Tapi saat mengedarkan pandangan matanya kesana kemari untuk melihat calon korban berikutnya tiba-tiba pandangan matanya menangkap sosok tak asing yang sudah tidak ia temui selama satu mingguan ini. Melihat gadisnya itu membuat hasrat yang tadinya menggebu-gebu ingin membunuh kini telah lenyap seketika.
Rachel terlihat mengenakan hoodie berwarna biru langit yang kebesaran hingga paha yang menutupi celana jeans pendek yang ia kenakan.
Bryan yang tadinya terlihat sangat senang tiba-tiba menjadi sangat marah bahkan rahangnya mengeras saat melihat penampilan Rachel yang sangat minim itu dengan penampilan seperti itu. Rachel bisa saja memancing pria lain untuk berbuat jahat padanya apalagi gaya berpakaian seperti itu akan memperlihatkan kaki jenjang mulusnya itu ke semua pria yang ada di mini market itu, memikirkannya saja sudah membuat Bryan geram apalagi sempat itu benar terjadi mungkin ia akan menggila.
Rachel berjalan keluar mini market tersebut dengan kantong kresek di tangan kirinya dan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang sisa sosis panggang yang kini sedang ia kunyah.
Rachel berjalan kembali menuju rumahnya melewati gang tempat Bryan tadi berdiri kini Bryan tengah bersembunyi agar tidak terlihat oleh Rachel.
Bryan mengikuti Rachel terang-terangan dan Rachel dapat mengetahui bahwa ada yang tengah membuntutinya seperti dejavu Rachel yang tahu sedang diikuti pun mulai mempercepat langkahnya.
Ia merasa sangat tidak asing dengan kejadian ini tapi ia tidak berpikir bahwa orang yang ada di belakangnya saat ini adalah orang yang sama seperti sebelumnya karena sudah satu mingguan ini Bryan tidak pernah lagi mengganggu bahkan untuk sekedar menemuinya karena itu Rachel menjadi sedikit takut karena tidak tau siapa yang tengah mengikutinya sekarang ini.
Bryan mempercepat langkahnya dan segera menarik tangan Rachel yang sontak membuat Rachel berteriak dan menubruk tubuhnya. Bryan meletakkan tangannya di punggung Rachel lalu memeluk erat Rachel kini Bryan merasa sangat tenang perasaan tak nyaman yang ia rasakan tadi hilang begitu saja.
"Apa kau masih marah padaku?" ucap Bryan lirih
Rachel mengerutkan keningnya seperti baru menyadari sesuatu entah kenapa pelukan hangat ini dan suara ini terasa sangat tak asing baginya Rachel mengangkat perlahan wajahnya dan benar saja orang itu adalah si Psychopath Bryan.
Rachel melepas kasar tangan Bryan yang kini tengah melingkar di pinggangnya sebenarnya di lubuk hari Rachel ia merasa sangat lega karena yang mengikutinya itu Bryan bukan orang lain dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika di ikuti oleh orang lain.
Setelah melepas kasar tangan Bryan yang melingkar di pinggangnya Rachel berniat untuk pergi belum sempat Rachel melangkah pergi Bryan kembali menarik tangan Rachel dan mendorong tubuh Rachel ke arah tembok gang.
"Seberapa besarpun rasa benci mu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu" ucap Bryan
"Kenapa kau kemari lagi? Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku muak jika harus melihatmu lagi" ucap Rachel dingin
"Kau harus ingat itu!" ucap Bryan tanpa memperdulikan omongan wanitanya itu.
Padahal dalam satu mingguan ini Rachel sudah merasa bebas dari tekanan yang luar biasa menakutkan itu dan selama satu mingguan ini ia juga merasa seperti hidup kembali tapi sekarang ia harus kembali lagi menjalani kenyataan di mana hari-harinya akan di penuhi oleh tekanan yang menakutkan itu.
Tiba-tiba Bryan memasang wajah marah dengan rahang yang kembali mengeras "Apa kau seorang ****** sayang?" tanya Bryan dengan nada bicara yang dingin.
"Lihatlah penampilanmu ini! Apa kau berniat menggoda pria-pria di sana?"lanjut Bryan
"Apa kau buta? Aku bahkan tidak mengenakan pakaian kurang bahan. Menggoda? Kau pikir aku ini perempuan murahan apa!" protes Rachel ia tak terima dibilang menggoda pria terlebih lagi di katai seorang ******
"Lalu ini?" ucap Bryan sambil menyentuh lembut paha Rachel
Sentuhan itu membuat Rachel meremang dan Rachel dengan cepat menghempas tangan Bryan yang kini tengah menggerayangi pahanya.
"Jangan menyentuhku!" ucap Rachel
"Jangan disentuh? Bukankah kau memperlihatkan ini untuk disentuh? tanya Bryan menyeringai
"Jika tidak ingin di sentuh seperti ini jangan pernah lagi mengenakan pakaian yang minim seperti ini lagi" sambung Bryan dengan deep voicenya tepat di telinga Rachel
Rachel meremang merasakan hembusan hangat nafas Bryan di telinganya tak hanya sekali setelah menjauhkan wajahnya dari telinga Rachel Bryan kembali mendekatkannya dan kembali berbisik dengan deep voicenya yang sangat menggoda itu.
"Satu mingguan ini aku terus memikirkanmu, aku sangat merindukanmu" bisik Bryan pelan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ruk Mini
perjelas thorr tokoh bryan
2024-07-28
0