"Hay...Mas., aku membawa putri kita. Dia tidak rewel,dia sangat pintar.Aku memaafkan mu mas, terima kasih atas cinta yang kau berikan padaku. Aku akan menjaga Almira.. Terima kasih..." Lirihnya...
Zoya berdiri membenarkan gendongannya,lalu berlalu pergi.
Zoya berhenti di supermarket,susu Almira habis.Dan bahan makanan pun habis, Zoya bingung. Almira menarik narik kerudung Zoya, bayi itu sepertinya senang di ajak keluar rumah. Memang ini baru pertama kali nya Zoya mengajak buah hatinya keluar.
Zoya masuk,mengambil satu susu Almira dan beberapa kebutuhan lainnya.
"Zoy...." Zoya menoleh sumber suara, "Aunty.. Blanja juga..."Zoya tersenyum lebar
"Ya... Uh ini dia cucu Oma,sudah pintar belanja rupanya ,hmm..."Zoya tersenyum tipis, Bibi Yen memang sangat sayang dengan Almira.
"Zoy... Sini biar sama aunty,kau belanja saja,lagi pula Almira tidak nyaman kau bawa kesana kemari."
Zoya mengangguk dan memberikan Almira pada bibi Yen.
Zoya memilih sampo yang sedikit murah. Zoya membolak balikan sampo, biasanya banyak harga tertera di botol kemasan.
Bruk....
Botol yang di pegang nya jatuh,Zoya menabrak orang.
"Kau... "Tatapan sinis dari pria yang di tabrak nya.
Zoya meremas kedua tangannya, ia masih ingat siapa pria ini..
"Wanita murahan..."Zoya mendongakkan kepalanya mendengar kata sarkas untuk nya.
"Benar bukan ,..Kau wanita murahan, yang tak bisa menjaga suaminya. Apa kau memang sudah tau, kelakuan suamimu. Dan kalian sengaja untuk menghancurkan ku,begitu....
Lalu kau akan melemparkan tubuhmu pada ku untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan....
Heh... Aku bukan lah pria yang bodoh, yang bisa kau tipu.. Wanita kampung seperti mu mang sangat murahan sama dengan suamimu itu yang hanya bisa merebut milik orang lain."
Sarkas David.
"Anda sudah selesai bicara tuan... Kalau begitu saya permisi."Zoya berbalik dan tak lama kemudian air matanya mengalir.
David mengepalkan tangannya, perempuan itu sama sekali tak terpengaruh.
Brakk...
David membanting pintu mobil nya, nafasnya memburu menahan emosi. Apapun caranya David akan membuat perempuan itu menderita.
Sudah hampir sebulan lamanya Zoya menjadi single mom'. Zoya tak lagi mengurung dirinya di apartemen kecilnya. Selain keluar di toko bunga Zoya juga harus cari pekerjaan lainnya.
Sebentar lagi sewa apartemen nya harus di bayar.
Rangga sama sekali tak memberikan uang untuk Zoya. Mungkin uangnya sudah habis di pakai sewa hotel saat memadu kasih dengan wanita lain.
Zoya membuka hp usang nya,dan melihat di mana ia bisa bekerja apapun akan Zoya kerjakan asal halal.
Zoya mencatat perusahaan yang membuka lowongan.
Selama sebulan ini pula David bersiteru dengan ibunya.
ibunya ingin David membantu pengobatan Rania,biar bagaimanapun Rania calon istrinya. Dan David menolak mentah mentah,saran ibunya. David tak Sudi harus mengeluarkan uangnya untuk perempuan ****** seperti Rania.
Ibu David kecewa dengan David membatalkan pernikahan nya. Ia berpikir jika David tak mau terbebani dengan Rania yang sakit,padahal David tau Rania,perempuan ular yang rela membuka selangkangannya untuk pria lain. Tentu David tak sudi,sampai matipun David tak akan menjadikan Rania istrinya.
Ayah Rania sendiri, sempat marah terhadapnya yang tidak bisa mendidik putranya sendiri.
David mengusap wajahnya kasar, seharusnya hari ini adalah hari pernikahan nya dengan Rania. Tapi semua hancur tak berbentuk akibat ulah Rania yang tega menginjak harga dirinya.
Pertengkaran dengan sang ibu dua minggu yang lalu, membuat David frustasi.
"Perempuan sialan... "Maki nya pada Rania..
David teringat dengan wanita berkerudung itu, semoga dia tak bertemu lagi dengan wanita sial itu.
David benci jika gara gara suami wanita itu dirinya bertengkar dengan sang ibu.
* * *
"Zoy...."
"Kak Bimo... "Zoya tersenyum lebar,melihat pria matang berdiri tak jauh dari pintu.
"Kakak kemana saja...Bibi Yen suka marah tak jelas mencari mu.."
Bimo tersenyum tipis
"Biarkan saja, sudah jadi kebiasaannya pidato sepanjang hari."
Ha ha ha
Mereka berdua tertawa bersama,"Mo....Ingat pulang kau rupanya, apa uangmu habis sehingga kau pulang."
Bimo memutar bola matanya jengah.
"Mom'.. Tidak bisakah kau rubah panggilanku, aku seperti kerbau jika kau panggil begitu." Bimo mendumel...
"Ingat pulang kau..."Sarkas ya lagi...
" Aku akan memberikan kejutan pada kalian, saat ini aku sudah bekerja. "Bimo tersenyum lebar
Bibi Yen menggeleng kan kepala. Sedangkan Zoya hanya tersenyum tipis.
"Semua pria memang di wajibkan untuk bekerja, dan kau baru bekerja bukan. Harusnya di umur mu yang sekarang kau sudah memberiku cucu."
Senyum Bimo memudar mendengar jawaban ibunya. Selalu saja ibunya begitu,...
"Aunty.. Besok Zoya akan melamar pekerjaan di perusahaan. Jadi mungkin Zoya akan mengurangi di sini. Apa aunty keberatan, jika Zoya bekerja di tempat lain."Nada Zoya penuh ke hati hatian,takut bibi Yen tersinggung.
"Zoy... Aunty mendukungmu, maaf aunty sendiri juga tak bisa memberimu gajih yang layak.
Zoya menggeleng..
" Tidak aunty, Zoya senang bisa bekerja di sini."
Bimo melihat interaksi Zoya dengan ibunya. Apakah dia punya kesempatan mengajak Zoya menjalin hubungan. Apa Zoya mau menikah dengannya..
Sudah lama Bimo memendam perasaan terhadap Zoya. Itu sebabnya Bimo tak pernah pulang ke rumahnya, karna ia ingin menghindari Zoya.
Bimo sadar Zoya wanita bersuami,dan Bimo tak ingin merusak kebahagiaan mereka. Dan Bimo tak tau ternyata Rangga tak sebaik yang di lihatnya.
* * *
Keesokan harinya Zoya sudah berdiri di depan gedung tertinggi di kota A.
Perusahaan ini adalah untuk yang kesekian kalinya, Zoya melamar pekerjaan. Padahal Zoya termasuk lulusan terbaik di universitas di kota nya. Entah mengapa semua menolaknya,mungkin belum rejeki Zoya. Dan sekarang Zoya berdiri di depan gedung tertinggi. Sebenarnya dia tak yakin akan di terima bekerja di sini,mengingat perusahaan kecil saja menolaknya. Apa lagi perusahaan besar ini?.
Tapi Zoya tak berkecil hati,siapa tau di sini rejeki nya.
"Bismillah..."
Zoya melangkah masuk "Mbak apakah ada lowongan pekerjaan, saya kemarin melihat di website jika perusahaan ini membutuhkan karyawan"Zoya menyodorkan CV-nya.
"Maaf Nona.. Lamaran di tutup, sudah banyak yang melamar....Sekali lagi maaf Nona,anda terlambat. Sudah sejam yang lalu pendaftaran di tutup.." Ingin sekali Zoya menangis..
"Ya Allah.. Di mana lagi aku harus mencari."Gumamnya lirih.
Zoya teringat, susu Almira habis. Bagaimana caranya Zoya mendapatkan pekerjaan.
" Nindi tuan Rey, meminta OB datang ke ruangan CEO."
Nindi bingung, salah satu OB tak bekerja karna dia bilang tak kuat bekerja di ruangan CEO dan berakhir di pecat. Sementara semua OB sudah menyerah tak mau lagi ke atas,dari pada berujung di pecat, lebih baik jangan ke ruangan CEO.
Begitu kata mereka...
Zoya melihat wanita cantik itu sepertinya bingung.
"Mbak bolehkah saya yang melakukannya.."
"Jadi Cleaning service..." Zoya mengangguk
"Apapun pekerjaan nya yang penting halal, saya bersedia.." Ragu resepsionis itu mengiyakan, melihat tampilannya Zoya. Pakaian gamis dan berkerudung, apa tidak susah.
Zoya tersenyum tipis, ia tau apa yang di pikirkan wanita itu.
"Tidak apa apa, saya bisa bekerja walau memakai baju seperti ini."Zoya tersenyum lebar menyakinkan wanita itu.
"Baiklah... Kau bisa mengikuti teman saya ini...."
"Alhamdulillah..."Zoya bersyukur setidaknya hari ini ia dapat uang untuk membeli susu Almira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Any Puji
jgn2 kantor David
2022-07-24
0
Cerita Emmilia
tuh emang bener thor, didunia nyta aja susah nyari pekrjaan
2022-06-24
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi
2022-06-16
0