Valdo meletakkan begitu saja kotak berisi cokelat berpita pink pemberian dari Zareena untuk Tristan di meja. Seraya memandang penuh curiga sahabatnya yang juga heran atas kedatangan pria itu tiba-tiba.
"Cokelat untukmu," kata Valdo.
"Wow! Ada acara manis sampai kau memberiku cokelat?" tanya Tristan.
"Cokelat dari Zareena. Dia memintaku datang pagi-pagi ke rumah demi menitipkan makanan ini untukmu."
Tristan bergumam, tidak menduga jika Zareena mengirimkan cokelat manis untuknya, tetapi di lain sisi ia akan mendapat masalah kali ini. Raut wajah Valdo berbeda dari biasanya, dan Tristan yakin ini mengenai hubungannya bersama Zareena.
"Kalian berdansa bersama setelah itu menghilang," kata Valdo.
Sudah Tristan tebak, tetapi ia tidak tahu jika Valdo melihatnya berdansa bersama Zareena. "Aku hanya berdansa saja. Apa itu saja tidak boleh?"
"Kau membawa adikku pergi," ucap Valdo.
Untuk ini Tristan salut pada Valdo yang bisa memperhatikan dirinya menyelinap. Tristan juga acungkan jempol pada sahabatnya itu karena telah menjadi kakak terbaik untuk Zareena.
"Kami hanya berbincang sebentar," kata Tristan.
"Kau suka pada adikku?"
Suka? Lebih kepada menginginkan Zareena di bawah tubuhnya. Dalam arti hanya demi menaklukan wanita itu, Tristan akan menyukainya.
"Menyukai si pemarah itu? Yang benar saja," kata Tristan.
"Dia memberimu cokelat dan menitipkan permintaan maaf padamu."
"Adikmu rupanya tau juga meminta maaf. Dia menyebutku pria bekas. Dia melukai harga diriku. Zareena bahkan mengatakan aku tidak selevel dirinya," ungkap Tritan.
"Apa pun itu, jauhi adikku, Tristan. Jangan mencari masalah kepadanya dan jangan jatuh cinta padanya," kata Valdo.
Tristan sedikit kaget mendengarnya. Ia tertegun menatap Valdo. Sejurus kemudian ia tertawa sumbang.
"Kau kemari hanya ingin mengatakan ini? Apa kau menganggapku tidak selevel dengan adikmu?" tanya Tristan.
"Justru karena aku tau dirimu, makanya aku tidak ingin kalian dekat."
Tristan menggigit bibirnya. Menatap Valdo dengan rasa tidak percaya jika ia dianggap tidak selevel dengan wanita bernama Zareena Calmington.
"Maksudku bukan begitu," ralat Valdo buru-buru. "Aku tau kau tidak ingin menikah."
"Lantas, aku tidak boleh bersama adikmu?"
"Adikku itu sedikit konservatif. Impiannya hanya ingin menjadi seorang istri dan memiliki anak bersama suami yang mencintainya. Dia tidak cocok untuk seorang pemain, seperti kita," tutur Valdo.
Ingin sekali Tristan mengatakan jika Zareena tidak sepolos yang Valdo kira. Zareena begitu menggoda, membuat Tristan tidak bisa berbuat apa-apa karena membayang wanita itu. Zareena berbahaya untuk seorang Tristan.
Kalimat terakhir, Tristan setuju pada Valdo. Mereka memang tidak cocok sebagai sepasang suami istri. Namun, ada satu yang ingin Tristan sampaikan, tetapi hanya bisa tercetus dalam pikirannya, yaitu Zareena sangat cocok sebagai teman tidurnya.
"Kau sama saja menyindirku," ucap Tristan.
"Aku membicarakan kita berdua. Kesamaan kita adalah sama-sama pria bekas," Valdo berkata seraya tertawa.
"Jangan lupa kalau kau bertunangan dengan Belva. Apa dia juga wanita bekas?"
Valdo terkesiap mendengar itu. "Jangan membahasnya. Aku belum menidurinya. Tapi bukan berarti aku mengizinkanmu dekat dengan adikku."
"Itu tidak akan terjadi," jawab Tristan akhirnya.
Valdo melihat jam tangan di pergelangannya. "Aku harus pergi. Oh, ya, habiskan cokelat itu. Zareena khusus membuatkannya untukmu."
"Terima kasih aku ucapkan pada adikmu itu," sahut Tristan.
"Kau bisa mengatakannya langsung."
"Kau sendiri bilang aku tidak boleh dekat dengannya." Tristan kesal sendiri jadinya.
"Aku bilang jangan mengajak adikku tidur denganmu," kata Valdo. "Aku akan kirim nomor ponsel Zareena. Kau telepon dia."
Tristan mengangguk. "Oke, aku akan meneleponnya."
Kesempatan bagus yang diberikan Valdo. Mana mungkin Tristan menolaknya. Peluang baginya untuk membalas ulah Zareena di pesta semalam.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
sudahlah ga usah .. ga mau terus mau.. 🤭😂😍
2023-10-28
0
Angraini Devina Devina
sudah belala minta maaf malah di kjain....gak kapok di Blang bekas🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-06-21
0
Anggrainy kaka
awas jgan meniduri anak orang, peringatan keras itu...
2023-04-04
0