Dave bersandar di mobilnya sambil menunggu anak dari ayahnya datang dari pemakaman. Ayah menelponnya tadi pagi ketika dia baru saja bangun. Ayah berkata bahwa dia dan ibu akan datang karena sahabat ayah dikabarkan meninggal dunia. Sahabat ayah dikabarkan meninggal dunia bersama istrinya, meninggal karena mobilnya ditabrak truk yang kehilangan kendali akibat rem blong di jalan tol.
Pagi ini seharusnya dia ada rapat bersama rekannya karena kasus yang dia tangani saat ini. Sebagai seorang pengacara advokat yang baru naik daun, dia selalu sibuk. Walaupun Dave berasal dari keluarga yang cukup kaya, dia selalu berusaha untuk membayar tagihannya sendiri. Dia mengontrak apartemen di lantai sembilan, apartemennya berada di tengah kota sehingga memudahkannya untuk pergi ke kantor atau kemanapun.
Ah, ayah dan ibu akan datang dengan penerbangan pertama. Dia berpikir akan mudahnya dia jika mempunyai seorang supir pribadi. Akan tetapi, itu akan menambah pengeluarannya. Dia selalu menginginkan sebuah mobil SUV yang tidak murah. Sehingga ketika dia tau bahwa dia mnedapatkan beberapa kasus baru, dia memberanikan membeli sebuah mobil SUV berwarna hitam yang sekarang menjadi kesayangannya. Untuk usia yang dibilang cukup muda, Dave menjadi cukup sukses. Itu atas berkat diriku sendiri. Sementara orang lain berkencan, aku bekerja dan belajar dengan keras. Tapi hasil yang dicapainya juga tidak mengecewakan, dia mampu membuat kantornya sendiri dengan empat orang rekanan yang sama-sama bekerja keras.
Dia menelpon rekannya untuk mengabarkan bahwa dia tidak akan bekerja di kantor hari ini dan meminta mereka untuk mengirimkan berkas-berkas file yang akan dia baca nanti ketika sesampainya di apartemen. Bersiap-siap untuk pergi menjemput orang tuanya dan mengantarkan mereka ke rumah sahabat ayah, Dave mencomot sebuah roti dan memasukkannya ke mulutnya dengan tergesa-gesa.
Setelah sesampainya mereka, Dave memutuskan untuk menunggu di luar. Dave mencoba untuk mengingat anak dari teman ayahnya. Dia sangat mungil dan manis. Dia ingat bahwa mereka selalu bermain di sekitar sungai dekat rumahnya ketika dia dan orang tuanya datang untuk mengunjungi Om Budi. Dengan perbedaan usia yang agak jauh, Dave selalu mengejek Fio yang akan selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Seperti apakah rupa Fio saat dia sudah beranjak dewasa? tanyanya dalam hati.
"Apakah dia akan menjadi cantik dan manis? Mungil?" kenangnya.
Sejenak dia menunggu, dia melihat seorang gadis berpakaian putih datang. Raut wajahnya sangat manis tetapi kelihatan sangat lelah. Matanya sembab karena menangis. Tetapi itu tidak membuatnya terlihat jelek tetapi malah membuat dia terlihat sangat manis dan rapuh. Aku ingin melindungi teman kecilnya ini.
Tersenyum ramah, Dave menyapa Fiona. Akan tetapi Fiona malah lupa akan dirinya, membuatnya sedikit kecewa.
Dia bertanya kepada gadis itu untuk menemui ayah ibunya yang sudah menunggunya di dalam rumah. Bersama dengan sahabat Fiona yang sangat percaya diri, mereka berjalan masuk ke rumah.
Temannya cantik dan percaya diri tetapi Fiona memiliki daya tarik sendiri, pikirnya.
Dave memilih duduk di seberang Fiona untuk bisa melihat bagaimana raut wajahnya. Setalah beberapa saat mendengarkan ayahnya berbicara, Dave kaget mendengarkan perjodohan dari ayah mereka masing-masing.
Dengan raut wajah yang tidak bida ditebak, Dave berpikir.
Hmmm, Aku juga tidak muda lagi. Selalu sibuk bekerja sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk berkencan.
Fiona juga tidaklah buruk rupa, malah sangat manis dan mungil. Fiona memliliki mata yang besar, bibir yang merekah ranum, tingginya hanya 165 cm yang membuat dia hanya sebahuku ketika berdiri di sampingku. rambutnya yang hitam lurus pendek seleher, membuat dia semakin menarik. Maka Dave berpikir, kenapa tidak.
Gadis ini tidak akan sendirian lagi setelah ayah ibunya meninggal dan juga dia tidak memerlukan banyak waktu untuk mencari pacar.
Dengan raut wajah yang datar, Dave hanya berkata "Jika itu memang kehendak ayah dan ibu, Dave akan menikahi Fiona." katanya sambil melihat wajah Fiona yang kebingungan. Semoga dia tidak akan menolakku juga, sambil tersenyum ringan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Sumiati Sumiati
lanjut
2021-01-19
0
Eka Sulistiyowati
lnjut
2020-12-23
0
sertauli novalina
men 165 dibilang mungil apa kabar gue wkwkwkwk
2020-11-23
0