Episode 11

Bryan kaget mendengar teriakan yang begitu keras itu begitu juga dengan Albern yang membuatnya sangat kaget adalah karena dia tau pasti siapa pemilik suara yang kini tengah berteriak dengan begitu keras itu.

Mendengar teriakan Rachel itu membuat Albern menjadi sangat khawatir karena pria di depannya ini benar-benar sangat gila ia takut jika pria di depannya ini menyakiti Rachel juga. Namun berbeda dengan Albern, Bryan justru menyeringai mendengar teriakan itu setelah sebelumnya sempat kaget mendengar suara itu namun kini ia dan pikiran psyconya justru tersenyum senang.

Bryan tidak menghentikan aksinya ia malah tetap menusuk pria di depannya itu tak peduli dengan Rachel yang sedang menyaksikan semua itu. malah ia berpikir bahwa ini suatu hal yang bagus agar wanitanya itu percaya bahwa semua perkataannya bukanlah omong kosong.

Setelah berhasil dengan tusukan pertamanya Bryan memalingkan wajahnya ke arah Rachel yang kini tengah membeku melihat apa yang baru saja terjadi Bryan mengangkat pisaunya yang berlumuran darah itu dan menunjukkannya pada Rachel, seakan memberi isyarat bahwa iya tidak main-main dengan perkataannya dan inilah yang akan terjadi jika mempermainkan dan membuatnya kesal.

Bryan kembali fokus kepada korban

nya dan kembali mengayunkan pisaunya berniat untuk menusuk kembali Albern Bryan ingin menunjukkan pada Rachel apa yang terjadi jika tidak mendengarkannya.

"Lihat lah sayang ini yang akan terjadi jika berani menggangguku dan melawanku" ucap Bryan tertawa dingin.

"Kemari lah! aku akan memperlihatkan bukti bahwa aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, ini cukup menyenangkan untuk dilihat" sambungnya masih dengan suara dinginnya.

Melihat Bryan yang kembali mengayunkan pisaunya ingin menusuk Albern lagi dengan secepat kilat Rachel berlari mendekati mereka dan menggenggam tangan Bryan untuk menghentikan Bryan agar tidak melanjutkan aksinya.

Takut? tentu saja ia sangat-sangat takut namun ia juga tidak bisa hanya berdiam diri melihat Bryan menganiaya Albern.

Entah apa yang merasuki dan memberinya keberanian tanpa pikir panjang Rachel pun mendekati mereka dan menghentikan aksi Bryan.

Darah mengucur mengalir ke tangan Bryan, bukan milik Albern maupun Bryan melainkan darah Rachel. Ya bukan tangan Bryan yang Rachel genggam melainkan pisau milik Bryan lah yang kini sedang di genggamannya.

Rachel meringis kesakitan melihat itu Albern mencoba untuk membantu Rachel tapi apa daya ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya karena luka tusukannya sangat menyakitkan.

Bryan sangat kaget melihat Rachel yang kini menggenggam pisaunya, ia sama sekali tidak menyangka bahwa perempuan ini sangat bodoh.

"Rachel lepaskan" perintah Bryan

"Hiks tidak hiks hiks tidak akan" ucap Rachel yang dengan tiba-tiba menangis, kini rasa takut dan sakitnya menyatu.

Rachel sangat ingin melepaskan genggaman tangannya dari pisau itu tangannya terasa sangat sakit dan perih. Ia juga sangat takut bagaimana jika ia mati kehabisan darah karena terus menggenggam pisau itu tapi ia juga tidak bisa melepaskannya begitu saja jika tidak mungkin saja Bryan akan tetap melakukan aksinya karena Rachel tau Bryan bukan orang yang akan mendengarkannya walaupun statusnya adalah kekasihnya.

"Ra-rachel lep-lepas kan itu" ucap Albern sambil menahan sakit di perutnya

Kesadaran Albern sedikit-sedikit mulai berkurang saat keadaannya di ambang kematian Albern masih tetap memikirkan keadaan Rachel dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Rachel dia tetap ingin memastikan bahwa Rachel baik-baik saja Rachel harus tetap aman tapi ia tidak dapat menahannya lebih lama lagi dan akhirnya kesadarannya pun hilang.

"Albern!!?" teriak Rachel histeris saat melihat Albern yang pingsan Rachel melepaskan genggaman tangannya dari pisau dan mendekati Albern.

"Apa yang kau lakukan?! Cepat hubungi Ambulance" ucap Rachel dengan nada tinggi membentak Bryan

"Jangan pedulikan dia!" bentaknya Ayo masuk dan obati tanganmu!" ajak Bryan tiba-tiba bersikap lembut.

"Apa kau gila? Kau tidak lihat keadaannya, kalau dia mati kau akan menjadi seorang pembunuh. Kau tau itu?! Cepat hubungi saja ambulance" ucap Rachel.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba ia tidak merasakan sakit ditangannya mungkin karna ia panik dan khawatir jadi rasa sakit ditangannya tidak terlalu mengganggunya lagi.

Bryan dengan malas mengeluarkan ponselnya dan saat ia baru hendak menghubungi Ambulance ponselnya dengan cepat direbut oleh Rachel.

Bryan menghela nafas malas kini hasratnya untuk membunuh sudah hilang setelah melihat Rachel selesai dengan ponselnya Bryan mengambil ponselnya dari tangan Rachel dan Bryan pun beranjak pergi dari sana karena sebelum ambulance datang ia harus cepat-cepat pergi jika tidak maka dia akan tamat.

Rachel kini menangis di hadapan Albern yang kini berada di pangkuannya ia menatap Bryan saat Bryan menghela nafasnya dan pergi begitu saja meninggalkannya.

Rachel merasa sangat marah dengan Bryan karena melakukan hal keji memang itu adalah hal biasa untuk seorang psychopath tapi tetap saja Bryan tidak boleh melakukan hal itu seharusnya ia menahan amarahnya.

Saat Rachel melihat bagian belakang Bryan yang perlahan mulai menjauh, entah kenapa tiba-tiba Rachel merasa simpatik merasa sangat sedih melihatnya seperti itu Bryan terlihat sangat kesepian.

Saat ambulance datang Rachel ikut masuk ke dalam mobil ambulance menemani Albern untuk di bawa ke rumah sakit sedangkan Bryan kini tengah melajukan mobilnya menuju arah rumahnya Bryan merasa sangat kesal baru kali ini rencananya jadi berantakan seperti ini bahkan ia juga ketahuan oleh Rachel terlebih lagi pria itu tidak mati.

Kini kepala Bryan dipenuhi dengan tanda tanya. apakah ini akhir untuknya? Apakah pria gila itu akan melaporkannya? Atau mungkinkah Rachel yang akan melaporkannya?

Kini Albern sedang berada dalam proses pengobatan begitu juga dengan Rachel ia juga mendapatkan pengobatan untuk luka tusuk yang ada di telapak tangannya.

Rachel berada di rumah sakit menemani Albern hingga pagi hari melihat Albern yang kini belum juga bangun dari tidurnya karena sebelumnya Albern di beri obat tidur Rachel memutuskan untuk pulang terlebih dulu untuk membersihkan dirinya.

Rachel kini sedang berada di rumahnya ia membersihkan dirinya setelah tiga puluh menit berlalu Rachel pun selesai dengan ritual mandinya dan saat ia selesai dan membuka pintu kamar mandinya setelah berjalan dua langkah dari pintu kamar mandi tiba-tiba Rachel dapat merasakan bahwa ada sepasang tangan yang kini sedang melingkar di perutnya yang tengah memeluk erat dirinya.

'Greebb' pelukan erat itu entah kenapa terasa sangat hangat

"Maaf" ucap pria yang kini sedang memeluk erat dirinya.

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

jiwa mellow y meronta ye bank

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Rachel Dress
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93 - The Last
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Rachel Dress
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93 - The Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!