Malam itu Rachel diantar pulang oleh Albern dan tak lupa pula Bryan yang sepanjang jalan mengikuti mereka. Dan kini sudah dua hari berlalu sejak bertemu Bryan di bar dan sudah dua hari juga Rachel tidak pernah lagi bertemu dengan Bryan di kampus atau dimana pun seolah pria itu menghilang dari hidupnya begitu saja.
Rachel selama kerja di bar jika memiliki jadwal yang sama dengan Albern, ia akan terus-terusan di antar pulang oleh Albern seperti saat ini, kini mereka berada di depan rumah Rachel mereka baru saja menyelesaikan part timenya.
Menghilang? itu tidak mungkin. Menghilang itu hanya asumsi Rachel karena ia tidak lagi bertemu Bryan sedangkan Bryan selalu bertemu dengan Rachel bahkan sekarang pun Bryan ada di sana selama dua hari dia hanya mengikuti Rachel tanpa menunjukkan dirinya.
"Dua hari tidak bertemu kau sudah berani berselingkuh sepertinya kau harus di beri pelajaran sayang" ucap Bryan menyeringai menatap lekat Rachel dan Albern dari kejauhan.
Rachel dan Albern kini tengah berdiri di depan rumah Rachel sebelum meninggalkan rumah Rachel, Albern dan Rachel terlihat sedang berbincang.
"Besok kau libur part time kan?" tanya Albern
"Iya Al, tiap Sabtu dan minggu aku libur" ucap Rachel
"Kebetulan aku juga free, mau hangout bareng?" ajak Albern
"Hmm, benarkah?" ucap Rachel kaget karena selama ini Albern tidak pernah libur pada sabtu dan minggu.
Albern menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan Rachel dan Rachel terlihat sedikit ragu "Bolehkah?" tanyanya.
"Tentu saja kenapa tidak" ucap Albern dengan senang.
"hmm, kalo begitu baiklah" ucap Rachel tersenyum kearah Albern.
Mungkin ada baiknya ia menerima ajakan Albern. siapa tau dengan menerima ajakan hangout itu ia bisa menghilangkan sedikit beban pikirannya yang selama ini ia alami.
"Baiklah aku akan menjemputmu besok malam, dandan yang cantik ya" ucap Albern mengacak-acak rambut Rachel dan bergegas memasuki mobilnya melihat itu Rachel hanya tertawa kecil dan melambaikan tangannya.
Ketika mobil Albern sudah menghilang dari pandangannya Rachel pun memasuki rumahnya Bryan yang melihat Rachel masuk pun mulai berpindah ke depan rumah Rachel menunggu hingga Rachel tertidur saat melihat lampu kamar Rachel padam Bryan pun meninggalkan Rachel.
Tidak ada hal yang istimewa di pagi harinya Rachel hanya uring-uringan di tempat tidurnya bahkan hari ini pun Bryan tidak menemuinya. Di malam harinya Rachel terlihat cantik dengan balutan gaun hitamnya tak lama menunggu kini Albern sudah datang menjemputnya.
Mereka berdua menghabiskan waktu bersama hingga larut malam mereka pergi ke restoran, berkeliling pasar malam, bahkan bermain cupid game yang menyita banyak waktu tetapi mereka terlihat bahagia dan penuh tawa.
Setelah menghabiskan waktu bersama kini Albern mengantar Rachel pulang saat sampai di depan rumah Rachel, Albern ikut turun lalu membukakan pintu mobil untuk Rachel tanpa mereka sadari dari dalam rumah Rachel sepasang mata tengah memandangi mereka dengan tatapan dingin dan rahang yang mengeras.
Sampai di depan pintu saat ingin mengambil kunci di dalam tasnya tangan kiri Rachel berada di ganggang pintu saat dia memutar ganggang pintunya ia di buat kaget karena pintunya terbuka padahal Rachel ingat dengan betul bahwa sebelum pergi dia sudah mengunci pintunya.
Rachel memasuki rumahnya gelap lampu rumahnya padam semua padahal sebelum pergi dia juga tidak mematikan lampunya. Rachel ketakutan bagaimana jika ada orang yang masuk ke rumahnya, Rachel merogoh tasnya mengambil ponselnya saat ingin menghidupkan senter ponselnya
‘Greebbb...’
Seseorang memeluk tubuhnya dari belakang Rachel sangat terkejut tetapi saat pria di belakangnya berbicara dia kembali dibuat kaget dan takut bersamaan.
"Jangan hidupkan lampunya sayang, aku lebih suka seperti ini" ucap Bryan dengan suara rendahnya tepat di telinga Rachel hingga membuat Rachel merinding.
"Kau sudah berani selingkuh dariku sayang, apa kau sudah melupakanku karena sudah tiga hari tidak menemuimu?" tanya Bryan lagi masih dengan suara rendahnya kali ini ia bahkan menggigit kecil telinga Rachel.
Jantung Rachel berdegup kencang sepertinya malam ini malam terakhir untuknya karena sepertinya ia sudah membuat kesalahan, ia membuat Psychopath ini marah.
"Kau berdandan dengan sangat cantik demi dirinya? Apa kau suka dengannya, sayang? Bukankah aku lebih tampan darinya, apa yang kau suka darinya, hm?" tanya Bryan tanpa mendapat jawaban dari Rachel.
"Kau bahkan tertawa bersamanya dan kau tidak pernah melakukan itu denganku, jangankan tertawa bahkan saat bersamaku kau tidak membuka mulutmu untuk berbicara, seperti saat ini" ucap Bryan lagi.
Dan entah kenapa ucapan yang dilontarkan pria gila itu terdengar sangat menyedihkan ditelinga Rachel sehingga membuatnya merasa sedikit bersalah atas hal itu.
Bryan mengeratkan pelukannya dan kembali menggigit telinga Rachel bukan hanya sekali tetapi berkali-kali dia juga menghembuskan nafasnya tepat di telinga Rachel tanpa sadar Rachel mengerang kecil tubuhnya menjadi kaku.
"Aku ingin" ucap Bryan dengan nafas memburu "Dirimu sayang" sambungnya dan tentu saja ucapannya itu sukses membuat wanita di pelukannya itu meremang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Gustinur Arofah
sejauh ini bagus cerita nya ngeri ngeri sedep
2022-09-11
1