Albern meringis kesakitan tidak mem perduli kan bagaimana keadaan Albern Bryan meny-eret nya dan menghempas kan tubuh Albern ke dinding pagar rumah kosong yang berada tepat di seberang rumah Rachel.
Albern sibuk meringis kesakitan dan memegangi tangan kanannya yang sepertinya kini sudah patah Albern tidak dapat berpikir jernih lagi sakit ditangannya membuatnya gila, itu sangat menyakitkan.
Bryan kembali mengeluarkan pisau lipatnya yang sangat runcing mengkilap serta tajam itu karena sekarang adalah waktu yang tepat untuknya melakukan aksinya yang sudah menjadi tujuannya dari awal.
Albern menggelengkan kepalanya melihat Bryan yang mengeluarkan sebilah pisau dan memainkannya tepat di wajah Albern bahkan sangking dekatnya itu, pipi kiri Albern terlihat keluar darah karena tergores pisau milik Bryan itu.
"Tolong jang-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya Bryan kembali menambah sebuah goresan kecil di pipi kanan Albern
"Apa bibirmu ini digunakan untuk menyentuh milik orang lain?" tanya Bryan menggeram sambil menggores kecil bibir Albern dengan pisaunya.
Albern kini mengerti kenapa pria ini menjadi segila ini itu semua karena dia telah mengganggu miliknya bagaimana bisa Rachel memiliki kekasih gila seperti ini bukan memikirkan bagaimana nasibnya tapi dia malas memikirkan Rachel yang sedang ditipu oleh psychopath gila ini.
Albern bertekad untuk mendapatkan Rachel dan membuatnya terbebas dari psychopath ini bahkan disaat seperti ini ia masih memikirkan Rachel dan bersikeras akan membuat Rachel berpisah dari pria gila ini
Albern mengangkat tangan kirinya berniat untuk melayangkan pukulan ke wajah Bryan tapi lagi-lagi dengan sigap Bryan menangkap tangan itu dan mendorong tangan itu ke dinding yang kini menjadi tempat bersandar Albern.
"Bryan!!" teriak Rachel dengan sangat keras
Rachel memasuki rumahnya penuh dengan rasa bersalah ia pun memutuskan untuk menyegarkan dirinya terlebih dulu dan dia berniat akan menghubungi Albern setelahnya.
Tak butuh waktu lama untuk Rachel menyelesaikan kegiatan mandinya kini Rachel juga telah selesai dengan pakaiannya Rachel pun duduk di ranjangnya sambil memainkan ponsel dan mengirimkan pesan kepada Bryan.
Isi pesan 'Al aku ngga nerima kamu bukan karena aku ngga suka kamu, aku suka kamu tapi daripada kekasih sepertinya aku suka kamu sebagai teman dan juga sebenarnya aku udah punya kekasih maaf tidak memberitahumu tentang ini sebelumnya aku harap kau bisa memaafkan ku dan segera melupakan perasaan itu kembali menjadi temanku aku tau itu bakal sulit tapi aku akan menunggumu. Maaf kan aku Al aku benar-benar minta maaf T_T'
Rachel membaringkan tubuhnya di kasur miliknya ia tidak bisa melupakan kejadian tadi setelah sekitar 2 menit membaringkan tubuhnya kini Rachel merasa sangat haus ia pun keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil minum.
Setelah selesai meng ambil minum Rachel pun berjalan menuju kamarnya saat melihat pintu depan dia teringat akan kejadian kemarin saat Bryan tiba-tiba berada di dalam rumahnya karna ia lupa mengunci pintu, Rachel pun melangkahkan kakinya menuju pintu rumahnya untuk memastikan benar-benar sudah terkunci apa belum.
Rachel menuju pintu rumahnya tapi sebelum sampai di depan pintu Rachel tidak sengaja melihat ke arah jendela yang di mana terlihat mobil Albern yang masih terparkir didepan rumahnya.
Dengan menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi bukankah pria itu mengatakan akan pulang setelah memastikannya pulang dengan selamat.
Rachel pun berjalan keluar mendekati mobil Albern Rachel mengintip kaca mobil Albern tapi tidak terlihat ada tanda-tanda bahwa Albern ada di dalam sana karena Rachel juga sempat mengetuk kaca mobilnya berkali-kali.
Rachel yang kebingungan mencari keberadaan Albern pun memutuskan untuk mengitari mobil Albern saat berada di sisi kiri mobilnya Rachel dikejutkan dengan pemandangan mengerikan dimana terlihat seorang pria yang sedang mengayunkan pisaunya seperti ingin menusuk pria yang ada didepannya.
Rachel yang melihat itu sangat ketakutan dan karena tidak ingin ikut campur Rachel pun memilih untuk berbalik arah menuju rumahnya saat setelah menjauh tiga langkah dari tempat itu seketika Rachel mengingat perkataan Bryan yang bisa saja meng habisi nyawa Albern ter lebih lagi sekarang Albern sedang tidak terlihat berada di mobilnya mengingat hal itu Rachel pun berbalik arah dan meneriaki nama Bryan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ruk Mini
ye cegah nenk. biar bry nurut dikit sm dirimu
2024-07-28
0