Bab 8

Rachel tidak dapat menjawab hal itu dia terdiam kaku tatapan matanya hanya terpaku pada sebuah pisau yang kini berada ditangan Bryan.

Bryan tersenyum miring melihat Rachel yang terus-terusan menatap pisaunya itu "Apa kau ingin mencobanya sayang?" tanya Bryan sambil mengarahkan pisau itu ke leher Rachel

Merasakan dingin dari pisau itu yang terkena kulit lehernya Rachel menjadi gemetar takut Bryan benar-benar akan membunuhnya. Rachel menggelengkan cepat kepalanya dan sialnya karena gelengan kepala itu malah membuat lehernya berdarah karena secara tak disangka akan tergores pisau tajam itu.

"Ah sayang kenapa kau menggelengkan kepala kau seperti itu?" ucap Bryan khawatir lalu berubah menjadi menyeramkan diakhir "Jika kau ingin mencobanya kau cukup mengatakannya padaku" ucap Bryan menyeringai.

Rachel membeku di tempatnya ia sangat ketakutan Rachel hanya diam menunduk sambil memegangi lehernya yang terluka itu, ya luka itu memang tidak besar dan tidak dalam karena itu hanya sebuah goresan kecil saja tapi tetap saja itu menyakitkan.

Bryan menarik turun tangan Rachel yang ia gunakan untuk menutupi lukanya itu dan Bryan juga membersihkan tangan Rachel yang terdapat sedikit hanya sedikit noda darah itu dengan tisu basah, sekarang psychopath itu terlihat sangat perhatian dan tulus.

"Apa kau masih ingin putus dariku sayang?" tanya Bryan memastikan sekali lagi keinginan wanitanya itu.

"Tidak aku salah, maafkan aku" ucap Rachel menangis ketakutan

Bryan tersenyum puas mendengar jawaban Rachel melihat Rachel yang menangis Bryan pun membantu Rachel untuk membersihkan leher Rachel yang terdapat sedikit sisa darah yang keluar karena goresan pisau tadi dan Bryan juga menempelkan plester di luka itu.

"Kemarilah" ucap Bryan menarik Rachel ke dalam dekapan.ya.

Bryan memeluk erat Rachel yang menangis dipelukannya tubuh Rachel yang bergetar dapat ia rasakan gadis itu benar-benar sedang ketakutan.

Berada dalam posisi itu selama kurang lebih tiga puluh menit saat tangisan Rachel tak terdengar lagi Bryan justru mengatakan hal yang tidak pernah Rachel sangka akan keluar dari mulutnya.

"Maaf" ucap Bryan sungguh-sungguh Rachel hanya menatap tak percaya ke arahnya.

"Aku akan mengantarmu pulang, nanti aku akan meminta izin pada dosenmu" ucap Bryan

Rachel hanya mengangguk-anggukan kepalanya Bryan mengantar Rachel pulang, sesampainya di rumah Rachel Bryan pun ikut turun dan masuk hingga ke kamar Rachel

"Kenapa kau masih di sini?" ucap Rachel

"Istirahat lah aku akan menemani kau di sini"

"T-tidak perlu lakukan itu"

"Aku akan tetap disini dan aku akan pergi setelah melihat kau tertidur"

Rachel yang merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Bryan pun memutuskan untuk menurutinya saja, Rachel membaringkan tubuhnya tapi dia merasa sulit untuk tertidur setelah berkali-kali memutar posisi tubuhnya.

Bryan yang melihat itu merasa sedikit terganggu hingga akhirnya ia pun melangkah mendekati Rachel dan ikut berbaring di samping Rachel sambil mendekap Rachel dalam pelukannya. Memeluk wanitanya itu dengan erat bukannya memberontak Rachel justru membiarkannya begitu saja tanpa ada niatan untuk melepaskan pelukan itu karna jujur saja itu terasa sangat nyaman, Bryan menemani Rachel hingga tertidur pulas.

...****************...

Kini di tempat yang minim pencahayaan dan dipenuhi suara dari musik klasik tersebut terlihat di meja bartender orang-orang yang tengah berbincang bahkan tertawa, siapa lagi kalau bukan Rachel, Albern dan Waitters lainnya.

Albern pria yang berstatus sebagai bartender itu menatap ke arah Rachel penuh arti saat Rachel tertawa bersama waitters lainnya ia pun ikut tersenyum kecil sambil menatap Rachel.

Saat waitters lainnya itu pergi Bryan dengan sangat tiba-tiba mempertanyakan hal yang cukup serius untuk di bahas dan Rachel memilih untuk mengabaikannya.

"Apa kau sudah memiliki kekasih Rachel?" tanya Albern

"Hmm??" ucap Rachel "Aku ke belakang dulu ya" ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan Albern, ia tidak ingin membahas hal itu.

Albern tidak boleh sampai menyukainya lebih dari sekedar teman jika tidak itu akan menjadi bahaya untuk Albern sendiri dan bahkan dirinya jika benar Albern memiliki perasaan lain terhadapnya ia harus membuat Albern melupakan perasaan khusus itu.

Albern yang tak ingin menyerah mendapatkan Rachel pun dia berusaha keras hingga kini ia bisa mengantarkan Rachel pulang padahal sebelumnya wanita itu sempat bersikeras tidak ingin pulang bersamanya.

Saat sampai di depan rumah Rachel Albern pun ikut turun lalu mendekat ke arah Rachel sedangkan Rachel menatap bingung ke arah Albern.

"Hmm? Kenapa, apa aku melupakan sesuatu?" tanya Rachel menaikkan kedua alisnya.

"Jika kau benar-benar tidak menyukaiku kau boleh menolakku atau bahkan membenciku sekali pun setelah ini tapi ku pikir setidaknya aku harus mencobanya terlebih dulu" ucap Albern.

damnit! hal yang tidak diinginkan Rachel malah terjadi dan sekarang ini pikiran Rachel dipenuhi dengan Bryan.

'bagaimana jika psycho itu mengetahui hal ini?'

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

lom tau nih arah y .kesian bank.. rahel tertekan jgn d ancam trs donk

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Rachel Dress
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93 - The Last
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Rachel Dress
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93 - The Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!