Lama Zoya mematung,melihat tubuh kaku suaminya. Pasti ini hanya mimpi,yah hanya mimpi.
"Ayolah Zoya bangun, suamimu masih di kantor. Dia sedang bekerja..." Zoya menepuk kedua pipinya berkali-kali,berharap ini hanya ilusinya saja.
Zoya menangis lagi, ini nyata bukan ilusinya.
Zoya menepuk dadanya berkali kali.
"Kau... Sudah memberiku banyak sekali penderitaan mas...Dan sekarang kau pergi meninggalkan kami tanpa sepatah katapun. Kau jahat Rangga....Ayo bangun, aku akan memaafkan mu mas. Apa yang harus ku katakan pada anak kita mas...Almira akan mencari mu.." Zoya segukan menelungkup wajahnya dengan kedua tangannya.
Tak lama pintu di buka lebar, dua orang pria masuk. Tapi Zoya tak menghiraukannya.
Zoya merasa mereka mendekat padanya ia menurunkan tangan nya.
Zoya sama sekali tak berniat menoleh pada pria di depannya. Zoya masih di liputi rasa tak percaya pada kenyataan.
David melihat wanita berkerudung, matanya merah dan bengkak menangis.
Siapa dia...?
"Pak bisakah hari ini saya membawa jenazah suami saya pulang.." David mendongak menatap tak percaya, wanita di depannya ini istrinya.
David mengepalkan tangannya,urat lehernya terlihat, menahan amarah yang menguasainya.
"Bisa Nona...Silahkan lengkapi berkas kematiannya.."
Zoya mengangguk mengikuti pria paruh baya tersebut.
Zoya bersandar pada tembok dingin rumah sakit. Air matanya tak kunjung habis, Zoya rapuh. Zoya membayangkan kehidupannya bersama sang suami.
Dari awal bertemu saat Zoya kuliah mereka memutuskan untuk menjalin kasih. Dan saat Zoya lulus Rangga menikahinya.
Zoya sendiri adalah yatim piatu,ia tinggal di panti asuhan.
Berkat kepintarannya Zoya bisa kuliah dan bertemu dengan Rangga.
Orang tua Rangga sendiri sudah meninggal dunia saat Zoya hamil muda.
Hanya adik Rangga yang sekarang entah di mana semenjak kematian orang tua nya.
Terakhir kalinya Zoya mendengar dari Rangga jika iparnya itu bekerja di salah satu kafe. Tapi Zoya tak tau di mana tempatnya.
Zoya meratapi nasibnya sendiri, tak ada sanak saudara yang bisa untuk sekedar bersandar.
Zoya melihat sepasang sepatu hitam pantofel di depannya, ia mendongak melihat sang empu.
Zoya bingung siapa dia...?
David tersenyum sinis mengejek wanita berhijab di depannya.
Ini saatnya David membalas perlakuan pria yang tidur dengan calon istri nya. David berpikir tidak adil baginya jika dia tak memberi pelajaran pada mereka, ia tak akan pernah memaafkan mereka yang sudah menghianati nya.
Ya ini saatnya membalas keluarga nya. Lelaki bajingan itu lebih dulu meregang nyawa, jadi David berpikir ia akan membalaskan dendam nya pada istrinya, wanita yang tidak bisa menjaga suaminya.
" Hallo Nona..."Nada berat dan dingin penuh ejekan,
"Apa kau tau... Suamimu itu sudah menghinaku,dia menginjak harga diriku. Dengan meniduri calon istri ku. Heh... Rupanya kau istrinya, apa kau tidak bisa menjaga suamimu sendiri.... Untuk tidak meniduri perempuan lain.....Apa kau tak bisa memuaskan suamimu, sehingga dia mencari wanita di luar.
Heh... Kau sungguh naif Nona, tak bisa menjaga suamimu untuk dirimu sendiri. Mungkin suamimu memang tak puas dengan pelayanan yang kau berikan.
Lihatlah dirimu Nona, kau sama sekali tidak menarik, sama sekali tak ada yang istimewa.
Ingat Nona,.. Aku akan membuat kau menderita. Tidak akan ku biarkan kau tertawa, kau akan membayar penghianatan suamimu itu padaku,camkan itu..." Kata sarkas panjang dan penuh hinaan David membuat tubuh Zoya bertambah lemas, tubuhnya bergetar. David berlalu pergi begitu saja.
"Ya Allah...Apa lagi ini...."Bergumam lirih...
* * *
Zoya mematung di depan tanah merah yang masih basah, tempat terakhir suaminya.
Air mata Zoya mengalir tak henti,... Babak baru hidup Zoya,ia jadi single mom'. Zoya memejamkan matanya....
Mengingat dari menikah sering bertengkar dengan adik iparnya. lalu hamil suaminya tak pernah ada untuk nya. hingga melahirkan sesar
suaminya tak tau sakitnya, bagaimana rasanya sakit jahitan saat hilang biusnya. Bagaimana takutnya ia di meja operasi,
Dan sekarang suaminya meninggalkan banyak luka padanya.
Bibi Lili mendekat mengelus pundak Zoya..
"Zoy..... Almira mencari mu..Kasihan, dari tadi menangis. Kau boleh bersedih tapi jangan abaikan putrimu."
"Dia hanya membutuhkan mu Zoya....Bukan orang lain."
Zoya menubruk kan badannya memeluk bibi Lili. Ia menangis sejadi jadinya, di pelukan wanita yang hampir paruh baya itu.
"Pulanglah... Almira mencari mu. Dia akan lebih sedih jika kau terpuruk seperti ini.....Ini semua sudah jalannya, Tuhan menunjukan bahwa dia itu Esa. Semua yang hidup akan kembali padanya,bukan. Tuhan tidak mungkin memberikan ujian di luar batas umat nya.
Jadi pulanglah,rawat putrimu dengan sepenuh hati. Jadikan putrimu tujuan hidupmu Zoy.... Allah bersama orang yang sabar. Bibi yakin, ada hari esok yang menunggu kalian bahagia. "Bibi Lili mengelus punggung Zoya. Ia juga ikut menitikkan air matanya, sungguh ia menyayangi Zoya dan putri nya.
Sampai di apartemen miliknya, Zoya meraih bayi mungil yang tidur nyenyak. Ia menciumi wajah cantik putrinya. Bayi mungil itu membuka matanya,mata bening itu memandang wajah ibunya. Tangannya menggapai seolah membelai pipi Zoya.
Zoya membekap tubuh mungil putrinya. Sesak dadanya melihat putrinya tak mempunyai ayah.
Zoya berpikir putrinya harus punya orang tua yang lengkap. Meskipun Zoya tau suaminya berselingkuh,tapi Zoya berusaha menekannya sakit hati nya. Karna ia tak ingin anaknya seperti dirinya.
Tapi rencana Tuhan lebih indah seperti nya. Zoya harus mengokohkan pundaknya, menebalkan telinga dan wajahnya, menghadapi cobaan dan gunjingan di luar sana.
"Bibi ...Aku pulang dulu"serak hampir tak terdengar.
Bibi mengangguk, lalu mengantar Zoya sampai depan apartemen miliknya.
Zoya menidurkan lagi putri nya, apartemen ini bertambah sepi. Zoya menangis lagi, suaminya meninggalkannya dengan sejuta luka.
Luka hati yang di berikan padanya, sungguh membuat Zoya trauma.
Luka yang di berikan Rangga padanya sangat membekas.
"Astaghfirullah....Ya Allah..," Zoya beristighfar berkali kali, guna menghilangkan sesak di dadanya yang menghimpitnya.
Hingga akhirnya Zoya tertidur pulas di samping putrinya. Zoya lelah ......
\* \* \*
Pagi menyapa, Zoya mengerjapkan matanya. Kemarin dia menangis sampai ketiduran, bangun ketika Almira lapar. Kemudian tidur lagi hingga matahari meninggi.
Zoya mandi membersihkan dirinya, ...
"Ya Allah tambah banyak..."
Gumamnya, ia lalu mengganti pembalutnya.
"Semangat Zoy.... Almira masih membutuhkan mu. Dialah hidup mu yang sesungguhnya."
Zoya menyemangati dirinya sendiri.
Bengkak matanya masih terlihat, ia keluar lalu tersenyum lebar.
"Pagi sayang...."putri kecilnya telah bangun..
"Uh...princes mommy udah bangun, pintar sekali anak mommy..." Almira tertawa, menampilkan gusi yang belum di tumbuhi gigi.
Zoya memandikan Almira, pagi ini Zoya akan ke makam sang suami. Ia akan membawa Almira bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Cinta Suci
ko gk ada tahlilan kasian uda zina gk gk ada yg ngaji
2023-01-19
0
Lena Sari
gaje si david
2022-08-10
0
Sudi Abil
untung mati tuh rangga klo gk mati zoya selaman6a jd bodoh bertahan sm laki tukang selingkuh
david memang gk punya otak tuh
2022-06-28
0