Bryan berlari kecil menuju parkiran dengan Rachel yang masih berada di gendongannya Bryan mendudukkan Rachel di kursi penumpang mobilnya dan ia berlari mengitari mobil dan segera masuk ke dalam mobilnya lalu mengemudikannya.
Bagaimana dengan Evan? Jangan tanya Evan, tentu saja Evan di tinggalkan begitu saja. Evan yang tadinya mengejar Bryan karena melihat Bryan berlari menuju parkiran Evan pun memutuskan untuk berhenti mengejarnya dan kebetulan ia bertemu temannya di sana.
Bryan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang sesekali ia melirik ke arah Rachel dan Rachel hanya berdiam diri menatap kosong ke bawah ia sangat shock dengan apa yang terjadi padanya tadi melihat itu membuat Bryan geram dengan orang yang telah membuat Rachel menjadi seperti ini.
Kini mobil yang mereka kendarai berhenti di dalam sebuah rumah mewah Rachel masih dalam posisi yang sama masih menatap kosong ke bawah melihat itu Bryan pun mengangkat wajah Rachel dan menyentuh pelan pipi Rachel yang lebam entah karena tamparan atau pukulan Bryan tidak mengetahui hal itu.
Bryan menekan pelan lebam di pipi Rachel hingga membuat Rachel meringis "Aww sakit" ucap Rachel tersadar dari lamunannya
"Ayo aku akan mengobatinya" ucap Bryan
Bryan keluar dari mobilnya membukakan pintu mobil untuk Rachel lalu menggendong Rachel lagi masuk menuju ke dalam rumahnya.
Bryan membawa Rachel ke kamar tidurnya ia menyandarkan tubuh Rachel di kasur king size miliknya ia beranjak mencari kotak P3K untuk mengobati Rachel dan juga mengambil sedikit es yang ia bungkus di dalam handuk kecil.
Bryan dengan terburu-buru kembali menuju kamarnya saat ia masuk ke dalam kamarnya Rachel memandanginya dengan tatapan kosong Bryan berjalan mendekati Rachel dan duduk di hadapan Rachel di tepi kasurnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi hm? Berani-beraninya wanita ****** itu menyentuhmu" ucap Bryan kesal dan Rachel hanya menatap Bryan.
Bryan menyentuh pipi Rachel yang lebam itu lalu mengompresnya dengan es yang tadi sudah ia siapkan Bryan mengangkat tangan Rachel untuk menahan handuk kecil yang ada di pipi nya itu.
Bryan membuka kotak P3K itu dan mengambil kapas dan menuangkan cairan antiseptik lalu menepuk-neluk pelan kapas itu ke luka di sudut bibir Rachel setelah itu Bryan juga memberi obat merah sebelum menutupnya dengan plester.
"Sssh Aww" ringis Rachel
'cup' Bryan mengecup bibir Rachel sekilas itu membuat Rachel tersentak kaget
"Maaf aku akan lebih lembut" ucap Bryan kembali mengoleskan obat merah ke sudut bibir Rachel seperti tidak terjadi apa-apa.
Setelah cukup lama berdiam diri akhirnya Rachel pun membuka suaranya "Kalau aku meminta sesuatu apa kau akan mengabulkannya?" tanya Rachel pelan dan menatap Bryan dengan mata sayunya.
Bryan tersenyum mendengar Rachel yang akhirna membuka suara dan dia juga senang karena ini pertama kalinya wanitanya itu meminta sesuatu kepadanya.
"With pleasure dear" ucap Bryan tersenyum pada Rachel
"Mulai sekarang tolong jauhi aku dan jangan pernah menemuiku lagi" ucap Rachel
Tapi perkataan yang keluar dari mulut Rachel justru membuat Bryan jadi kesal,
"Ada apalagi denganmu? Kenapa aku harus menjauhimu" tanya Bryan dengan rahang yang mengeras.
"Sekarang kan kekasihmu juga sudah kembali jadi sekarang aku sudah tidak berguna lagi jadi aku sudah boleh pergikan?" cicit Rachel pelan
Rachel kini tengah menahan air matanya ia baru tau kalau selama ini ia hanya seorang pelarian bagi Bryan padahal selama ini ia sudah mencoba bertahan di sisi Bryan walaupun tau itu sangat berbahaya.
Entah kenapa ia merasa Bryan benar-benar telah berhasil mempermainkannya, walaupun ia tidak menyukai hubungan ini dan Bryan tetapi saat mengetahui bahwa ia hanya seorang pelarian membuatnya sakit hati.
FLASHBACK ON#
Saat di usir dari kelas Rachel pun memutuskan untuk menuju kantin saja tapi mulai saat ia memasuki kantin orang-orang yang sudah berada di sana mulai memandanginya dengan tatapan jijik dan mulai berbisik-bisik bahkan tertawa melihat ke arahnya.
Bahkan saat Rachel mengantri mengambil makanan orang yang ada di depan nya terang-terangan berbisik dan menatap jijik bahkan menunjuk dirinya Rachel mencoba mengabaikan itu ia hanya menundukkan kepalanya melihat itu.
Setelah selesai mengantri makanan Rachel berjalan menuju meja yang kosong di ujung paling belakang tapi saat setengah jalan tiga orang wanita cantik yang tidak pernah ia lihat sebelumnya berjalan kearahnya menutupi jalannya.
Saat berpapasan dengannya wanita yang di tengah dengan sengaja menabrak Rachel dan membuat makanan yang ada di tangan Rachel jatuh berserakan di lantai Rachel menatap tak percaya kearah wanita itu.
"Aww" teriak wanita yang menabraknya itu sehingga mengundang banyak mata memandang ke arah mereka "Kau tidak minta maaf ha?!" ucapnya.
"Seharusnya kalo salah itu minta maaf makanya mata itu di pake jangan di jadiin pajangan doang" sambungnya
Rachel memutar bola matanya ia tak percaya dengan apa yang diucapkan wanita itu seharusnya dia yang meminta maaf karena sudah menabraknya rutuk Rachel dalam hati.
"Kau mengabaikanku? Bahuku sakit kau tabrak dasar ******" ucap Vallerie sembari mendorong kuat Rachel hingga terduduk di lantai
Rachel meremas baju bawahnya mencoba menahan amarahnya tapi ia sangat kesal dia dituduh melakukan hal yang tidak di lakukannya bahkan ia mendapat perlakuan buruk dari orang yang justru salah.
"Yang menabrak itu kau bukan aku! Kenapa kau malah menuduhku kau bahkan mendorongku. Dasar tidak tahu malu" teriak Rachel dengan berani
"Kau meneriaki ku? Berani-beraninya ****** sepertimu bicara dengan nada tinggi padaku" teriak Vallerie tak kalah kuat dari Rachel, ia sangat kesal lalu menarik rambut Rachel dengan kasar dan menariknya hingga membuat Rachel berdiri
'Plaakkk' sebuah tamparan kuat mendarat di pipi mulus Rachel
Semua pandangan mata yang ada di sana mengarah pada Rachel dan Vallerie karena teriakan serta tamparan yang bunyinya cukup keras.
"Kalau salah itu ya minta maaf bukan malah meneriaki ku dasar ****** tak tau diri" ucap Vallerie
"Aku bukan ****** jaga ucap" ucapan Rachel terpotong
'Plaakkk' ya sekali lagi Vallerie mendaratkan tamparannya yang tak kalah kuat dari yang pertama di pipi Rachel yang sudah memerah karena tamparan pertama tadi.
Rachel meringis kesakitan bukan hanya sekali tapi ia justru mendapat dua kali tamparan ini pengalaman pertama bagi Rachel karena selama ini tidak ada satu pun orang yang memperlakukannya dengan kasar bahkan orang tuanya sekalipun.
Karena tamparan kuat yang Rachel terima itu membuat sudut bibir Rachel mengeluarkan sedikit darah dan kini lebam di pipinya bertambah besar.
Tak hanya sampai di situ Vallerie kembali mendorong Rachel hingga terjatuh terduduk di lantai Vallerie membisikkan sesuatu yang membuatnya sadar kenapa wanita di depannya ini melakukan hal kejam seperti ini dan ia merasa kecewa karena perkataan Vallerie.
Vallerie berjongkok lalu ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari dalam tasnya dan menodongkan pisau itu ke arah Rachel
"Kira-kira apa yang bisa aku lakukan padamu dengan benda ini" ucap Vallerie sambil menempelkan pisaunya ke pipi Rachel yang lebam itu.
Hal yang tidak asing
"Sudah cukup main-mainnya karena sekarang aku sudah kembali jadi kau bisa menjauhi Bryan sekarang"
"Bryan itu kekasihku dan kau ****** tak tau diri jangan pernah mendekatinya lagi" sambung Vallerie
'Deeggg' bagai di sambar petir di siang bolong Rachel sangat kaget dengan perkataan wanita itu kekasih? Kekasih Bryan? Lalu Rachel? Wanita itu melakukan semuanya dengan sengaja karena ia tau bahwa Rachel memiliki hubungan dengan Bryan karena itu ia mengganggu Rachel.
"Apa kau tidak mendengarkan ku atau kau ingin merasakan ini?" ucap Vallerie kembali sambil mengarahkan pisau itu ke dagu Rachel
"Bukankah kau juga di ancam seperti ini oleh Bryan? Asal kau tau Bryan itu hanya sekedar mengancammu saja dia tidak akan menghabisi wanita karena dia sangat lemah terhadap wanita" ucap Vallerie.
"Karena sekarang aku sudah kembali jadi mulai sekarang kau harus menjauhinya atau tidak aku yang akan melenyapkanmu" sambung Vallerie.
"Jawab!!" teriak Vallerie kesal karena Rachel yang tak kunjung membuka suaranya.
Rachel hanya bisa mengangguk pelan kini tubuhnya sudah sangar lemas dia sangat shock dengan apa yang baru saja terjadi.
"Aku sangat menyukaimu karena kau mudah di atur dan kau sangat penurut seperti binatang peliharaanku" ucap Vallerie kasar sambil mengambil nampan yang penuh dengan makanan yang sebelumnya sudah temannya ambil dengan sengaja mengisi penuh nampan itu dengan makanan.
"Aku akan mengawasimu dan ini anggap saja ini tanda bahwa aku sangat menyukaimu" ucap Vallerie.
Belum sempat ingin menumpahkan isi nampan itu ke tubuh Rachel teriakan yang sangat keras di ujung sana membuat Vallerie diam tak berkutik dan segera mengurungkan niatnya.
Bryan mendekati mereka lalu menghempas nampan yang ada di tangan Vallerie bahkan mendorong kasar Vallerie Bryan berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Rachel dan menggendong Rachel pergi dari sana sedangkan Vallerie hanya bisa berdiam diri ia masih terkejut dengan kehadiran Bryan yang secara tiba-tiba itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ruk Mini
hoooo...jdi ngono..cari mslh sm bank bry
2024-07-28
0