Zareena sudah sampai di kelab malam summer, tetapi batang hidung Tristan tidak nampak. Ia juga memakai gaun hitam bertali satu jari berpotongan rendah dengan belahan kaki yang terbuka sampai di atas lutut.
"Berikan aku soft drink," pinta Zareena pada bartender.
"Berikan dia vodka," sela Tristan.
Zareena menoleh, ia tersenyum masam mendapati pria itu yang baru datang. "Sengaja membuatku menunggu?"
"Apa kau keberatan, Sayang?"
"Jelas saja. Aku paling benci dengan pria yang tidak tepat waktu."
"Oh, kalau begitu kau akan menepati janjimu itu, kan? Karena aku tidak suka wanita yang ingkar," sahut Tristan.
"Kau bisa lihat penampilanku, Tuan. Aku berdandan seperti yang kau inginkan."
Tristan mendekat hingga Zareena bisa merasakan parfum serta napas dari pria itu. Aroma maskulin yang memabukkan, menengangkan saraf, mendebarkan jantungnya. Zareena ingin jatuh di pelukan pria yang paling menyebalkan di kota London.
"Kau sangat cantik. Aku tidak sabar untuk melihat aksimu malam ini," bisik Tristan.
Sayangnya suasana panas itu malah terganggu oleh bartender yang telah selesai membuat minuman untuk mereka.
"Untuk malam ini," ucap Tristan yang mengacungkan gelasnya yang disambut oleh Zareena. "Nona cantik, maukah kau berdansa bersamaku?" ucap Tristan seraya mengulurkan tangannya.
Zareena menyambut uluran tangan itu. "Tentu saja aku bersedia."
Keduanya turun ke lantai dansa. Kedua tangan Tristan berada di sisi pinggang Zareena. Mengikuti gerakan pinggul wanita itu dengan sesekali tangan nakal itu mengusap punggung bagian bawah Zareena. Menekannya lembut dan itu terasa sangat padat. Bisa dibayangkan jika benturan itu akan begitu indah dengan gerakan naik turun.
Tristan semakin merapatkan tubuh Zareena, satu tangannya menelusup masuk ke tengkuk, mendekatkan kepala wanita itu agar ia dapat mengecup merahnya bibir Zareena.
"Kau siap untuk bersamaku?" tanya Tristan.
"Aku harus menepatinya bukan?" jawab Zareena.
"Sayang."
Tristan dan Zareena menoleh pada wanita yang menegur. Perempuan cantik berambut pirang yang langsung mengapit lengan Tristan.
"Aku lelah menunggumu, Stacy," ucap Tristan.
"Maafkan aku, Sayang. Tapi aku akan membayarnya dengan kencan kita malam ini."
"Apa maksudnya ini, Tris?" tanya Zareena.
"Kau sudah dengar bukan? Wanita ini adalah teman kencanku," jawab Tristan.
"Apa?" tanya Zareena yang mulai kesal. "Kau berjanji padaku, kan?"
"Oh, apa kau memang ingin bersamaku malam ini? Memohonlah, Zareena. Aku akan senantiasa menemanimu malam ini."
Mata Zareena membelalak. "Aku tidak akan pernah memohon untukmu."
Tristan terkekeh. "Kau pikir layak untukku? Aku tidak suka wanita yang masih polos."
Zareena tersentak. "Kau keterlaluan, Tristan!"
Tristan tertawa. Ia bertepuk tangan yang membuat pengunjung memperhatikan. "Lihat ini, wanita ini ingin aku menidurinya."
"Tristan!" bentak Zaree.
"Memohonlah, Zareena. Aku bersedia memuaskanmu," ucap Tristan.
"Nona, kami juga siap menidurimu jika kau memohon pada kami," sahut pria yang lain.
Zareena mengepal geram. "Diam kalian!"
Suara musik terhenti karena kegaduhan ini. Hening dengan pandangan tertuju pada Zareena dan Tristan.
"Aku tidak akan pernah memaafkan dirimu, Tris," ucap Zareena, lalu melangkah pergi.
Tristan menyunggingkan senyum memandang Zareena yang keluar dari kelab. Rencananya mempermalukan wanita itu terbayar lunas. Ia membalaskan dendamnya secara tunai.
"Semua kembali berpesta," ucap Tristan yang mendapat seruan dari pengunjung kelab.
Zareena masuk dalam mobilnya. Ia memukul setir kemudi untuk melampiaskan segala kekesalan. Zareena sungguh tidak menyangka jika Tristan telah berhasil mempermalukan dirinya.
"Kau keterlaluan, Tristan! Aku tidak akan memaafkanmu," murka Zareena.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
ya Zereena biarkan.. Tristan .. dia sudah ga akan bisa sama Stacy.. karena bucin sama kamu.. 👍🙏😍
2023-10-28
0
yuiwnye
😡😡😡
2023-07-24
0
Angraini Devina Devina
go ze blas dendam mu
2023-06-21
0