. Asalkan kebahagiaan putri tercinta nya terjamin.

"Ayo mas... Aku akan menunjukan bahwa aku bisa seperti yang kau inginkan. Aku pasti lebih pintar memuaskan suamiku sendiri."

Zoya membuka kancing kemeja Rangga.

Bibirnya maju, mencium bibir suaminya. Zoya bahkan tak tanggung-tanggung, tangannya menyentuh milik suaminya.

Rangga mendorong tubuh Zoya..

Ia sama sekali tak berniat melakukan nya dengan Zoya.

Sebelum miliknya bereaksi Rangga mendorongnya.

"Sudahlah Zoy... Aku tak berselera lagi denganmu...Tubuhmu semuanya tak seindah dulu."

Zoya memejamkan matanya.

"Kalaupun kau bertelanjang di depan ku pun,aku tetap tidak tertarik lagi denganmu....

Lihatlah Zoy...perutmu sedikit mengendur bukan." Rangga lagi lagi menghinanya.

"Mas...."Zoya sudah tak mampu lagi menahan rasa sakit hati yang luar biasa.

Bagaimana mungkin pria yang dulu memujanya sekarang berbalik arah menghinanya,hanya karna tubuhnya yang berubah.

Rangga meninggalkan Zoya,ia melirik kearah putrinya. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Sekepergian Rangga, Zoya menangis, meraung lirih. Memukul dadanya yang sesak.

Almira masih dalam mimpinya, Bayi mungil itu seolah tau ibunya. Tidak rewel....

* * *

Pagi harinya Rangga sarapan dengan tenang. Seolah semalam tak terjadi apa-apa,ia tetap tenang meski ketahuan selingkuh.

Zoya membangunkan putrinya, hari ini ia sudah berjanji dengan pelanggannya.

Rangga melenggang pergi dari apartemen nya.

Tak menyapa putrinya yang baru saja bangun, dan sedang menyusu itu. Ya Zoya menyusui Almira,ia tak perduli dengan penampilan nya saat ini. Ia ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Meskipun kadang di bantu susu formula saat ia bekerja.

Mata Zoya berkaca kaca, miris sekali hidupnya. Ia pikir rumah tangganya akan semakin harmonis saat kelahiran buah hatinya, tapi justru suaminya tak menoleh sedikitpun padanya.

"Ta. ..ta ...ta.."Almira menyentuh pipi Zoya.

Zoya tersenyum lebar pada putrinya.

"Meskipun ayahmu tak menginginkan kita, hanya putri mommy yang cantik inilah hidup mommy..

Yah, hanya Almira putri mommy. Mommy akan bertahan demi kamu sayang."

Usai memandikan Almira,Zoya menitipkan pada bibi Lili. Ia pamit untuk bekerja sebentar.

Zoya bekerja sambilan, ia bekerja pada orang di seberang apartemen nya. Pekerjaannya hanya mengantar kan bunga pada pelanggan.

Kebetulan sang pemilik toko bunga baik, ia memperkerjakan Zoya di sana. Zoya bersyukur,setidaknya masih ada orang yang baik padanya.

Sungguh gajih suaminya tak akan cukup, untuk memenuhi kebutuhan mereka. Untung saja dulu suaminya membayar cicilan apartemen nya selama dua tahun terakhir. Terhitung dua bulan lagi, Zoya harus menyisakan uangnya untuk membayar cicilan apartemen.

Zoya tak yakin suaminya akan membantunya lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak 😘

Beri ****dukungan VOTE 😘😘

Jangan males ya BESTie tinggalkan

jejak, like dan komen**** 😘

3. episode.3

Zoya melamun memikirkan bagaimana hubungannya dengan suaminya. Bagaimana caranya agar suaminya meninggalkan perempuan itu.

"Zoy.....Ada apa..? Kalau Almira rewel sebaiknya jangan bekerja dulu,kasian."

Wanita paruh baya menegurnya.

"Gak.... aunty. Almira sangat pintar dengan bibinya. Dia tidak pernah menangis," Zoya tersenyum tipis. Zoya kadang sangat terhibur dengan pemilik toko bunga tersebut. Selain orangnya baik dia juga ingin di panggil aunty.

"Lalu kenapa kau melamun terus,...Ada yang kau pikirkan..?"Zoya menggeleng

Dalam hati Zoya ingin sekali berbagi kesedihannya, tapi apalah daya. Baginya menceritakan keluh kesahnya terhadap orang lain adalah aib.

"Zoy.... Seminggu lagi ada orderan lagi,dan ini sangat banyak Zoy...."

"Benarkah aunty...." Pemilik toko mengangguk.

"Ya ...Aunty dengar Perusahaan akan menyambut pemilik baru.."

Zoya mengangguk.

***

Di lain tempat, tepatnya di kamar hotel...

Sepasang kekasih gelap sedang bergumul di atas ranjang hotel.

"Uh....Ya Honey, lebih cepat lagi...."

Sang pria mempercepat gerakannya, memenuhi permintaan sang kekasih.

Bunyi kulit yang bersentuhan dan erangan keduanya,memenuhi kamar hotel yang luas itu.

"Oh Sayang... Giliran mu ..?"

Rangga membalikkan tubuhnya yang polos berbaring. Meminta sang wanita yang duduk di atasnya.

Ya Rangga sudah lupa dengan keluarganya.

Cinta buta,membutakan mata dan akal sehatnya. Ia sangat menikmati keindahan yang di suguhkan padanya. Tubuh polos seorang model majalah dewasa, Rania Wilson.

Rania menggoyangkan pinggulnya naik turun.

Rangga tak menyia-nyiakan tangannya, Meremas dua buah yang menggantung di depannya.

"Lebih cepat lagi sayang....."Rangga merem melek, saat Rania mempercepat gerakannya.

Rangga menggeram tertahan kala miliknya yang berkedut, hendak memuntahkan lahar nya.

Tangan Rangga memegang kedua paha Rania.

Membantunya mempercepat gerakannya, ...

"Ah... Rania.." Rangga mengerang panjang. Berbarengan Rania yang ambruk di tubuh polos Rangga.

Sungguh Rangga sangat menyukai pergumulan mereka berdua. Sesi bercinta nya dengan Rania jauh lebih nikmat di banding dengan istrinya.

Prok....prok.... prok ....

Suara tepuk tangan mengagetkan dua insan yang masih dalam posisi menyatu.

Mereka berdua menoleh bersamaan asal suara tepuk tangan.

Rania melotot kan matanya melihat sosok pria tinggi di depan pintu kamar hotel.

Ia kelabakan segera turun dari atas tubuh polos Rangga. Ia melilitkan selimut pada tubuhnya yang naked.

Begitupun dengan Rangga kaget bukan main,kenapa ada orang yang masuk ke kamar mereka. Bagaimana bisa orang lain masuk, sementara hotel ini tidak mungkin memberikan kunci duplikatnya pada orang lain. Dan menyaksikan mereka berdua bercinta.

Siapa dia....?

Rangga meraih celana kolor miliknya, memakainya asal. Lalu mencari keberadaan bajunya yang berserakan...

"Honey....."Rania tergagap, wajah cantik pucat pasi.

David tersenyum sinis melihat dua pasangan laknat menurutnya.

"Waow... Rania Wilson, kau sangat berbakat sekali rupanya. Bukan hanya di layar kaca,tapi kau justru lebih berbakat di atas ranjang.....

CK...CK... Padahal dulu kau yang mengemis cinta padaku Rania. Dan sekarang kau justru mempermainkan ku. Pernikahan kita tinggal sebulan lagi, Rania..." Nada rendah tapi syarat akan hinaan.

"Honey ... Dengar kan aku dulu, .....dia yang menjebak ku. Aku tak tau apa apa."

Rania menghiba... Hendak menyentuh tangan David.

Rangga melotot tak percaya, dia kaget sekaligus marah. Rangga kaget, ternyata pria ini tunangan Rania. Dan Rangga marah dirinya yang di sudut kan.

" Jauhkan tangan kotormu itu dari ku, Rania...!"

"Dan lagi pernikahan kita batal... Aku tak Sudi dengan perempuan murahan sepertimu.."

"David ..Kumohon jangan lakukan itu. Aku sangat mencintai mu. Kau tak bisa membatalkan begitu saja. Orang tuaku akan marah, dan juga orang tuamu juga tidak akan setuju, kau membatalkan pernikahan kita.."

David tersenyum sinis tak menghiraukan rengekan Rania. Ia melangkah lebar keluar dari kamar,tempat dimana dua insan baru saja bergumul.

"David ku mohon dia yang menjebak ku ...." Masih terdengar suara nyaring Rania di telinga nya.

"Apa maksudmu Rania...."Rangga marah tak terima Rania memiliki kekasih dan mereka akan melangsungkan pernikahan.

Rania tak menggubris ucapan Rangga,ia segera meraih pakaiannya memakainya cepat.

"Rania... Apa maksudmu. Kau akan menikah dengan pria tadi, aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Rania.." Rania melotot tajam pada Rangga.

"Rangga kau tak bisa mengendalikan ku,hubungan kita hanya partner di atas ranjang, saling membutuhkan. Jadi kau tidak bisa ikut campur urusan pribadiku."

Setelah mengucapkannya Rania berlari keluar kamar,mengejar David.

Rangga tentu tak terima ia mengejar Rania.

Brak ....Rangga menutup pintu mobil. Duduk di sebelah Rania, meminta penjelasan tentang hubungan mereka berdua.

"Apa yang kau lakukan Rangga.. Keluar dari mobilku." Rania berteriak keras, mengusir Rangga yang duduk di sebelahnya.

"Tidak... Kau harus menjelaskan dulu,padaku. Siapa pria itu dan ada hubungan apa kau dengannya. .? Kau tak bisa meninggalkanku Rania... Aku sangat mencintai mu.." Rangga kekeh meski tau pria yang memergokinya adalah tunangan Rania.

Tapi Rangga mencintai Rania.

Rania melotot tajam mendengar kata-kata Rangga.

"Jangan terlalu ikut campur Rangga,... Sudah ku bilang kita hanya partner di atas ranjang,tidak lebih."

"Turun sekarang..." Tambahnya lagi..

"Tidak...." Kekeh Rangga ,ia sangat mencintai Rania. Tidak mungkin ia akan membiarkan Rania mengejar pria itu.

Rania menghidupkan mobilnya, menginjak pedal gas.

Ia tak boleh kehilangan jejak David, sebelum David sampai di rumah orang tuanya. Rania harus menghentikan mobilnya dan bicara padanya. Rania tau David, pasti ia akan melapor pada kedua orang tuanya. Sehingga ia bisa bebas memutuskan pembatalan pernikahan mereka. David tak bisa membatalkan pernikahan mereka.

David tersenyum sinis melihat mobil di belakangnya. Ia tau itu mobil Rania.

David merasakan hancur di hianati. Meskipun David tak mencintai Rania dan tak ada niat untuk menikahi Rania.

Tapi David sakit hati,sebagai seorang pria harga dirinya terinjak oleh wanita.

David menerima perjodohan ini Karna orang tuanya. Yang menginginkan ia menikah dan punya anak. Di umurnya yang menginjak tiga puluh tahun David di tuntut menikah.

David tak menyukai yang namanya penghianatan. Mommy nya di hianati oleh ayahnya, itu sebabnya selain mommy nya David benci wanita.

Di umurnya yang menginjak usia tiga puluh tahun,David sama sekali tidak pernah berpacaran, Ia hanya perlu membayar para ****** untuk kebutuhan biologisnya.

"Rania hentikan mobilnya... Kita bisa kecelakaan." Rangga berseru memperingati Rania.

Rania sendiri seolah tuli,saat ini yang ada di pikirannya hanyalah menghentikan mobil di depannya.

Rania menambah kecepatan mobilnya.

Rangga menggeleng melihat Rania tak terkendali mengejar mobil di depan.

"Rania ... Jangan gila, kita bisa kecelakaan." Rangga berseru, sambil mencoba menggoyangkan tangan Rania agar mengurangi kecepatannya mobil nya. Dan...

Brakk.....Pryar....

Mobil menabrak pembatas jalan dan terbalik hilang kendali....

Hai mom' jangan lupa tinggalin jejak lagi 😘

Biar OTOR semangat nulisnya😘😘

Mom' tegang gak baca 21+ nya 🤣

Rileks aja... tarik napas... buang perlahan

😘🤣

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!