Pengalaman pertama.

Memasuki pesawat, Fiona sedang mengikuti Dave yang sedang mencari nomor tempat duduk mereka. Tiba-tiba seorang pramugari cantik dengan badan yang seperti model dan make-up yang sempurna datang menghampiri Dave. Pramugari itu meminta tiket pesawat Dave, tetapi curi-curi pandang melihat ke arah Dave. Fiona yang melihat apa yang terjadi, merasa sebal. Huft, apa susahnya sih menunjukkan tepat duduknya?

"Lihat itu di jari manis Dave, sudah terpasang cincin pernikahan! Kenapa masih genit sih?" batin Fiona.

Dave sendiri sudah terbiasa dengan perlakuan khusus dari wanita-wanita yang mencoba berkenalan atau yang bahkan berusaha terang-terangan untuk menggodanya. Jadi Dave sendiri biasanya hanya akan berusaha tetap sopan dan tersenyum.

Fiona sendiri menyadari daya tarik Dave. Sebagai seorang lelaki, Dave terbilang cukup tinggi dengan 183 cm. Badannya juga tidak gendut dengan lemak kemana-mana atau terlalu kurus kerempeng. Bahkan isa dibilang kalau badan Dave sebenarnya cukup atletis, lengannya berotot tapi tidak sebesar binaragawan. Kakinya berisi seolah Dave banyak menghabiskan waktunya untuk berlari. Perutnya six packs. Kulitnya putih seperti ibunya yang kemungkinan besar memiliki darah campuran. Tetapi yang paling memikat wanita adalah wajahnya, wajahnya bersih dan terawat tanpa jerawat sama sekali. Matanya coklat terang, bibirnya tipis menarik dan hidungnya mancung.

Akhirnya, kami menemukan tempat duduk kami. Wah, Fiona mendapatkan tempat duduk pas di samping jendela. Semoga nanti dia tidak akan takut dan bisa menikmati seluruh perjalanan ini. Dave masih berdiri untuk memasukkan koper kecil bawaannya di kabin pesawat. Dave melirik Fiona yang berusaha menata kopernya di antara kakinya. Dave menggelengkan kepalanya dan tertawa.

"Sini, berikan kopermu kepadaku. Koper ini harus dimasukkan disini." kata Dave.

Fiona menoleh ke arah Dave dan kebingungan. "Tidak apa-apa, kopernya disini aja."

"Hahaha. Gak boleh Fio, peraturannya koper atau tas yang berukuran lumayan besar harus ditaruh disini. Di kabin pesawat. Kalau lebih besar dan lebih berat harus diberikan waktu kita check-in seperti tadi."

Fiona segera memberikan kopernya ke Dave dan berterima kasih. Selanjutnya Dave segera duduk di samping Fiona, sesekali Dave melirik Fiona yang sedang bersemangat.

"Apakah kamu pernah naik pesawat sebelum ini, FIo?"

"Belum, ini akan menjadi pengalaman pertamaku. Semoga aku gak akan bikin malu. Jujur, aku agak gugup."

"Serius? Kamu serius kalau belum pernah naik pesawat?" tanya Dave sangat penasaran.

"Belum. Dulu seharusnya aku pergi study tour bersama teman-teman SMP ku tapi dua hari sebelum keberangkatan, aku jatuh sakit. Sial betul, kan?"

Dave melihat kalau Fiona belum memasang sabuk pengaman. Dengan segera, Dave membalikkan badannya dan menarik tali sabuk pengamannya supaya terpasang. Fiona yang menyadari kedekatan Dave secara tiba-tiba, hanya bisa menahan nafas karena gugup. Kenapa ini hatiku berdetak cepat?

Pengumuman dari pilot kalau pesawat akan segera lepas landas sehingga lampu di dalam pesawat akan segera diredupkan. Fiona berdoa dalam hati semoga mereka bisa selamat sampai tujuan. Pa, ma lindungi Fiona dan Dave dari surga ya!

Tiba-tiba pesawat mulai terbang,Fiona secara tidak sadar menggenggam tangan Dave erat sekali.

Dave melihat Fiona tengah memejamkan matanya. Dave mencoba menenangkan Fiona dengan menggenggam tangan Fiona dan mengelus-elus dengan sebelah tangannya lagi. Ketika keadaan pesawat sudah mulai terbang dengan normal. Fiona  yang merasakan kalau tangannya meremas tangan Dave, segera melepaskannya tetapi Dave tidak mau melepaskannya.

"Biarkan saja. Kita malah harus membiasakan untuk selalu berdekatan. Walaupun kita dijodohkan dan telah menandatangani kesepakatan bahwa kita akan mencoba pernikahan kita paling tidak selama setahun, bukan berarti kita tidak berusaha sama sekali untuk mendekatkan diri kita masing-masing."

Fiona hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Lampu pesawat mulai dihidupkan kembali dan para pramugari-pramugara segera bersiap-siap untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk seluruh penumpang. Fiona yang sedang melihat ke arah jendela merasa takjub dengan pemandangan kotanya dari atas yang terlihat kecil dan banyak lampu berkelap-kelip di bawah. Sedangkan Dave mencoba untuk beristirahat sembari menunggu makanannya datang. Tempat duduk mereka hampir di paling belakang, itu berarti mereka akan mendapatkan di akhiran.

Selang beberapa saat Dave menutup mata, pundak Fiona terasa berat. Ternyata kepala Dave bersandar di bahunya.

"Wangi." batin Fiona.

Bau Dave sangatlah maskulin seperti lelaki dewasa. Fiona menyukai bau Dave. Fiona tergerak untuk melihat wajah Dave yang sedang tertidur. Bulu mata Dave lebat dan lentik. Kulitnya sungguh bersih sehingga Fiona hanya bisa menemukan sedikit pori-pori kulit. Melihat wajah Dave yang sedang tertidur sangatlah menenangkan, akhirnya Fiona juga jatuh tertidur. Fiona menyandarkan kepalanya di atas kepala Dave.

Waktu berlalu, pramugari yang tadi membantu datang dengan kereta makanan dan minumannya. Dia menyentuh lengan Dave untuk membangunkannya. Dave terbangun dan berusaha membangunkan Fiona.

"Selamat malam, Tuan Dave." ucap pramugari yang bisa tau nama Dave karena membaca tiket pesawatnya.

"Selamat malam, Cinthya." balas Dave yang membaca tag nama di bagian dada pramugari itu.

"Tuan mau teh, kopi atau jus?"

"Saya mau kopi hitam tanpa gula dan susu."

Pramugari itu segera menyiapkan kopi dan memberikan kepada Dave.

"Untuk makanannya, tuan mau mie atau nasi?"

Dave memutuskan untuk meminta mie dan tidak lupa memesankan untuk Fiona.

"Untuk istri saya, tolong berikan dia mie juga dan segelas jus." lanjut Dave.

Pramugari itu tersenyum kecut ketika mendengar Dave menyebutkan kalau dia sudah punya istri. Gagal deh rencanaku untuk bisa mendapatkan cowok ganteng, batin Cinthya.

Di lain pihak, Fiona yang masih setengah sadar, hanya bisa tersenyum kepada Dave. Tolong jangan terlalu baik kepadaku karena kalau aku sudah jatuh cinta, aku akan tidak bisa mengontrol perasaanku, batin Fiona.

Untuk menutupi perasaannya, Fiona hanya membuka makanannya. MIE! Kesukaanku! Fiona menjadi bersemangat untuk makan.

"Apa kamu mau bagianku, Fio?"

"Gak usah, Dave. AKu tadi sudah makan banyak kan. Perutku bisa meledak. Yuk,kita makan!"

Mereka menikmati makanan dan minumannya dalam diam.

Pramugari dan pramugara berkeliling lagi untuk mengambil sampah dari piring atau gelas para penumpang. Perjalanan mereka terbilang sangat lancar tanpa ada gangguan turbulensi sama sekali.

Pilot memberi pengumuman lagi kalau pesawat mereka akan segera mendarat dan agar penumpang tetap duduk di tempatnya masing-masing dan memasang sabuk pengaman.

Setelah beberapa saat, pesawat mereka mendarat dengan lancar. Dave segera berdiri untuk mengambil koper mereka dan menunggu penumpang-penumpang lain untuk keluar dari pesawat. Fiona bersemangat sekali karena ini adalah pengalamannya pertama kali naik pesawat dan akan menjadi pengalaman pertamanya juga mengunjungi pulau BB.

"Aku senang dan bersemangat sekali. Akhirnya, kita sampai juga." ucap Fiona.

"Aku juga senang sekali karena ini adalah bulan madu kita. Aku tidak sanggup menunggu malam pertama kita sebagai suami dan istri." goda Dave.

Fiona yang sejenak melupakan tujuan mereka kesini, menjadi sangat gugup.

Dave senang sekali menggoda Fiona. Sebenarnya Dave tidak akan memaksa Fiona kalau dia tidak siap. Tetapi melihat reaksi Fiona, sangatlah menghibur.

Mereka segera mengambil koper mereka yang lainnya dan berjalan mencari supir dari hotel yang sudah dipesan oleh ayah dan ibu Dave.

Menemukan supir dari hotel tersebut, mereka segera mengikuti ke arah mobil.

Fiona duduk diam dan gugup.

Sungguh melelahkan hari ini!

 

 

Terpopuler

Comments

Saltsabilla

Saltsabilla

alury ringan,tp BKN greget jg

2022-01-05

0

Sumiati Sumiati

Sumiati Sumiati

lanjutkan

2021-01-19

0

Meliya Agustin

Meliya Agustin

visualnya Dong..supaya makin Haluuu

2020-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan orang yang dikasihi
2 Hari yang tenang
3 Bagai mimpi
4 POV Fiona
5 POV Dave
6 Hari itu datang juga!!!
7 Kesepakatan yang harus dibuat!
8 Perjalanan pertama sebagai suami dan istri.
9 Pengalaman pertama.
10 Hati yang selalu berdebar-debar!
11 Tidak bisa tidur!
12 Melewati malam yang panjang!
13 POV Dave 2
14 POV Fiona 2
15 Suasana canggung.
16 Menjaga hati untuk tidak terluka.
17 Berkeliling di pulau yang indah ini!
18 Menjaga hati supaya tidak terluka!
19 Perkenalan dengan Tommy Wong, rekan kerja Dave!
20 Fiona menjaga jarak dan Dave merasa frustasi!
21 Dave menjadi lebih sebal karena Tommy sering sekali menghubunginya!
22 Hari terakhir bulan madu!
23 Pelangi di atas danau!
24 Tommy memberi kejutan dengan menjemput di bandara!
25 Cemburu!
26 Pertengkaran pertama!
27 Penyesalan!
28 Menangani kasus Lana Wilson.
29 Hari ulang tahun Fiona!
30 Fiona menghindari Dave!
31 Fiona mengamuk!
32 Lana Wilson datang ke rumah!
33 Pagi yang tak terlupakan!
34 Menolak kasus yang cukup berbahaya!
35 Malu-malu!
36 Saling menggoda!
37 POV FIONA 3!
38 Lana datang ke kantor dan meminta tolong!
39 Mencari cara!
40 Masa lalu Tommy Wong!
41 Tommy bertemu dengan Lana!
42 Malam yang panjang untuk Tommy dan Lana!
43 Pilihan lain yang diutarakan Dave!
44 Kegusaran Tommy!
45 Tommy meminta Dave untuk menyerahkan kasus Lana untuknya!
46 Penjelasan Tommy!
47 Kedatangan Lana di kantor!
48 Ragu akan perasaan!
49 Kesunyian malam
50 Awal baru!
51 Peristiwa Penusukan!
52 Gawat darurat!
53 Permohonan yang terdalam!
54 Lana datang untuk menjenguk
55 Dokter Rio dan Angie.
56 Keajaiban
57 Proses penyembuhan Fiona
58 Kabar dari Lana untuk Tommy
59 Episode 59
60 Lana pingsan!
61 Pribadi Lana yang mengejutkan!
62 Trauma Lana
63 Keputusan Tommy
64 Berita mengejutkan.
65 Mengabari papa dan mama Dave!
66 Kedatangan papa mama Dave.
67 Tragedi surat perjanjian!
68 Papa Dave murka!
69 Makan malam!
70 Menjadi berita!
71 Fiona menangis!
72 Pembicaraan Dokter Rio dan Dave
73 Fiona merasa malu!
74 Serbuan wartawan!
75 Rencana pernikahan Lana dan Tommy!
76 Keadaan Fiona
77 Gairah besar
78 Makan malam
79 Pertengkaran pertama Lana dan Tommy!
80 Pertemuan tak terduga!
81 Makan siang dan usaha Fiona mempersatukan Lana dan Tommy lagi.
82 Kejutan dari Fiona kepada Dave!
83 Keadaan Tommy
84 Tawaran Tommy!
85 Mantan pacar!
86 Kekhawatiran!
87 Kunjungan ke ginekolog
88 Perjumpaan dengan mantan pacar!
89 Tommy cemburu dan marah!
90 Memperkenalkan Tommy sebagai calon suami!
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Kehilangan orang yang dikasihi
2
Hari yang tenang
3
Bagai mimpi
4
POV Fiona
5
POV Dave
6
Hari itu datang juga!!!
7
Kesepakatan yang harus dibuat!
8
Perjalanan pertama sebagai suami dan istri.
9
Pengalaman pertama.
10
Hati yang selalu berdebar-debar!
11
Tidak bisa tidur!
12
Melewati malam yang panjang!
13
POV Dave 2
14
POV Fiona 2
15
Suasana canggung.
16
Menjaga hati untuk tidak terluka.
17
Berkeliling di pulau yang indah ini!
18
Menjaga hati supaya tidak terluka!
19
Perkenalan dengan Tommy Wong, rekan kerja Dave!
20
Fiona menjaga jarak dan Dave merasa frustasi!
21
Dave menjadi lebih sebal karena Tommy sering sekali menghubunginya!
22
Hari terakhir bulan madu!
23
Pelangi di atas danau!
24
Tommy memberi kejutan dengan menjemput di bandara!
25
Cemburu!
26
Pertengkaran pertama!
27
Penyesalan!
28
Menangani kasus Lana Wilson.
29
Hari ulang tahun Fiona!
30
Fiona menghindari Dave!
31
Fiona mengamuk!
32
Lana Wilson datang ke rumah!
33
Pagi yang tak terlupakan!
34
Menolak kasus yang cukup berbahaya!
35
Malu-malu!
36
Saling menggoda!
37
POV FIONA 3!
38
Lana datang ke kantor dan meminta tolong!
39
Mencari cara!
40
Masa lalu Tommy Wong!
41
Tommy bertemu dengan Lana!
42
Malam yang panjang untuk Tommy dan Lana!
43
Pilihan lain yang diutarakan Dave!
44
Kegusaran Tommy!
45
Tommy meminta Dave untuk menyerahkan kasus Lana untuknya!
46
Penjelasan Tommy!
47
Kedatangan Lana di kantor!
48
Ragu akan perasaan!
49
Kesunyian malam
50
Awal baru!
51
Peristiwa Penusukan!
52
Gawat darurat!
53
Permohonan yang terdalam!
54
Lana datang untuk menjenguk
55
Dokter Rio dan Angie.
56
Keajaiban
57
Proses penyembuhan Fiona
58
Kabar dari Lana untuk Tommy
59
Episode 59
60
Lana pingsan!
61
Pribadi Lana yang mengejutkan!
62
Trauma Lana
63
Keputusan Tommy
64
Berita mengejutkan.
65
Mengabari papa dan mama Dave!
66
Kedatangan papa mama Dave.
67
Tragedi surat perjanjian!
68
Papa Dave murka!
69
Makan malam!
70
Menjadi berita!
71
Fiona menangis!
72
Pembicaraan Dokter Rio dan Dave
73
Fiona merasa malu!
74
Serbuan wartawan!
75
Rencana pernikahan Lana dan Tommy!
76
Keadaan Fiona
77
Gairah besar
78
Makan malam
79
Pertengkaran pertama Lana dan Tommy!
80
Pertemuan tak terduga!
81
Makan siang dan usaha Fiona mempersatukan Lana dan Tommy lagi.
82
Kejutan dari Fiona kepada Dave!
83
Keadaan Tommy
84
Tawaran Tommy!
85
Mantan pacar!
86
Kekhawatiran!
87
Kunjungan ke ginekolog
88
Perjumpaan dengan mantan pacar!
89
Tommy cemburu dan marah!
90
Memperkenalkan Tommy sebagai calon suami!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!