Di pagi hari, Dave terbangun dengan lengan kanannya terasa berat dan kram. Ternyata, ada sebuah kepala mungil tidur di lengannya. Walaupun matahari sudah bersinar terang, Fiona masih tertidur nyenyak sambil memeluk Dave.
Walaupun lengannya terasa sedikit sakit, Dave memutuskan untuk tidak bergerak. Ditatapnya wajah Fiona yang sedang tidur.
Dengan penerangan dari sinar matahari, wajah Fiona terlihat damai dan cantik. Rambutnya yang tidak terlalu panjang, cocok sekali dengan bentuk wajahnya. Yang dilihat Dave terakhir adalah bibirnya yang berwarna merah muda, merekah seolah ingin dicium. Dave semakin menjadi galau karena hasrat yang bergejolak di dalam dirinya.
Dia adalah lelaki dewasa yang normal dengan segala kebutuhannya.
Setelah sekian lama menetap Fiona, ia berpikir kalau tidak ada salahnya jika ia mencium Fiona.
Diputuskannya untuk mencium dahi Fiona.
Masih menunggu reaksi.
AMAN!
Fiona masih tertidur pulas. Dave tersenyum puas sekali.
Dave merasa lebih serakah karena ingin mencium bibir Fiona. Sehingga Dave berusaha menurunkan posisinya agar wajah mereka bertemu. Dave yang lebih tinggi sehingga posisi kepalanya berada di atas kepala Fiona. Setelah posisi kepala mereka sejajar, Dave tidak bisa menahan hasratnya untuk mencium Fiona.
Dikecupnya bibir Fiona pelan. Ternyata Fiona juga masih tidak bereaksi dan itu membuat Dave semakin menjadi gila. Bibirnya manis sekali dan nafasnya tidak bau walaupun itu nafas di pagi hari. Entah apa yang dilakukannya membuat hati Dave berdetak semakin kencang.
Kenapa aku merasa seperti orang mesum yang diam-diam mencium gadis yang tidak tahu kalau dia sedang dicium? batin Dave.
Dave merasa ingin mencium Fiona ketika dia terbangun. Dave merasa ingin tahu bagaimana reaksi Fiona ketika sedang dicium. Apakah ia akan ditampar atau dicium kembali?
Kemudian Dave merasa gusar sendiri ketika memikirkan apakah ada lelaki lain yang pernah mencium Fiona?
Tiba-tiba dia merasa marah sendiri. Secara tidak sadar dia memeluk Fiona lebih erat ke dalam pelukannya.
Pelukannya yang terlalu erat, mambangunkan Fiona yang tadi sedang tidur.
Mata mereka beradu pandang. Fiona terlihat seperti kaget dan berusaha untuk melepaskan diri sedangkan Dave seolah keberatan untuk melepaskan pelukkannya.
Dave nekat untuk mecium bibir Fiona lagi. Kali ini, dicium bibirnya dengan keras. Sangat terlihat jelas ketika Fiona sangat kaget tetapi itu tidak membuat Dave untuk melepaskannya. Bibir Fiona digigit-gigit dengan pelan dan Dave berusaha memasukkan lidahnya. Fiona yang pertama melawan saat dicium Dave sekarang terlihat lebih tenang dan membalas ciuman Dave.
Karena posisi mereka yang tidak pas, Dave memutuskan untuk bangun dan sekarang berada tepat di atas Fiona.
Ciuman mereka menjadi sangat panas sehingga membuat Dave lepas kendali dan mulai menciumi leher Fiona.
Tiba-tiba Fiona terisak dan berkata kepadanya "Jangan Dave. aku mohon."
Melihat Fiona terisak, Dave langsung berhenti menciumi Fiona dan segera bangun dari ranjang mereka. Dave sangat malu karena dia lepas kendali seperti itu. Dia tidak pernah lepas kendali atau menginginkan seorang gadis seperti dia menginginkan Fiona. Karena malu, Dave hanya berdiri dan berkata kepada Fiona.
"Maafkan aku. Kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi."
Fiona yang mendengar perkataan Dave, berhenti terisak dan hanya mengganggukan kepala.
Sekarang posisi Fiona sudah duduk diatas ranjang.
"Sial, Fiona yang terlihat sedang menangis malah membuatnya terlihat manis dan memikat." batin Dave.
Karena tidak mau lepas kendali lagi, Dave segera beranjak ke arah kamar mandi. Dave akan mandi dengan air dingin supaya dia sadar.
Ya Tuhan, aku seperti lelaki yang ingin memangsa gadis lugu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yulis Aje
next
2020-07-14
0
andi fira
memang apa salahx sih, mrk kan suami istri...
2020-06-19
3