Episode 16

"Apa yang kau katakan? Kekasihku? Aku tidak memiliki kekasih" ucap Bryan

Rachel tersentak hatinya berdenyut nyeri bak tertusuk sesuatu. Tidak memiliki kekasih? Bukankah hubungan ini bisa di sebut sebagai kekasih? Dia bahkan selalu mengatakan kalau aku kekasihnya dan selalu memanggilku dengan sebutan sayang apa benar kalau aku hanya pelariannya saja?

Setelah melontarkan hal itu Bryan tidak mendapat tanggapan dari Rachel melihat Rachel yang menunduk ia pun mengangkat wajah Rachel dengan tangannya yang ia letakkan di dagu Rachel.

Bryan tersentak ketika melihat tatapan mata sayu Rachel yang kini dilapisi genangan air mata, merasa ada yang salah Bryan pun meluruskan maksud dari perkataannya.

"Bukan seperti itu, tentu saja kau adalah kekasihku yang kumaksud itu aku tidak memiliki kekasih lain selain kau" jelas Bryan

Setelah mengatakan hal itu Bryan justru di buat kaget oleh Rachel karena air mata yang tadinya menggenang kini mengalir turun, melihat itu Bryan langsung menarik Rachel ke dalam pelukannya.

"Aku tidak tau siapa yang kau maksud tapi aku tidak akan mengkhianatimu. Kekasihku hanya kau saja" ucap Bryan lagi sambil mengeratkan pelukannya.

Setelah merasa lelah menangis Rachel pun merasakan kantuk yang kini datang menyerangnya saat mencoba sibuk melawan rasa kantuknya tanpa ia sadari ia pun memejamkan matanya dengan posisi masih berada di dalam pelukan hangat Bryan.

Bryan yang mendengar isakan tangis yang kini berganti menjadi dengkuran kecil pun tersenyum ia merasa Rachel itu sangat lucu setelah lelah menangis ia pun tertidur pulas Bryan membaringkan tubuh Rachel di kasurnya dan menyelimuti Rachel.

Bryan mengelus lembut pipi Rachel dan mengecup bibir Rachel singkat tanpa berniat untuk ********** Bryan juga mengecup kening Rachel sebelum beranjak pergi dari sana.

...****************...

Di Bar tempat Rachel bekerja terlihat seorang wanita cantik yang mengganggu pikiran Rachel yang kini tengah mengawasi menatap sinis ke arahnya dengan di temani kedua orang temannya.

Rachel sangat tidak nyaman dengan tatapan itu ia sangat risih dan sangat terganggu ya itu semua terjadi karena Rachel mengatakan bahwa dia akan berpisah dengan Bryan yang kenyataannya ia sendiri enggan untuk berpisah dan mereka akan terus mengawasi Rachel sampai Rachel berpisah dari Bryan.

Tapi bukan hanya Vallerie yang mengawasi Rachel justru kini Vallerie juga tengah di awasi oleh seorang pria. Setelah pergi meninggalkan Rachel yang tadi siang tengah tertidur Bryan meminta Evan untuk membantunya menyelidiki lebih banyak tentang Vallerie.

Bryan menunggu Rachel terbangun dari tidurnya setelahnya Bryan pun mengantarkan Rachel pulang dan juga mengantarkannya ke Bar untuk bekerja setelahnya Bryan kembali ke rumahnya ia mengenakan pakaian serba hitam nya dan Bryan juga mengambil pisau yang telah ia siapkan sudah sempat ia asah sebelumnya saat menunggu Rachel terbangun dari tidurnya.

Setelah selesai dengan peralatannya Bryan pun pergi dengan mengemudikan mobilnya menuju sebuah alamat yang sebelumnya telah diberikan Evan.

Tak butuh waktu lama Bryan pun tiba di alamat yang ingin ia tuju Bryan memarkirkan mobilnya sejauh lima meter dari rumah Vallerie sekitar dua jam lebih menunggu sebuah seringai pun membentuk dibibir Bryan karena orang yang dari tadi ia tunggu akhirnya menampakkan dirinya.

Vallerie memasuki mobilnya yang ia parkirkan di depan rumahnya ia pun melajukan mobilnya ke sebuah tempat yang cukup jauh dari rumahnya ia memberhentikan mobilnya di sebuah bar yang tanpa dia sadari bahwa selama perjalanan ada yang sedang membuntutinya.

Bryan menyeringai melihat tempat yang kini didatangi Vallerie karena wanita itu masuk ke dalam bar tempat di mana Rachel bekerja "Jadi ****** itu benar-benar ingin bermain-main denganku" ucap Bryan menyeringai.

Vallerie memasuki bar itu dan menghampiri ke dua temannya yang sudah berada di sana terlebih dulu. Rachel tidak mengetahui keberadaan mereka ketika teman kerjanya meminta ia untuk ke meja tempat mereka ia pun melakukannya tanpa pikir panjang.

"Did you choose what you want to order miss" tanya Rachel dengan ramah dan sopan

Bukan jawaban yang Rachel dapatkan ia justru ia mendapatkan hinaan dari wanita itu Vallerie menarik kasar tangan Rachel yang membuat Rachel kini berhadapan dengan Vallerie face to face.

"Aku pikir kau bekerja sebagai wanita malam" ucap Vallerie

"Ya walaupun bekerja di bar tidak jauh berbeda dengan menjadi wanita malam" ledeknya sambil tertawa bersama kedua temannya.

Mendengar cacian itu Rachel hanya bisa berdiam diri ia menahan amarahnya serta air matanya yang kini sudah membahasi bola matanya

Bryan yang berada di luar tak lama setelah Vallerie masuk ia pun memutuskan untuk ikut masuk ke dalam saat ia berada di pintu masuk ia justru melihat pemandangan yang membuatnya naik pitam ia melihat wanita gila dan teman-temannya yang kini sedang mentertawakan Rachel.

"Apa kau sudah menepati janjimu?" tanya Vallerie Rachel hanya menggelengkan pelan kepalanya.

Melihat tanggapan Rachel Vallerie mengayunkan tangannya berniat untuk menamparnya menyadari itu Rachel sontak kaget dan memundurkan tubuhnya namun Vallerie kembali menariknya.

Bryan yang melihat Vallerie ingin memukul Rachel berdiri dari duduknya saat ingin melangkahkan kakinya ia melihat bahwa pukulan itu tidak terjadi Bryan memutuskan untuk duduk lebih dekat dari mereka saat berlalu melewati mereka Bryan tersenyum miring mendengar perkataan yang dilontarkan Vallerie pada Rachel.

"Kau masih ingat perkataanku bukan? Jika kau tidak segera melakukannya maka dengan terpaksa aku harus mengotori tanganku untuk melenyapkan kau" ucap Vallerie.

Bryan tertawa mendengar perkataan Vallerie yang mengancam Rachel dengan membunuhnya "Lucu sekali wanita itu" ucap Bryan tertawa kecil

"Sebelum itu terjadi kau sudah lenyap terlebih dahulu di tanganku" ucap Bryan didalam hatinya.

"Kembalilah bekerja" ucap Vallerie sambil meremas bokong Rachel dan ditertawai oleh kedua temannya

.

"Bawakan aku greanadine" ucap Vallerie ikut tertawa dengan kedua temannya.

Rachel benar-benar ingin menangis kini air matanya sudah menumpuk di ujung. Vallerie benar-benar perlakuannya seakan ia benar-benar seorang ******, mereka memandang sangat rendah dirinya. Rachel meninggalkan meja Vallerie dan teman-temannya lalu mengantar pesanan ke meja Bartender lalu Rachel berlari kecil menuju toilet khusus karyawan menangis tersedu-sedu di sana hatinya sangat sakit.

Bryan yang tatapan matanya tidak pernah lepas dari mereka pun di buat geram saat melihat Vallerie meremas bokong Rachel lalu menertawai Rachel

"Berani sekali ******-****** itu" ucap Bryan dengan rahang yang mengeras

Tidak hanya sampai di situ Bryan bahkan ingin segera melenyapkan Vallerie saat itu juga setelah melihat Rachel mengangkat wajahnya pergi meninggalkan meja itu dengan air mata yang menggenang serta menggigit bibir yang bergetar karena mencoba menahan tangisannya.

"Sialan! maki Bryan dengan tatapan membunuh.

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

val..val... bangunin macan

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Rachel Dress
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93 - The Last
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Rachel Dress
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93 - The Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!