Rindu? Rachel tak henti-hentinya memikirkan ucapan Bryan terakhir kali, benarkah Bryan merindukanku? Hah yang benar saja itu tidak mungkin terjadi.
Terlalu sibuk dengan pikiran nya Rachel tidak dapat fokus pada materi yang kini tengah diajarkan oleh dosennya melihat Rachel yang fokus menatap ke depan sang dosen pun bertanya pada Rachel tentang materi yang kini tengah di bahasnya tapi nihil Rachel tidak menanggapi hal itu dan hanya menatap kosong ke arah papan tulis.
"Rachel" tegur Giska dan Vely sambil menggoyang-goyangkan tubuh Rachel pelan
"Hmm?" tanya Rachel kepada kedua temannya itu
Giska melihat Rachel yang kebingungan pun memberikan petunjuk apa yang sedang terjadi dengan tatapan matanya yang mengarah ke arah dosen Rachel tidak sadar jika sudah dari tadi dia melamun.
"Ada apa denganmu Rachel?" tanya dosen yang tengah mengajarnya itu
"Bukan apa-apa, maafkan aku miss" ucap Rachel pelan sambil melirik kearah kedua temannya itu
"Kau melamun di kelasku? Apa kelasku begitu membosankan? Kau tidak menyukai kelasku? Jika tidak menyukai kelasku tolong keluar saja" tanya dosen itu.
Rachel dengan cepat menggeleng pelan kepalanya "Tidak miss" ucapnya
"Tolong keluar!" ujar dosen itu lagi
"Maaf miss" ucap Rachel berdiri dari bangkunya dan pergi keluar ruangan.
Di sisi lain kini Bryan terlihat baru saja keluar dari kelasnya bersama Evan sahabatnya sedari kecil hari ini jadwal kelasnya telah selesai karena ia hanya memiliki satu mata kuliah saja hari ini.
Bryan tak henti-hentinya tersenyum sekarang suasana hatinya juga sedang dalam keadaan yang bagus karena mengingat tingkah laku Rachel tadi malam entah kenapa apa yang telah dia perbuat tadi malam pada Rachel membuat ia sangat-sangat bahagia karena telah menggoda Rachel.
Evan yang melihat Bryan tak henti-hentinya tersenyum merasa sedikit khawatir karena Bryan terlihat berbeda dari biasanya, dari mulai datang ke kampus sampai sekarang ia tetap tersenyum-senyum sendiri seperti itu.
Evan refleks menyentuh kening Bryan
"Sudah cukup! Hentikan acara senyum-senyummu itu" ucap Evan
Bryan mengerutkan keningnya tak mengerti apa yang tengah Evan bicarakan "Sepertinya kejiwaanmu benar-benar terganggu" ucap Evan terlihat sungguh-sungguh
Melihat ekspresi wajah yang Evan saat mengatakan itu membuat Bryan kesal tanpa babibu lagi Bryan langsung menghempas tangan Evan yang ada di keningnya serta menoyor kepala Evan. Untung saja Evan adalah teman baiknya jika tidak mungkin Evan sudah menjadi korban yang kesekian kalinya entah kenapa walaupun Evan selalu melakukan hal yang tak ia sukai tak pernah sedikit pun hasrat ingin membunuh Evan itu muncul.
Evan hanya tertawa melihat tingkah Bryan yang kesal, ia lega karena seperti itulah Bryan yang ia kenal selama ini.
Mereka berjalan menuju arah kantin saat memasuki area kantin senyum yang terukir di bibir Bryan luntur seketika rahangnya kini mengeras melihat apa yang terjadi di sana.
Di sana di tengah keramaian terlihat seorang wanita cantik dengan full make up tengah menyiram minuman ke tubuh kekasihnya yang kini sudah terduduk di lantai, entah drama apalagi yang tengah dimainkan oleh ******-****** menor itu.
Bryan mempercepat langkahnya menghampiri keramaian itu Evan yang melihat Bryan juga ikut mengejarnya.
"Hentikan!" teriak Bryan saat Vallerie ingin menumpahkan nampan yang penuh berisi makanan itu.
Bryan mendekat ke arah Vallerie dan menghempas nampan yang tengah di pegang Vallerie ke dinding kantin lalu menabrak bahu Vallerie sengaja dengan keras hingga membuat wanita itu meringis kesakitan.
Bryan mendekati Rachel yang kini tengah terduduk di lantai Bryan berjongkok di sampingnya Rachel menatap sayu Bryan dilihatnya lebam dipipi Rachel dan sudut bibirnya yang juga terlihat mengeluarkan sedikit darah ia mengepalkan tangannya dan memejam erat matanya menahan amarahnya melihat kondisi Rachel yang kini sangat berantakan.
Bryan mengangkat tubuh Rachel yang sudah sangat lemas itu Bryan menggendongnya meninggalkan kerumunan itu. Ia harus segera pergi dari sini jika tidak entah apa yang akan ia lakukan terhadap ****** itu terlebih Rachel membutuhkan perawatan.
"Kau telah membuat kesalahan besar Vall" ucap Evan kepada Vallerie, Evan pun pergi meninggalkan kantin menyusul Bryan yang sudah berjalan jauh di depannya.
Vallerie yang sudah menyukai Bryan sejak kecil merasa sangat marah ketika mengetahui bahwa kini Bryan tengah berkencan dengan seorang wanita yang sangat tidak cocok untuk Bryan terlebih lagi wanita itu tidak terlihat cantik sama sekali di banding dirinya pikir Vallerie.
Vallerie adalah salah satu perempuan yang sangat menyukai Bryan, ia susah mengenal Bryan dan Evan sejak saat kecil bahkan mereka selalu berada di satu sekolah yang sama ya walaupun begitu Vallerie tidak memiliki arti khusus bagi Bryan karena Vallerie tidak pernah ada dalam ingatan Bryan.
Hanya Vallerie yang menyukai dan selalu mengikuti Bryan sedangkan Bryan sedari kecil selalu merasa risih dan menganggap wanita itu tidak pernah ada dihidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ruk Mini
kena lo val..val apess
2024-07-28
0