"Apaaaaaaa??!!! jeritku dalam hati.
Setelah mendengar kabar dari Om Johan, aku kaget setengah mati. Kabar seperti ini membuatku melupakan sejenak kesedihan atas kepergian orang tuaku.
"Bagaimana ini? Apakah aku bisa menolak om Johan? Tapi bukankan tadi om Johan berkata bahwa ini adalah perjodohan dari kedua orang tuaku juga?"
Aku sebenarnya juga bingung, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku nanti sepeninggal kedua orang tuaku.
Papa Mama bukanlah orang kaya. Aku juga tidak tau berapa warisan yang akan aku terima, karena aku paham betul bahwa papa berusaha untuk mengirim aku ke sekolah favorit dari ketika aku masih TK. Sekolah favorit yang aku tempuh, mahal sekali. Sehingga, kedua orang tuaku harus berhemat dan pintar-pintar untuk mengatur keuangan.
Karena itu, aku berusaha untuk tidak membuat papa mama kecewa dengan belajar giat. Hingga akhirnya, aku bisa mendapatkan beasiswa di kampus favorit di kotaku. Sayangnya, aku harus mempertahankan prestasiku untuk mendapatkan beasiswa itu setiap semester.
Pa, Ma, Fio akan berusaha untuk mewujudkan mimpi Fio untuk menjadi pengacara sukses. Selalu dampingi dan lihat Fio dari surga ya Pa, Ma!
Sejenak, aku memberanikan diri untuk melihat Dave.
"Apakah Dave akan menyetujui perjodohan ini? Aku berharap dia tidak akan menolaknya, karena aku pasti akan malu sekali!" Fio berharap dan berdoa dalam hati.
"Kalau itu memang kehendak ayah dan ibu, Dave gak akan menolaknya. Tapi Dave tidak tau bagaimana dengan keputusan Fiona, ayah dan ibu."
"Kalau begitu, bagaimana keputusanmu,Nak? Om dan tante akan bahagia sekali kalau nak Fiona tidak menolak kami. Om juga yakin sekali kalau ayah dan ibumu juga akan bahagia mendengar ini di surga." kata Om Johan.
Oh ya Tuhan, dia tidak menolaknya. Bagaimana ini?
Aku betul-betul lupa tentang Om Johan dan Tante Julia. Akan tetapi, secara samar aku ingat ketika aku kecil, aku pernah pergi bermain-main di sekitar sungai dekat rumahku dengan anak kecil yang tampan.
"Apakah itu Dave yang bermain bersamaku?"
"Pa, Ma, apakah aku memang harus menikah? Apakah aku akan bahagia? Bagaimana dengan kuliahku?" batinku.
"Om, Tante, bukan bermaksud untuk kurang ajar, tapi saat ini saya baru saja masuk kuliah hukum. Saya ingin menyelesaikan kuliahku ini. Karena untuk menjadi pengacara sukses, bukan hanya mimpiku, tetapi juga mimpi kedua orang tuaku."
"Bagus sekali, Om dan Tante tidak keberatan kalau kamu akan mengejar mimpimu. Bahkan kami akan membantu membiayai kuliahmu. Tapi kamu kan bisa kuliah setelah menikah. Dave juga seorang pengacara lho. Dave tinggal di kota ini, nak. Kami tinggal di kota YY. Om rasa itu tidak akan menjadi masalah. Ya kan, Dave?"
Kurasa tidak ada alasan lagi untuk menolak perjodohan ini. Paling tidak, aku tidak akan hidup sendirian saat ini. Gumamku dalam hati.
"Baiklah Om dan Tante, saya rasa saya tidak punya alasan lain untuk menolak perjodohan ini." jawabku dengan menundukkan kepalaku.
Mendengar jawabanku, aku melihat om dan tante senang sekali. Sedangkan selama ini, Angie yang duduk di bahu kursiku hanya bisa menganga terkejut.
Dan akhirnya berkata, "Ya Tuhan, selamat ya Fio. Aku ikut berbahagia untukmu! Dave kalau kamu ada saudara, mungkin bisa mengenalkannya ke aku." Ucapnya sambil tersenyum genit.
Untuk saat ini, hanya ini yang bisa kupikirkan. Apakah ini jalan yang terbaik untukku atau akan menjadi mimpi burukku?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Kayangan
go ~ go~ fiooo
2022-07-24
0
Danu Ibrahim
kayanya menarik lanjut
2020-12-30
0
Eka Sulistiyowati
nyimak
2020-12-23
0